Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PERAWATAN

Menurut J.E. Habibie dalam bukunya Manajemen perawatan dan perbaikan,

pengertian perawatan adalah faktor tunggal yang terpenting untuk segala

kegiatan yang dilakukan sebelum terjadi kerusakan atau mencegah sejauh

mungkin untuk menghindari resiko kerusakan selama periode tertentu. Sistem

perawatan adalah untuk menghasilkan alat-alat yang lebih baik dalam

meningkatkan keselamatan para awak kapal.

Alat-alat keselamatan adalah alat-alat penolong yang dipersiapkan di kapal

untuk menyelamatkan para penumpang atau anak buah kapal dan para perwira

kapal apabila kapal dalam keadaan bahaya atau terbakar.

Adapun tujuan dari system perawatan ini sebagai berikut:

1. Alat-alat dapat dioprasikan dengan baik jika tiba saat digunakan.

2. Untuk menjamin kesinambungan perawatan, sehingga para perwira

mengetahui apa yang sudah dikerjakan dan apa yang belum di kerjakan.

3. Melaksanakan pekerjaan secara sistimatis dan efisien.

4. Dalam keadaan crew yang berbeda /berganti, sistim tetap berjalan.

5. Sebagai umpan balik untuk perawatan yang akan datang.


6. Untuk fasilitas informasi, kearsipan atau sistim dokumentasi Life Saving

Appliances

Life saving appliance adalah alat-alat keselamatan untuk operasi

penyelamatan jiwa jika terjadi keadaan darurat di atas kapal.

Kebutuhan akan life saving appliance sangat diperelukan di atas kapal,

karena kita tidak mengetahui kapan datangnya marabahaya di laut. Oleh karena

itu perawatan alat-alat tersebut sangat diperlukan agar selalu dalam kondisi baik

dan siap pakai jika sewaktu-waktu digunakan pada saat keadaan darurat di atas

kapal.

B. PENGERTIAN ALAT PENOLONG

Alat-alat penolong adalah alat keselamatan yang dipersiapkan di kapal untuk

menyelamatkan para penumpang atau anak buah kapal dan para perwira kapal

apabila kapal dalam keadaan bahaya atau terbakar.

C. PENGERTIAN KESELAMATAN

Em Zul Fajri (2005) mengemukakan bahwa keselamatan berasal dari kata

selamat,dimana kata selamat berarti terpelihara dari bencana, tidak mendapat

gangguan. Dari

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa keselamatan adalah faktor yang


sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu operasi kapal agar dapat

berjalan dengan baik tanpa ada gangguan dan kerusakan dari bencana. Namun

pada kenyataannya sering kita lihat jika keselamatan sering diabaikan oleh para

anak buah kapal. Salah satu faktor yang menunjang keselamatan di atas kapal

adalah dengan tersedianya alat-alat penolong yang memadai dan dalam

keadaan baik dan siap pakai. Karena dengan adanya peralatan keselamatan

yang memadai di atas kapal serta kondisi alat-alat penolong yang baik, maka

akan dapat mengurangi timbulnya korban jiwa jika suatu saat terjadi suatu

keadaan darurat di atas kapal.

Untuk menjaga hal tersebut maka alat-alat penolong yang ada di kapal harus

selalu dirawat dengan baik dan secara berkala agar selalu dalam keadaan yang

siap pakai, serta perlu diadakan pengetesan terhadap alat-alat penolong

tersebut, apakah masih layak pakai atau tidak sesuai dengan peraturan yang

telah ditetapkan dalam SOLAS 1974 Chapter III.

D. PENGERTIAN KAPAL

Menurut pasal 309 ayat (1) KHUD, Kapal adalah semua alat berlayar,

Apapun nama dan sifatnya. Termasuk di dalamnya yaitu: kapal karam, mesin

pengeruk lumpur, mesin penyedot pasir dan alat pengangkut terapung

lainnya. Mskipun benda-benda tersebut tidak dapat bergerak dengan

kekuatannya sendiri, namun dapat di golongkan kedalam alat berlayar

karena dapat terapung / mengapung dan bergerak di air


Menurut pasal 310 KHUD RI memberikan pengertian khusus untuk

kapal laut yaitu semua kapal laut yaitu semua kapal yang di gunakan untuk

pelayaran di laut atau di sediakan untuk itu. Di rumuskan di atas, di mengerti

bahwa kapal ialah semua alat yang di gunakan untuk pelayaran, apakah itu di

bangun dari kayu atau besi baja. Di gerakkan dengan layar atau dengan atau

dengan mesin, asal berlayar untuk pelayaran di namakan kapal, karena itu

tongkang, perahu, sampan semua di artikan kapal

Menurut Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran,

kapal adalah kenderaan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang di

gerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energy lainnya, di tarik atau

di tunda, termasuk kenderaan yang berdaya dukung dinamis, kenderaan di

bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak di

pindah-pindah

Kapal yang di gunakan untuk keperluan transportasi antar pulau

maupun untuk keperluan eksploitasi hasil laut, harus memenuhi persyaratan

kelaik lautan, sehingga menjamin keselamatan kapal selama pelayarannya di

laut. Adapun kelaik lautan kapal kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi

persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari

kapal, pengawakan,garis muat pemuatan, kesejahteraan awak kapal dan

penumpang, status hukum kapal, menajemen keselamatan dan pencegahan


pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di

perairan tertentu.

Definisi kapal menurut peraturan pencegahan tubrukan di laut

(collision Regulation) adalah setiap jenis kenderaan di air termasuk kapal

tanpa benaman, pesawat terbang air, dimana dapat digunakan sarana

angkutan di laut. Dengan demikian bahwa sebuah kapal jika di jadikan

sebagai sarana angkutan laut maka tentunya ada yang mendorong sehingga

kapal kapal tersebut bisa berpindah tempat bisa menggunakan mesin

maupun menggunakan layar.

Secara umum pengertian kapal adalah setiap sarana apung yang

dapat di gunakan sebagai alat apung yang digunakan atau dapat di gunakan

untuk wadah kerja di air, termasuk alat dan peralatan yang lazim dan

merupakan bagian yang tak dapat di pisahkan dari sarana apung tersebut.

Dan beberapa pengertian kapal antara lain:

A. The Haque Rules 1924

Kapal adalah setiap kapal yang di gunakan sebagai pengangkutan

di laut . di tinjau dari segi niaga (Commercial) kita dapat membagi jenis

jenis kapal berdasarkan kontruksi bangunan kapalnnya dan sifat muatan

yang di angkut oleh kapal yang bersangkutan, sebagai berikut:


1. Kapal barang (cargo vessel) yaitu kapal yang di bangun khusus untuk

tujuan mengangkut barang-barang menurut jenis barang masing-

masing kapal barang ini dapat dibagi menjadi:

a. General cargo yaitu kapal yang di bangun untuk tujuan

mengangkut muatan umum (general cargo) yaitu muatan yang

terdiri dari bermacam-macam barang yang di bungkus dalam peti

atau keranjang dan lainnya.

b. Bulk cargo carrier yaitu kapal yang dibangun khusus untuk

pengangkutan muatan curah yang di kapalkan dalam jumlah banyak

sekaligus

c. Tanker yaitu kapal yang di gunakan untuk mengangkut muatan

cair seperti minyak bumi, minyak nabati, LNG (liquefied natural

gas).

d. Special design ship yaitu kapal yang dibangun khusus bagi

pengangkutan barang tentunya seperti daging segar yang harus di

angkut dalam keadaan beku, buah, hewan, roro.

e. Container vessel yaitu kapal yang di bangun untuk mengangkut

muatan yang sudah di masukkan kedalam container atau peti

kemas terlebih dahulu.

Kapal peti kemas dapat dibagi menjadi:


1) Containerized cargo ship yaitu kapal general cargo biasa yang

dirubah untuk dapat memuat peti kemas

2) Semi container vessel yaitu kapal yang di bangun untuk

mengangkut break bulk dan peti kemas bersama-sama dalam

perbandingan tertentu sesuai kehendak pemilik kapal

2. Kapal Penumpang (Passanger Ship), yaitu kapal yang di bangun

khusus untuk mengangkut penumpang.

3. Kapal Parang Penumpang (Cargo Passanger Vessel),

yaitu kapal yang di gunakan untuk mengangkut penumpang dan

muatan secara bersama-sama. Dimana kapal ini mempunyai banyak

geladak dan cabin penumpang serta cargo hatches.

4. Kapal Barang dengan akomodasi Penumpang terbatas (cargo vessel

with Limited Accomodation of Passanger), yaitu kapal barang biasa,

baik yang berupa general cargo maupun carrier, dan bulk carrier yang

di beri kabin mengakomodasi penumpang.


BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat PT. Pelayaran Sumber Rejeki BP

PT. Pelayaran Sumber Rejeki BP merupakan salah satu

perusahaan pelayaran niaga dimana perusahaan ini memiliki 2 kapal

diantaranya MT.CELINE 02 dan MT. CELINE 08Perusahaan ini

bertempat di Jl.Kakialy no 13 Ambon Telepon (0911) 352782.

B. Kapal MT.CELINE 02

Merupakan kapal yang di miliki oleh jepang dan di buat di jepang

pada tahun 1980 kemudian kapal ini berpindah perusahaan

PT.PELAYARAN SUMBER REJEKI BP. Dan berubah bendera menjadi

bendera Indonesia dimana kapal ini terdaftar di pelabuhan semarang

kemudian kapal ini berlayar di bagian timur Indonesia tepatnya AMBON

Papua dan Pontianak. Ada pun data data kapal atau ship particular dapat

di lihat sebagai beriku:

1. DATA KAPAL/SHIP PARTICULAR

SHIP NAME : MT.CELINE 02

SHIP OWNER : PT. PEL SUMBER REJEKI BP

CALL SIGN : YGWX

IMO NUMBER : 80 01 282

FLAG : INDONESIA
TYPE : OIL TANKER

BUILTDER : JEPANG

CLASIFICATION : NO. 020866

HULL CERTIFICATION : A100 (I) P

BUILT DATE : 1980

PORT REGISTRY : SEMARANG

GRT : 1301

NRT : 834

DWT : 2447,46 T

LOA : 74,40 M

LBP : 71,62 m

DEPTH : 12 m

DRAUGHT : 4,136 M

MAIN ENGINE : AKASAKA DM 36

2. DAFTAR CREW MT. CELINE 02

SERTIFIC
NO NAMA JABATAN ASAL
AT

1 DELVITS HD F. NAHKODA ANT II AMBON

2 M ERWIN CH OFFICER ANT III PALOPO

3 SAMUEL R. H. 2ND OFFICER ANT III AMBON


4 BAYU ADITYA S. 3ND OFFICER ANT III PALU

5 YERMIA CH ENGINER ATT III TORAJA

6 ANTONIUS BULA P. 1ST ENGINER ATT III PALU

7 NATALIA 2ND ENGINER ATT IV TORAJA

8 IRSAM AB ANT D PALOPO

9 ANDI RAHMAN AB ANT D PINRANG

10 TALLAMMA AB ANT D TORAJA

11 SAGUNE O[LER ATT D PANGKEP

12 SALMAN OILER ATT D MAKASSAR

13 IRWAN DIMAN OILER ATT D BULUKUMBA

14 ROHAN CHIEF COOK BST BELOPA

15 BERTUS MASAMBE COOK BST BELOPA

16 TANGKE PAU PELAYAN BST PADANG

17 HERMIANTI DECK CADET BST PALOPO

18 BILMAN P ENG. CADET BST KENDARI


3. STRUKTUR ORGANISASI MT. CELINE 02

MASTER

C/OFFICER CHIEF ENGINEER

1/ENGINEER

2/OFFICER
3/ENGINEER

BOATSWAIN ELECTRICIEN
CHIEF COOK

FOREMEN
AB I
4.
MESSBOY
OILER I
AB II

OILER II
AB III
OILER III

OS I
WIPER

DECK CADET
ENGINE CADET

Anda mungkin juga menyukai