Anda di halaman 1dari 20

Attention Deficit

Hyperactivity Disorder
(ADHD)
ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER

Disebut juga dengan gangguan pemusatan


perhatian kronis dan hiperaktivitas (GPPH),
merupakan gangguan perilaku yang paling
banyak di diagnosis pada anak-anak. Gejala
intinya meliputi tingkat aktivitas dan
impulsivitas yang tidak sesuai perkembangan
serta kemampuan mengumpulkan perhatian yang
terganggu.
KLASIFIKASI

Tipe
Tipe inatensi
hiperaktif/
impulsif

Tipe
kombinasi
INATENSI

Pasien mengalami kesulitan dalam


memusatkan perhatiannya. Mereka sangat
mudah teralihkan oleh rangsangan yang tiba-
tiba diterima oleh alat inderanya atau oleh
perasaan yang timbul pada saat itu.
INATENSI

 Gagal memperhatikan detail


 Ceroboh dalam melaksanakan tugas
 Kesulitan mengikuti instruksi atau menyelesaikan tugas
 Sering lupa melakukan aktivitas
 Kesulitan mengatur pekerjaan dan aktivitas lain
HIPERAKTIVITAS

Hiperaktivitas adalah suatu gerakan yang berlebihan


melebihi gerakan yang dilakukan secara umum
anak seusianya. Gerakannya dilakukan terus
menerus tanpa lelah, sehingga kesulitan untuk
memusatkan perhatian.
HIPERAKTIVITAS

 Tangan atau kaki bergerak-gerak gelisah


 Tidak bisa duduk dengan tenang
 Kesulitan untuk bermain dengan tenang
 Selalu bergerak seperti berlarian, melompat-lompat atau
memanjat
 Tidak bisa berhenti bicara
IMPULSIF
Impulsifitas adalah suatu gangguan perilaku
berupa tindakan yang tidak disertai dengan
pemikiran. Mereka sulit untuk memberi prioritas
kegiatan, sulit untuk mempertimbangkan atau
memikirkan terlebih dahulu perilaku yang akan
ditampilkannya.
IMPULSIF

 Kesulitan dalam menunggu, dalam antrian ataupun


menunggu giliran bermain
 Sering menginterupsi pembicaraan orang lain
 Menjawab pertanyaan sebelum kalimat selesai dikatakan
 Berbicara berlebihan
FAKTOR RESIKO
Gangguan
Otak

ADHD
Faktor
Faktor Genetik
Lingkungan
TIOLOGI
NEUROBIOLOGI

Adanya peningkatan ambilan kembali dopamin ke dalam


sel neuron daerah limbik dan lobus prefrontal bertugas
mengendalikan fungsi eksekutif perilaku. Fungsi eksekutif
bertanggung jawab pada ingatan, pengorganisasian,
menghambat perilaku, mempertahankanperhatian,
pengendalian diri dan membuat perencanaan masa depan.
Sehingga bila re-uptake dopamin terlalu tinggi dapat
menyebabkan gangguan dan ketiadaan perhatian karena
otak mengalami kegagalan untuk “menghentikan” atau
menghilangkan pikiran-pikiran internal yang tidak
diinginkan atau stimulus-stimulus kuat.
Kriteria DSM - IV untuk ADHD
DIAGNOSIS

Onsetnya sebelum usia 7 tahun Sudah jelas nampak minimal selama 6


(ADHD) bulan

Harus pervasif (ada pada lebih dari 1 Menyebabkan gangguan


setting, misal : rumah, sekolah,
lingkungan sosial) fungsional yang signifikan

Morbiditas penyerta meliputi kegagalan


Tidak ada penyebab gangguan mental akademis, perilaku antisosial, delinquency/
lainnya ( misal : gangguan perkembangan kenakalan, dan peningkatan resiko
pervasif, skizofrenia, gangguan psikotik kecelakaan lalulintas pada remaja. Sebagai
lainnya, depresi atau anxietas) tambahan, dapat pula timbul pengaruh
yang dramatis di kehidupan keluarga
DAMPAK DARI ADHD TEHADAP
TUMBUH KEMBANG
Usia Pra
SEORANG ANAK
Sekolah
Gangguan
Prilaku

Dewasa Usia Sekolah


Kegagalan dalam Gangguan perilaku
pekerjaan
Kegagalan Akademik
Problem
membina hub. Terganggu hub. dengan teman sebaya
Interpersonal Terdapat problem citra diri

Remaja
Sosialisasi buruk
Diperguruan Tinggi Berurusan dengan hukum
Kesulitan dalam pekerjaan Merokok
Penggunaan zat/obat-obatan Risiko mendapat cedera atau
trauma
TERAPI
NO Golongan Obat Nama Obat Dosis Efek samping

1. Simultan Metilfenidat 0,3-0,7 Insomnia, BB,


mg/KgBB/hari nafsu makan,sakit
kepala

2. Antidepresan Tetrasiklik Fluoxatin 10-30 Agitasi, insomnia


mg/KgBB/hari

3. Anti Hipertenssif Klonidin 0,1-0,25


(catapress) mg/KgBB/hari
PENDEKATAN 1. Pendekatan Psikososial pada
NON FARMAKOLOGI penanganan anak dengan ADHD

2. Edukasi bagi orang tua dan guru

3. Modifikasi perilaku dengan teknik


ABC (Antecendents, Behaviour,
Consequences)

4. Edukasi dan pelatihan pada guru

5. Kebutuhan kelompok dukungan


Keluarga (family support group)
PROGNOSIS

Prognosa anak dengan ADHD tergantung dari derajat


persistensi psikopatologi komorbidnya, terutama
gangguan perilaku, disabilitas sosial, serta faktor-faktor
keluarga. Prognosa yang optimal dapat didukung
dengan cara memperbaiki fungsi sosial anak,
mengurangi agresivitas anak, dan memperbaiki keadaan
keluarganya secepat mungkin.

Anda mungkin juga menyukai