Anda di halaman 1dari 22

NASKAH PUBLIKASI

PENGUJIAN KARAKTERISTIK PANEL SURYA BERDASARKAN


INTENSITAS TENAGA SURYA

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat


Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Elektro
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Oleh:
REZA PAHLEVI
D 400 112 001

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2014
HALAMAN PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

Naskah publikasi yang berjudul PENGUJIAN KARAKTERISTIK PANEL SURYA


BERDASARKAN INTENSITAS TENAGA SURYA, telah disetujui dan disahkan oleh
Pembimbing Tugas Akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dipersiapkan oleh :

Nama : REZA PAHLEVI

NIM : D 400 112 001

Disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Pendamping,

Hasyim Asyari, S.T., M.T


PENGUJIAN KARAKTERISTIK PANEL SURYA BERDASARKAN
INTENSITAS TENAGA SURYA

Reza pahlevi, Hasyim Asyari, Aris Budiman


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Rezap1312@gmail.com

ABSTRAKSI

Berbagai kajian dan penelitian dilakukan untuk mengolah energi matahari


yang berlimpah luas di dunia, terlebih di Indonesia yang merupakan Negara yang
dilalui garis khatulistiwa. Sekarang ini penggunaan solar sel mulai
dikembangkan sebagai salah satu alternative sumber pembangkit energi listrik.
Para peneliti mencari cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan solar sel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik panel sel surya
berdasarkan intensitas tenaga surya, dan menganalisa kinerja panel sel surya
serta mengetahui efisiensi penggunaan sel surya.
Pada efisiensi penggunaan sel surya metode yang dilakukan adalah
memanfaatkan sel surya sebagai pembangkit listrik terbarukan yang digunakan
untuk mengetahui arus dan tegangan yang dihasilkan oleh setiap panel sel surya
yang diujikan. Cara pengamatan yang dilakukan adalah pengambilan data terkait
variasi intensitas cahaya yang sedang terjadi pada kondisi intensitas cahaya yang
sama, suhu yang sama dan tekanan angin yang sama. Penelitian ini
menggunakan 3 buah panel sel surya dengan kapasitas daya yang sama yaitu
100Wp dan merk yang berbeda. Dengan peralatan yang digunakan untuk
pengukuran ini antara lain: luxmeter, digunakan untuk mengukur intensitas
cahaya. Anemometer, digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Thermometer,
digunakan untuk mengukur suhu. Multimeter, digunakan untuk mengukur arus
dan tegangan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa. pada saat kondisi intensitas 1007
lux maka tegangan yang dihasilkan oleh panel sel surya 1, 2, dan 3 adalah 16,5V,
18V, dan 19V. Arus yang dihasilkan oleh panel sel surya 1, 2, dan 3 pada kondisi
intensitas 1007 lux adalah 5,3A, 5,8A dan 6,1A dari ketiga merk panel sel surya
yang berbeda dengan daya yang sama dapat diketahui bahwa panel sel surya 3
dengan merk shinyoku lebih baik dari pada kedua panel sel surya yang
dibandingkan. Pada saat intensitas rendah yaitu 312 lux dapat diketahui
tegangan dari panel sel surya 1, 2, dan 3 adalah 20V, 17V, dan 18V, dan untuk
arus yang dihasilkan ketiga panel sel surya yang berbeda dengan intensitas
rendah yaitu 312 lux adalah 5,3A, 5,8A, dan 6,1A, dapat diketahui bahwa panel
sel surya 3 dengan merk visicom lebih baik dari pada kedua panel sel surya yang
dibandingkan.

Kata Kunci :sumber energi, solar sel, karkteristik panel sel surya

dicari sumber energi lain seperti


BAB I energi matahari, energi gelombang,
PENDAHULUAN energi angin, energi pasang surut,
dan energi lainnya.
1.1 Latar Belakang Masalah Konversi energi
Jumlah penduduk dunia merupakan suatu proses perubahan
akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa dimana bentuk energi dari yang
pada tahun 2025 dari jumlah 7,2 satu menjadi bentuk energi lain
miliar jiwa saat ni. Jumlah itu akan yang dibutuhkan. Pernyataan
terus berkembang menjadi 9,6 tersebut mengartikan bahwa untuk
miliar pada tahun 2050. Prediksi memperoleh suatu bentuk energi,
sebelumnya, penduduk dunia perlu adanya energi lain yang
diperkirakan hanya mencapai 9,3 dikonversikan menjadi energi yang
miliar jiwa pada 2050 dibutuhkan tersebut. Salah satu
(http://internasional.kompas.com/re contohnya untuk mendapatkan
ad/2013/06/15/10091516). energi listrik yang tidak dapat
Peningkatan penduduk yang diperoleh secara langsung, tetapi
signifikan tersebut pastinya juga ada proses konversi energi sebelum
dibarengi dengan penggunaan energi listrik tersebut didapat.
energi yang semakin meningkat. Atas dasar kenyataan
Penggunaan energi selama ini itu, perlu dihadirkan sebuah
masih banyak menggunakan energi strategi yang dapat membuat
yang habis pakai atau tidak bisa energi listrik dari energi bahan
diperbarui, seperti minyak bumi, pakai tidak dieksploitasi manusia
batubara dan gas bumi. Semakin secara terus menerus. Sehingga
meningkatnya kebutuhan energi energi tersebut tidak akan habis
maka usaha manusia untuk dan masih bisa dimanfaatkan oleh
mengeksploitasi sumber energi generasi penerus kita. Skripsi ini
habis pakai turut meningkat. mengambil judul Pengujian
Mengingat terbatasnya persediaan Karakteristik Panel Surya
sumber energi tersebut, maka mulai Berdasarkan Intensitas Tenaga
Surya sebagai upaya untuk 1.5 Sistematika Penulisan
memperoleh energi alternatif bagi Sistematika penulisan tugas
manusia agar energi habis pakai akhir ini adalah sebagai berikut :
tidak hilang dari muka bumi. BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Rumusan Masalah Bab ini membahas tentang
Berdasarkan latar belakang latar belakang masalah,
yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah, batasan
bisa dirumuskan suatu masalah, tujuan penelitian,
permasalahan tentang Bagaimana manfaat penelitian dan
Karakteristik Panel Surya sistematika penulisan.
Berdasarkan Intensitas Tenaga BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Surya untuk mengetahui efisiensi Bab ini membahas telaah
dari setiap panel surya yang ada di penelitian dan dasar teori
pasaran. yang berhubungan dengan
1.2 Batasan Masalah karakteristik panel sel surya
Batasan masalah yang penulis berdasarkan intensitas
lakukan yaitu meneliti kinerja tenaga surya.
karakteristik panel surya dengan BAB III : METODE
sumber tenaga surya. PENELITIAN
1.3 Tujuan Penelitian Bab ini membahas cara
Sejalan dengan permasalahan melakukan analisis dan
yang diungkapkan di atas, tujuan perancangan, dimulai dari
dari penelitian ini adalah untuk: bahan dan perlengkapan
Mengetahui karakteristik panel pendukung yang harus
surya yang ada di pasaran disiapkan dan tahap yang
harus dilakukan sampai
1.4 Manfaat Hasil Penelitian akhir penelitian.
Penelitian ini diharapkan
mampu memberikan manfaat, BAB IV : HASIL PENELITIAN
diantaranya sebagai berikut: DAN PEMBAHASAN
1. Mampu memberi informasi Bab ini berisi tentang hasil
kepada masyarakat tentang penelitian dan pembahasan
sumber energi listrik tentang karakteristik panel
terbarukan, dalam hal ini adalah sel surya berdasarkan
pembangkit listrik tenaga surya. intensitas tenaga surya.
2. Menambah referensi dan BAB V : PENUTUP
informasi terkait dengan ilmu Bab ini berisi tentang
teknik elektro khususnya dalam kesimpulan dan saran.
bidang pembangkit listrik dan DAFTAR PUSTAKA
energi terbarukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Telaah Penelitian optimasi 0,191 Wh lebih besar dari
Beberapa peneliti yang telah solar cell yang diam.
melakukan penelitian serupa adalah 2.2 Landasan Teori
Yuwono Budi (2005) Jurusan Fisika 2.2.1 Sejarah Sel Surya
UNS melakukan penelitian berkaitan Aliran listrik
dengan optimalisasi panel sel surya matahari (surya) pertama kali
dengan menggunakan sistem pelacak ditemukan oleh Alexander
berbasis mikrokontroler AT89C51. Edmond Beequerel yang
Chotimah, Kuwat Triyana merupakan seorang ahli fisika
dan Indriyana Kartini (2012), Jurusan yang berasal dari Jerman pada
FMIPA UGM dalam Efek Intensitas abad ke-19. Ia menangkap
Cahaya terhadap Efisiensi Konversi peristiwa dimana secara
Daya Sel Surya Organik Bulk kebetulan berkas sinar matahari
Heterojunction Berbasis Poly(3- mengenai larutan elektro kimia
hexylthiophene) dan Phenyl C61 yang mengakibatkan
butyric Acid Methylester. Penelitian peningkatan muatan elektron.
tersebut bertujuan untuk merancang sel Setelah satu abad berlalu yakni
surya organik berbasis bahan aktif pada awal abad ke-20, Albert
P3HT : PCBM dengan dua jenis Einstein mulai mengembangkan
perlakuan pengeringan yaitu dengan penemuan tersebut. Einstein
desikator dan annealing termal. menamai penemuan Alexander
Respon sel surya terhadap intensitas Edmond Beequerel dengan
cahaya yang datang menunjukkan nama Photoelectric effect
bahwa semakin besar intensitas cahaya yang menjadi dasar pengertian
yang datang, maka efisiensi konversi Photovoltaic effect. Einstein
dayanya. melakukan pengamatan pada
Oki Petrus Hutauruk, Takdir sebuah lempeng metal yang
Tamba, Tua Raja Simbolon (2013), melepaskan foton partikel energi
Jurusan Fisika Bidang Keahlian cahaya ketika energi matahari
Elektronika & Instrumentasi Fakultas mengenainya. Foton-foton
MIPA Universitas Sumatera Utara tersebut secara terus-menerus
meneliti mengenai pembuatan sistem mendesak atom metal, sehingga
monitoring optimasi energi cahaya terjadi partikel energi foton
matahari menggunakan sensor arus bersifat gelombang energi
pada antarmuka personal computer dari cahaya.
penelitian yang dilakukan maka, dapat Sinar yang memiliki
diketahui bahwa solar cell statik (diam) energi foton tinggi dan
merupakan sistem kendali tidak gelombangnya pendek
teroptimasi, sedangkan yang dinamik dinamakan dengan sinar
(bergerak) adalah sistem kendali ultraviolet, sebaliknya sinar
teroptimasi. Buktinya adalah Eoptimasi yang memiliki energi foton
= Edinamik - Estatik = 2319,9697 rendah dan memiliki gelombang
mWh - 2128,3566 mWh = 191,6131 panjang dinamakan sinar
mWh. Dengan demikian solar cell yang infrared. Dari hasil pengamatan
bergerak dapat menghasilkan energi Einstein tersebut, maka sekitar
tahun 1930, ditemukan konsep
baru Quantum Mechanics yang isolator pada suhu rendah dan
digunakan untuk menciptakan menjadi konduktor saat terdapat
teknologi solid state. Teknologi energi dan suhu panas. Sebuah
tersebut dimanfaatkan oleh Bell silikon sel surya merupakan
Telephone Research diode yang berasal dari lapisan
Laboratories untuk membuat sel atas silikon tipe n (silicon
surya padat pertama. doping of phosphoraus) dan
Semakin lapisan bawah silikon tipe p
berkembangnya zaman (silicon doping of baron).
pemanfaatan dan desain sel 2.2.2.2 Perkembangan Sel Surya
surya semakin berkembang. Hal Perkembangannya,
ini terjadi pada tahun 1950-1960 sel surya semakin banyak
dimana sel surya siap memanfaatkan silikon dan bahan
diaplikasikan ke pesawat ruang semikonduktor yang bervariasi
angkasa. Perkembangan sel sebagai bahan bakunya. Sel
surya semakin pesat pada tahun surya memiliki beberapa jenis,
1970-an, sel surya diantaranya adalah:
diperkenalkan secara besar- a. Monokristal (Mono-
besaran di seluruh dunia sebagai crystalline)
energi alternatif yang terbarukan Merupakan panel yang
dan ramah lingkungan. Oleh paling efisien,
karena itu, PV mulai menghasilkan daya listrik
diaplikasikan pada Low Power persatuan luas yang paling
Warning System dan Offshore tinggi dan memiliki
Buoys. Perkembangan tersebut efisiensi sampai dengan
tak lepas dari kendala masih 15%. Kelemahan dari panel
belum bisanya produksi secara jenis ini adalah tidak akan
masal karena pembuatan PV berfungsi baik ditempat
masih secara manual. Tahun yang cahaya mataharinya
1980-an, perusahaan-perusahaan kurang (teduh), efisiensinya
pembuat PV menjalin kerjasama akan turun drastis dalam
dengan pemerintah agar cuaca berawan.
produksi PV bisa semakin b. Polycrystalline / Multi-
banyak, sehingga dengan crystalline
kuantitas yang banyak mampu Panel ini memiliki level
menekan biaya produksi yang silikon yang lebih rendah
berbanding lurus dengan harga dari panel monocrystalline,
satuan sel surya yang dapat maka panel ini sedikit lebih
terjangkau. murah dan sedikit lebih
2.2.2 Spesifikasi Sel Surya rendah efisiensinya dari
2.2.2.1 Dasar Sel Surya panel monocrystalline.
Bahan dasar sel surya Panel polycristalline
terbuat dari silikon yang merupakan panel surya
merupakan bahan (solar cell) yang memiliki
semikonduktor. Pada sel surya, susunan kristal acak. Tipe
silikon mampu berperan sebagai policrystalline memerlukan
luas permukaan yang lebih komponen yang menjadi
besar dibandingkan dengan faktor X agar sel surya dapat
jenis monokristal untuk beroperasi secara maksimal,
menghasilkan daya listrik faktor X tersebut adalah:
yang sama, akan tetapi
dapat menghasilkan listrik
pada saat mendung.
c. Galium Arsenide (GaAs) a. Ambien Air Temperature
Gallium arsenide ini Sel surya dapat
merupakan sel surya pada beroperasi secara maksimal
unsur periodik III V yang jika temperatur sel tetap
berbahan semikonduktor. normal pada 25 derajat
Sel surya ini sangat efisien celsius. Kenaikan temperatur
dan efektif untuk lebih tinggi dari temperatur
menghasilkan energi listrik normal pada sel surya akan
sekitar 25%, dan sering melemahkan tegangan Voc.
diaplikasikan pada
pembuatan perangkat
seperti: microwave
frequency integrated
circuits, monolithic
microwave integrated
circuits, infrared light
emitting diodes, sel surya,
optical windows, dan dioda Gambar 2.1 Karakteristik
laser. penurunan
2.2.2.3 Energi Listrik voltage
Sinar matahari dapat terhadap
menghasilkan energi lisrik kenaikan
(energi sinar matahari menjadi temperatur
foton) sebuah sel surya tidak (Sumber :
tergantung pada besaran luas Ouaschning:
2005)
bidang silikon, dan secara
Gambar.2.1
konstan akan menghasilkan menunjukan setiap kenaikan
energi berkisar antara 0,5 temperatur sel surya 10
volt maksimum 600 mV pada derajat celcius dari 25 derajat
2 ampere, dengan kekuatan celsius akan berkurang sekitar
radiasi solar matahari 1000 0,4 % pada total tenaga yang
W/m2 = 1 Sun akan dihasilkan atau akan melemah
menghasilkan arus listrik (I) dua kali lipat untuk kenaikan
sekitar 30mA/cm2 per sel temperatur sel per 10 derajat
surya. celsius.
2.2.2.4 Faktor Pengoperasian Sel
Surya
Pada pengoperasian b. Radiasi Matahari
sel surya pastinya terdapat
Radiasi matahari di Ketika panel diorientasikan
bumi pada lokasi yang ke barat atau ke timur
berbeda akan bervariabel dan sebenarnya akan tetap
sangat tergantung dengan menghasilkan energi, namun
keadaan spektrum matahari ke energi yang dihasilkan tidak
bumi. Insolasion matahari akan maksimal.
akan banyak berpengaruh f. Posisi letak sel surya
terhadap arus (I) dan sedikit terhadap matahari
terhadap tegangan (V). Mempertahankan
c. Atmosfir Bumi sinar matahari jatuh ke
Keadaan atmosfir sebuah permukaan modul
bumi yang berawan, surya secara tegak lurus
mendung, jenis partikel debu akan memperoleh energi
udara, asap, uap air udara, maksimum 1000 w/m2
kabut dan polusi sangat atau 1 kw/m2. Untuk
berpengaruh untuk mempertahankan tegak
menentukan hasil maksimal lurusnya sinar matahari
arus listrik dari sel surya. terhadap panel surya
d. Tiupan Angin dibutuhkan pengaturan
Kecepatan tiupan posisi modul surya, karena
angin disekitar lokasi sel sun altitude akan berubah
surya sangat membantu setiap jam dalam sehari.
terhadap pendinginan 2.2.3 Arus dan Tegangan
temperatur permukaan sel Atom ialah sebuah
surya sehingga temperatur materi yang disusun berdasarkan
dapat terjaga dikisaran 25 partikel partikel yang sangat
derajat celsius. kecil. Atom terdiri dalam
e. Orientasi Panel berbagai gabungan yang terdiri
Orientasi dari dari partikel partikel sub
rangkaian panel ke arah atom, susunan tersebut
matahari secara optimal diantaranya adalah elektron,
memiliki efek yang sangat proton, dan neutron dalam
besar untuk menghasilkan berbagai gabungan. Elektron
energi yang maksimum. merupakan muatan listrik
Selain arah orientasi sudut, negatif (-) yang paling
orientasi (tiltengle) dari mendasar. Elektron dalam
panel juga sangat cangkang keluar suatu atom
mempengaruhi hasil energi dinamakan dengan elektron
yang maksimum. Untuk valensi.
lokasi yang terletak di Apabila energi kalor,
belahan utara latitude, maka cahaya, atau listrik yang
panel sebaiknya merupakan energi eksternal
diorientasikan ke selatan. diberikan pada materi, maka
Begitu juga yang letaknya di elektron valensinya akan
belahan selatan latitude, mendapatkan energi dan bisa
maka panel sebaiknya berpindah ketingkatan energi
diorientasikan ke utara. yang lebih tinggi. Ketika energi
yang diperoleh telah cukup, potensial V sering dinamakan
sebagian dari elektron valensi sebagai voltage atau tegangan.
terluar akan meninggalkan Pada suatu rangkaian terdapat
atomnya, sehingga statusnya suatu resistansi atau hambatan
berubah menjadi elektron bebas. (R) oleh karena itu pada
Dalam hal ini maka gerakan rangkaian tersebut akan muncul
elektron elektron bebas hukum ohm. Hukum ohm
tersebut yang akan menjadi arus mendefinisikan hubungan antara
listrik dalam konduktor logam. arus (I), tegangan (V), dan
Aliran elektron biasa disebut resistansi atau hambatan (R).
dengan arus (I), dan memiliki Berikut merupakan rumus
satuan ampere. persamaan dari ketiganya :
Ketika sebagian atom
I = .............................................................
kehilangan elektron dan
sebagian lainnya memperoleh Keterangan :
elektron akan memungkinkan I = arus (ampere)
terjadinya perpindahan elektron V = tegangan (volt)
antar objek. Apabila R = hambatan (ohm)
perpindahan tersebut terjadi, 2.2.3.1 Daya
distribusi muatan positif dan Daya listrik sering
negatif pada setiap objek akan diartikan sebagai laju hantaran
berbeda. Objek yang memiliki energi listrik pada sirkuit listrik.
jumlah elektron yang lebih akan Satuan standar internasional
memiliki polaritas listrik negatif daya listrik adalah watt yang
(-), sedangkan objek yang menyatakan banyaknya tenaga
kekurangan elektron akan listrik yang mengalir dalam
memiliki polaritas listrik positif satuan waktu (joule/detik). Daya
(+). Besaran muatan listrik akan listrik dilambangkan huruf P.
ditentukan oleh jumlah elektron Pada rangkaian arus DC, daya
dibandingkan dengan jumlah listrik sesaat dihitung
proton dalam suatu objek. menggunakan hukum Joule.
Simbol untuk besaran muatan Daya pada sumber DC
elektron adalah (Q) dan dinyatakan sebagai berikut.
memiliki satuan coulomb. P=V.I
Besarnya muatan 1C = 6,25 x Keterangan
108 elektron. P = Daya (watt)
Suatu muatan listrik V = Tegangan (volt)
memiliki kemampuan untuk I = Arus (ampere)
bekerja akibat dari suatu tarikan
ataupun suatu tolakan yang
disebabkan oleh gaya medan
elektrostatik. Kemampuan 2.2.4 Teori Dasar Panel Sel Surya
melakukan kerja ini dinamakan Panel sel surya adalah
potensial. Satuan dasar beda komponen terpenting dari sebuah
potensial adalah volt (V). Satuan Pembangkit listrik tenaga surya
inilah yang menyebabkan beda (PLTS). Panel surya
mengkonversi tenaga matahari Substrat adalah
menjadi listrik. Panel surya material yang menopang
terdiri dari sejumlah sel silikon seluruh komponen sel
(disebut juga solar cell PV) yang surya. Material substrat
disinari matahari dan juga harus mempunyai
menghasilkan photon yang konduktifitas listrik yang
membangkitkan arus listrik. baik karena juga berfungsi
2.2.4.1 Struktur Sel Surya sebagai kontak terminal
Sesuai dengan perkembangan positif sel surya, sehinga
sains & teknologi, jenis-jenis umumnya digunakan
teknologi sel surya pun material metal atau logam
berkembang dengan berbagai seperti aluminium atau
inovasi. Ada yang disebut sel molybdenum. Untuk sel
surya generasi satu, dua, tiga surya dye-sensitized
dan empat, dengan struktur (DSSC) dan sel surya
atau bagian-bagian penyusun organik, substrat juga
sel yang berbeda pula (Jenis- berfungsi sebagai tempat
jenis teknologi surya akan masuknya cahaya sehingga
dibahas di tulisan Sel Surya : material yang digunakan
Jenis-jenis teknologi). yaitu material yang
Dalam tulisan ini akan konduktif tapi juga
dibahas struktur dan cara transparan sepertii ndium
kerja dari sel surya yang tin oxide (ITO) dan flourine
umum berada dipasaran saat doped tin oxide (FTO).
ini yaitu sel surya berbasis
material silikon yang juga b. Material semikonduktor
secara umum mencakup Material semikonduktor
struktur dan cara kerja sel merupakan bagian inti dari sel surya
surya generasi pertama (sel yang biasanya mempunyai tebal
surya silikon) dan kedua (thin sampai beberapa ratus mikrometer
film/lapisan tipis) untuk sel surya generasi pertama
(silikon), dan 1-3 mikrometer untuk
sel surya lapisan tipis. Material
semikonduktor inilah yang berfungsi
menyerap cahaya dari sinar
matahari. Untuk kasus gambar
diatas, semikonduktor yang
digunakan adalah material silikon,
yang umum diaplikasikan di industri
elektronik. Sedangkan untuk sel
surya lapisan tipis, material
Gambar 2.2 Struktur semikonduktor yang umum
panel sel surya digunakan dan telah masuk pasaran
Ada lima tipe umum struktur yaitu contohnya material
panel sel surya: Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe
a. Substrat/Metal backing (kadmium telluride), dan amorphous
silikon, disamping material-material refleksi ini adalah lapisan tipis
semikonduktor potensial lain yang material dengan besar indeks
dalam sedang dalam penelitian refraktif optik antara
intensif semikonduktor dan udara yang
seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) menyebabkan cahaya
dan Cu2O (copper oxide). dibelokkan ke arah
semikonduktor sehingga
Bagian semikonduktor meminimumkan cahaya yang
tersebut terdiri dari junction atau dipantulkan kembali.
gabungan dari dua material e. Enkapsulasi / cover glass
semikonduktor yaitu semikonduktor Bagian ini berfungsi sebagai
tipe-p (material-material yang enkapsulasi untuk melindungi
disebutkan diatas) dan tipe-n modul surya dari hujan atau
(silikon tipe-n, CdS,dll) yang kotoran.
membentuk p-n junction. P-n
junction ini menjadi kunci dari BAB III
prinsip kerja sel surya. Pengertian METODE PENELITIAN
semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan
juga prinsip p-n junction dan sel Prosedur penelitian
surya akan dibahas dibagian cara dimaksudkan agar penelitian berjalan
kerja sel surya dengan baik dan berurutan. Dengan
adanya prosedur penelitian diharapkan
penelitian dapat berjalan dengan lancar
dan dapat mendapatkan hasil yang
maksimal.
3.1.1 Persiapan yang Dilakukan
c. Kontak metal / contact grid
Persiapan yang dilakukan untuk
Selain substrat sebagai
melakukan penelitian ini meliputi :
kontak positif, diatas sebagian
1. Memahami dan mempelajari
material semikonduktor
karakteristik dari panel surya
biasanya dilapiskan material
2. Studi literatur
metal atau material konduktif
3. Mempersiapkan alat dan bahan
transparan sebagai kontak
yang digunakan dalam
negatif
penelitian
d. Lapisan antireflektif
3.1.2 Bahan dan Peralatan
Efleksi cahaya harus
Bahan dan peralatan
diminimalisir agar
utama yang digunakan untuk
mengoptimalkan cahaya yang
mendukung penelitian ini adalah
terserap oleh semikonduktor.
sebagai berikut:
Oleh karena itu biasanya sel
3.1.2.1 Bahan
surya dilapisi oleh lapisan
anti-refleksi. Material anti-
1. 3 buah panel surya 100 Wp
Tabel 3.1 Spesifikasi panel surya 1
Solar Panel 100Wp
KOBE
Solar Panel 100Wp
KOBE
Solar
Module SPM 100-P
Type
Power
3%
Tolerance
Maximum
Power 100W
(Pmax)
Voltage at
Pmax 17,4V
(Vmp)
Current at
5,74A
Pmax (Imp)
Open
Circuit
21.6V
Voltage
(Voc)
Short
Circuit 6.3A
Current (Isc)
Maximum
10A
series Fuse
Weight 9,0 Kg

Size 1015*670*30mm
36pcs Polycrystalline
Cells
Silicon
Operating
-40 0C to +80 0C
Temperature
Standard
Test AM1.5 1KW/m2 25 0C
Condition
Max.
System
715VDC
Operating
Voltage

Tabel 3.2 Spesifikasi panel surya 2


Solar Panel 100Wp
SHINYOKU
Customer Code 20-942
Solar Panel 100Wp
SHINYOKU
Maximum Power (Pmax) 100W

Open Circuit Voltage (Voc) 21,6V

Short Circuit Current (Isc) 6,24A

Voltage at Pmax (Vmp) 17,2V

Current at Pmax (Imp) 5,81A

Max System Voltage 1000V

Size 1250*808*35mm

Test Condition AM1.5 1000W/m2 25 0C

Tabel 3.3 Spesifikasi panel surya 3


Solar panel 100WP
GREEN PRO
Max System Voltage 200 V

Short Circuit Current (Isc) 5,76 A

Open Circuit Voltage (Voc) 22,7 V

Current at Pmax (Imp) 5,36 A

Voltage at Pmax (Vmp) 18,6 V

100 W
Maximum Power (Pmax)

3. Lux meter LT lutron LX-


101A
2. Penghantar (kabel) 4. Lampu DC Philips Rally
3.1.2.2 Peralatan 100/90W
Peralatan yang digunakan 5. Thermometer Magic Star
dalam penelitian diantaranya 6. Anemometer LT lutron
sebagai berikut: AM-4200
1. Tool Kit 3.1.3 Waktu dan Tempat
2. Multimeter sunwa YX- Penelitian dan
360TRD pembuatan laporan pengujian
karakteristik panel sel surya
berdasarkan intensitas tenaga 5. Beban yang dihasilkan
surya dilakukan dalam jangka oleh panel sel surya
waktu dua bulan. Pada penelitian 3.2 Diagram Penelitian
terdapat kendala yakni dalam 5.2.1 Urutan Penelitian
pembelian bahan, sehingga waktu Urutan penelitian dan
penelitian menjadi lebih lama analisa data dituangkan dalam alur
dari jadwal yang telah dibuat diagram seperti 3.1 yakni
sebelumnya. penelitian diawali dari merancang
Tempat penelitian desain panel sel surya 1, 2, dan 3
kinerja pompa air dengan panel pada saat di pasang dapat kita
surya portable berdasarkan ketahui bahwa perbandingan panel
intensitas tenaga surya dilakukan sel surya 1, 2, dan 3 pada
di kampus 2 universitas intensitas cahaya dan karakteristik
muhammadiyah surakarta dari panel sel surya tersebut.
tepatnya di lapangan psikologi, Sehingga kita dapat lebih
Surakarta. mengetahui karakteristik dari
3.1.3.1 Pengambilan Data panel sel surya yang beredar di
Pengujian pasaran.
karakteristik panel sel surya Pengujian sendiri
berdasarkan intensitas tenaga dilakukan dengan mengamati
surya yang di hasilkan antara tegangan (volt) dan nilai arus
lain : (ampere). Kemudian dapat
1. Tegangan dan arus yang diketahui juga intensitas tenaga
dihasilkan oleh panel surya surya yang telah di ukur
2. Intensitas tenaga surya menggunakan lux meter. Setelah
yang di hasilakan oleh panel sel semua data terkumpul dan dirasa
surya cukup, peneliti mulai menyusun
3. Suhu udara disekitar laporan penelitian. Penelitian akan
tempat pengujian panel sel surya diakhiri saat penyusunan laporan
4. Kecepatan angin di telah selesai dan melaporkan hasil
sekitar tempat oengujian panel penelitian kepada beberapa dosen
sel surya yang telah ditentukan.
sel surya yang diujikan. Sel
surya digunakan sebagai sumber
tenaga alternatif sehingga
penggunaan energi listrik dapat
ditekan seminimal mungkin.
Pengujian ini bertujuan
untuk membandingkan 3 buah
panel sel surya yang beredar
dipasaran, dengan di adakannya
pengujian ini maka pembeli
dapat lebih teliti lagi dalam
menentukan pilihan pada merk
panel sel surya yang akan di
beli. Perancangan pengujian
panel sel surya ini menggunakan
multimeter. Sel surya akan
menghasilkan daya ketika
mendapat sinar matahari, pada
saat itu sel surya yang sudah
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian dihubungkan ke multimeter dan
lampu DC 100/90w akan
BAB IV
mengetahui daya yang
HASIL PENELITIAN DAN dihasilkan secara otomatis sesuai
ANALISA dengan besarnya arus yang
dihasilkan oleh panel surya. Saat
Penelitian yang peneliti melakukan analisa, arus
dilakukan ini bertujuan untuk maksimal yang keluar dari tiga
mengetahui besarnya tegangan panel sel surya yang berbeda
dan arus yang dihasilkan oleh adalah sebesar 11A, 8A, dan
panel surya dengan perbedaan 10A
intensitas cahaya matahari. Pada 4.1. Hasil Penelitian
pengujian tenaga suya ini, terdiri Penelitian mengenai
dari beberapa komponen, pengujian karakteristik panel
seperti: panel surya (PV), surya berdasarkan intensitas
luxmeter, anemometer, tenaga surya yang
thermometer, multimeter dan menggunakan tiga jenis panel
lampu DC 100/90w. Fotovoltaik sel surya yang berbeda dengan
akan mengeluarkan arus searah kapasitas dari ketiganya adalah
(DC), selanjutnya dari arus dan 100 Wp. Komponen-komponen
tegangan yang di hasilkan di tersebut diharapkan mampu
ukur dengan alat tersebut. tenaga untuk mengetahui karakteristik
surya adalah proses kinerja sel panel sel surya berdasarkan
surya untuk memasok beban ke intensitas tenaga surya
lampu DC 100/90w guna
mengetahui efisiensi panel sel 100/90W. Penelitian
surya dari masing-masing pamel menggunakan 3 buah panel
surya dengan kemampuan
masing-masing panel 100Wp.
Panel surya dipasang pada
tempat yang terpapar sinar
matahari secara langsung.

Pengujian panel sel surya kedua


pengujian dilakukan dalam waktu
atau jam yang bersamaan.
Hasil pengujian kedua ditunjukkan
pada tabel 4.2 berikut.

Selanjutnya, daya yang dihasilkan


tiap modul panel sel surya, Hasil
ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut.
tersebut.

Pada pengujian panel sel


surya yang dilakukan peneliti juga di
beri beban berupa beban lampu DC
100/90W dan dari hasil yang telah di
teliti maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa lampu akan
menyala apabila intensitas cahaya
tinggi atau pada panas yang sangat
terik, sedangkan saat berawan lampu
tidak menyala sama sekali. Dari 3
merk panel sel surya juga berbeda
hasilnya, dengan intensitas yang
sama ada panel sel surya yang
menyalakan lampu tetapi redup,
dikrenakan arus yang dihasilakan
kurang besar sehingga lampu tidak
menyala terang seperti yang
diharapkan.
Untuk melihat lebih jelas
perbandingan 3 panel sel surya
tersebut. Dari berberapa kali
pengujian tersebut, maka dapat
Dari hasil analisa dan pengujian yang dilihat pada gambar grafik 4.7, 4.8,
dilakukan oleh peneliti ditemukan dan 4.9 berikut.
bahwa semakin besar lux nya, maka
tegangan dan arus yang dihasilkan
akan semakin meningkat. Tetapi
hasil dari setiap panel yang di ujikan
ditemukan perbedaan yang signifikan
hal tersebut dikarenakan adanya
perbedaan merk dari modul panel sel
surya.
Ditemukan fakta bahwa
Gambar 4.7 Grafik panel sel surya green pro
semakin panas matahari, maka daya berdasarkan urutan intensitas
yang dihasilkan dari setiap panel sel terendah sampai tertinggi
surya berbeda. Selain itu, kinerja
panel surya dapat terpengaruh oleh Dari grafik yang dihasilkan pada
kecepatan angin yang ada ditempat gambar 4.7 dapat diketahui bahwa
pengujian, semakin kecil tekanan setiap intensitas cahaya dapat
angin maka semakin optimal panel menghasilkan daya yang berbeda,
sel surya bekerja. Dari 3 merk panel kemampuan mengkonversi sinar
sel surya yang diujikan maka tampak matahari menjadi listrik juga
perbedaan dari setiap panel sel surya dipengaruhi kecepatan angin dan
suhu. Daya rata-rata untuk panel sel
surya green pro adalah 96,13 Watt.
Daya rata-rata dapat diketahui
berdasarkan perhitungan:

Gambar 4.9 Grafik panel sel surya


shinyoku berdasarkan
urutan intensitas
terendah sampai tertinggi

Dari grafik yang dihasilkan pada


gambar 4.9 dapat diketahui bahwa
setiap intensitas cahaya dapat
menghasilkan daya yang berbeda,
kemampuan mengkonversi sinar
matahari menjadi listrik juga
dipengaruhi kecepatan angin dan
suhu. Daya rata-rata untuk panel sel
surya green pro adalah 116,09 Watt.
Gambar 4.8 Grafik panel sel surya kobe Daya rata-rata dapat diketahui
berdasarkan berdasarkan perhitungan:
urutan intensitas
terendah sampai
tertinggi

Dari grafik yang dihasilkan pada


gambar 4.8 dapat diketahui bahwa
setiap intensitas cahaya dapat
menghasilkan daya yang berbeda,
kemampuan mengkonversi sinar
matahari menjadi listrik juga
dipengaruhi kecepatan angin dan
suhu. Daya rata-rata untuk panel sel
surya green pro adalah 109,1 Watt.
Daya rata-rata dapat diketahui
berdasarkan perhitungan:

Terlihat dari gambar 4.10 saat intensitas


cahaya bernilai 312 lux panel sel
surya green pro mampu
menghasilkan 106watt, panel surya
kobe mampu menghasilkan
98,6watt, dan panel surya shinyoku shinyoku pada intensitas 1007
bernilai 109,8watt. lux adalah 5,3A, 5,8A dan
6,1A. Pada saat intensitas
Saat pengukuran intensitas cahaya rendah yaitu 312 lux, tegangan
tertinggi yaitu 1007 lux panel surya dari panel sel surya green pro,
green pro mampu menghasilkan daya kobe, dan shinyoku adalah
87,45watt, panel surya kobe mampu 20V, 17V, dan 18V, arus yang
menghasilkan 104,4watt, dan panel dihasilkan panel sel surya
surya shinyoku mampu menghasilkan green pro, kobe, dan shinyoku
109,8watt. Jadi terlihat dari grafik dengan intensitas rendah yaitu
saat intensitas cahaya paling rendah 312 adalah 5,3A, 5,8A, dan
ataupun paling tinggi panel surya 6,1A, dapat diketahui bahwa
green pro menghasilkan daya yang panel sel surya dengan merk
paling kecil sedangkan panel surya shinyoku lebih baik dari pada
shinyoku menghasilkan daya yang kedua panel sel surya yang
paling besar. dibandingkan. Terlihat dari
hasil perhitungan hasil rata-
BAB V rata dari 16 kali pengujian
PENUTUP maka dapat diketahui hasil
5.1. Kesimpulan dari panel surya green pro
Penelitian dan analisa 96,13watt, panel surya kobe
yang dilakukan menunjukkan menghasilkan daya rata-rata
bahwa semakin besar lux nya, 109,1watt, dan panel surya
maka kinerja panel sel surya shinyoku mampu
semakin meningkat dan menghasilkan daya rata-rata
bukan hanya lux yang 116,09watt dapat disimpulkan
mempengaruhi peningkatam bahwa panel surya dengan
daya yang dihasilkan tetapi merk shinyoku lebih bagus
ada faktor lain yaitu suhu yang dari pada kobe dan greenpro.
tinggi dan tekanan angin yang Dengan dilakukannya
rendah. Selain itu, kinerja penelitian ini dapat diketahui
panel surya di uji juga dengan bahwa setiap panel sel surya
lampu DC yang berdaya memiliki efisiensi tersendiri
100/90W. walaupun sama-sama 100Wp,
Pengujian yang selain itu kecepatan angin juga
dilakukan peneliti dapat mempengaruhi kinerja
menunjukkan bahwa pada saat dari panel sel surya, semakin
kondisi intensitas 1007 maka kencang tekanan angin maka
tegangan yang dihasilkan oleh semakin kecil juga efisiensi
panel sel surya green pro, yang dihasilkan oleh panel sel
kobe, dan shinyoku adalah surya.
16,5V, 18V, dan 19V hasil 5.2. Saran
dari ketiga panel sel surya Berdasarkan
tersebut sangat berbeda. Arus penelitian dan analisa
yang dihasilkan oleh panel sel pengujian karakteristik panel
surya green pro, kobe, dan sel surya berdasarkan
intensitas tenaga surya, maka Dan Pemberdayaan
saran yang dapat disampaikan Pendidik Dan Tenaga
adalah sebagai berikut: Kependidikan
1. Perlu diadakan (PPPPTK).
penelitian lanjutan
tentang pemanfaatan 2. Hasan, Hasnawiya.
panel sel surya untuk (2012). Perancangan
mendapatkan hasil Pembangkit Tenaga
efisiensi yang lebih Surya di Pulau Saugi.
maksimal. Jurnal Riset dan
Diharapkan penelitian Teknologi Kelautan
seperti ini bisa (JRTK). Vol 10 No.2:
mendapatkan 169-179.
dukungan dan
partisipasi dari 3. Yuwono, budi.
berbagai pihak yang (2005). Optimalisasi
lebih berkompeten di Panel Sel Surya
bidangnya. Dengan
2. Penelitian tentang Menggunakan Sistem
energi terbarukan Pelacak
lebih dikembangkan Berbasis Mikrokontroler
lagi sehingga mampu AT89C51 Universitas
mengurangi Sebelas Maret, Surakarta
penggunaan
pembangkit listrik 4. Chotimah, kuwat
fosil dan bisa menjadi triyana, dan indriana
energi alternatif. kartini. (2012). Efek
3. Memanfaatkan secara intensitas cahaya
maksimal energi terhadap efisiensi
melimpah dari panas konversi daya sel
matahari untuk surya organik bulk
berbagai kebutuhan heterojunction
manusia. berbasis poly (3
heyxlthiophene) dan
DAFTARPUSTAKA rhenyl butyric acid
melthylester.FMIPA
UGM
1. Departemen
Pendidikan Nasional. 5. Hutahuruk, oki petrus,
(2006). Pengenalan tamba takdir, tua raja
Program Energi simbolon. (2013).
Terbarukan Pada Pembuatan sistem
Sekolah Menengah monitoring optimasi
Kejuruan Di energi cahaya
Indonesia. Bandung: matahari
Pusat Pengembangan menggunakan sensor
arus pada antarmuka
personal komputer
Universitas Sumatera
Utara

Anda mungkin juga menyukai