KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA JAKARTA UTARA
ANAMNESIS
Diambil dari: Autoanamnesis Tanggal: Jam: 11.30 WIB
Keluhan Tambahan:
Batuk berdahak dan demam sejak 2 hari smrs
1
lemas. Pasien juga mengalami batuk berdahak sejak 2 hari smrs yang berwarna hijau muda
dan demam. Batuk dirasakan terus menerus dan sampai mengganggu tidur pasien. Pasien
mengatakan batuknya lebih berat bila berbaring dalam posisi datar. Demam yang dirasakan
tidak terlalu tinggi, berlangsung sepanjang hari dan tidak disertai menggigil. Pasien tidak
merasa mual serta tidak muntah. Nafsu makan pasien baik, tetapi seminggu belakangan smrs,
banyaknya minum pasien seperti biasa namun BAK jarang dibandingkan biasanya. Warna
kencing pasien sedikit pekat, tidak ada rasa sakit atau panas saat BAK. Pasien juga tidak
mengeluh ada nyeri pada pinggang. Tidak ada keluhan buang air besar.
Pasien pernah didiagnosis mengalami gagal jantung sejak 1 tahun yang lalu dan rutin
kontrol ke dokter jantung. Sekitar 3 bulan yang lalu pasien pernah dirawat karena kedua
kakinya bengkak dan sesak juga. Sejak saat itu, pasien mengkonsumsi beberapa macam obat
rutin yang diberikan dari dokter jantungnya yaitu ramipril, spironolakton, aspirin, serta
bisoprolol. Pasien mengatakan sebelum didiagnosis penyakit jantung ini, 5 tahun sebelumnya
pasien pernah hamil dan mengalami bengkak-bengkak pada kedua kakinya dan tekanan
darahnya tinggi. Ketika itu bayi yang dilahirkan lahir prematur.
2
lain-lain : pasien pernah mengalami keluhan seperti ini (bengkak pada kedua kaki serta sesak)
beberapa bulan yang lalu dan pasien juga mempunyai riwayat preeklamsia
Riwayat Keluarga
ANAMNESIS SISTEM
Kulit
( - ) Bisul ( - ) Rambut ( -) Keringat malam
3
( - ) Kuku ( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Sianosis
( - ) Lain-lain
Kepala
( - ) Trauma ( -) Sakit kepala
( - ) Sinkop ( - ) Nyeri pada sinus
Mata
( - ) Nyeri ( - ) Radang
( - ) Sekret ( - ) Gangguan penglihatan
( -) Kuning / Ikterus ( - ) Ketajaman penglihatan
Telinga
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan pendengaran
( - ) Sekret ( - ) Kehilangan pendengaran
( - ) Tinitus
Hidung
( - ) Trauma ( - ) Gejala penyumbatan
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan penciuman
( - ) Sekret ( - ) Pilek
( - ) Epistaksis
Mulut
( - ) Bibir Kering ( - ) Lidah kotor
( - ) Gusi ( - ) Gangguan pengecap
( - ) Selaput ( - ) Stomatitis
Tenggorokan
( - ) Nyeri tenggorokan ( - ) Perubahan suara
Leher
( - ) Benjolan ( - ) Nyeri leher
4
Dada (Jantung / Paru)
( - ) Nyeri dada ( + ) Sesak napas
(+) Berdebar ( - ) Batuk darah
( +) Ortopnoe ( + ) Batuk
5
Ekstremitas
(+) Bengkak ( - ) Deformitas
(-) Nyeri ( - ) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) : 58 kg
Berat tertinggi (Kg) : 68 kg
Berat badan sekarang (Kg) : 61.5kg
(Bila pasien tidak tahu dengan pasti)
Tetap ()
Turun ()
Naik ()
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Kelahiran
Tempat lahir : ( + ) Di rumah ( ) Rumah Bersalin ( ) RS Bersalin
Ditolong oleh : ( ) Dokter ( +) Bidan ( - ) Dukun
( ) Lain-lain
Riwayat Imunisasi
( -) Hepatitis ( +) BCG ( -) Campak ( + ) DPT
( +) Polio ( -) Tetanus
Riwayat Makanan
Frekuensi / Hari : 3 kali/hari
Jumlah / Hari : 3 piring/hari
Variasi / Hari : Kurang bervariasi
Nafsu makan : Biasa
Pendidikan
( - ) SD ( ) SLTP ( + ) SLTA ( - ) Sekolah Kejuruan
6
Kesulitan
Keuangan : tidak ada
Pekerjaan : tidak ada
Keluarga : tidak ada
Lain-lain : pasien harus bekerja membanting tulang sebagai tulang punggung keluarga
yaitu dengan berdagang walaupun pasien merasa cepat sesak dan lelah ketika berdagang
PEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Sakit sedang
Tinggi badan : 160 cm
Berat Badan : 55 kg
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 128 kali/ menit
Suhu : 37 C
Pernapasan (Frekuensi dan tipe) : 24 kali/menit, reguler, abdomino-thorakal
Keadaan gizi : IMT = 19.53 ( normal)
Kesadaran : Compos Mentis
Sianosis : tidak ada
Edema Umum : tidak ada
Habitus : Atletikus
Cara berjalan : aktif
Mobilitas (Aktif / Pasif) : aktif
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku : Tenang
Alam perasaan : Biasa
Proses pikir : Wajar
Kulit
Warna : sawo matang Effloresensi :(-)
Jaringan parut :(-) Pigmentasi : merata
7
Pertumbuhan rambut : merata Pembuluh darah : tidak ada pelebaran
Suhu raba : hangat Lembab / kering : lembab
Keringat : umum Turgor : normal
Ikterus :(-)
Lapisan lemak : tipis Edema :(-)
Lain-lain :(-)
Kepala
Ekspresi wajah : biasa Simetri muka : simetri
Rambut : hitam Pembuluh darah temporal : teraba
Mata
Exophthalmus : ( - ) Enopthalmus :(-)
Kelopak : normal Lensa : jernih
Konjungtiva : normal Visus : normal
Sklera : ikterik -/- Gerakan mata :(N)
Lapangan penglihatan : N Tekanan bola mata :(N)
Deviatio konjungae :(-) Nystagmus :(-)
Telinga
Tuli :(-) Selaput pendengaran : utuh
Lubang : normal, lapang Penyumbatan :(-)
Serumen : ( - ) Perdarahan :(-)
Cairan :(-)
Mulut
Bibir : Kering Tonsil : T1 T1 tidak hiperemis
Langit-langit : Normal Bau pernapasan: tidak tercium
8
Gigi geligi : Karies ( - ) Trismus :(-)
Faring : tidak hiperemis Selaput lendir : N
Lidah : Kotor
Leher
Tekanan vena jugularis (JVP) : 5 +4 cmH2O
Kelenjar tiroid : Tidak teraba
Kelenjar limfe : Tidak teraba
Deviasi trachea : ( - )
Dada
Bentuk : Normal, simetris
Pembuluh darah : Tidak terlihat
Buah dada : Normal, tidak membesar
9
Paru-paru dan Jantung
Kiri Kanan
Inspeksi Pergerakan dada Pergerakan dada simetris
simetris Tidak telihat pelebaran
Tidak telihat pelebaran atau penyempitan sela
atau penyempitan sela iga
iga
Terlihat ictus cordis
di ICS 5
midclavicularis kiri
Palpasi Ictus cordis teraba Tidak ada nyeri tekan
kuat di ICS 5 dada
midclavicularis kiri Pergerakan dada pada
Tidak ada nyeri tekan keadaan statis dan
dada dinamis simetris
Pergerakan dada pada Fremitus taktil normal
keadaan statis dan
dinamis simetris
Fremitus taktil normal
Perkusi Sonor seluruh lapang Redup mulai
paru Batas paru-hati di ICS 6
Batas jantung atas di linea midclavicularis
ICS 2 linea sternalis kanan
kiri, batas jantung Batas jantung kanan di
kiri 3 jari lateral dari ICS 5 linea sternalis
linea misclavicularis kanan, batas jantung atas
kiri di ICS 2 linea sternalis
kiri, batas jantung kiri 3
jari lateral dari linea
misclavicularis kiri
10
Auskultasi Mitral : BJ 1>BJ2, , Aorta : BJ2 > BJ1, tidak
irreguler, terdengar terdengar murmur dan
murmur diastolik gallop
grade 4/6, dengan Bunyi napas : terdengar
palpable thrills suara napas tambahan
Tricuspid : BJ 1>BJ 2, berupa ronchi basah
irreguler, terdengar kasar di bagian basal
murmur sistolik paru
grade 4/6 dengan
palpable thrill,
Pulmonal : BJ 2> BJ 1,
reguler, tidak terdengar
murmur dan gallop
Bunyi napas : vesikuler
seluruh lapang paru,
bronchial di bagian
aoex paru, dan
bronchovesikuler di
sela iga 1-2, tidak
terdengar suara napas
tambahan
Pembuluh darah
Arteri Temporalis : teraba pulsasi
Arteri Karotis : teraba pulsasi
Arteri Brakhialis : teraba pulsasi
Arteri Radialis : teraba pulsasi
Arteri Femoralis : teraba pulsasi
Arteri Poplitea : teraba pulsasi
Arteri Tibialis Posterior : teraba pulsasi
Arteri Dorsalis Pedis : teraba pulsasi
11
Abdomen
Inspeksi Bentuk abdomen datar
Tidak terlihat effloresensi kulit
Tidak terlihat stigmata sirosis : caput
medusa, spider naevi
Tidak terlihat sikatriks bekas operasi
Tidak terlihat gerakan peristaltik usus
Palpasi tidak ada nyeri tekan abdomen
tidak teraba massa
teraba pembesaran hati, 2 jari di
bawah arcus costae dan 3 jari di
bawah processus xiphoideus, tepi
tajam, permukaan rata, tidak
berbenjol-benjol, konsistensi
kenyal, tidak ada nyeri tekan
tidak teraba pembesaran limpa atau
ginjal
undulasi (-)
Perkusi timpani, shiftting dullness (-)
Auskultasi Bising usus normal
Tidak terdengar bruit
Anggota gerak
Lengan
Kanan Kiri
Otot :
Tonus : Normotonus Normotonus
Massa : Normal Normal
Sendi : Normal Normal
12
Gerakan : Aktif Aktif
Kekuatan : +5 +5
Edema : - -
Lain-lain : - -
Refleks
Kanan Kiri
Refleks tendon + +
Bisep + +
Trisep + +
Patella + +
Archiles + +
Kremaster Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks kulit Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks patologis (-) (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
13
Laboratorium : 18 Juli 2016 Jam: 17.44 WIB
Kimia Klinik
Gas Darah + Elektrolit
Analisis Gas Darah
pH 7.605 7.350-7.450
pCO2 21.5 mmHg 32.0-45.0
pO2 136.8 mmHg 95.0-100.0
HCO3 21.6 mEq/L 21.0-28.8
Base Excess -0.1 mmol/L -2.5 - + 2.5
Saturasi O2 98.8 % 94.00-100.00
Elektrolit
Natrium (Na) 128 mEq/L 135-147
Kalium (K) 2.79 mEq/L 3.5-5.0
Klorida (Cl) 92 mEq/L 96-108
EKG
14
Rontgen Thoraks
RINGKASAN (RESUME)
Perempuan usia 50 tahun datang dengan keluhan bengkak pada kedua kakinya sejak 1
minggu smrs. Tidak terdapat tanda radang pada kedua kaki pasien. Pasien tidak merasa sesak
dan tidak lemas. Dua hari smrs pasien juga batuk-batuk berdahak berwarna kehijauan serta
demam. Demam yang dirasakan tidak terlalu tinggi, berlangsung sepanjang hari, tidak
disertai menggigil. 3 bulan yang lalu pasien juga pernah dirawat dengan keluhan yang sama.
Setahun belakangan ini pasien didiagnosa menderita gagal jantung kongestif dan pasien
kontrol rutin ke dokter. Sejak saat itu, obat yang rutin diminum oleh pasien adalah ramipril,
spironolakton, aspirin, serta bisoprolol. Pasien juga memiliki riwayat preeklamsia 5 tahun
yang lalu.
15
Pada palpasi abdomen didapatkan hepatomegali yaitu teraba pembesaran hati 2 jari di bawah
arcus costae dan 3 jari di bawah processus xiphoideus.
Pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan adanya leukositosis ringan dan pada
analisis gas darah didapatkan pH 7.605, pCO2 21.5 mmHg, pO2 136.8%, HCO3 21.6 mmHg.
Elektrolit darah memperlihatkan hiponatremia (Na 128 mEq/L), hipokalemia (2.79 mEq/L).
Kadar ureum pasien adalah 67.8 mg/dL dan kadar kreatininnya adalah 1.46 mEq/dL Hasil
rekam jantung yang dilakukan memperlihatkan gambaran atrial fibrilasi dengan frekuensi
detak jantung 175 kali/menit serta terdapat deviasi aksis ke kanan. Rontgen thoraks
memperlihatkan gambaran kardiomegali dan kesuraman homogen dengan gambaran air
bronchogram pada paru kanan bagian basal.
DAFTAR MASALAH
Rencana diagnostik :
16
Rencana pengobatan :
Medika mentosa :
2. Atrial Fibrillation
Atrial fibrillation adalah pasien merasa berdebar-debar dan dari hasil EKG terlihat irama
detak jantung pasien tidak reguler dan tidak terlihat gelombang bukti adanya p. Detak
jantung pasien saat mengalami AF adalah 175 x/menit. Dipikirkan penyebab fibrilasi
atrium adalah karena hipokalemia dan karena pelebaran atrium akibat regurgitasi miral
dan trikuspid. Penyebab lain yang mungkin adalah hipertiroidism.
Rencana diagnostik : EKG ulang, pemeriksaan kadar elektrolit, pemeriksaan kadar TSH
Rencana terapeutik
Koresi hipokalemia
Bila HR>100x/menit Lanoxin 1cc diencerkan 9 cc diberikan tiap 6 jam bila HR
> 100x/menit
Rencana edukasi
3. Pneumonia
Dipikirkan community acquired pneumonia karena adanya demam, batuk berdahak
warna kehijauan, sesak saat batuk dan pasien mengalami takipnea, serta pasien tidak
memiliki dirawat baru-baru ini serta tidak ada riwayat pemakaian antibiotik jangka
panjang. Pada pemeriksaan fisik ditemukan perkusi redup dan ronkhi basah + di basal
paru kanan. Dari hasil laboratorium ditemukan leukositosis ringan dan hasil rontgen
thoraks memperlihatkan kesuraman homogen dengan gambaran air bronchogram pada
basal paru kanan. Dipikirkan kemungkinan lain penyebab batuk berdahak adalah
akibat bronkitis akut, edema paru akibat gagal jantung dengan infeksi sekunder.
17
Rencana Diagnostik: pewarnaan gram sputum, pewarnaan BTA
Rencana Pengobatan :
- Rawat inap
- Ambroksol 3 x 1 C
- Inj Cefuroksim 3 x 1 gr I.V
- PCT 4x 500 mg p.o
Rencana Edukasi: dijelaskan mengapa harus rawat inap, dan harus mengumpulkan
dahak untuk pewarnaan gram sputum.
Rencana Pengobatan :
- Koreksi hipokalemia : KSR 2X1
Rencana Edukasi
18
KESIMPULAN
Perempuan 50 tahun dengan masalah gagal jantung kongetif dengan atrial fibrilasi,
Community acquired pneumonia, gangguan asam basa, serta gangguan elektrolit.
PROGNOSIS
Ad Vitam: Bonam
19/8/2016
19
P PCT 3x500 mg p.o NaCl 0,9% 6 tpm
Injeksi Lasix 2 x 2 amp, AGD ulang
Spironolakton 1 x 50
mg,
Digoksin 1 x 1 tab
Konsul spesialis
jantung
20/8/2016
20
mg, PCT 3x500 mg p.o NaCl 0,9% 6 tpm
Digoksin 1 x 1 tab
Konsul spesialis
jantung
21/8/2016
21
22/8/2016
22
23