Anda di halaman 1dari 8

Nama : Firdaus Septiawan

NIM : 1407114797
Kelas : C
Matkul : Sistem Utilitas

1. Jelaskan siklus hidrologi, sumber-sumber air, komposisi berbagai jenis air dan penggunaan
air untuk industri!
Jawab:
Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup oleh manusia,
hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk keberlangsungan hidup. Air mengisi 70% luas permukaan
bumi. Dengan sumber utamayna adalah air laut. Laut dan sumber-sumber air lain di ala mini
merupakan suatu mata rantai yang membentuk siklus yang dikenal sebagai siklus hidrologi. Siklus
hidrologi adalah siklus air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke
atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar
matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus.
Pergerakan air secara alamiah dalam siklus hidrologi ini dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi


Jumlah air yang menguap setiap saat untuk mempertahankan daur hidrologi ini adalah sekitar
13.000 kilometer kubik dan disebarkan secara merata ke seluruh atmosfer bumi. Bagian terbesar
dari air yang menguap ke udara tersebut berasal dari air laut dan sisanya berasal dari air di danau,
sungai, tanah lembab dan dari permukaan daun berbagai tumbuhan. Pada kondisi lingkungan yang
tepat, uap-uap air ini dapat terkondensasi sehingga membentuk hujan, salju, embun dan kabut.
Sebagian uap air yang terkondensasi tersebut sewaktu jatuh mengalami penguapan dan kembali
ke atmosfer, sedangkan sisanya jatuh ke tanah, sungai, danau dan laut. Air yang jatuh ke tanah
sebagian mengalir ke sungai dan dikembalikan ke laut, sedangkan sisanya meresap ke dalam tanah.
Air yang menguap dan meninggalkan permukaan bumi dalam siklus hidrologi, akan dikembalikan
ke bumi dalam jumlah yang sama. Air yang bergerak dalam suatu siklus hidrologi akan
bersentuhan dengan bahan atau senyawa lain, sehingga bahan-bahan tersebut terlarut ke dalam air.
Jadi pada hakekatnya tidak ada air yang betul-betul murni.
Sumber-sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kehidupan adalah sebagai
berikut :
(1) Air laut, memiliki kandungan garam-garam yang cukup banyak jenisnya dan salah satu
diantaranya adalah garam NaCl (2,7%)
(2) Air tawar, dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
Air hujan, merupakan sumber air yang sangat penting terutama bagi daerah yang tidak
memiliki atau memiliki sedikit sumber air tanah maupun air permukaan.
Air Permukaan, merupakan air baku utama bagi produksi air minum di kota-kota besar.
Sumber air permukaan dapat berupa sungai, danau, mata air, waduk, empang, dan air dari
saluran irigasi. Kandungan pengotor (impurities) yang terdapat dalam air permukaan
sangat bervariasi, bergantung pada lingkungannya. Bahan-bahan seperti pestisida,
herbisida, dan limbah industri, banyak terkandung pada air permukaan.
Air Tanah, merupakan sumber air yang berbentuk mata air atau sumur. Sumur dapat
berupa sumur dangkal (kedalaman 5-20 meter) atau sumur dalam (deep well) dengan
kedalaman rata-rata 250 meter. Berbeda dengan air permukaan, kandungan bahan
pengotor (impurities) yang terdapat dalam air tanah lebih sedikit dan komposisi air tanah
cenderung konstan.
Komposisi bahan-bahan yang terkandung dalam jenis-jenis air yang telah disebutkan di atas
dapat dilihat pada Tabel 1.1
Konsenrasi (ppm)
Sungai Air sumur di
Mississipi di Danau Eric Moundsville Air Laut
St. Louis, Mo. W.Va
Silica SiO2 13 2.1 12 10
Besi Fe 0.1 0.01 3.5 Trace
Mangan Mn - 0.00 2.5 0.01
Kalsium Ca 50 38.0 113.8 400
Magnesium Mg 14 8.3 19.3 1252
Natrium Na +
35 11.1 - 10561+
Potassium K
Karbonat CO3 380
Bikarbonat HCO3 1.2 0.0 0.0 0
Sulfat SO4 158 117 170 140
Klorida Cl 97 26 29.0 2650
Fluoride F 16 18 76 19980
Nitrat NO3 - 0.1 - 1.4
Padatan tidak
4.6 1.8 - 1.5
terlarut
Total kekerasan
326 167 700 34450
pada CaCO3
Kekerasan non
karbonat pada 183 130 450 6250
CaCO3
Warna
Kekeruhan 53 34 280 6.125
19 Clear Tan Clear
Ph 58 85 0 to 20 0
7.9 7.9 6.3 7.5 to 8.4

Perkiraan yang pernah dibuat menunjukkan bahwa untuk centimeter persegi (cm2)
permukaan bumi terdapat 273 liter air, dengan perincian sebagai berikut :
- Air laut : 268,45 liter (98,33%)
- Air tawar : 0,1 liter (0,036%)
- Es kontinental : 4,5 liter (1,64%)
- Uap air : 0,003 liter (0,0011%)
Air bagi suatu industri adalah bahan penunjang baik untuk kegiatan langsung atau tak
langsung. Penggunaan air di industri biasanya untuk mendukung beberapa sistem, antara lain :
- Sistem pembangkit uap (boiler)
- Sistem pendingin
- Sistem pemroses (air proses)
- Sistem pemadam kebakaran
- Sistem air minum
Persyaratan kualitas air yang dapat digunakan dalam industri berbeda-beda
tergantung kepada tujuan penggunaan air tersebut. Air yang berasal dari alam pada
umumnya belum memenuhi persyaratan yang diperlukan sehingga harus menjalani
proses pengolahan lebih dahulu.

2. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi pengolahan air!


Jawab:
Pengolahan air dapat diklasifikasikan dalam dua golongan, yaitu Pengolahan eksternal dan
Pengolahan internal. Secara umum masing-masing pengolahan dapat diterangkan sebagai berikut:
2.1 Pengolahan Eksternal
Pengolahan eksternal dilakukan di luar titik penggunaan air yang bertujuan untuk
mengurangi atau menghilangkan impurities. Jenis-jenis proses pengolahan eksternal ini antara
lain:
- Sedimentasi
- Filtrasi
- Pelunakan (softening)
- Deionisasi (Demineralization)
- Deaerasi

2.2 Pengolahan Internal


Pengolahan internal adalah pengolahan yang dilakukan pada titik penggunaan air dan
bertujuan untuk menyesuaikan (conditioning) air kepada kriteria kondisi sistem dimana air tersebut
akan digunakan. Usaha untuk mencapai tujuan pengolahan internal dilakukan dengan penambahan
berbagai bahan kimia ke dalam air yang diolah. Bahan-bahan kimia tersebut, akan bereaksi dengan
impurities sehingga tidak menimbulkan gangguan dalam penggunaan air tersebut. Oksigen,
sebagai contoh, dapat diikat dengan menggunakan sodium sulfit atau hydrazine. Sifat lumpur yang
dapat melekat pada logam peralatan proses dihilangkan dengan penambahan bahan-bahan organik
yang termasuk dalam golongan tanin, lignin atau alginat.

3. Jelaskan karakteristik kimia air dan satuan-satuan konsentrasi yang digunakan!


Jawab:
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur. Sebuah molekul terbentuk dari gabungan
satu atau berbagai jenis atom. Sebagai contoh dua atom hidrogen digabung untuk membentuk
molekul gas hidrogen.
H+H H2
Penambahan satu atom oksigen pada satu molekul gas hidrogen tersebut menghasilkan molekul
air.
H2 + O H2O
Massa relatif suatu unsur didasarkan pada masa karbon -12. Jumlah massa atom
dalam suatu molekul disebut massa molekul (molecular mass). Massa atom hidrogen
adalah 1 dan massa atom oksigen adalah 16, sehingga massa molekul H2O adalah 18.
Jumlah mol menyatakan perbandingan antara massa suatu zat terhadap massa
atom/ massa molekul zat tersebut. Satu mol zat terlarut dalam air, yang cukup untuk
membuat satu liter larutan disebut larutan satu molar.
Air adalah pelarut yang baik, oleh sebab itu di dalamnya air paling tidak terlarut
sejumlah kecil zat-zat anorganik dan organik. Dengan kata lain, tidak ada air yang
benar-benar murni dan ini menyebabkan dalam setiap analisis air ditemukan zat-zat lain
seperti disajikan pada Tabel 2.1.
Sifat/karakteristik air sangat dipengaruhi oleh zat-zat terlarut tersebut. Dari
Tabel 2.1 terlihat bahwa analisis air selalu dinyatakan dalam bentuk ion-ion. Ion
bermuatan positif disebut kation dan ion bermuatan negatif disebut anion. Sebagai
contoh, jika kristal garam dapur/natrium klorida, NaCl, dilarutkan dalam air, struktur
kristal tersebut akan terurai menjadi ion-ion seperti dinyatakan oleh reaksi berikut :
NaCl Na+ + Cl- (2.3)
Molekul NaCl adalah molekul yang stabil dan secara elektrolit molekul tersebut
bersifat netral. Jika molekul NaCl terlarut dalam air atom Na akan menyerahkan
sebuah elektronya ke atom klorida, sekaligus keduanya menjadi ion karena bermuatan.
Muatan tersebut yang membedakan ion-ion dari atomnya.
4. Jelaskan cara dan metode yang digunakan untuk masing-masing karakteristik kimia air yang
disebutkan pada no.3!
5. Jelaskan karakteristik zat pengotor dalam air!
Jawab:
Air menyerap zat-zat dalam perjalanan daur hidrologinya, sehingga menyebabkan air
tersebut menjadi tidak murni lagi. Zat-zat itu disebut sebagai zat pengotor atau impurities.
Berbagai jenis impurities dan karakteristiknya disajikan pada Tabel 3.1. Zat pengotor dalam air
pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu :
Padatan tersuspensi
Padatan terlarut
Gas terlarut
5.1 Padatan Tersuspensi dalam Air
Padatan tersuspensi merupakan istilah yang diterapkan pada zat heterogen yang terkandung
dalam kebanyakan jenis air. Padatan tersuspensi terutama terdiri atas lumpur, humus, limbah dan
bahan buangan industri. Padatan tersuspensi menyebabkan air menjadi keruh dan bila digunakan
sebagai air umpan ketel akan menyebabkan terbentuknya deposit, kerak dan atau busa. Padatan
tersuspensi dalam air pendingin akan menimbulkan endapan dan timbulnya korosi di bawah
endapan tersebut. Kekeruhan yang berlebihan dalam air minum sangat tidak diinginkan karena
dapat menimbulkan rasa yang kurang baik.
5.2 Padatan Terlarut
Air adalah pelarut yang baik, sehingga dapat melarutkan zat-zat dari batu-batuan dan tanah
yang terkontak dengannya. Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam air karena
kontaknya dengan batu-batuan tersebut, antara lain : CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl,
Na2SO4, SiO2 dan sebagainya. Air yang akan dipakai untuk pembangkit uap atau sistem
pendingin mempunyai dua parameter penting yang merupakan akibat dari padatan terlarut, yaitu
kesadahan (hardness) dan alkalinitas (alkalinity). Padatan terlarut lainnya, seperti garam terlarut,
asam dan zat organik tidak dibahas disini.
5.2.1 Kesadahan
Kesukaran pembentukan busa oleh sabun dalam air merupakan indikasi kesadahan air.
Kesadahan air terutama diakibatkan oleh adanya ion-ion kalsium dan magnesium. Sabun dalam
air bereaksi lebih dulu dengan ion-ion ini sebelum dapat berfungsi untuk menurunkan tegangan
permukaan air. Senyawa kalsium, magnesium dan senyawa lain yang bereaksi dengan sabun,
mempunyai ukuran yang disebut kesadahan total (total hardness).
Kesadahan total dari sudut kationnya merupakan jumlah kesadahan kalsium dan kesadahan
magnesium, atau :
TH CaH + MgH ............................................................ (5.1)
kesadahan total dari sudut anionnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kesadahan karbonat
atau kesadahan sementara dan kesadahan non-karbonat atau kesadahan tetap, sehingga dapat
dituliskan sebagai berikut :
TH KH + NH ............................................................... (5.2)
dengan :
TH : Kesadahan Total
CaH : Kesadahan Kalsium = Kadar Ca2+
MgH : Kesadahan Magnesium = Kadar Mg2+
KH : Kesadahan Karbonat = Ca(HCO3)2, Mg(HCO3)2
NH : Kesadahan non-Karbonat = CaSO4, MgSO4, CaCl2, MgCl2, dsb.

Satuan yang dipakai untuk menyatakan kesadahan, adalah sebagai berikut :


- milival (mval) = miligram equivalent perliter
- mg/l = ppm sebagai CaCO3
- od = Derajat kesadahan Jerman= 5,6 mg CaO/liter
Hubungan antara satuan-satuan tersebut adalah sebagai berikut :
1 mval = 50 mg/l sebagai CaCO3 = 2,8 d
Kerugian yang dapat timbul akibat adanya kesadahan dalam air industry diantaranya adalah
pembentukan kerak dalam ketel dan sistem pendingin, selain itu pemakaian sabun akan meningkat
bila kesadahan terdapat dalam air pencuci.
5.2.2 Alkalinitas (Alkalinity)
Alkalinitas air disebabkan oleh adanya senyawa alkalis dalam air. Alkalinitas didefinisikan
sebagai ukuran dari kapasitas air untuk menetralkan asam. Alkalinitas dalam air ada tiga jenis
yaitu: alkalinitas hidroksida (OH-alkalinity), alkalinitas karbonat (CO3-alkalinity) dan alkalinitas
bikarbonat (HCO3-alkalinity). Penentuan alkalinitas dilakukan dengan titrasi menggunakan
larutan HCI. Penetralan yang dilakukan dengan indikator phenolphthalein, menghasilkan
alkalinitas-P, sedangkan bila digunakan indikator metil jingga akan dihasilkan alkalinitas-M.
Ketiga jenis senyawa yang menyebabkan alkalinitas tersebut tidak dapat hadir bersama-sama
dalam air. sehingga hanya ada lima kemungkinan terdapatnya senyawa penyebab alkalinitas, yaitu:
1. Hanya senyawa hidroksida (OH)
2. Hanya senyawa karbonat (CO32-)
3. Hanya senyawa bikarbonat (HCO3- )
4. CO32- dan HCO3-
5. OH- dan CO32-
Kemungkinan-kemungkinan di atas dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel tersebut juga
memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara alkalinitas dengan kesadahan. Menaikkan
alkalinitas berarti menaikkan kesadahan karbonat dan mengurangi kesadahan non-karbonat. Air
baku pada umumnya hanya mengandung alkalinitas-M saja (hanya mengandung HCO3 saja)
dengan pH sekitar 7. Alkalinitas yang cukup tinggi diperlukan pada air umpan ketel untuk
mencegah korosi, akan tetapi kadar OH yang terlalu tinggi dapat menimbulkan "kerapuhan
kaustik" (Caustic Embrittlement).
5.3 Gas Terlarut
Berbagai gas dapat larut dalam air, antara lain : CO2, O2, N2, NH3, NO2 dan H2S. Gas-gas
yang terlarut tersebut pada umumnya tidak menimbulkan korosi kecuali CO2, O2 dan NH3. Karbon
dioksida sesungguhnya adalah suatu asam jika bergabung dengan air, dan dengan demikian dapat
menyerang logam. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
CO2+ H2O <==> H2CO3 <== > H+ + HCO3
Oksigen terlarut dalam air merupakan penyebab utama terjadinya korosi pada ketel dan
sistem pendingin. Penghilangan oksigen dari air umpan ketel dapat dilakukan dengan cara deaerasi
secara fisik dan kimia.

6. Jelaskan cara pengolahan air eksternal!

Anda mungkin juga menyukai