ALISIS KINERJA
K A KEUAN
NGAN DE
ENGAN M
METODE
E
ECON
NOMIC VALUE
V A
ADDED PADA
P PT
T. BANK C
CENTRA
AL
ASIA
A, TBK TAHUN
T 2007-TAH
2 HUN 20099
Oleh
h
PANI APRILIY
A YAN PAIS
SAL
H24087
7071
PR
ROGRAM
M SARJA
ANA ALIH JENIS MANAJJEMEN
D
DEPART
TEMEN MANAJE
M EMEN
FAKUL
LTAS EK
KONOMI DAN MA
ANAJEM
MEN
IN
NSTITUT
T PERTA
ANIAN BO
OGOR
BOGO
OR
2011
1
RINGKASAN
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
H24087071
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui:
Ketua Departemen,
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudulAnalisis Kinerja
Keuangan dengan Metode Economic value Added pada PT. Bank Central Asia,
Tbk Tahun 2007-Tahun 2009 adalah karya saya sendiri dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar
pustaka di bagian akhir skripsi ini.
H24087071
RIWAYAT HIDUP
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Kinerja Keuangan dengan Metode
Economic value Added pada PT. Bank Central Asia, Tbk Tahun 2007-Tahun
2009 dapat diselesaikan dengan baik.
Penelitian ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini
menganalisis laporan keuangan dan laporan laba rugi, menganalisis kinerja
keuangan dengan metode Economic Value Added, menganalisis kebijakan struktur
modal untuk mengetahui tingkat kesehatan bank.
Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang konstruktif sangat diperlukan demi tercapainya hal yang lebih baik.
Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, Amin.
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Apa, Mamah, Silpi dan semua keluarga, atas doa dan bantuannya.
2. Ibu Wita Juwita Ermawati, STP, MM., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan.
3. Bapak Liong We Sing, selaku pimpinan KCP BCA Raya Baru Bogor yang
telah memberikan masukan.
4. Bapak R. Wira Isnanto, SE selaku Head Teller KCP BCA Raya Baru Bogor
yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berarti.
5. Ibu Silviawati selaku Kabag BCA Raya Baru Bogor yang telah memberikan
bimbingan mengenai perbankan.
6. Mutia, Rika, Dita, Penti, Oki, Olan, Opik, Ferdi, Asep, selaku sahabat atas
perhatian dan keceriaan pada saat kuliah dan penyelesaian skripsi ini.
7. Dan teman-teman program sarjana alih jenis manajemen atas dukungan dan
kebersamaan disaat kuliah.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 6
2.1 Laporan Keuangan ........................................................................................ 6
2.3 Economic Value Added (EVA) .................................................................. 12
2.4 Struktur Modal ............................................................................................ 15
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu .................................................................... 16
III. METODE PENELITIAN ................................................................................ 18
3.1. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 18
3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 19
3.3. Pengumpulan Data ..................................................................................... 20
3.4.Pengolahan dan Analisis Data .................................................................... 20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 22
4.1. Gambaran Umum Perusahaan .................................................................... 22
4.1.1. Sejarah Perusahaan.............................................................................. 22
4.1.2. Visi dan Misi ....................................................................................... 23
4.1.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia ............................................... 23
4.1.4. Perluasan Operasi dan Jaringan .......................................................... 26
4.1.5. Teknologi Informasi Pendukung Kinerja ............................................ 27
4.2. Kondisi Keuangan Perusahaan................................................................... 28
4.2.1. Neraca Keuangan PT BCA Tbk. ......................................................... 28
4.2.2. Laporan Laba Rugi PT BCA Tbk ....................................................... 30
4.3.1. Biaya Modal Saham ............................................................................ 31
4.3.2. Utang Jangka Panjang ......................................................................... 33
vii
4.3.3. EVA..................................................................................................... 33
4.3.4. Struktur Modal .................................................................................... 35
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 38
1. Kesimpulan ................................................................................................. 38
2. Saran............................................................................................................ 38
LAMPIRAN .......................................................................................................... 40
viii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
xi
1
I. PENDAHULUAN
Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak bulan Agustus tahun 1997
sampai penghujung tahun 1998 menyebabkan kondisi keuangan dan sektor riil
semakin terpuruk, salah satunya adalah kepercayaan masyarakat luas terhadap
sektor perbankan menurun drastis. Banyak kegiatan usaha yang ditutup, bank-
bank yang dilikuidasi dan meningkatnya jumlah pengangguran.
Pada tahun 1997 pemerintah melakukan likuidasi terhadap sejumlah bank
yang sudah tentu berpengaruh negatif terhadap bank-bank yang masih ada. Pada
permulaan tahun 2009, prospek perekonomian Indonesia masih diliputi oleh
ketidakpastian, dimana para pelaku pasar melakukan antisipasi terhadap dampak
krisis ekonomi global yang belum sepenuhnya dirasakan oleh Indonesia. Pada
penghujung tahun 2008, kinerja ekspor Indonesia menurun signifikan sebagai
akibat dari jatuhnya harga komoditas dan melemahnya permintaan. Nilai tukar
Rupiah mengalami depresiasi.
Perbaikan kinerja perekonomian nasional harus dilakukan serentak dengan
perbaikan sektor perbankan. Beberapa indikator kinerja perbankan nasional
seperti pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), penyaluran kredit, perolehan
laba dan permodalan menunjukkan kecenderungan perbaikan. Pemulihan kinerja
di sektor perbankan tersebut menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap
perbankan kembali meningkat, fungsi intermediasi perbankan nasional juga terus
membaik.
Kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan tersebut memicu
bank-bank untuk terus meningkatkan produk-produknya yang ditandai dengan
munculnya produk-produk baru dengan berbagai fasilitas-fasilitas yang semakin
memudahkan nasabahnya untuk bertransaksi. Bank-bank dituntut untuk
meningkatkan kemajuannya secepat mungkin agar tidak tertinggal dari bank lain.
Penurunan kinerja bank secara terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya
Financial Distress yaitu keadaan yang sulit, bahkan dapat dikatakan mendekati
kebangkrutan yang apabila tidak segera diselesaikan akan berdampak besar pada
bank-bank tersebut dengan kehilangan kepercayaan dari nasabah.
2
kondisi ekonomi. PT. Bank Central Asia, Tbk. mengambil langkah konservatif
dalam menghadapi kemungkinan meningkatnya kredit macet dengan membentuk
cadangan kredit bermasalah yang memadai dengan menggunakan berbagai
skenario stress test. Tindakan-tindakan antisipasi ini telah memungkinkan PT.
Bank Central Asia, Tbk. untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan
mempertahankan kinerja keuangan yang kuat serta menjaga posisi BCA sebagai
bank utama andalan masyarakat dalam penyediaan layanan transaksi dan
penyelesaian pembayaran.
Beberapa tahun terakhir PT. Bank Central Asia Tbk, telah menerapkan
serangkaian langkah untuk memastikan bahwa bank mampu mengelola dampak
volatilitas pasar. Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan kondisi pasar
didukung oleh kebijakan-kebijakan proaktif yang secara efektif disiapkan untuk
mengantisipasi dan merespon dampak-dampak negatif yang berpotensi timbul
pada saat krisis agar kinerja keuangan tidak mengalami penurunan yang
signifikan. PT. Bank Central Asia Tbk, juga sudah menganalisis kinerja keuangan
dengan menggunakan analisis rasio, tetapi dalam hal ini peneliti ingin melihat dari
analisis yang berbeda yaitu dengan menggunakan analisis Economic Value Added
(EVA).
Penilaian kinerja keuangan yang menyeluruh perlu diketahui dengan
menggunakan alat analisis yang bekenaan dengan kesehatan kinerja keuangan
dengan menggunakan pendekatan analisis Economic Value Added (EVA). EVA
dapat menjadi salah satu indikator dari keberhasilan manajemen dalam memilih
dan mengelola sumber-sumber dana yang ada di perusahaan. Di dalam konsep
EVA memungkinkan pemegang saham untuk mengetahui apakah ada atau tidak
nilai tambah yang dihasilkan dari operasional perusahaan. Berdasarkan uraian
tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis
Kinerja Keuangan Dengan Metode Economic Value Added Pada PT. Bank Central
Asia, Tbk. Tahun 2007-Tahun 2009.
perusahaan di PT. Bank Central Asia, Tbk. adalah penerapan manajemen risiko
dan contingency plan yang efektif untuk mengantisipasi kondisi pasar yang
memburuk. EVA merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai atau
value added dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi
perusahaan. Oleh karenanya EVA merupakan selisih laba operasi setelah pajak
(Net Operating Profit After Tax atau NOPAT) dengan biaya modal (Cos of
Capital). Konsep Economic Value Added (EVA) mampu menutupi kelemahan
dari analisis rasio keuangan. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana laporan laba rugi dan neraca PT Bank Central Asia periode tahun
2007-2009?
2. Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank Central Asia Tbk, ditinjau berdasarkan
metode economic value added untuk periode tahun 2007 2009?
3. Apakah kebijakan struktur modal yang diterapkan PT. Bank Central Asia Tbk
pada periode tahun 2007-2009 sudah tepat?
b. Bagi Nasabah
Memberikan informasi dalam menyimpan dana di PT. Bank Central Asia,
Tbk.
c. Bagi Pembaca
Menambah dan memperluas wawasan mengenai analisa laporan keuangan
untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam pengambilan keputusan
ekonomi serta sebagai bahan referensi tambahan bagi pihak-pihak lain yang
akan meneliti kasus yang sama.
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Central Asia, Tbk. dengan
menganalisis kinerja keuangannya karena PT. Bank Central Asia, Tbk. sebagai
salah satu bank yang bertahan dari dampak krisis. Agar penelitian ini tidak terlalu
luas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada analisis laporan keuangan dan
kinerja keuangan berdasarkan metode Economic Value Added serta menganalisis
kebijakan struktur modal dalam hubungannya dengan kinerja keuangan bank.
6
selisih antara pendapatan total dengan biaya atau pengeluaran total. Pendapatan
mengukur aliran masuk asset bersih (setelah dikurangi utang) dari penjualan
barang atau jasa.
Menurut PSAK (2007) No. 31, Laporan keuangan merupakan hasil
tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan
disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang
menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan
perusahaan. Laporan keuangan bank menurut PSAK(2007) No. 31, terdiri atas:
1) Neraca
Bank menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan
karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnya; urutan likuiditas
secara garis besar akan sama dengan urutan jatuh temponya. Pos lancar dan
tidak lancar tidak disajikan secara terpisah karena sebagian besar aktiva dan
kewajiban suatu bank dapat direalisasikan atau diselesaikan dalam waktu dekat.
2) Laporan Laba Rugi
Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan
dan beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk berjenjang
(multiple step) yang menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari
kegiatan operasional dan non operasiona
3) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan.
Kas dan setara kas terdiri atas kas, giro BI dan giro bank lain.
4) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan aktiva
bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip
pengukuran tertentu dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
5) Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos
dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang perlu penjelasan
harus didukung dengan informasi yang dicantumkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
Menurut Harahap (1998), jenis-jenis laporan keuangan terdiri dari :
10
sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan
manajemen perusahaan karena EVA berhubungan langsung dengan nilai pasar
sebuah perusahaan. Pihak manajemen perusahaan dapat melakukan banyak hal
untuk menciptakan nilai tambah, tetapi pada prinsipnya EVA akan meningkat jika
manajemen melakukan satu dari tiga hal berikut ini (Steward,1993) :
investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok
perusahaan.
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan
kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang
dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA (Return On Asset) adalah rasio
keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat
pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA yang negatif
disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini
menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan
belum mampu untuk menghasilkan laba.
Keunggulan ROA diantaranya adalah sebagai berikut:
1. ROA merupakan pengukuran yang komprehensif dimana seluruhnya
mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari rasio ini.
2. ROA mudah dihitung, dipahami, dan sangat berarti dalam nilai absolut.
3. ROA merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap unit
organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas dan unit usaha.
Disamping beberapa keunggulan diatas ROA juga memiliki kelemahan
yaitu (Lisa,1999):
1. Pengukuran kinerja dengan menggunakan ROA membuat manajer divisi
memiliki kecenderungan untuk melewatkan project-project yang
menurunkan divisional ROA, meskipun sebenarnya proyek-proyek
tersebut dapat meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan secara
keseluruhan.
2. Manajemen juga cenderung untuk berfokus pada tujuan jangka pendek dan
bukan tujuan jangka panjang.
3. Sebuah project dalam ROA dapat meningkatkan tujuan jangka pendek,
tetapi project tersebut mempunyai konsekuensi negatif dalam jangka
panjang. Yang berupa pemutusan beberapa tenaga penjualan, pengurangan
budget pemasaran, dan penggunaan bahan baku yang relatif murah
sehingga menurunkan kualitas produk dalam jangka panjang.
15
mengalikan biaya utang sebelum pajak dengan (1 - T), dengan T adalah tingkat
pajak marginal.
2) Biaya Saham Preferen
Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara utang dengan
modal sendiri atau saham biasa. Salah satu ciri saham preferen yang
menyerupai utang adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya. Selain itu,
ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku
dari saham dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham
biasa.
Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena
memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian deviden
terlebih dahulu. saham preferen sulit untuk diperjualbelikan seperti saham
biasa, karena jumlahnya yang sedikit.
3) Cost of Equity (Biaya Modal Sendiri)
Biaya modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham
biasa yang diinginkan oleh para investor. Salah satu metode yang dapat
digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu pendekatan
Capital Aset Pricing Model (CAPM), dimana biaya modal laba ditahan adalah
tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan oleh investor yang
terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko pasar dikalikan
dengan (resiko saham perusahaan).
Menurut Iramani dan Febrian (2005), dalam praktek pembiayaan atau
pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber. Dengan
demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan merupakan keseluruhan
biaya untuk semua sumber pembiayaan yang digunakan.
Laporan Keuangan
1. Laporan Laba Rugi
2. Neraca Keuangan
Kebijakan Struktur
Economic Value Added EVA) Modal Perusahaan
Ketertarikan Investor
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif dari periode Januari 2007 sampai Desember
2009. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa laporan
keuangan dan gambaran umum perusahaan PT Bank BCA Tbk. Sumber data lain
yang digunakan adalah data yang relevan dengan penelitian yang diperoleh dari
buku, koran, jurnal, majalah, laporan penelitian, dan internet.
perusahaan.
Jika EVA = 0, hal ini menunjukkan posisi impas karena laba telah digunakan
untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun
pemegang saham.
Analisis EBIT-EPS digunakan untuk menentukan kebijakan struktur
modal yang lebih tepat bagi perusahaan. Kebijakan struktur modalyang tepat dan
optimal akan meningkatkan nilai tambah ekonomis perusahaan.
EPS = (EBIT-I) (1-t) P (3)
S
I = biaya bunga
P = dividen preferen
S = lembar saham biasa yang beredar
Rasio keuangan merupakan alat yang dapat digunakan untuk menentukan
kesehatan keuangan perusahaan. Rasio keuangan perusahaan tahun ini dan tahun
sebelumnya dapat dibandingkan dengan menganalisis neraca keuangan dan
laporan laba rugi perusahaan.
22
rekening harian, serta layanan drop-bag yang memudahkan proses setoran tunai
tanpa harus menunggu di loket teller Bank.
BCA menyediakan pula fasilitas EDC BIZZ bagi nasabah merchant
BCABIZZ. Selain berguna untuk menerima pembayaran dengan menggunakan
kartu kredit atau kartu debet, EDC BIZZ juga dapat digunakan untuk berbagai
transaksi non-tunai antara lain: transfer dana ke rekening BCA atau bank lain;
pembayaran tagihan telepon, listrik, dan tagihan kartu kredit; permintaan
informasi saldo rekening; transaksi Debit BCA; serta permintaan informasi
tentang bunga dan nilai tukar mata uang asing. EDC BIZZ memungkinkan
nasabah merchant BCA untuk melakukan transaksi perbankan tanpa perlu
meninggalkan toko mereka.
Bagi segmen nasabah mass affluent, BCA menyediakan layanan BCA
Prioritas yang kini tersedia di 128 cabang. Nasabah BCA Prioritas dapat
menikmati layanan dan program eksklusif seperti pelayanan kesehatan, buletin
komunikasi eksklusif, executive lounge di bandara, penyediaan produk-produk
investasi, dan berbagai penawaran menarik lainnya yang menjadi nilai tambah
layanan BCA. Sejak akhir tahun 2009, jumlah nasabah BCA Prioritas adalah
sebanyak 96.182 nasabah, meningkat sebesar 6,9% dibanding tahun sebelumnya.
4.1.5. Teknologi Informasi Pendukung Kinerja
Penerapan sistem teknologi informasi yang andal merupakan kunci
keunggulan BCA dalam menyediakan layanan penyelesaian pembayaran dan
solusi keuangan sesuai kebutuhan nasabah. BCA memiliki komitmen untuk
menjaga posisi terdepan di bidang teknologi perbankan di Indonesia. BCA
senantiasa melakukan upgrade terhadap sistem yang digunakan untuk
meningkatkan aksesibilitas, menjamin keamanan dan keandalan sistem, serta pada
akhirnya dapat memberikan penghargaan atas kesetiaan para nasabah dengan
menyediakan pelayanan yang terbaik.
Sejalan dengan meningkatnya volume transaksi yang ditangani oleh BCA,
kebutuhan akan pemeliharaan dan upgrade sistem guna mendukung perputaran
dana dan informasi bukan hanya merupakan masalah penyediaan infrastruktur,
namun juga membutuhkan perencanaan strategis yang matang. Menyikapi
pertumbuhan signifikan yang dialami oleh BCA dan juga di seluruh sektor
28
(CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar per akhir tahun 2007
tercatat sebesar 19,2%, turun dari 22,1% dibandingkan akhir tahun 2006.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan aktivitas penyaluran kredit
pada tahun 2007 yang membawa konsekuensi meningkatnya ATMR (Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko). Rasio CAR tersebut masih di atas persyaratan
minimum Bank Indonesia yang sebesar 8%.
Pada akhir tahun 2008 total ekuitas tercatat sebesar Rp 23,3 triliun,
tumbuh 13,9% dibandingkan pada posisi yang sama tahun sebelumnya yang
sebesar Rp 20,4 trilliun sejalan dengan peningkatan laba bersih BCA. Jumlah
modal inti dan modal pelengkap setelah dikurang dengan penyertaan pada anak
perusahaan meningkat sebesar 12,3% menjadi Rp 20,9 triliun pada akhir tahun
2008. Rasio CAR dengan mempertimbangkan risiko kredit dan risiko pasar
tercatat sebesar 15,8%, lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun
2007 yang sebesar 19,2% sebagai konsekuensi atas pertumbuhan bisnis.
Pertumbuhan kredit yang signifikan sepanjang tahun 2008 telah menyebabkan
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) mengalami peningkatan signifikan
yang pada akhirnya berdampak pada turunnya rasio CAR. Meskipun demikian
rasio CAR BCA tersebut jauh di atas nilai minimum yang diwajibkan oleh
regulator sebesar 8%.
Total ekuitas meningkat sebesar 19,7% dari Rp 23,3 triliun menjadi Rp
27,9 triliun pada akhir tahun 2009, sejalan dengan peningkatan laba bersih pada
tahun 2009. Pada akhir tahun 2009, Bank memiliki modal inti dan modal
pelengkap sebesar Rp 22,8 triliun, meningkat 9,4% dari posisi tahun sebelumnya.
Hampir seluruh permodalan BCA adalah terdiri dari modal inti. Permodalan Bank
berhasil dijaga dan berada pada level yang cukup sehat dengan rasio kecukupan
modal (CAR), dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar, tercatat
sebesar 15,3% pada akhir tahun 2009, lebih tinggi dari persyaratan minimum yang
ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 8%. Peningkatan aktiva tertimbang
menurut risiko (ATMR) pada tahun 2009 menyebabkan rasio CAR mengalami
sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 15,8%. Laporan
neraca keuangan PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 dapat dilihat
pada tabel 1.
30
Tabel 1. Neraca PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 (dalam miliar
Rupiah).
tahun 2009 sebagai konsekuensi dari pertumbuhan dana pihak ketiga terutama
deposito.
Laba sebelum pajak BCA pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp 7,7 triliun,
meningkat 20,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sehingga, BCA menutup tahun 2008 dengan kenaikan laba bersih sebesar 28,7%
menjadi Rp 5,8 triliun pada tahun 2008. Hasil positif tersebut sama dengan laba
per lembar saham (EPS) sebesar Rp 236 pada tahun 2008. Pada tahun 2009 BCA
membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 8,9 triliun, meningkat 15,9% dari
tahun sebelumnya. Laba bersih BCA pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp 6,8
triliun atau Rp 279 per saham, meningkat 17,8% dibandingkan tahun sebelumnya
yang sebesar Rp 5,8 triliun atau Rp 236 per saham. Rincian laporan laba rugi PT
Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 dapat dilihat di tabel 2.
Tabel 2. Laporan Laba Rugi PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009
(dalam miliar Rupiah).
nilai beta () lebih dari satu. Sedangkan tahun 2008, memiliki resiko yang lebih
kecil dari resiko pasar, karena perusahaan memiliki nilai beta () kurang dari satu.
Kondisi tersebut disebabkan karena nilai kapitalisasi pasar pada tahun 2007 dan
2009 lebih tinggi daripada kapitalisasi pasar pada tahun 2008. Tahun 2007 nilai
kapitalisasi pasar sebesar 89,991 milyar, Tahun 2009 sebesar 119,577 milyar,
sedangkan tahun 2008 hanya sebesar 80,129 milyar. Hal ini sesuai dengan data
saham BCA yang ada di tabel 3.
Tabel 4. Nilai biaya modal PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009
(dalam miliar Rupiah).
Keterangan 2007 2008 2009
Rf 0,00086 0,000867 0,000715
() 2,72 -8,14 1,48
MRP 0,04 -0,06 0,06
Ke 20% 54% 17%
Tahun 2007 beban bunga PT Bank BCA Tbk sebesar Rp 8.031 milyar,
tahun 2008 turun menjadi Rp 6.944 milyar, tahun 2009 kembali turun menjadi Rp
6.748 milyar. Besarnya Kd* tahun 2007 sebesar -1,74%, turun pada tahun 2008
menjadi -2,33%, hal ini dikarenakan karena turunnya nilai utang jangka panjang.
Tahun 2009 kembali naik menjadi -1,54% karena adanya kenaikkan nilai utang
jangka panjang.
4.3.3. EVA
Berdasarkan perhitungan NOPAT pada Bank Central Asia tahun 2007-
2009, diperoleh data NOPAT untuk tahun 2007 sebesar Rp 4.496.000 triliun,
tahun 2008 naik menjadi Rp 5.783.083 triliun, tahun 2009 naik menjadi Rp
6.815.273 triliun. Kenaikkan tersebut dikarenakan meningkatnya jumlah laba
34
bersih setelah pajak tiap tahunnya. Hal ini sesuai dengan perhtungan di tabel 6.
Tabel 6. Nilai NOPAT PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 (dalam
milyaran Rupiah).
Tahun 2007 2008 2009
Laba bersih setelah pajak 4.489.252 5.776.139 6.807.242
Biaya Bunga 6.748 6.944 8.031
NOPAT 4.496.000 5.783.083 6.815.273
Struktur modal merupakan penjumlahan bobot antara bobot ekuitas dan
bobot hutang. Bobot ekuitas (We) didapat dari perbandingan antara ekuitas
terhadap total aktiva. Sementara bobot hutang (Wd) didapat dari perbandingan
antara hutang dengan total aktiva. WACC merupakan penjumlahan antara
perkalian bobot dan biaya hutang dengan biaya ekuitas. Pada tahun 2007 We
0,09377. Tahun 2008 We naik menjadi 0,09480. Tahun 2009 We naik lagi
menjadi 0,09865. Sedangkan Wd pada tahun 2007 sebesar 0,003. Tahun 2008
turun menjadi 0,002, dan tahun 2009 naik menjadi 0,004. WACC tahun 2007
sebesar 1,869 persen, tahun 2008 naik menjadi 5,114 persen, dan tahun 2009
kembali turun menjadi 1,671 persen.
IC pada tahun 2007 sebesar 20.441,723 milyar, tahun 2008 naik menjadi
Rp 23.279,454 milyar dan tahun 2009 naik menjadi Rp 27.856,399 milyar. COC
pada tahun 2007 sebesar Rp 387.575,07 milyar, tahun 2008 naik menjadi Rp
1.197.262,32 milyar, tahun 2009 turun menjadi Rp 476.065,86 milyar. COC
didapat dari hasil pengalian antara WACC dan Invested Capital, sesuai dengan
tabel 7.
Tabel 7. Nilai COC PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 (dalam
jutaan Rupiah).
Periode WACC (a) IC (b) COC (a x b)
2007 1,896% 20.441.723 387.575,07
2008 5,143% 23.279.454 1.197.262,32
2009 1,709% 27.856.399 476.065,86
Nilai EVA diperoleh dari hasil pengurangan nilai NOPAT dengan nilai
COC. EVA tahun 2007 sebesar Rp 4.113.944,20 triliun, tahun 2008 naik menjadi
Rp 4.592.571,72 triliun. Tahun 2009 naik menjadi Rp 6.349.792,57 triliun.
Perhitungan nila EVA dapat dilihat di tabel 8.
35
Tabel 8. Perhitungan nilai EVA PT Bank Central Asia Tbk, Periode 2007-
2009 (dalam jutaan Rupiah).
Periode NOPAT (a) COC (b) EVA (a - b)
2007 4.496.000 387.575,07 4.113.944,20
2008 5.783.083 1.197.262,32 4.592.571,72
2009 6.815.273 476.065,86 6.349.792,57
Berdasarkan hasil tersebut Nilai EVA PT Bank Central Asia Tbk, Periode
2007-2009 mengalami peningkatan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh
penerapan kebijakan struktur modal yang tepat. Peningkatan nilai EVA tersebut
menunjukkan terjadinya nilai tambah ekonomis bagi perusahaan yang semakin
tinggi dari tahun ke tahun dan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi investor
untuk menginvestasikan modalnya di PT Bank Central Asia Tbk.
4.3.4. Struktur Modal
Kebijakan struktur modal yang tepat dan optimal akan meningkatkan nilai
tambah ekonomis perusahaan. Permasalahan mengenai struktur modal yaitu
bagaimana agar perusahaan dengan tepat memadukan komposisi antara utang dan
saham sehingga meminimumkan biaya modal.
Kombinasi saham dan utang tahun 2007 yaitu 96,50% dan 3,50% dengan
nilai WACC 1,869%. Tahun 2008 kombinasi saham dan utang yaitu 97,57% dan
2,43% dengan nilai WACC 5,114%. Tahun 2009 kombinasi saham dan utang
yaitu 96,16% dan 3,84% dengan nilai WACC 1,671%.
Nilai EPS PT Bank BCA Tbk tahun 2007 yaitu Rp 183, tahun 2008 naik
menjadi Rp 236, dan kembali naik menjadi Rp 279 pada tahun 2009. Berdasarkan
data tersebut, biaya modal yang paling minimum terjadi pada tahun 2009 dengan
komposisi saham 96,16% dan hutang 3,84% dengan nilai WACC minimum yaitu
1,671%. Perhitungan nilai struktur modal, EPS, dan EVA PT Bank Central Asia
Tbk, tahun 2007-2009 dapat dilihat di tabel 9.
Tabel 9. Perhitungan nilai Struktur Modal, EPS dan EVA PT Bank Central
Asia Tbk, Periode 2007-2009.
Struktur Modal
Periode WACC EPS EVA
Saham Utang
2007 96,50% 3,50% 1,869% 183 4.113.944,20
2008 97,57% 2,43% 5,114% 236 4.592.571,72
2009 96,16% 3,84% 1,671% 279 6.349.792,57
36
1. Kesimpulan
a) Berdasarkan laporan neraca keuangan dan laporan laba rugi PT Bank
Central Asia Tbk, Periode 2007-2009 nilai ekuitas dan nilai aktiva
mengalami pertumbuhan, hal ini disebabkan karena adanya pertumbuhan
kredit dan adanya peningkatan laba bersih.
b) Berdasarkan perhitungan metode Economic Value Added pada PT Bank
Central Asia TBK tahun 2007-2009 yang diperoleh berdasarkan laporan
laba rugi, dan neraca dapat diketahui bahwa nilai EVA tahun 2007 sebesar
Rp 4.113.944,20 triliun, tahun 2008 naik menjadi Rp 4.592.571,72 triliun.
Tahun 2009 naik menjadi Rp 6.349.792,57 triliun. Kenaikkan nilai EVA
ini disebabkan karena adanya kenaikkan laba bersih yang tiap tahun
cenderung meningkat.
c) Biaya modal yang paling minimum terjadi pada tahun 2009 dengan
komposisi saham 96,16% dan hutang 3,84%dengan WACC 1,671 persen.
Nilai EVA yang tiap tahun cenderung meningkat mencerminkan kinerja
keuangan pada PT Bank Central Asia TBK selama periode tahun 2007-
2009 dapat dikatakan baik. Hal ini juga berpengaruh terhadap tingkat
kesehatan bank, dengan kecenderungan meningkatnya nilai EVA tiap
tahunnya PT Bank Central Asia TBK memiliki tingkat kesehatan bank
yang baik.
2. Saran
a) Kebijakan struktur modal yang tepat dan optimal perlu dilakukan PT
Bank Central Asia Tbk, untuk meningkatkan nilai tambah ekonomis
perusahaan.
b) Penerapan kebijakan struktur modal dengan mengurangi komposisi saham
sebesar 3% dan menambah utang sebesar 3% bisa menjadi referensi bagi
perusahaan untuk penerapan kebijakan struktur modal pada tahun 2010.
39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
41
Rasio Keuangan 5
ROA 6 3,4% 3,4% 3,3% 3,8% 3,4%
ROE 7 31,8% 30,2% 26,7% 29,1% 28,2%
Marjin Bunga Bersih (NIM) 8 6,4% 6,6% 6,1% 7,2% 6,0%
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) 9 15,3% 15,8% 19,2% 22,1% 21,5%
Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 10 50,3% 53,8% 43,6% 40,3% 41,8%
Rasio NPL terhadap Total Kredit 11 0,7% 0,6% 0,8% 1,3% 1,7%
Lampiran 3. Perhitungan Simulasi Economic Value Added (EVA) PT BCA 2010 saham
naik 1%, utang turun 1% (97,16 % dan 2,84%)
LampiranPerhitunganNetOperatingProfitAfterTax(NOPAT)(dalamJutaanRupiah)
Periode 2007 2008 2009 2010
Lababersih 4,489,252 5,776,139 6,807,242 7,966,237
BiayaBunga 6,748 6,944 8,031 8,673
NOPAT 4,496,000 5,783,083 6,815,273 7,974,910
LampiranPerhitunganKd*(dalamJutaanRupiah)
Tahun BebanBunga(a) HutangJ.Panjang(b) Kd(c=a:b) Kd*(c(1T)) 1T Kewajiban Ekuitas
2007 6,748 742,598 0.0091 1.74% 1.911 197,563,277 20,441,773
2008 6,944 578,611 0.0120 2.33% 1.942 222,290,546 23,279,310
2009 8,031 1,115,221 0.0072 1.54% 2.136 254,535,601 27,856,693
2010 8,673 822,802 0.0105 2.37% 2.249 254,535,601 27,856,693
LampiranPerhitunganProporsiUtangdanekuitas
Tahun UtangJ.Panjang(a) Ekuitas(b) Aset(c) Wd(a/c) We(b/c)
2007 742,598 20,441,773 218,005,000 0.003 0.09377
2008 578,611 23,279,310 245,570,000 0.002 0.09480
2009 1,115,221 27,856,693 282,392,000 0.004 0.09865
2010 822,802 28,149,111 282,392,000 0.0029 0.09968
PerhitunganWeightedAverageCapitalCost(WACC)
Tahun StrukturModal Kd* Ke axc bxd WACC
Wd(a) We(b) (c) (d) (e) (f) (e+f)
2007 0.003 0.09377 1.74% 20% (0.00006) 1.875% 1.869%
2008 0.002 0.09480 2.33% 54% (0.00005) 5.119% 5.114%
2009 0.004 0.09865 1.54% 17% (0.00006) 1.677% 1.671%
2010 0.0029 0.09968 2.37% 30.3% (0.00007) 3.020% 3.013%
LampiranPerhitunganInvestedCapital(IC)(dalamJutaanRupiah)
Periode Aset(a) HutangBeban(b) IC(ab)
2007 218,005,000 197,563,277 20,441,723
2008 245,570,000 222,290,546 23,279,454
2009 282,392,000 254,535,601 27,856,399
2010 282,392,000 254,535,601 27,856,399
LampiranPerhitunganCostofCapital(COC)(dalamJutaanRupiah)
Periode WACC(a) IC(b) COC(axb)
2007 1.869% 20,441,723 382,055.80
2008 5.114% 23,279,454 1,190,511.28
2009 1.671% 27,856,399 465,480.43
2010 3.013% 27,856,399 839,432.08
LampiranPerhitunganEconomicValueAdded(EVA)(dalamJutaanRupiah)
Periode NOPAT(a) COC(b) EVA(ab)
2007 4,496,000 382,055.80 4,113,944.20
2008 5,783,083 1,190,511.28 4,592,571.72
2009 6,815,273 465,480.43 6,349,792.57
2010 7,974,910 839,432.08 7,135,477.92
44
Lampiran 4. Perhitungan Simulasi Economic Value Added (EVA) PT BCA 2010 saham
turun 1%, utang naik 1% (95,16 % dan 4,84%)
LampiranPerhitunganNetOperatingProfitAfterTax(NOPAT)(dalamJutaanRupiah)
Periode 2007 2008 2009 2010
Lababersih 4,489,252 5,776,139 6,807,242 7,966,237
BiayaBunga 6,748 6,944 8,031 8,673
NOPAT 4,496,000 5,783,083 6,815,273 7,974,910
LampiranPerhitunganKd*(dalamJutaanRupiah)
Tahun BebanBunga(a) HutangJ.Panjang(b) Kd(c=a:b) Kd*(c(1T)) 1T Kewajiban Ekuitas
2007 6,748 742,598 0.0091 1.74% 1.911 197,563,277 20,441,773
2008 6,944 578,611 0.0120 2.33% 1.942 222,290,546 23,279,310
2009 8,031 1,115,221 0.0072 1.54% 2.136 254,535,601 27,856,693
2010 8,673 1,402,240 0.0062 1.39% 2.249 254,535,601 27,856,693
LampiranPerhitunganProporsiUtangdanekuitas
Tahun utangJ.Panjang(a) Ekuitas(b) Aset(c) Wd(a/c) We(b/c)
2007 742,598 20,441,773 218,005,000 0.003 0.09377
2008 578,611 23,279,310 245,570,000 0.002 0.09480
2009 1,115,221 27,856,693 282,392,000 0.004 0.09865
2010 1,402,240 27,569,673 282,392,000 0.0050 0.09763
PerhitunganWeightedAverageCapitalCost(WACC)
Tahun StrukturModal Kd* Ke axc bxd WACC
Wd(a) We(b) (c) (d) (e) (f) (e+f)
2007 0.003 0.09377 1.74% 20% (0.00006) 1.875% 1.869%
2008 0.002 0.09480 2.33% 54% (0.00005) 5.119% 5.114%
2009 0.004 0.09865 1.54% 17% (0.00006) 1.677% 1.671%
2010 0.0050 0.09763 1.39% 30.3% (0.00007) 2.958% 2.951%
LampiranPerhitunganInvestedCapital(IC)(dalamJutaanRupiah)
Periode Aset(a) HutangBeban(b) IC(ab)
2007 218,005,000 197,563,277 20,441,723
2008 245,570,000 222,290,546 23,279,454
2009 282,392,000 254,535,601 27,856,399
2010 282,392,000 254,535,601 27,856,399
LampiranPerhitunganCostofCapital(COC)(dalamJutaanRupiah)
Periode WACC(a) IC(b) COC(axb)
2007 1.869% 20,441,723 382,055.80
2008 5.114% 23,279,454 1,190,511.28
2009 1.671% 27,856,399 465,480.43
2010 2.951% 27,856,399 822,113.10
LampiranPerhitunganEconomicValueAdded(EVA)(dalamJutaanRupiah)
Periode NOPAT(a) COC(b) EVA(ab)
2007 4,496,000 382,055.80 4,113,944.20
2008 5,783,083 1,190,511.28 4,592,571.72
2009 6,815,273 465,480.43 6,349,792.57
2010 7,974,910 822,113.10 7,152,796.90
45
Lampiran 5. Perhitungan Simulasi Economic Value Added (EVA) PT BCA 2010 saham
naik 2%, utang turun 2% (98,16 % dan 1,84%)
LampiranPerhitunganNetOperatingProfitAfterTax(NOPAT)(dalamJutaanRupiah)
Periode 2007 2008 2009 2010
Lababersihsetelahpajak 4,489,252 5,776,139 6,807,242 7,966,237
BiayaBunga 6,748 6,944 8,031 8,673
NOPAT 4,496,000 5,783,083 6,815,273 7,974,910
LampiranPerhitunganKd*(dalamJutaanRupiah)
Tahun BebanBunga(a) UtangJ.Panjang(b) Kd(c=a:b) Kd*(c(1T)) 1T Kewajiban Ekuitas
2007 6,748 742,598 0.0091 1.74% 1.911 197,563,277 20,441,773
2008 6,944 578,611 0.0120 2.33% 1.942 222,290,546 23,279,310
2009 8,031 1,115,221 0.0072 1.54% 2.136 254,535,601 27,856,693
2010 8,673 533,083 0.0163 3.66% 2.249 254,535,601 27,856,693
LampiranPerhitunganProporsiUtangdanekuitas
Tahun utangJ.Panjang(a) Ekuitas(b) Aset(c) Wd(a/c) We(b/c)
2007 742,598 20,441,773 218,005,000 0.003 0.09377
2008 578,611 23,279,310 245,570,000 0.002 0.09480
2009 1,115,221 27,856,693 282,392,000 0.004 0.09865
2010 533,083 28,438,830 282,392,000 0.0019 0.10071
PerhitunganWeightedAverageCapitalCost(WACC)
Tahun StrukturModal Kd* Ke axc bxd WACC
Wd(a) We(b) (c) (d) (e) (f) (e+f)
2007 0.003 0.09377 1.74% 20% (0.00006) 1.875% 1.869%
2008 0.002 0.09480 2.33% 54% (0.00005) 5.119% 5.114%
2009 0.004 0.09865 1.54% 17% (0.00006) 1.677% 1.671%
2010 0.0019 0.10071 3.66% 30.3% (0.00007) 3.051% 3.045%
LampiranPerhitunganInvestedCapital(IC)(dalamJutaanRupiah)
Periode Aset(a) HutangBeban(b) IC(ab)
2007 218,005,000 197,563,277 20,441,723
2008 245,570,000 222,290,546 23,279,454
2009 282,392,000 254,535,601 27,856,399
2010 282,392,000 254,535,601 27,856,399
LampiranPerhitunganCostofCapital(COC)(dalamJutaanRupiah)
Periode WACC(a) IC(b) COC(axb)
2007 1.869% 20,441,723 382,055.80
2008 5.114% 23,279,454 1,190,511.28
2009 1.671% 27,856,399 465,480.43
2010 3.045% 27,856,399 848,091.57
LampiranPerhitunganEconomicValueAdded(EVA)(dalamJutaanRupiah)
Periode NOPAT(a) COC(b) EVA(ab)
2007 4,496,000 382,055.80 4,113,944.20
2008 5,783,083 1,190,511.28 4,592,571.72
2009 6,815,273 465,480.43 6,349,792.57
2010 7,974,910 848,091.57 7,126,818.43
46
Lampiran 6. Perhitungan Simulasi Economic Value Added (EVA) PT BCA 2010 saham
turun 2%, utang naik 2% (94,16 % dan 5,84%)
LampiranPerhitunganNetOperatingProfitAfterTax(NOPAT)(dalamJutaanRupiah)
Periode 2007 2008 2009 2010
Lababersihsetelahpajak 4,489,252 5,776,139 6,807,242 7,966,237
BiayaBunga 6,748 6,944 8,031 8,673
NOPAT 4,496,000 5,783,083 6,815,273 7,974,910
LampiranPerhitunganKd*(dalamJutaanRupiah)
Tahun BebanBunga(a) UtangJ.Panjang(b) Kd(c=a:b) Kd*(c(1T)) 1T Kewajiban Ekuitas
2007 6,748 742,598 0.0091 1.74% 1.911 197,563,277 20,441,773
2008 6,944 578,611 0.0120 2.33% 1.942 222,290,546 23,279,310
2009 8,031 1,115,221 0.0072 1.54% 2.136 254,535,601 27,856,693
2010 8,673 1,691,959 0.0051 1.15% 2.249 254,535,601 27,856,693
LampiranPerhitunganProporsiUtangdanekuitas
Tahun utangJ.Panjang(a) Ekuitas(b) Aset(c) Wd(a/c) We(b/c)
2007 742,598 20,441,773 218,005,000 0.003 0.09377
2008 578,611 23,279,310 245,570,000 0.002 0.09480
2009 1,115,221 27,856,693 282,392,000 0.004 0.09865
2010 1,691,959 27,279,954 282,392,000 0.0060 0.09660
PerhitunganWeightedAverageCapitalCost(WACC)
Tahun StrukturModal Kd* Ke axc bxd WACC
Wd(a) We(b) (c) (d) (e) (f) (e+f)
2007 0.003 0.09377 1.74% 20% (0.00006) 1.875% 1.869%
2008 0.002 0.09480 2.33% 54% (0.00005) 5.119% 5.114%
2009 0.004 0.09865 1.54% 17% (0.00006) 1.677% 1.671%
2010 0.0060 0.09660 1.15% 30.3% (0.00007) 2.927% 2.920%
LampiranPerhitunganInvestedCapital(IC)(dalamJutaanRupiah)
Periode Aset(a) HutangBeban(b) IC(ab)
2007 218,005,000 197,563,277 20,441,723
2008 245,570,000 222,290,546 23,279,454
2009 282,392,000 254,535,601 27,856,399
2010 282,392,000 254,535,601 27,856,399
LampiranPerhitunganCostofCapital(COC)(dalamJutaanRupiah)
Periode WACC(a) IC(b) COC(axb)
2007 1.869% 20,441,723 382,055.80
2008 5.114% 23,279,454 1,190,511.28
2009 1.671% 27,856,399 465,480.43
2010 2.920% 27,856,399 813,453.62
LampiranPerhitunganEconomicValueAdded(EVA)(dalamJutaanRupiah)
Periode NOPAT(a) COC(b) EVA(ab)
2007 4,496,000 382,055.80 4,113,944.20
2008 5,783,083 1,190,511.28 4,592,571.72
2009 6,815,273 465,480.43 6,349,792.57
2010 7,974,910 813,453.62 7,161,456.38
47
Lampiran 7. Perhitungan Simulasi Economic Value Added (EVA) PT BCA 2010 saham
naik 3%, utang turun 3% (99,16 % dan 0,84%)
Lampiran Perhitungan Net Operating Profit After Tax (NOPAT) (dalam Jutaan Rupiah)
Periode 2007 2008 2009 2010
Laba bersih setelah pajak 4,489,252 5,776,139 6,807,242 7,966,237
Biaya Bunga 6,748 6,944 8,031 8,673
NOPAT 4,496,000 5,783,083 6,815,273 7,974,910
Lampiran Perhitungan Kd* (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Beban Bunga (a) Utang J.Panjang(b) Kd (c= a : b) Kd* (c(1-T)) 1-T Kewajiban Ekuitas
2007 6,748 742,598 0.0091 -1.74% -1.911 197,563,277 20,441,773
2008 6,944 578,611 0.0120 -2.33% -1.942 222,290,546 23,279,310
2009 8,031 1,115,221 0.0072 -1.54% -2.136 254,535,601 27,856,693
2010 8,673 243,364 0.0356 -8.01% -2.249 254,535,601 27,856,693
Lampiran Perhitungan Proporsi Utang dan ekuitas
Tahun utang J. Panjang (a) Ekuitas (b) Aset (c) Wd (a/c) We (b/c)
2007 742,598 20,441,773 218,005,000 0.003 0.09377
2008 578,611 23,279,310 245,570,000 0.002 0.09480
2009 1,115,221 27,856,693 282,392,000 0.004 0.09865
2010 243,364 28,728,549 282,392,000 0.0009 0.10173
Perhitungan Weighted Average Capital Cost (WACC)
Tahun Struktur Modal Kd* Ke axc bxd WACC
Wd (a) We (b) (c) (d) (e) (f) (e+f)
2007 0.003 0.09377 -1.74% 20% (0.00006) 1.875% 1.869%
2008 0.002 0.09480 -2.33% 54% (0.00005) 5.119% 5.114%
2009 0.004 0.09865 -1.54% 17% (0.00006) 1.677% 1.671%
2010 0.0009 0.10173 -8.01% 30.3% (0.00007) 3.083% 3.076%
Lampiran Perhitungan Invested Capital (IC) (dalam Jutaan Rupiah)
Periode Aset(a) Hutang Beban (b) IC (a-b)
2007 218,005,000 197,563,277 20,441,723
2008 245,570,000 222,290,546 23,279,454
2009 282,392,000 254,535,601 27,856,399
2010 282,392,000 254,535,601 27,856,399
Lampiran Perhitungan Cost of Capital (COC) (dalam Jutaan Rupiah)
Periode WACC (a) IC (b) COC (a x b)
2007 1.869% 20,441,723 382,055.80
2008 5.114% 23,279,454 1,190,511.28
2009 1.671% 27,856,399 465,480.43
2010 3.076% 27,856,399 856,751.05
Lampiran Perhitungan Economic Value Added (EVA) (dalam Jutaan Rupiah
Periode NOPAT (a) COC (b) EVA (a - b)
2007 4,496,000 382,055.80 4,113,944.20
2008 5,783,083 1,190,511.28 4,592,571.72
2009 6,815,273 465,480.43 6,349,792.57
2010 7,974,910 856,751.05 7,118,158.95
48
Lampiran 8. Perhitungan Simulasi Economic Value Added (EVA) PT BCA 2010 saham
turun 3%, utang naik 3% (93,16 % dan 6,84%)
LampiranPerhitunganNetOperatingProfitAfterTax(NOPAT)(dalamJutaanRupiah)
Periode 2007 2008 2009 2010
Lababersihsetelahpajak 4,489,252 5,776,139 6,807,242 7,966,237
BiayaBunga 6,748 6,944 8,031 8,673
NOPAT 4,496,000 5,783,083 6,815,273 7,974,910
LampiranPerhitunganKd*(dalamJutaanRupiah)
Tahun BebanBunga(a) UtangJ.Panjang(b) Kd(c=a:b) Kd*(c(1T)) 1T Kewajiban Ekuitas
2007 6,748 742,598 0.0091 1.74% 1.911 197,563,277 20,441,773
2008 6,944 578,611 0.0120 2.33% 1.942 222,290,546 23,279,310
2009 8,031 1,115,221 0.0072 1.54% 2.136 254,535,601 27,856,693
2010 8,673 1,981,678 0.0044 0.98% 2.249 254,535,601 27,856,693
LampiranPerhitunganProporsiUtangdanekuitas
Tahun utangJ.Panjang(a) Ekuitas(b) Aset(c) Wd(a/c) We(b/c)
2007 742,598 20,441,773 218,005,000 0.003 0.09377
2008 578,611 23,279,310 245,570,000 0.002 0.09480
2009 1,115,221 27,856,693 282,392,000 0.004 0.09865
2010 1,981,678 26,990,235 282,392,000 0.0070 0.09558
PerhitunganWeightedAverageCapitalCost(WACC)
Tahun StrukturModal Kd* Ke axc bxd WACC
Wd(a) We(b) (c) (d) (e) (f) (e+f)
2007 0.003 0.09377 1.74% 20% (0.00006) 1.875% 1.869%
2008 0.002 0.09480 2.33% 54% (0.00005) 5.119% 5.114%
2009 0.004 0.09865 1.54% 17% (0.00006) 1.677% 1.671%
2010 0.0070 0.09558 0.98% 30.3% (0.00007) 2.896% 2.889%
LampiranPerhitunganInvestedCapital(IC)(dalamJutaanRupiah)
Periode Aset(a) UtangBeban(b) IC(ab)
2007 218,005,000 197,563,277 20,441,723
2008 245,570,000 222,290,546 23,279,454
2009 282,392,000 254,535,601 27,856,399
2010 282,392,000 254,535,601 27,856,399
LampiranPerhitunganCostofCapital(COC)(dalamJutaanRupiah)
Periode WACC(a) IC(b) COC(axb)
2007 1.869% 20,441,723 382,055.80
2008 5.114% 23,279,454 1,190,511.28
2009 1.671% 27,856,399 465,480.43
2010 2.889% 27,856,399 804,794.13
LampiranPerhitunganEconomicValueAdded(EVA)(dalamJutaanRupiah)
Periode NOPAT(a) COC(b) EVA(ab)
2007 4,496,000 382,055.80 4,113,944.20
2008 5,783,083 1,190,511.28 4,592,571.72
2009 6,815,273 465,480.43 6,349,792.57
2010 7,974,910 804,794.13 7,170,115.87
49
Bulan IHSGt IHSGt-1 Rmt Bulan IHSGt IHSGt-1 Rmt Bulan IHSGt IHSGt-1 Rmt
Januari 1757.26 1805.52 -0.03 Januari 2627.25 2745.83 -0.04 Januari 1332.67 1355.41 -0.02
Februari 1740.97 1757.26 -0.01 Februari 2721.94 2627.25 0.04 Februari 1285.48 1332.67 -0.04
Maret 1830.92 1740.97 0.05 Maret 2447.30 2721.94 -0.10 Maret 1434.07 1285.48 0.12
April 1999.17 1830.92 0.09 April 2304.52 2447.30 -0.06 April 1722.77 1434.07 0.20
Mei 2084.32 1999.17 0.04 Mei 2444.35 2304.52 0.06 Mei 1916.83 1722.77 0.11
Juni 2139.28 2084.32 0.03 Juni 2349.11 2444.35 -0.04 Juni 2026.78 1916.83 0.06
Juli 2348.67 2139.28 0.10 Juli 2304.51 2349.11 -0.02 Juli 2323.24 2026.78 0.15
Agustus 2194.34 2348.67 -0.07 Agustus 2165.94 2304.51 -0.06 Agustus 2341.54 2323.24 0.01
September 2359.21 2194.34 0.08 September 1832.51 2165.94 -0.15 September 2467.59 2341.54 0.05
Oktober 2643.49 2359.21 0.12 Oktober 1256.70 1832.51 -0.31 Oktober 2367.70 2467.59 -0.04
November 2688.33 2643.49 0.02 November 1241.54 1256.70 -0.01 November 2415.84 2367.70 0.02
Desember 2745.83 2688.33 0.02 Desember 1355.41 1241.54 0.09 Desember 2534.36 2415.84 0.05
60
61
62