Askep Isos
Askep Isos
M DENGAN MASALAH
ISOLASI SOSIAL DI RUANG 7 RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH
Di Susun Oleh :
1. Amin Catur Susanto
2. Armin Sidiq Lumamuly
3. Ali Mustaqim
4. Novi Indah P
5. M.Ali Yavie
A. Identitas Klien
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Umur : 51 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Ketanggi RT. 005/RW. 002 Rembang
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Tanggal dirawat : 3 Juli 2017
Tanggal pengkajian : 4 Juli 2017
Ruang Rawat :7
No. CM : RM - 00062467
Diagnosa medis : Skezofrenia tak terinci
II. PENANGGUNG JAWAB :
Nama : Ny. S
Hubungan : Istri
Alamat : Rembang.
E. Aspek Psikososial
1. Genogram
51
Keterangan : = Wanita
= Laki-laki
= Tinggal dalam satu rumah
= Klien
= Meninggal (Lk)
= Meninggal (Pr)
Klien anak ke 2 dari 4 bersaudara, kilen sudah menikah dan memiliki satu
orang anak, klien tinggal bersama istri dan anaknya, dalam keluarga klien
tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa, komunikasi dalam
keluarga baik, dan pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.
Masalah keperawatan : ketidak efektifan koping keluarga.
2. Konsep diri
a. Citra dan gambaran tubuh
Klien mengatakan kulitnya hitam jadi klien merasa tidak ada yang
bisa dibanggakan oleh tubuhnya.
Masalah Keperawatan : Gangguan citra / gambaran tubuh
a. Identitas diri
Klien merasa senang berjenis kelamin laki-laki karena dari pemberian
tuhan, klien beprofesi sebagai pemulung.
Masalah keperawatan : -
b. Peran diri
Peran klien sebagai seorang suami. Klien yang membimbing istri dan
anaknya dalam masalah keagamaan, namun klien jarang mengikuti
pengajian di masjid.
c. Ideal diri
Setelah keluar dari rumah sakit, klien ingin kembali ke rumah hidup
bersama keluarga dan masyarakat. Klien berharap cepat sembuh dan bisa
pulang membantu mencari nafkah keluarganya.
d. Harga diri
Klien kadang merasa minder karena dibilang kulitnya hitam dan pekerjaan
sebagai pemulung, oleh Karena itu klien jarang berkumpul dengan
tetangganya.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan social
a) Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah orang
tua, anak dan istri karena klien merasa bahagia kalau bersama mereka.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien selalu
menyendiri, jarang bergaul dengan tetangga karena sibuk bekerja
memulung sampah dan merasa minder. Klien kurang aktif dalam
kegiatan masyarakat, klien jarang berkomunikasi dengan anggota
keluarga yang lain, senang menyendiri dan mengurung diri dikamar.
Orang paling dekat dengan klien dalam keluarga adalah istrinya.
Selama di rumah sakit klien suka menyendiri, berdiam diri dikamar
bila keluar kamar hanya sebentar dan tidak pernah bergabung dengan
temannya kecuali di suruh oleh perawat.
Masalah keperawatan : isolasi sosial:menarik diri
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan merasa malu kalau berkumpul dengan yang lain
dank lien lebih suka menyendiri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: Klien beragama islam, klien dirumah jarang
melakukan ibadah..
b. Kegiatan beribadah: Klien jarang melakukan ibadah
F. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan klien rapi, bersih, berpakaian dengan tepat, berganti
pakaian 2 kali sehari.-
2. Pembicaraan
Saat dilakukan pengkajian klien hanya menjawab pertanyaan
perawat secukupnya dabcara bicara klien lambat.
3. Aktivitas motorik
Klien tidak ada masalah dengan motoriknya klien dapat mengingat
aktifitas sehari-hari seperti sudah makan/belum, sudah mandi/belum dll.
4. Alam perasaan
Klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal.
5. Afek
Afek klien sesuai dengan stimulus klien mau diajak duduk
bersama, mau menjawab apa yang di tanyakan oleh perawat, tidak dapat
mempertahankan kontak mata dan saat di tanya tentang penyakit serta
masalah yang dipikirkan klien menunjukkan ekspresi wajah sedih dan
cenderung menutupi masalahnya.
Masalah Keperawatan : -
6. Interaksi selama wawancara
Klien mau diajak bicara, mau menerima pendapat orang lain dan
kontak mata pada lawan bicara kurang.
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara atau
bisikan, tetapi pasien klien biasa tertawa dan berbicara sendiri.
Masalah keperawatan : Resiko halusinasi
8. Proses pikir
Pembicaraan psien dapat dimengerti perawat, pasien berbicara
seperlunya namun selama berinteraksi dengan perawat klien bisa umpan
balik.
9. Isi pikir
Pasien merasa tidak pernah mempunyai pikiran yang aneh-aneh yang
dirasakan, pasien tidak ada gangguan isi pikir
10. Tingkat kesadaran
Klien tampak rileks, pandangan mata tidak focus kalau di ajak
bicara, orientasi tempat : klien mengetahui kalau saat ini di RSJD Dr.
Amino Gondohutomo, Klien mampu mengenali semua yang mengajak
bicara seperti perawat/dokter dan pasien juga mampu membedakan pagi,
siang dan malam.
11. Memori
Daya ingat jangka panjang klien baik, klien dapat mengingat tahun
lahir, kejadian masa lalunya seperti pernah di semprot air pada saat
memulung. Data ingat jangka pendek klien cukup baik seperti sudah
makan/belum, sudah sikat gigi/belum, Klien dapat mengingat
kegiatannya sehari-hari seperti senam pada pagi hari.
Masalah keperawatan : Gangguan daya ingat jangka panjang.
12. Tingkat konsentrasi & berhitung
Konsentrasi klien tidak fokus, klien tidak dapat berhitung mundur
dari angka 10,9,8 seterusnya. Klien tidak mampu berkonsentrasi dengan
baik yang dibuktikan dengan klien tidak mampu mengulang atau
menjelaskan kembali apa yang telah dibicarakan dengan perawat.
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana, saat diberikan
pilihan mau istirahat atau tetap ngobrol klien memilih istirahat.
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan dirinya berada di Rumah Sakit Jiwa. Klien
mengatakan dirinya dibawa ke rumah sakit jiwa karena sering marah-
marah sendiri dan sulit tidur dan sering menyendiri dikamar.
H. Mekanisme Koping
Ketika menghadapi masalah, Klien hanya diam dan tidak mau
cerita kepada orang lain.
Masalah keperawatan : Mekanisme koping tidak efektif
I. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
Klien mengatakan kalau di rumahnya klien merasa didiamkan oleh
tetangganya dan tetangganya seperti saat berjalan tidak di sapa.
Masalah keperawatan : masalah berhubungan dengan lingkungan
(keluarga).
J. Pengetahuan
Klien tidak mengetahui sakit apa yang sebenarnya dialami oleh
klien, bagaimana cara mengatasinya. Klien mampu melakukan kegiatan
sehari-hari secara mandiri. -
K. Aspek Medik
1. Diagnosa Medik : Skezofrenia tak terinci
2. Terapi medik :
Risperidon 2x2 mg
L. Analisa Data
No Data Focus Masalah
1 Data Subyektif : Resiko gangguan
Keluarga pasien mengatakan sebelum persepsi
masuk rumah sakit klien sering Sensori Halusinasi
tertawa sendiri dan bicara sendiri.
Data Obyektif:
Pasien bicara sendiri, dan tertawa
sendiri.
Klien sering menunduk
Klien sering menyendiri
2 Data Subyektif :- Isolasi sosial: menarik
Data Obyektif: diri
Sebelum masuk rumah sakit klien
selalu menyendiri, jarang bergaul
dengan tetangga karena sibuk
bekerja memulung sampah dan
merasa minder dan sering
mengurung diri di kamar.
Selama di rumah sakit klien suka
menyendiri, berdiam diri dikamar.
3 Data Subyektif: Gangguan konsep diri
Klien mengatakan kadang merasa : Harga Diri Rendah
minder karena dibilang kulitnya
hitam dan pekerjaan sebagai
pemulung, oleh Karena itu klien
jarang berkumpul dengan
tetangganya.
Data Obyektif:
Klien menyendiri
M. Masalah Keperawatan
a. Resiko gangguan persepsi : Sensori Halusinasi
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Harga diri rendah
N. Pohon Masalah
O. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Harga diri rendah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN