Dalam praktik penilaian saham biasa lebih sulit dibandingkan dengan penilaian
obligasi. Hal ini dikarenakan beberapa alasan, yaitu : Pertama, arus kas yang dihasilkan
saham biasa tidak pernah dapat diketahui terlebih dahulu. Kedua, saham biasa tidak punya
jangka waktu jatuh tempo. Ketiga, tidak ada cara yang mudah untuk menentukan berapa
tingkat keuntungan yang disyaratkan pasar. Nilai saham biasa ditentukan berdasarkan nilai
sekarang arus kas yang akan dihasilkan saham biasa pada masa yang akan datang.
Keterangan :
P0 = Nilai atau harga sekarang saham
P1 = Harga pada suatu periode waktu yang akan datang
D1 = Dividen kas yang dibayarkan pada akhir periode
r = Tingkat keuntungan yang disyaratkan pasar atas investasi tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa, untuk menentukan nilai atau harga saham saat ini, maka
harus dapat memprediksi berapa harga pada saham pada akhir satu periode tertentu. Besar
kecilnya harga saham pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan antara permintaan dan
penawaran yang dipengaruhi oleh banyak factor, baik factor internal perusahaan yang
menerbitkan saham maupun factor ekternal perusahaan. Besarnya dividen juga tidak mudah
untuk ditentukan karena dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan
akan kebijakan dividen yang diterapkan manajemen perusahaan.
Investasi arus kas yang tumbuh pada tingakt yang tetap untuk selamanya
disebut growing perpetuity.Selama tingkat pertumbuhan (g) lebih kecil dari tingkat diskonto
(r) , maka nilai sekarang dari serangkaian arus kas. Dengan menggunakan dividend growth
model, dapat pula digunakan untuk menghitung harga saham pada suatu saat tertentu tidak
hanya harga sekarang.
Deviden
Deviden merupakan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemegang
saham, baik berupa kas maupun saham. Dividen yang dibayar kepada pemegang saham
menunjukkan pendapatan atas modal yang secara langsung atau tidak langsung diinvestasikan
pemegang saham di perusahaan. Pembayaran dividen merupakan kewenangan dewan
direksi.
Beberapa karakteristik yang penting dari deviden, meliputi :
1. Deviden yang diumumkan oleh dewan direksi perusahaan, bukan merupakan
kewajiban perusahaan. Perusahaan tidak bisa dinyatakan bangkrut karena tidak
mengumumkan pembayaran deviden. Besar kecilnya dividen tergantung pada
pertimbangan bisnis dari dewan direksi.
2. Deviden yang dibayarkan perusahaan, bukan merupakan biaya bagi perusahaan.
Dividen tidak bisa dikurangkan untuk maksud pajak perusahaan, karena dividen
dibayarkan dari laba setelah pajak.
3. Deviden yang diterima masing-masing pemegang saham, merupakan pendapatan
yang bagi pemegang saham dan sepenuhnya dikenakan pajak pendapatan pribadi.
Deviden yang diterima oleh perusahaan atas kepemilikan saham pada perusahaan
lain, sebesar 70% dibebaskan pajak, sedangkan sisanya 30% dikenakan pajak.
Ciri-ciri Saham Istimewa
Deviden saham istimewa dibayarkan lebih dahulu sebelum deviden saham biasa.
Deviden saham istimewa jumlahnya tetap dan bersifat komulatif. Berarti deviden ditetapkan
berdasarkan nilai nominal saham istimewa, dan jika pada satu tahun perusahaan mengalami
kerugian, maka hak pemegang saham atas deviden tersebut tidak hilang, tapi jika pada tahub
berikutnya perusahaan memperoleh laba, maka perusahaan harus membayar deviden tahun
lalu, kemudian baru membayar deviden tahun berikutnya. Saham istimewa merupakan
ekuitas ditinjau dari sudut hokum dan pajak. Pemegang saham biasanya tidak mempunyai
hak suara.
Pesanan Nasabah
Pesanan yang dapat dilaksanakan di bursa oleh anggota bursa adalah hanya pesanan
terbatas, yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh anggota bursa sampai dengan batas harga
yang ditetapkan oleh nasabahnya. Perdagangan di pasar regular dan pasar tunai harus dalam
satuan perdagangan (round lot) efek atau kelipatannya, yaitu 500 efek. Perdagangan di pasar
negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan.
Auto Rejection
Harga penawaran jual dan atau permintaan yang masih berada di dalam rentang harga
tertentu. Adapun batasan auto rejection yang berlaku saat ini:
1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp.50
2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20 di atas acuan harga atau 10
dibawah acuan harga.
Penerapan auto rejection terhadap harga di atas untuk perdagangan saham hasil penawaran
umum yang untuk pertama kalinya diperdagangan di bursa. Acuan harga yang digunakan
untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau terendah atas saham yang dimasukkan ke
JATS dalam perdagangan saham di pasar reguler dan pasar tunai ditentukan sebagai berikut:
Menggunakan harga pembukaan yang terbentuk pada sesi pra pembukaan atau.
Menggunakan harga penutupan di pasar regular pada hari bursa sebelumnya apabila
opening price tidak terbentuk.
Dalam hal perusahaan tercatat melakukan tindakan korporasi, maka selama 3 hari
bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang memuat hak
(periode cum) di pasar reguler, acuan harga di atas menggunakan previous price dari
masing-masing pasar (reguler atau tunai).
Pra-Pembukaan
Pelaksanaan perdagangan di pasar dimulai dengan pra-pembukaan. Anggota bursa
dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan
perdagangan, satuan perubahan harga dan ketentuan auto rejection.
Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi di pra-
pembukaan, akan diproses secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran jual dan
atau permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali herga penawaran jual dan atau
permintaan beli tersebut melampaui batasan auto rejection.
Pasar Reguler
Penawaran jual atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses
oleh JATS dengan memperhatikan:
1. Prioritas harga
Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli
pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah
memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
2. Prioritas waktu
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS memberikan
prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.
Pasar Negosiasi
Perdagangan efek di pasar negosiasi delakukan melalui proses tawar-menawar secara
individual (negoisasi secara langsung) antar:
Anggota bursa atau
Nasabah melalui satu anggota bursa atau
Nasabah dengan anggota bursa atau
Anggota bursa dengan KPEI.
Biaya Transaksi
Anggota bursa wajib membayar biaya transaksi kepad abursa, KPEI dan KSEI yang
dihitung berdasrkan nilai pertransaksi anaggota bursa sebagai berikut:
Jenis transaksi Biaya transaksi Dana jaminan Pajak
Pasar reguler 0,03% 0.01% Ppn dan kewajiban
perpajakan lainnya
Pasar negoisasi 0,03% atau kebijakan
bursa
Obligasi 0,005%
*Dibayar ke bursa sebagai wajib pungut, sesuai ketentuan yang berlaku.
Minimum biaya transaksi yang harus dibayar anggota bursa adalah sebesar
Rp.2.000.000 per bulan termasuk untuk anggota bursa dalam keadaan SPABnya dibekukan.
Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening bursa setiap bulan selambat-lambatnya pada
hari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam hal hari kalender ke-12 di atas jatuh pada hari
sabtu atau hari minggu atau hari libur, maka kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja
selanjutnya. Keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar 1% setiap hari kalender
keterlambatan.
Manajemen Keuangan
Tentang
PENILAIAN SAHAM
Kelompok 7 :
Mochamad David Prasetyo (1613010008)
Ahmad Daris Fauzan (1613010019)
Eriksa Wahyu Pratama (1613010021)
Alvian Auladul Ikrom (1613010022)
Ryan Adris Silitonga (1613010027)