1. Ensefalopati Iskemik Hipoksik merupakan penyebab tersering (60-65%) kejang pada BBL, biasanya terjadi dalam 24 jam pertama kehidupan dan sering dimulai 12 jam pertama. Dapat terjadi pada BCB maupun BKB terutama bayi dengan afiksia. 2. Perdarahan intrakranial Perdarahan matriks germinal atau intraventrikel adalah penyebab kejang tersering pada bayi preterm. Scher menemukan 45% bayi preterm dengan kejang mengalami perdarahan matriks germinal atau intraventrikel. Perdarahan intrakranial sering sulit disebut sebagai penyebab tunggal kejang, biasanya berhubungan dengan penyebab lain, yaitu : a. Perdarahan sub arachnoid Perdarahan yang sering dijumpai pada BBL, kemungkinan karena robekan vena superfisial akibat partus lama. Pada mulanya bayi akan tampak baik-baik saja , tiba- tiba dapat terjadi kejang pada hari pertama atau kedua. b. Perdarahan sub dural Perdarahan ini umumnya terjadi akibat robekan tentorium di dekat falks serebri. Keadaan ini karena molase kepala yang berlebihan pada letak verteks, letak muka dan partus lama. c. Perdarahan periventrikuler/intraventrikuler Gambaran klinis perdarahan intraventrikuler tergantung kepada beratnya penyakit dan saat terjadinya perdarahan. Pada bayi yang mengalami trauma atau afiksia biasanya kelainan timbul pada hari pertama atau kedua setelah lahir. 3. Gangguan Metabolik Penyebab paling sering gangguan metabolik yaitu : a. Hipoglikemia bayi dengan kadar glukosa darah < 45mg/dl disebut hipoglikemia. Kadang asimptomatis. Hipoglikemia yang berulang dan berkepanjangan menyebabkan dampak yang menetap pada SSP. BBL yang mempunyai resiko terkena hipoglikemia adalah bayi kecil untuk masa kehamilan, bayi besar untuk masa kehamilan dan bayi dari ibu dengan DM. Hipoglikemi dapat menjadi penyebab dasar pada kejang BBL dan gejala neurologis lainnya yaitu apnu, letargi dan jiternes. b. Hipokalsemia/ hipomagnesemia kejadian awal akibat hipokalsemia pada hari pertama dan kedua. Lwbih sering didapatkan pada bayi BBLR dan sering dihubungkan dengan keadaan afiksia serta bayi dari ibu dengan DM. c. Hiponatremia dan hipernatremia Kadar natrium serum yang sangat tinggi, sangat rendah atau yang mengalami perubahan dengan sangat cepat, sering terjadi pada kondisi tertentuseperti Syndromeof Inappropriate Anti-Diuretic hormone (SIADH), sindrome bartter atau dehidrasi berat dapat menyebab kejang. Hipernatremia terjadi akibat dehidrasi berat atau iatrogenik atau sekunder akibat asupan natrium yang berlebihan. Dapat juga terjadi akibat pemberian natrium yang berlebihan secara oral maupun perenteral. 4. Infeksi Infeksi terjadi pada sekitar 5-10% dari seluruh penyebab kejang BBL, bakteri, non bakteri maupun kongenital dapat menyebabkan kejang BBL, bisanya terjadi setelah minggu pertama kehidupan. Penyebab Tonus otot menurun ? Tonus otot yang menurun disebabkan karena kekurangan oksigen pada otak,otot, dan organ lain. Sumber : Buku ajar neonatologi ed. 1 cetakan ketiga IDAI tahun 2012
Melena Adalah Pengelaran Feses Yangberwarna Hitam Dan Lengket Dengan Bau Yang Khas Yang Disebabkan Adanya Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas Serta Dicernyanya Darah Pada Usus Halus