Anda di halaman 1dari 27

Gangguan Pemusatan Perhatian

dan Hiperaktivitas

Dokter pendidik :
dr. Isa Multazam Noor, SpKJ (K)

Coass :
Monica Nurliza

DISKUSI TOPIK
PRAKTEK KLINIK RS JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
PERIODE 13 MARET 2017 15 APRIL 2017
CASE
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ke klinik. Orang tua pasien
mengatakan bahwa anaknya memiliki kesulitan yang signifikan terhadap
pemusatan perhatian, kemampuan berorganisasi, perilaku tidak
kooperatif, dan agresif baik di rumah dan di sekolah sehingga membuat
orang tua nya frustasi. Pasien dianjurkan untuk melakukan konseling
perilaku dan diberikan Metadate CD 10 mg.

www.childrensdayton.com
Identifikasi masalah
Kesulitan yang
signifikan
terhadap
pemusatan
Perilaku tidak perhatian
kooperatif (inatensi)
(hiperaktif)

Agresif, baik di
rumah/sekolah
(impulsifitas)

??
Diagnosis multiaksial
Aksis I : F90.0 Gangguan Aktivitas dan Perhatian
Aksis II : IQ normal
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Tidak ada
Aksis V : GAF current 70-61
Tinjauan Pustaka
Definisi

Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Gangguan perilaku yang ditandai


dengan gejala aktivitas dan
impulsifitas yang tidak sesuai
perkembangan serta kemampuan
mengumpulkan perhatian yang
terganggu

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


Epidemiologi
Tahunanak
Prevalensi ADHD pada 2000-2001 padaadalah
usia sekolah sejumlah SD di Jakarta Pusat
8 10%.
didapatkan 4,2% dari 600 anak SD kelas I-III yang mengalami
ADHD
Rasio ADHD pada anak : yaitu
4 : 1 untuk ADHD
Tahunyang didominasi
2003, 51 anak oleh
dari hiperaktif
215 anak terdiagnosis ADHD di
Poli Jiwa anak dan remaja di RSCM
2 : 1 untuk ADHD yang didominasi oleh inatensi/kesulitan dalam
memusatkan perhatian
USA 2 20% jumlah anak usia SD
Inggris 0,5-1%
Taiwan 5-10%

Seluruh dunia 2 9,5% dari anak usia sekolah

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


Etiologi
Genetik

Struktur
Psikososial
anatomi

Etiologi

Neurokimiawi
Lingkungan
otak

Neurologis

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


Brain Map
Klasifikasi
Inatensi (gang. pemusatan perhatian)

Mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatiannya


Mudah teralihkan oleh rangsangan yang tiba-tiba diterima oleh alat
indera/perasaan yang timbul pada saat itu.
Hanya mampu mempertahankan suatu aktivitas/tugas dalam jangka waktu
yang pendek, sehingga akan mempengaruhi proses penerimaan informasi dari
lingkungannya

Hiperaktif (gang. dg aktivitas yg berlebihan)

Jika dibandingkan dengan individu yang aktif tapi produktif, perilaku


hiperaktif tampak tidak bertujuan
Tidak mampu mengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktivitas
motoriknya, sehingga tidak dapat dibedakan gerakan yang penting dan
tidak penting

Impulsifitas (gang. pengendalian diri)

Gangguan perilaku berupa tindakan yang tidak disertai dengan pemikiran


Sangat dikuasai oleh perasaannya sehingga sangat cepat bereaksi
Sulit untuk memberi prioritas kegiatan, sulit untuk mempertimbangkan atau
memikirkan terlebih dahulu perilaku yang akan ditampilkannya

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


Association Psychological American (APA, 2000)
mengidentifikasi tiga jenis ADHD :

1. ADHD dengan ketiga ciri, yaitu inatensi, impulsif dan hiperaktif (tipe
kombinasi)
2. ADHD dengan ciri dominan adalah inatensi (tipe predominan
inatentif)
3. ADHD dengan ciri dominan adalah impulsif dan hiperaktif (tipe
predominan hiperaktif-impulsif)

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


Gambaran klinis
Perilaku
agresi & Hiperaktif Iritabilitas
menantang

Kesulitan
Kesulitan
Impulsifitas emosional
sekolah
penyerta

Defisit
koordinasi
menyeluruh

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


Tatalaksana

Terapi kognitif-
perilaku

Latihan
Terapi perilaku ketrampilan
sosial

Multi Psikoedukasi
Terapi obat
Treatment orangtua,
Approach pengasuh, dan
(MTA) guru
Non
Psikofarmaka
psikofarmaka

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


Psikofarmaka
Psikostimulan
Lini pertama pada gejala inti ADHD/gang. hiperkinetik
Methylphenidate hydrochloride (MPH) usia 6 tahun/>
Dexamfetamine sulphate (DEX) usia 3 tahun/>
Inisiasi dg dosis kecil titrasi dg jadwal 2-3x/hari. Dosis ditingkatkan interval
per minggu sampai respon memuaskan
ES : sefalgia, tukak gaster, mual, insomnia, nafsu makan
Antidepresan trisiklik (TCAs)
Lebih berpengaruh terhadap gejala perilaku : kognitif nya
TCAs memiliki batas keamanan yang lebih sempit : psikostimulan
Contoh obat : imipramine, desipramine, amitriptilyne, nortriptilyne,
clomipramine
Agonis Alpha-2 Adrenergik
Klonidin
Mengurangi gejala ADHD, cukup signifikan bila dikombinasi dengan MPH
Diberikan 3x/hari dg dosis max. 0,6 mg / hari atau 2x/hari dg dosis total
0,1-0,2 mg/kg/hari
Guanfacine

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


Non psikofarmaka
Intervensi psikososial
Berdasarkan klinis
Intervensi psikososial keluarga
Terapi individual
Berdasarkan sekolah
Anak dengan ADHD/gang. hiperkinetik membutuhkan program intervensi
sekolah individual meliputi intervensi perilaku & akademik

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


Prognosis
Perjalanan penyakit dapat bervariasi
15 20% kasus, gejala ADHD menetap sampai masa dewasa
Remisi biasanya terjadi antara usia 12 20 tahun
Sebagian besar pasien ADHD mengalami remisi parsial dan rentan
terhadap gang. kepribadian antisosial/lainnya & gang. mood
Prognosis lebih baik bila didapatkan :
Fungsi intelektual yang tinggi
Dukungan yang kuat dari keluarga, temen-teman yang baik
Diterima di kelompok dan diasuh oleh gurunya serta tidak
mempunyai satu atau lebih komorbid gang. psikiatri

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


Oppositional Defiant Disorder
Oppositional Defiant Disorder
Oppositional defiant disorder (ODD) = Disruptive behaviour disorders
(DBD), ialah salah satu gangguan perilaku, umum ditemukan pada
anak dan remaja.
Anak dan remaja yang mengalami ODD biasanya memberontak, keras
kepala, suka berdebat, dan menolak untuk patuh.

www.aacap.org
Epidemiologi
Prevalensi ODD 1 16% pada anak dan remaja.

ODD biasanya muncul pada masa akhir pra-sekolah atau terlalu dini
usia sekolah.

Pada anak yang lebih muda, ODD lebih sering ditemukan pada : ,
kemudian perbandingan menjadi sama ketika usia sekolah.

www.aacap.org
Etiologi
Tidak penyebab pasti ODD.

Kombinasi dari aspek di bawah


menjadi faktor risiko ODD :

Biologi

Sosial Psikologi

www.aacap.org
Gejala
Anak dengan ODD Diikuti gejala perilaku terkait
menunjukkan pola negatif yang ODD :
ekstrem, suka bermusuhan, dan Sering marah yang meledak-
menentang yang bersifat : ledak
Konstan Berdebat berlebih dengan
Min. 6 bulan orang dewasa
Berlebihan jika dibandingkan Menolak untuk patuh
dengan seusianya Sering mempertanyakan aturan
Mengganggu Sengaja mengganggu dan
keluarga/lingkungan sekolah menjengkelkan orang lain
Ditujukan kepada figur (orang Sering menyentuh yang
tua, guru, pelatih) mengganggu
Menyalahkan orang lain karena
perbuatannya sendiri
Pendendam
www.aacap.org
Anak dengan gangguan perilaku, seperti depresi dan gangguan bipolar,
tidak didiagnosa sebagai ODD.

Gejala ODD pada anak berbeda dengan .


lebih agresif dengan kata-kata daripada perbuatan dan cara lainnya.

www.aacap.org
Diagosis

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan psikiatri
Mengumpulkan
informasi

Tidak mudah menegakkan diagnosis ODD


Penting untuk menentukan apakah perilaku anak tersebut
adalah respon dari masa transisi, ODD, atau kondisi perilaku
Membina serius lainnya, seperti conduct disorders atau gangguan mood
hubungan

www.aacap.org
Diagnosis Banding
ADHD

Gang.
Gang. cemas
berbahasa

Gang. kognitif Gang. mood


(depresi/gang. bipolar)

www.aacap.org
Pencegahan

Program
berbasis
Intervensi dini sekolah
bersamaan
dengan terapi

www.aacap.org
Tatalaksana
Tidak ada ukuran khusus untuk tatalaksana ODD pada anak dan
remaja.

Tujuan dan peran keluarga sangat penting dalam rencana tatalaksana.

Tipe penatalaksanaan (kombinasi) :


Program pelatihan manajemen orang tua dan terapi keluarga
Cognitive Problem-Solving Skills Training
Social-Skills Programs and School-Based Programs
Farmakoterapi

www.aacap.org

Anda mungkin juga menyukai