Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Penilaian kelayakan suatu usaha tambang merupakan usaha untuk menjamin agar pengeluaran
modal yang ketersediaannya bersifat terbatas, betul-betul mencapai tujuannya seperti yang
diharapkan, ditinjau dari segi manfaat ekonomi, finansial maupun sosial.

Kajian kelayakan yang dapat dilakukan adalah penilaian kelayakan usaha tambang baik berupa
investasi baru maupun pengembangan usaha tambang.

Studi kelayakan memuat keterangan dan data kuantitatif mengenai usaha tambang tersebut. Di sini
dapat dilihat apakah penambangan bisa dilaksanakan menurut perbandingan biaya dan hasil yang
layak untuk cara kerja dan jangka waktu tertentu.
2. Maksud dan Tujuan

Investasi di sektor pertambangan mempunyai resiko cukup tinggi karena ada ketidakpastian
keberadaan sumberdaya mineral. Berangkat dari masalah tersebut maka studi kelayakan usaha
tambang perlu dilakukan untuk menekan resiko kegagalan.
3. Ruang Lingkup dan Metode Studi
- Melakukan studi kelayakan secara menyeluruh, mulai dari aspek teknis sampai finansial

- Melakukan studi kelayakan tiap aspek yaitu kelayakan aspek pasar, teknis dan operasi, hukum,
dampak lingkungan, ekonomi/finansial.
BAB II
KEADAAN UMUM
PT Berau Coal Energy Tbk (Perusahaan) bergerak dibidang pertambangan batubara
melalui etintas anaknya, PT Berau Coal (Berau Coal). Perusahaan adalah salah satu produsen
batubara termal terbesar di Indonesia, dengan total penjualan sebanyak 20 juta ton di tahun 2011,
hal ini membukukan nilai penjualan lebih dari AS$1.657 juta dan laba bersih komperhensif
sebesar AS$161 juta.

PT Berau Coal memulai usaha penambangan pada 26 April 1983, setelah memperoleh
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) sesuai dengan surat No.
178.K/40.00/DJG/205. Saat ini, luas area konsesi PT.Berau Coal mencapai 118,400 hektar,
berlaku sampai dengan tahun 2025 dan memiliki opsi perpanjangan 2 x 10 tahun.

PT Berau Coal tidak bisa dipisahkan dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia,
sebuah kabupaten seluas 34,127 kilometer persegi di Kalimantan Timur. Berau Coal ikut menjadi
salah satu elemen pendukung proses pembangunan di Berau yang berpenduduk sekitar 179.444
jiwa penduduk. Wilayah konsensi pertambangan Berau Coal mencakup sekitar 118.400 hektar
yang terletak di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kabupaten Berau
terletak sekitar 300 kilometer disebelah utara ibukota provinsi Samarinda.

Posisi Berau Coal sangatlah strategis untuk dapat memenuhi permintaan batubara termal
dunia yang terus meningkat. Dengan lokasinya di wilayah Timur Laut pulau Kalimanatan, Berau
Coal memiliki jarak yang lebih dekat ke pasar-pasar Asia Timur yang paling dominan, termasuk
China, Korea, dan Jepang dibandingkan tambang-tambang batubara besar lainnya di Indonesia.
Oleh karena itu, Berau Coal mampu mengekspor batubara ke pasar-pasar tersebut dengan
pengangkutan yang lebih rendah daripada produsen batu bara lainnya. Saat ini, PT Berau Coal
telah menjadi produsen batubara terbesar ke lima di Indonesia yang meraih berbagai penghargaan,
baik dibidang sosial kemasyarakan dan lingkungan hidup dari Pemerintah Indonesia.
Secara geografis, wilayah kontrak kerja PT. Berau Coal berada pada posisi 1170 0744,52
BT - 1170 3826,46 BT dan 010 5226,74 LU 020 2509,78 LU. PT. Daerah konsesi PT. Berau
Coal seluas 118.400 Ha, meliputi hampir seluruh wilayah Kabupaten Berau di Kalimantan Timur
(lihat gambar 2.1) PT. Berau Coal saat ini memiliki tiga lokasi karya yang mencakup kerja
tambang, lokasi produksi, lokasi eksplorasi maupun kantor (HO Kabupaten Berau dan Jakarta).
Adapun tiga lokasi penambangan dan produksi, yaitu:

1. Site Lati, berproduksi sejak tahun 1993 berada di wilayah Desa Sembakungan, Kecamatan
Gunung Tabur. Lati area berjarak 35 km dari arah timur kota Tanjung Redeb, yang sebagian
wilayahnya berada di tepi Sungai Lati arah hilir. Dapat dicapai dengan menggunakan transportasi
air selama 30 menit dan darat selama 30 menit.

2. Site Binungan, berproduksi sejak tahun 1995 berada di wilayah Desa Pegat Bukur Kecamatan
Sambaliung. Lokasi ini dapat dicapai lewat sungai dan jalan darat dari kota Tanjung Redeb, dengan
menggunakan jalan air dapat ditempuh 2-3 selama 45 menit dan dengan jalan darat selama
1.5 jam yang berjarak 30 km dari kota Tanjung Redeb. Area stockpile selain di Binungan juga ada
di Suaran yang berjarak 30 km yang merupakan area stockpile dari batubara binungan yang akan
di kapalkan (barging).
3. Site Sambarata, merupakan area tambang baru yaitu di mulai produksinya pada tahun 2001.
Lokasi ini dicapai melalui jalur Sungai Segah dan jalan darat.

Anda mungkin juga menyukai