Anda di halaman 1dari 2

Ovi Fujianti / F0314075

BAB 6 Penentuan Harga Transfer


Tujuan Penentuan Harga Transfer :

Memberikan informasi relevan pada unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum
antara biaya dan pendapatan perusahaan.
Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita, system harus dirancang sehingga
keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga meningkatkan laba perusahaan.
Membantu mengukur kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
System tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

Metode Penentuan Harga Transfer

Prinsip Dasar. Adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga sebaiknya serupa dengan
harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari
pemasok luar.

Situasi Ideal. Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita jika
kondisi ini ada : orang-orang berkompeten, atmosfer yang baik, harga pasar, kebebasan memperoleh
sumber daya, informasi penuh, negosiasi.

Hambatan-hambatan dalam perolehan sumber daya ;

Pasar yang terbatas


Kelebihan atau kekurangan kapasitas industri

Harga Transfer berdasarkan Biaya. Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka harga transfer dapat
ditentukan berdasarkan biaya ditambah laba.

Dasar biaya
Markup laba

Biaya Tetap dan Laba Hulu. Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk ke pihak luar mungkin tidak
menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung di dalam harga pembelian. Metode
terkait masalah ini :

Persetujuan antarunit usaha


Dua langkah penentuan harga
Pembagian laba
Dua kelompok harga

Penentuan Harga Jasa korporat. Terdapat dua jenis transfer :

1. Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit penerima, dapat mengendalikan jumlah yang
digunakan paling tidak secara parsial.
2. Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit usaha apakah akan digunakan atau tidak.

Administrasi Harga Transfer. Admisnistrasi ada untuk menghindari konflik :

Negosiasi
Arbitrase dan penyelesaian konflik
KASUS 6-2 Birch Paper Company
Ringkasan
Birch paper company merupakan perusahaan kertas berskala menengah dengan 4 divisi
produksi dan 1 divisi pemasok bubur kayu sebagai bahan baku. Birch menggunakan kebijakan
desentralisasi, telah sukses dilakukan dan laba perusahaan di posisi dalam persaingan
meningkat. Setiap divisi berhak membeli dari pemasok manapun. Divisi Norther menerima
penawaran sebesar $480 per ribuan unitnya dari divisi Thompson, $430 dari West Paper
Company, dan $432 dari Eire Papers. Eire Paper mengajukan penawaran pembeliaan kepada
Birch atas lineboard bagian luar desain cetakan khusus, tetapi Birch harus membuat sendiri
bagian dalam dan corrugating medium. Biasanya cetakan bagian luar dipasok oleh Divisi
Southern dengan harga $90 per ribuan kotak, dan cetak oleh Divisi Thompson $30 per unit.dari
$30, $25 adalah biaya pengeluaran. William Kenton manajer Divisi Northern mengatakan
bagaimana dapat memperoleh laba yang tinggi jika hrga barang baku 10% lebih tinggi dari
harga pasar. Tanpa adanya perintah khusus dari manajemen puncak maka Kenton akan
menerima tawaran yang paling rendah.
Permasalahan
1. Penawaran dari pemasok yang harus dipilih oleh Divisi Norther demi kepentingan
Birch Paper Company
2. Disfungsional system harga transfer di Birch Paper Company
Jawaban
1. Sebaiknya Divisi Northern mengambil tawaran dari Eire Papers, karena harganya
murah (hanya selisih $2 dari harga yang paling murah) tapi dapat memberikan proyek
bagi dua divisi lain, yaitu Thompson dan Southern sehingga memberikan pendapatan
bagi tiga divisi. Wlaupun mungkin bagi Thompson proyek itu tidak terlalu bonafid
karena tidak dapat membayar kembali opportunity costnya atas development effort
yang telah dilakukan.
2. Karena perusahaan terlalu berfokus pada ROI dan laba masing-masing divisi, sehingga
system harga transfer pada perusahaan tidak berjalan dengan baik. Hal ini
menyebabkan setiap divisi lebih berfokus pada laba divisinya tanpa
mempertimbangkan laba perusahaan keseluruhan. Pengambilan keputusan yang tidak
tepat dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Misalnya,
untuk mengejar target laba divisi akhirnya divisi menjual aset-aset perusahaan yang ada
dalam divisinya. Tetapi menjual set perusahaan akan merugikan bagi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai