Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian

periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lansia. Semua individu

mengikuti pola perkembangan dengan pasti dan dapat diramalkan. Setiap masa

yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan dan tidak dapat diulang

kembali. Hal-hal yang terjadi di masa awal perkembangan individu akan

memberikan pengaruh terhadap tahap-tahap selanjutnya. Salah satu tahap yang

akan dilalui oleh individu tersebut adalah masa lanjut usia atau lansia (Hurlock,

1999).

Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut

Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah penduduk yang telah mencapai

usia 60 tahun ke atas. Di seluruh dunia penduduk Lansia (usia 60 keatas) tumbuh

dengan sangat cepat bahkan tercepat dibanding kelompok usia lainnya.

Diperkirakan mulai tahun 2010 akan terjadi ledakan jumlah penduduk lanjut usia.

Hasil prediksi menunjukkan bahwa persentase penduduk lanjut usia akan

mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34

persen pada tahun 2020. Selain itu, Kesejahteraan Lanjut Usia mengamanatkan

bahwa program dan kegiatan pembangunan kesejahteraan sosial harus berorientasi

pada peningkatan kesejahteraan Lanjut Usia. Proses penuaan penduduk tentunya

berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan terutama

Universitas Sumatera Utara


kesehatan, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan

semakin menurun baik karena faktor alamiah maupun karena penyakit. Dengan

demikian, peningkatan jumlah penduduk lanjut usia menjadi salah satu indikator

keberhasilan pembangunan sekaligus sebagai tantangan dalam pembangunan. Bila

permasalahan tersebut tidak diantisipasi dari sekarang, maka tidak menutup

kemungkinan bahwa proses pembangunan akan mengalami berbagai hambatan.

Penduduk Lanjut usia dua tahun terakhir di Indonesia mengalami peningkatan

yang signifikan pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

jiwa dan meningkat menjadi 20.547.541 pada tahun 2009 (U.S. Census

Bureau,International Data Base, 2009) jumlah ini termasuk terbesar keempat

setelah China, India dan Jepang. Badan kesehatan dunia WHO bahwa penduduk

lansia di Indonesia pada tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34%

atau tercatat 28,8 juta orang, balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah

penduduk lansia terbesar di dunia. Badan Pusat Statistik (BPS, 2009).

Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan

sehat, perilaku sehat, dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Untuk

mendukung pencapaian Visi Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan Sistem

Kesehatan Nasional (SKN) dengan keputusan Menteri Kesehatan No.131/ Menkes

SK/ II/2004dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem Pemberdayaan

Masyarakat. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan untuk mendukungupaya

peningkatan perilaku sehat ditetapkan Visi Nasional Promosi

Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan R.I No.1193/MENKES/SK/X/20

04 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS 2010). Untuk

Universitas Sumatera Utara


melaksanakan program Promosi Kesehatan di Daerah telah ditetapkan Pedoman

Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah dengan Keputusan menteri Kesehatan

RI No.1114/Menkes/SK/VIII/2005 (Dinkes, 2005).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan

informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan

perilaku, melalui pendekatan pimpinan, bina suasana dan pemberdayaan

masyarakat sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan

mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat

menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan

meningkatkan kesehatan (Dinkes, 2010).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, menunjukkan bahwa

praktik PHBS di Indonesia masih rendah yaitu 38,7%, dibandingkan dengan target

Nasional sampai tahun 2010 sebesar 65,0%. Data Riskesdas menunjukkan

sebanyak 22 provinsi mempunyai prevalensi PHBS di bawah prevalensi nasional,

diantaranya yaitu Provinsi Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan,

Bengkulu, Lampung Kepulauan Riau, dan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

yang paling rendah pencapaiannya, yaitu sebesar 36,8% (Depkes, 2008).

Menurut Budihardja (2004), berdasarkan beberapa survei di Dinas Kesehatan,

masyarakat yang berperilaku hidup sehat masih kurang dari 10%. Kurangnya

perilaku hidup sehat menimbulkan kebiasaan-kebiasaan tidak sehat di masyarakat.

Kebiasaan-kebiasaan tidak sehat cenderung mengabaikan kesehatan diri dan

Universitas Sumatera Utara


lingkungan sehingga memudahkan terjadinya penularan penyakit.

Pemerataan pembangunan yang berwawasan kesehatan tentunya mencakup

semua golongan masyarakat, baik kelompok anak-anak, remaja, dewasa, dan

lansia. Hasil survei awal yang dilakukan pada beberapa lansia yang ada di

kelurahan Losung Batu menunjukkan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat,

hal tersebut terlihat dari kebersihan diri lansia,lingkungan yang kotor dan pola

makan yang tidak teratur. Hal inilah yang menyebabkan perlu dilakukan

penelitian dilihat dari ruang lingkup masyarakat kelompok lansia tentang perilaku

hidup bersih dan sehat pada lansia.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa penting untuk meneliti tentang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Lansia di Kelurahan Losung Batu

Kecamatan Padangsidempuan Utara Kota Padangsidempuan.

1.2 Tujuan Penelitian

Mengetahui bagaimana gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

lansia di Kelurahan Losung Batu Kecamatan Padangsidempuan Utara Kota

Padangsidempuan.

1.3 Pertanyaan Peneliti

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam

penelitian ini adalah: Bagaimanakah perilaku hidup bersih dan sehat pada lansia

di Kelurahan Losung Batu Kecamatan Padangsidempuan Utara Kota

Padangsidempuan.

Universitas Sumatera Utara


1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan

dalam pengembangan keperawatan khususnya keperawatan gerontik. Serta

memberikan gambaran perilaku hidup bersih dan sehat pada lansia di Kelurahan

Losung Batu.

1.4.2 Praktek keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran

keperawatan komunitas, khususnya keperawatan gerontik tentang perilaku hidup

bersih dan sehat pada lansia, sehingga fakta ini dapat dikembangkan dalam

praktek belajar lapangan keperawatan komunitas.

1.4.3 Bagi peneliti selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai acuan bagi para peneliti yang hendak melakukan

penelitian lebih lanjut tentang perilaku hidup bersih dan s ehat pada lansia.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai