Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN TN.

M DENGAN MASALAH
ISOLASI SOSIAL DI RUANG 7 RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH

Di Susun Oleh :
1. Amin Catur Susanto
2. Armin Sidiq Lumamuly
3. Ali Mustaqim
4. Novi Indah P
5. M.Ali Yavie

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA Ny. M DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL DI RUANG
7 RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

A. Identitas Klien
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Umur : 51 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Ketanggi RT. 005/RW. 002 Rembang
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Tanggal dirawat : 3 Juli 2017
Tanggal pengkajian : 4 Juli 2017
Ruang Rawat :7
No. CM : RM - 00062467
Diagnosa medis : Skezofrenia tak terinci
II. PENANGGUNG JAWAB :
Nama : Ny. S
Hubungan : Istri
Alamat : Rembang.

B. Alasan Masuk / Keluhan Utama


Keluarga mengatatakan pasien di bawa ke Rumah sakit karena pada
waktu ada acara di depan rumah pasien, pasien marah-marah dan membawa
golok untuk membubarkan acara tersebut. Pasien juga sering marah-marah
sambil membanting barang,, tertawa sendiri, melempar rumah tetangga
dengan batu.
C. Faktor Predisposisi
Pasien sebelumnya pernah di rawat 1 x pada tahun 2008 setelah pulang dari
Rumah Sakit pasien control tidak rutin dan control terakhir pada tahun 2012,
kegiatan klien sehari-hari memulung sampah, pasien tidak memiliki riwayat
trauma kepala, dalam keluarga tidak ada yang mengalami ganggua jiwa,
pengalaman pasien yang tidak menyenangkan pada waktu memulung sampah
di sembur orang pakai air dan dibilang kulitnya hitam oleh teman-temannya.
D. Aspek Fisik
a. Tanda vital : TD : 100/60 mmHg N: 70x/mnt S: 36,70C
b. Ukur : BB kg, TB cm
c. Pemeriksaan fisik (Head to toe):
Kepala :Rambut pendek, warna hitam dan putih, bersih,
tidak ada jejas dan nyeri tekan.
Wajah :Tidak terdapat jejas di bagian wajah.
Mata :Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, bola
mata berwarna hitam.
Hidung :Bersih, simetris kanan kiri, tidak ada jejas dan
pengeluaran cairan dari hidung.
Mulut : Bersih dan tidak ada jejas.
Thorax : I: bersih, tidak ada lesi
Pa: pengembangan dada kanan dan kiri simetris,
taktil fremitus kanan dan kiri sama
Pe: resonan
A: suara nafas vesikuler
Jantung : I: bersih, tidak ada lesi
Pa: Ictus cordis pada ICS 5 tak tampak
Pe : Redup
A : terdengar bunyi S1 dan S2 lup dup

Abdomen : I: bersih, tidak ada lesi, warna sawo matang


A : bising usus 10 x/menit
Pa: tidak ada nyeri tekan pada kwadran atas dan
bawah
Pe: timpani
Genetalia : tidak terkaji
Ekstremitas atas : CR= < 2 detik. Tidak terdapat
kelemahan.Kekuatan otot: kanan 5, kiri 5.
Ekstremitas bawah : CR= < 2 detik. Tidak terdapat
kelemahan.Kekuatan otot: kanan 5, kiri 5.
Integumen : Tidak ada jejas pada wajah, turgor kulit < 2 detik
dan kulit lembap, warna kulit sawo matang.
Tidak ada masalah yang dirasakan oleh klien.
Masalah keperawatan : -

E. Aspek Psikososial
1. Genogram

51

Keterangan : = Wanita
= Laki-laki
= Tinggal dalam satu rumah
= Klien
= Meninggal (Lk)
= Meninggal (Pr)
Klien anak ke 2 dari 4 bersaudara, kilen sudah menikah dan memiliki satu
orang anak, klien tinggal bersama istri dan anaknya, dalam keluarga klien
tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa, komunikasi dalam
keluarga baik, dan pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.
Masalah keperawatan : ketidak efektifan koping keluarga.
2. Konsep diri
a. Citra dan gambaran tubuh
Klien mengatakan kulitnya hitam jadi klien merasa tidak ada yang
bisa dibanggakan oleh tubuhnya.
Masalah Keperawatan : Gangguan citra / gambaran tubuh
a. Identitas diri
Klien merasa senang berjenis kelamin laki-laki karena dari pemberian
tuhan, klien beprofesi sebagai pemulung.
Masalah keperawatan : -
b. Peran diri
Peran klien sebagai seorang suami. Klien yang membimbing istri dan
anaknya dalam masalah keagamaan, namun klien jarang mengikuti
pengajian di masjid.
c. Ideal diri
Setelah keluar dari rumah sakit, klien ingin kembali ke rumah hidup
bersama keluarga dan masyarakat. Klien berharap cepat sembuh dan bisa
pulang membantu mencari nafkah keluarganya.

d. Harga diri
Klien kadang merasa minder karena dibilang kulitnya hitam dan pekerjaan
sebagai pemulung, oleh Karena itu klien jarang berkumpul dengan
tetangganya.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan social
a) Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah orang
tua, anak dan istri karena klien merasa bahagia kalau bersama mereka.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien selalu
menyendiri, jarang bergaul dengan tetangga karena sibuk bekerja
memulung sampah dan merasa minder. Klien kurang aktif dalam
kegiatan masyarakat, klien jarang berkomunikasi dengan anggota
keluarga yang lain, senang menyendiri dan mengurung diri dikamar.
Orang paling dekat dengan klien dalam keluarga adalah istrinya.
Selama di rumah sakit klien suka menyendiri, berdiam diri dikamar
bila keluar kamar hanya sebentar dan tidak pernah bergabung dengan
temannya kecuali di suruh oleh perawat.
Masalah keperawatan : isolasi sosial:menarik diri
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan merasa malu kalau berkumpul dengan yang lain
dank lien lebih suka menyendiri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: Klien beragama islam, klien dirumah jarang
melakukan ibadah..
b. Kegiatan beribadah: Klien jarang melakukan ibadah
F. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan klien rapi, bersih, berpakaian dengan tepat, berganti
pakaian 2 kali sehari.-

2. Pembicaraan
Saat dilakukan pengkajian klien hanya menjawab pertanyaan
perawat secukupnya dabcara bicara klien lambat.
3. Aktivitas motorik
Klien tidak ada masalah dengan motoriknya klien dapat mengingat
aktifitas sehari-hari seperti sudah makan/belum, sudah mandi/belum dll.
4. Alam perasaan
Klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal.
5. Afek
Afek klien sesuai dengan stimulus klien mau diajak duduk
bersama, mau menjawab apa yang di tanyakan oleh perawat, tidak dapat
mempertahankan kontak mata dan saat di tanya tentang penyakit serta
masalah yang dipikirkan klien menunjukkan ekspresi wajah sedih dan
cenderung menutupi masalahnya.
Masalah Keperawatan : -
6. Interaksi selama wawancara
Klien mau diajak bicara, mau menerima pendapat orang lain dan
kontak mata pada lawan bicara kurang.
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara atau
bisikan, tetapi pasien klien biasa tertawa dan berbicara sendiri.
Masalah keperawatan : Resiko halusinasi
8. Proses pikir
Pembicaraan psien dapat dimengerti perawat, pasien berbicara
seperlunya namun selama berinteraksi dengan perawat klien bisa umpan
balik.
9. Isi pikir
Pasien merasa tidak pernah mempunyai pikiran yang aneh-aneh yang
dirasakan, pasien tidak ada gangguan isi pikir
10. Tingkat kesadaran
Klien tampak rileks, pandangan mata tidak focus kalau di ajak
bicara, orientasi tempat : klien mengetahui kalau saat ini di RSJD Dr.
Amino Gondohutomo, Klien mampu mengenali semua yang mengajak
bicara seperti perawat/dokter dan pasien juga mampu membedakan pagi,
siang dan malam.
11. Memori
Daya ingat jangka panjang klien baik, klien dapat mengingat tahun
lahir, kejadian masa lalunya seperti pernah di semprot air pada saat
memulung. Data ingat jangka pendek klien cukup baik seperti sudah
makan/belum, sudah sikat gigi/belum, Klien dapat mengingat
kegiatannya sehari-hari seperti senam pada pagi hari.
Masalah keperawatan : Gangguan daya ingat jangka panjang.
12. Tingkat konsentrasi & berhitung
Konsentrasi klien tidak fokus, klien tidak dapat berhitung mundur
dari angka 10,9,8 seterusnya. Klien tidak mampu berkonsentrasi dengan
baik yang dibuktikan dengan klien tidak mampu mengulang atau
menjelaskan kembali apa yang telah dibicarakan dengan perawat.
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana, saat diberikan
pilihan mau istirahat atau tetap ngobrol klien memilih istirahat.
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan dirinya berada di Rumah Sakit Jiwa. Klien
mengatakan dirinya dibawa ke rumah sakit jiwa karena sering marah-
marah sendiri dan sulit tidur dan sering menyendiri dikamar.

G. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan
Bantuan minimal, klien makan 3 kali sehari dengan menu yang di
sediakan dari Rumah Sakit, saat makan klien habis 1 porsi, klien makan
dengan menggunakan sendok. Klien mampu membersihkan alat-alat
makannya.
Masalah Keperawatan : -
b. BAB/BAK
Klien mampu mengontrol untuk BAB/BAK di tempat yang sesuai,
membersihkan diri dan merapikan pakainnya sendiri.
c. Mandi
Sebelum di RS, klien mandi 2x sehari, rapi dan bersih. Selama di
Rumah Sakit, tubuh klien cukup bersih, tidak bau. Setelah masuk RS
klien mandi 2 kali sehari karena klien mampu mandi, sikat gigi, gunting
kuku secara mandiri.
d. Berpakaian/berhias
Klien mampu mengenakan pakaian sendiri secara tepat, pakaian
sesuai dengan pasangannya, merapikan rambut sendiri.
e. Istirahat dan Tidur
Menurut klien, selama di Rumah Sakit sehari klien tidur selama + 9
jam, tidur malam mulai sekitar jam 21:00 04:00 WIB. Namun klien
malam terkadang bangun sebentar kemudian tidur lagi. klien akan tidur
jika merasa ngantuk, klien juga tidur siang dari jam 14:00 -15:00 WIB.

H. Mekanisme Koping
Ketika menghadapi masalah, Klien hanya diam dan tidak mau
cerita kepada orang lain.
Masalah keperawatan : Mekanisme koping tidak efektif
I. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
Klien mengatakan kalau di rumahnya klien merasa didiamkan oleh
tetangganya dan tetangganya seperti saat berjalan tidak di sapa.
Masalah keperawatan : masalah berhubungan dengan lingkungan
(keluarga).
J. Pengetahuan
Klien tidak mengetahui sakit apa yang sebenarnya dialami oleh
klien, bagaimana cara mengatasinya. Klien mampu melakukan kegiatan
sehari-hari secara mandiri. -
K. Aspek Medik
1. Diagnosa Medik : Skezofrenia tak terinci
2. Terapi medik :
Risperidon 2x2 mg
L. Analisa Data
No Data Focus Masalah
1 Data Subyektif : Resiko gangguan
Keluarga pasien mengatakan sebelum persepsi
masuk rumah sakit klien sering Sensori Halusinasi
tertawa sendiri dan bicara sendiri.
Data Obyektif:
Pasien bicara sendiri, dan tertawa
sendiri.
Klien sering menunduk
Klien sering menyendiri
2 Data Subyektif :- Isolasi sosial: menarik
Data Obyektif: diri
Sebelum masuk rumah sakit klien
selalu menyendiri, jarang bergaul
dengan tetangga karena sibuk
bekerja memulung sampah dan
merasa minder dan sering
mengurung diri di kamar.
Selama di rumah sakit klien suka
menyendiri, berdiam diri dikamar.
3 Data Subyektif: Gangguan konsep diri
Klien mengatakan kadang merasa : Harga Diri Rendah
minder karena dibilang kulitnya
hitam dan pekerjaan sebagai
pemulung, oleh Karena itu klien
jarang berkumpul dengan
tetangganya.

Data Obyektif:
Klien menyendiri
M. Masalah Keperawatan
a. Resiko gangguan persepsi : Sensori Halusinasi
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Harga diri rendah

N. Pohon Masalah

Resiko terjadi gangguan persepsi sensori halusinasi (Efek)

Isolasi sosial : menarik diri (core problem)

Harga Diri Rendah ( Etiologi)

O. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Harga diri rendah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. M Nama Kelompok : 7


Ruang :7
No. RM : RM 00062467

No Intervensi Diagnosa dan terapi medis


1. 1. Diagnosa 1. Diagnosa Medik :
Isolasi Sosial 3. Skezofrenia
2. Terapi Keperawatan 2. Terapi medis :
SP Pasien 4. Risperidon 2x2 mg
A. BHSP
1. Sapa klien dengan ramah
baik verbal maupun non
verbal
2. Kenalkan diri dengan
sopan
3. Jabat Tangan
4. Tanyakan nama klien dan
nama panggilan yang
disukai
5. Jelaskan tujuan pertemuan
6. Buat kontrak waktu dan
tempat dengan klien
B. SPIP
1. BHSP
2. Identifikasi penyebab
isolasi sosial pasien
3. Diskusi dengan pasien
tentang keuntungan
berinteraksi dengan orang
lain
4. Diskusi dengan pasien
tentang kerugian tidak
berinteraksi dengan orang
lain
5. Ajarkan cara berkenalan
dengan orang lain
6. Anjurkan pasien
memasukkan kegiatan
catatan berbincang-
bincang dengan orang lain
dalam kegiatan harian
C. SPIIP
1. BHSP
2. Evaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
3. Berikan kesempatan
kepada pasien
mempraktekkan cara
berkenalan dengan satu
orang
4. Bantu pasien memasukkan
kegiatan berbincang-
bincang dengan orang lain
sebagai satu kegiatan
harian
D. SPIIIP
1. BHSP
2. Evaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
3. Beri kesempatan untuk
berkenalan dengan dua
orang atau lebih
4. Anjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

Anda mungkin juga menyukai