Anda di halaman 1dari 10

Pancasila

KETETAPAN MPR XX/MPRS/1966 dan INPRES No. 12, 13 April 1968:


Pengucapan, penulisan, dan rumusan Pancasila yang sah dan benar
adalah PEMBUKAAN UUD 1945
Ideologi dasar Indonesia.
Rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia.
Bahasa Sansekerta Lima prinsip atau lima asas.
Pengertian etimologis dari Bahasa Sansekerta, Kitab Tripitaka, Five Morale Principles
Budha, dan syair pujian Empu Prapanca sarga 53 bait 2 (Yatnaggegwani Pancasyiila
Kertasangkarbhisekaka krama).

1. Historis
29 Mei 1945 oleh Mr. Muhammad Yamin
Rumusan awal Rumusan Tertulis
Peri Kebangsaan Ketuhanan Yang Maha Esa
Peri Kemanusiaan Kebangsaan Persatuan Indonesia
Peri Ketuhanan Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Peri Kerakyatan
permusyawaratan perwakilan
Kesejahteraan Rakyat Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1 Juni 1945 oleh Ir. Soekarno dengan nama Pancasila


1 Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia
2 Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3 Mufakat atau Demokrasi
4 Kesejahteraan sosial
5 Ketuhanan yang berkebudayaan

22 Juni 1945 Piagam Jakarta


Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi
1
pemeluk-pemeluknya
2 Kemanusiaan yang adil dan beradab
3 Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
4
permusyawaratan/perwakilan
5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Terminologis
Bagian UUD 1945
Oleh PPKI (18 Agustus 1945) UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 Terdapat Pancasila.
1 Ketuhanan yang Maha Esa
2 Kemanusiaan yang adil dan beradab
3 Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
4
permusyawaratan/perwakilan
5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
37 Pasal UUD 1945.
1 Aturan Peralihan (4 Pasal).
1 Aturan Tambahan (2 Ayat).
Kontitusi RIS (29.12.1949 17.08.1950) & UUDS 1950 (17.08.1950 05.07.1959)
1 Ketuhanan yang Maha Esa
2 Peri Kemanusiaan
3 Kebangsaan
4 Kerakyatan
5 Keadilan sosial

Masyarakat
1 Ketuhanan yang Maha Esa
2 Peri Kemanusiaan
3 Kebangsaan
4 Kedaulatan Rakyat
5 Keadilan sosial
3. Sejarah

08.03.1942 1944 07.09.1944 08.09.1944 01.03.1945 29.04.1945 28.05.1945 29.05 - 01.06.1945

Belanda Jepang PM Kasio Bendera Dokuritsu Pelantikan dr. Sidang 1 BPUPKI


kalah mulai janji dan lagu Junbi Janji ke2 utk K.R.T.
kalah Indonesia Indo- Cosakai kemerdekaan Radjiman
Jepang Jepang (BPUPKI) dari Jepang Ketua beri calon rumusan
dari diberikan Wedyoningrat
menguasai sejajar dibentuk dasar negara dgn 3
Sekutu kemerdekaan sbg ketua
dgn BPUPKI dgn pembicara, M. Yamin,
perintah 60 anggota Soepomo, dan Ir. Soekarno
Saiko oleh Harada
Shikikan Kumakich 29 Mei: M. Yamin beri usulan
Harada dasar negara dan UUD
Kumakichi
31 Mei: Soepomo beri
BPUPKI : menyelidiki usulan dasar negara
dan mengumpulkan (Persatuan, Kekeluargaan,
usul-usul utk Keseimbangan Lahin dan
dikemukankan kpd Batin, Musyawarah, dan
Pemerintah Jepang utk Keadilan Rakyat)
dipertimbangkan sbg 1 Juni: Soekarno beri
kemerdekaan usulan Pancasila ; dapat
Indonesia diringkas menjadi Trisila
(Sosio Nasionalisme,
Sosio Demokrasi, dan
Ketuhanan) ; Diringkas
lagi menjadi Ekasila
(Gotong Royong)
20.06. Deadline usul tertulis Panitia Delapan kpd Pleno BPUPKI
1945 Anggota: Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Wachid Hasyim, M. Yamin, Sutardjo HAdikusumo, A.A. Maramis, Otista,
Muh. Hatta

Rapat gabungan BPUPKI Jakarta dgn Panitia Kecil dgn hasil:


22.06. 1. Selekas-lekasnya Indonesia merdeka
1945 2. Hukum Dasar yang dirancang diberi Preambule
3. BPUPKI terus bekerja sampai terwujud Hukum Dasar
4. Membentuk Panitia Sembilan/Dokuritsu Zyunbi Tioosakay (Ketua: Soekarno ; Anggota: M. Hatta, A.A. Maramis, Wachid
Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir, Abikusno Cokrosuryo, Agus Salim, Ahmad Subardjo, M. Yamin)
22.06. Panitia 9 rapat di Pegangsaan Timur 56
1945 Rumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yaitu Piagam Jakarta
10.07
Sidang 2 BPUPKI
-
17.07. Merumuskan rancangan Hukum Dasar
1945 11 Juli : Bentuk 3 Panitia Kecil (Perancang UUD, Perancang Ekonomi dan Keuangan, dan Perancang Pembela Tanah Air)
07.08. BPUPKI dibubarkan
1945
09.08. PPKI (Dokuritsu Jubi Inkai) dibentuk diketuai Soekarno
1945
15.08. Jepang menyerah tanpa syarat
1945
17.08.1945 Proklamasi kemerdekaan RI

Rapat PPKI
18.08. Mengesahkan UUD 1945 (Mukadimah diganti jadi Pembukaan ; Pembukaan Alinea 4 anak kalimat Ketuhanan dengan kewajiban
1945 menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti dengan Ketuhanan Yang Maha Esa ; Pasal 6 Ayat 1 diganti dari Presiden
ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam menjadi Presiden ialah orang Indonesia asli)
Pemilihan Presiden dan Wapres secara aklamasi (saran Otista)
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai musyawarah darurat
4. Asal Mula
Langsung (Notonegoro)
Asal Mula Sumber
Bangsa Indonesia dalam kepribadian dan pandangan
Kausa Materialis (Asal Mula Bahan)
hidup
Kausa Formalis (Asal Mula Bentuk) Pidato Soekarno
Kausa Efisien (Asal Mula Karya):
Asal mula yg menjadikan Pancasila sbg PPKI melalui sidang BPUPKI
dasar negara yg sah.
Kausa Finalis (Asal Mula Tujuan) BPUPKI & Panitia 9

Tidak Langsung
Secara kausalitas, asal mula tdk langsung Pancasila adalah asal mula sebelum
proklamasi kemerdekaan. Terdapat pada pandangan hidup dan kepribadian bangsa.
Asal Mula Nilai
Ketuhanan
Kemanusiaan
Unsur Pancasila sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar negara Persatuan
Kerakyatan
Keadilan
Adat istiadat
Nilai terkandung dalam masyarakat sebelum merdeka Kebudayaan
Religius
Bangsa Indonesia sebagai kausa materialis

5. Tri Prakara
Asas
Pancasila Asas Kebudayaan
Pancasila Asas Religius
Pancasila Asas Kenegaraan

6. Kedudukan & Fungsi


Dasar negara
Sumber dari segala sumber hukum Indonesia
Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) UUD 1945
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (tertulis & tidak)
Mengharuskan UUD mengandung isi yg mewajibkan pemerintah memegang cita-cita moral
rakyat yg luhur
Sumber semangat bagi UUD 1945 bagi penyelenggara negara

Pandangan hidup bangsa


Ideologi bangsa.
Cita-cita moral bangsa.
Pedoman & kekuatan rohaniah bagi bangsa utk berprilaku luhur dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ideologi Bangsa dan Negara
Berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa.
7. Ideologi Pancasila
Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Membentuk masyarakat adil makmur dlm kehidupan material dan spiritual NKRI.
Berdasarkan kodrat manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
Mengakui kebebasan dan kemerdekaan individu menghargai dan mengakui
kebebasan individu lain.
Paham negara Indonesia:
Paham Konten
Negara Kesatuan unsur pembentuk negara (rakyat, wilayah, dan kedaulatan pemerintah)
Persatuan Bhineka Tunggal Ika
Hakikatnya merupakan penjelmaan kodrat manusia dlm merealisasikan harkat &
martabatnya.
Pancasila bersifat majemuk tunggal
Negara Kesatuan sejarah
Kebangsaan Unsur Kesatuan nasib
nasionalisme Kesatuan kebudayaan
Indonesia: Kesatuan wilayah
Kesatuan asas kerohanian
Susunan masyarakat intergral
Semua golongan, bagian, dan anggota berhubungan erat
Negara Semua golongan, bagian, dan anggota organis
Integralistik Negara tidak memihak golongan & menjadikan kepentingan seseorang sebagai pusat
Negara menjamin kepentingan seluruh manusia
Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya
Hakikat Kesesuaian hubungan sebab-akibat antara Tuhan, manusia, dan
Ketuhanan negara
Hubungan
Negara sbg manifestasi kodrat manusia secara horizontal dlm
negara dan
hubungan dgn manusia lainnya utk capai tujuan bersama
agama
Negara Pancasila Berdasarkan Ketuhanan YME
(Negara Setiap warga memiliki hak utk memeluk dan menjalankan ibadah
Kebangsaan yg sesuai agama masing-masing
Berketuhanan Hubungan Tidak mengakui atheisme & sekularisme
Yang Maha Esa) negara dan Tidak mengizinkan pertentangan agama, golongan, inter, & antar
agama menurut agama
Pancasila Tidak ada pemaksaan agama
Toleransi ibadah agama lain
Peraturan berdasarkan Ketuhanan YME
Negara adalah berkah Tuhan
Negara Warga negara punya kedudukan & hak yg sama
kebangsaan yang Penggunaan hak memperhatikan kepentingan negara dan masyarakat
berkerakyatan Musyawarah
Negara Mengakui dan melindungi HAM
kebangsaan yang Keadilan distributif
Harus mewujudkan
berkeadilan Keadilan legal
keadilan sosial
sosial Keadilan komutatif
8. Konteks ketatanegaraan RI
Pancasila dasar filsafat negara
Sumber hukum dasar negara
Pembukaan UUD 1945 staatsfundamentalform hirearki tertib hukum tertinggi.

A. Pembukaan UUD 1945


Berkedudukan di atas UUD 1945.
Sebagai tertib hukum tertinggi
Sumber dari segala sumber hukum Indonesia.
Sumber hukum positif Indonesia.
Memiliki 2 aspek fundamental:
Aspek Fundamental
Memberikan faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum Indonesia
Memasukan diri dlm tertib hukum Indonesia sbg tertib hukum tertinggi

Memenuhi syarat adanya tertib hukum Indonesia


Menjadi dasar tertib hukum Indonesia & ketentuan hukum tertinggi.
Terdiri dari 4 hal:
Syarat Pengertian
Adanya kesatuan Penguasa yg mengadakan peraturan hukum
Subyek Dipenuhi oleh adanya pemerintahan Negara RI (Alinea IV)
Adanya kesatuan Dasar keseluruhan peraturan hukum ; sumber segala hukum
asas kerohanian Dipenuhi oleh adanya dasar filsafat negara (Alinea IV)
Dimana peraturan-peraturan hukum berlaku
Adanya kesatuan
Dipenuhi oleh adanya kalimat seluruh tumpah darah Indonesia (Alinea
daerah
IV)
Dimana seluruh peraturan itu berlaku
Adanya kesatuan Dipenuhi oleh adanya kalimat maka disusunlah kemerdekaan Indonesia
waktu itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
(Alinea IV)

Pokok kaidah negara yang fundamental


Ditemukan oleh pembentuk negara.
Memuat dasar-dasar pokok negara:
Dasar Pokok
Konten
Negara
Politik Indonesia bebas aktif
Tujuan Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
Umum kepada kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
(Alinea IV)
Tujuan negara Tujuan nasional sebagai tujuan bersama bangsa Indonesia
Tujuan Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Khusus Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umu,
mencerdaskan kehidupan bangsa (Alinea IV)
Ketentuan Indonesia harus berdasar pada UUD 1945
diadakannya UUD maka disusunlah kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
negara RI Undang Dasar Negara Republik Indonesia (Alinea IV)
Yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
Bentuk negara
berkedaulatan rakyat (Alinea IV)
Dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
Dasar filsafat
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
negara
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Alinea IV)

Terlekat pada kelangsungan hidup negara RI


Sebagai naskah proklamasi yang terinci sebagai penjelmaan proklamasi
kemerdekaan RI.
Sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.
Syarat terjadinya tertib hukum Indonesia.

Pengertian isi
Alinea Pengertian
I Kemerdekaan adalah hak kodrat
Cita-cita bangsa dan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat,
II
adil, dan makmur
Pengakuan nilai religius, bahwa bangsa Indonesia mengakui
III
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa
Tujuan negara, hal ketentuan diadakannya UUD negara, hal
IV
bentuk negara, dan dasar filsafat negara

Tujuan
Alinea Tujuan
Mempertanggungjawabkan pernyataan kemerdekaan sudah
I selayaknya, karena berdasarkan hak kodrat yg bersifat mutlak dan
moral bangsa Indonesia utk merdeka
Menetapkan cita-cita Indonesia yg ingin dicapai, yaitu
terpeliharanya kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan
II
bangsa, negara dan daerah atas keadilan hukum dan moral bagi
diri sendiri dan orang lain serta kemakmuran yang berkeadilan
Proklamasi kemerdekaan merupakan permulaan dan dasar hidup
III kebangsaan dan kenegaraan bagi Indonesia dalam lindungan
Tuhan YME
Melaksanakan segala seusatu dalam perwujudan dasar-dasar
IV tertentu sebagai ketentuan pedoman dan pegangan yang tetap dan
praktis, yaitu dalam realisasi hidup bersama RI
Hubungan logis antarlinea
Alinea Hubungan
Pernyataan bersifat umum (premis mayor)
I Hak kemerdekaan adalah hak kodrat
Pelanggaran hak kodrat melanggar peri kemanusiaan dan keadilan
Pernyataan bersifat khusus (premis minor)
II Kemerdekaan dijelmakan dalam negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur
Konklusi
III Kemerdekaan hanya mungkin terwujud atas karunia dan rahmat
Tuhan YME
Pernyataan pembentukan pemerintahan negara RI yang
berdasarkan Pancasila
IV
Tujuan negara, hal ketentuan diadakannya UUD, bentuk negara,
dan dasar filsafat negara

B. Hubungan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945


Menempatkan Pembukaan UUD 1945 alinea IV pada kedudukan yang paling
penting.
C. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila
Bersifat timbal balik sebagai hubungan formal dan hubungan secara material.
D. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi
Menunjukkan kesatuan yang utuh dan apa yang terkandung dalam pembukaan
adalah amanat rakyat Indonesia dan untuk mewujudkan tujuan bersama.

9. Dimensi Pancasila

Sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki beberapa dimensi:

Dimensi Penjelasan
Kualitas yang terkandung mampu menggugah harapan, optimisme, dan motivasi para
Idealitas pendukungnya sehingga gagasan-gagasan vital yang terkandung di dalamnya benar-benar
diyakini kebenarannya dan diwujudkan
Wujud dari dimensi idealitas yang dijabarkan dalam suatu sistem norma, misalnya
Normatif
tersusun dalam susunan peraturan kenegaraan
Aplikasi nyata nilai-nilai Pancasila harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada dan tumbuh
Realistis
dalam masyarakat
Bersifat luwes dan terbuka bagi interpretasi baru hingga tetap aktual dan fungsional
Fleksibelitas dalam mengantisipasi tuntutan jaman, tanpa hanyut dan tenggelam dalam arus
perubahan yang tidak terarah

10. Pendekatan Pancasila

Pendekatan Penjelasan
Tinjauan terhadap perkembangan rumusan Pancasila sejak 29 Mei
Historis
1945 sampai keluarnya Instruksi Presiden RI No.12 Tahun 1968
Alinea IV Pembukaan UUD 1945 secara eksplisit bahwa dasar negara
Yuridis-Konstitusional
Indonesia adalah Pancasila
Mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar negara
bersifat imperatif/memaksa
Secara multidimensional, memiliki berbagai fungsi sesuai esensi dan
eksistensinya sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya dan pandangan
hidup bangsa Indonesia
Jiwa bangsa
Kepribadian bangsa
Filosofis Pandangan hidup bangsa
Disebut dan Dasar negara
dipahami: Sumber hukum atau sumber tertib hukum
Perjanjian luhur saat mendirikan negara
Cita-cita dan tujuan bangsa
Filsafat hidup bangsa

Anda mungkin juga menyukai