Anda di halaman 1dari 4

Simplisia yang dibuat

1. Rimpang Kunyit (Curcumae Domesticae Rhizoma)


Rimpang kunyit adalah rimpang Curcuma domestica Val., suku Zingiberaceae,
mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 3,02% v/b dan kurkuminoid tidak kurang dari
6,60% dihitung sebagai kurkumin (Anonim, 2009).

Gambar 2. Struktur kimia kurkumin


Pemerian: berupa kepingan ringan dan rapuh, warna kuning jingga, kuning jingga
kemerahan, sampai kuning jingga kecoklatan; bau khas, rasa agak pahit, agak pedas, lama-
kelamaan menimbulkan rasa tebal; bentuk hampir bundar sampai bulat panjang, kadang-
kadang bercabang; lebar 0,5-3 cm, panjang 2-6 cm, tebal 1-5 mm; umumnya melengkung
tidak beraturan, kadang-kadang terdapat pangkal upih daun dan pangkal akar. Batas korteks
dan silinder pusat kadang-kadang jelas. Bekas patahan tidak rata, berdebu, warna kuning
jingga sampai coklat kemerahan. Susut pengeringan tidak lebih dari 12% (Anonim, 2009).
Efek farmakologis yang dimiliki kunyit diantaranya melancarkan darah dan vital
energi, menghilangkan sumbatan, meluruhkan kentut dan haid, anti radang (anti-inflamasi),
mepermudah persalinan, antibakteri, memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum),
merangsang semangat, mengurangi rasa lelah, antikejang, serta antioksidan (Salim,2013).

2. Rimpang Jahe (Zingiberis Officinalis Rhizoma)


Rimpang Jahe adalah rimpang Zingiber officinale Rosc., suku Zingiberaceae,
mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 0,80% v/b (Anonim, 2009).

Gambar 3. Struktur kimia shogaol


Pemerian: rimpang agak pipih, bagian ujung bercabang pendek, warna putih
kekuningan, bau khas, rasa pedas. Bentuk bundar telur terbalik, pada setiap cabang terdapat
parut melekuk ke dalam. Dalam bentuk potongan, panjang umumnya 3-4 cm, tebal 1-6,5
mm. Bagian luar berwarna coklat kekuningan, beralur memanjang, kadang-kadang terdapat
serat bebas. Bekas patahan pendek dan berserat menonjol. Pada irisan melintang terdapat
berturut-turut korteks sempit yang tebalnya lebih kurang sepertiga jari-jari dan endodermis.
Berkas pengangkut tersebar berwarna keabu-abuan. Sel kelenjar berupa titik yang lebih kecil
berwarna kekuningan (Anonim, 2009).
Jahe memiliki kandungan senyawa Phenol, yang terbukti memiliki efek anti-radang
dan diketahui ampuh mengusir penyakit sendi juga ketegangan yang dialami otot. Selain
phenol, rimpang jahe juga mengandung zingilberene dan shogol. Senyawa ini dikenal baik
sebagai anti-oksidan dan juga efektif melawan penyakit kanker pun jantung. Selain itu
rimpang jahe memiliki khasiat antara lain untuk menurunkan tekanan darah, membantu
pencernaan, memperlancar peredaran darah, obat kompres, sebagai antioksidan, mengobati
jerawat, obat mual masuk angina dan sebagainya (Gentara,2013).

3. Herba Seledri
Nama Tanaman : Apium graveolens
Nama Simplisia : Apium graveolens Herb
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens L.
(Dalimartha, 2008).
Pemerian: warna hijau muda sampai hijau tua.Bentuk daun tanaman seledri Apium
graveolens L daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 3, helaian daun tipis dan
rapat pangkal dan ujung daun runcing tepi daun beringgit. aroma wangi bau menusuk aroma
khas. Rasa agak sedikit pahit (Dalimartha, 2008).
Meningkatkan kekebalan tubuh karena mengandung vitamin A, B, C yang
berfungsi sebagai antioksidan, mengobati batuk, sebagai anti-inflamasi, memperkuat tulang
serta mengobati kesemutan pada kaki dan tangan, dan melindungi jantung (Anonim, 2014).

4. Herba Sereh (Cymbopogon nardus (L) Rendle)


Famili: Gramineae
Pemerian: merupakan keluarga rumput yang rimbun dan berumpun besar, aroma
kuat dan wangi, juga merupakan tanaman tahunan yang hidup liar. Tinggi sampai 1,2 m.
Akar merupakan akar serabut yang berimpang pendek. Batang tanaman tumbuh tegak lurus,
bergerombol, berumbi berwarna putih kekuningan atau putih keunguan dan kemerahan,
lunak, bersifat kaku dan mudah patah serta berongga. Isi batang berupa pelepah umbi untuk
pucuk. Daun berwarna hijau, tepi tajam dan kasar, panjang 50-100 cm, lebar 2 cm. Daging
daun tipis serta pada permukaan dan dalamnya berbulu halus, tidak bertangkai, kesat,
panjang, runcing, hampir menyerupai daun ilalang, bentuk seperti pita yang makin ke ujing
makin runcing dan berbau citrus ketika diremas, tulang daun tersusun sejajar, letaknya pada
batang tersebar. Jarang sekali memiliki bunga, bila ada tidak memiliki mahkota dan
mengandung bulir.
1. Klasifikasi

Menurut Van Steenis (2003), klasifikasi daun salam adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)


Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)

Genus : Syzygium

Spesies : Syzygium polyanthum

2. Morfologi

Bau aromatik lemah rasa khelat. Daun tunggal bertangkai pendek panjang tangkai
daun 5 mm 10 mm. Helai daun berbentuk corong memanjang 7-15 cm, lebar 5-10 cm,
ujung dn pngkal daun meruncing tepi rata, permukaan atas warna hijau kecoklatan, licin,
mengkilat, permukaan bawa berwarna coklat tua, tulang daun menyirip dan menonjol pada
permukaan bawah (Depkes RI, 1980).

3. Kandungan

Flavonoid tidak kurang dari 0,4 % dalam bentuk quercetin (Depkes RI, 2012).
Minyak atsiri mengandung sitral dan eugenol; tanin; flavonoid (Depkes RI, 1980).

4. Efek Farmakologis

Sebagai antidiare (Depkes RI, 1980).

Anda mungkin juga menyukai