Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

DHF

Disusun Oleh:
Martinus Catur Kurniawan
11/2150/PR/0079

STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO


2013

1
A. Definisi
Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah suatu penyakit infeksi
akut yang di sebabkan oleh virus, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
aides aigepty (Whalley dan Wong, 2003)
Klasifikasi DHF berdasarkan kriteria menurut WHO yaitu :
1. Derajat I (ringan) : Demam mendadak dan sampai 7 hari
di sertai dengan adanya gejala yang tidak khas dan uji turniquet
(+).
2. Derajat II ( sedang ) : Lebih berat dari derajat I oleh karena
di temukan pendarahan spontan pada kulit misal di temukan adanya
petekie, ekimosis, pendarahan
3. Derajat III (berat ) : Adanya gagal sirkulasi di tandai
dengan laju cepat lembut kulit dngin gelisah tensi menurun
manifestasi pendarahan lebih berat( epistaksis, melena)
4. Derajat IV (DIC) : Gagal sirkulasi yang berat pasien
mengalami syok berat tensi nadi tak teraba.

B. Etiologi
Demam berdarah merupakan suatu penyakit demam berat yang di
sebabkan oleh virus sekurang kurangnya ada 4 tipe virus dengue yang
berbeda yaitu tipe I, II, III, IV. Virus dengue serotipe 1,2,3 dan 4 di
tularkan melalui perantara nyamuk aides aigepty dan aides albopiktuc
( Whalley dan Wong, 2003).

C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang timbul bervariasi berdasarkan derajat DHF
dengan masa inkubasi 13 - 15 hari. Penderita biasanya mengalami demam
akut, sering disertai menggigil , saat pasien komposmetis. Gejala klinis
yang timbul dan sangat menonjol adalah terjadinya pendarahan pada saat
demam, pendarahan yang terjadi dapat berupa:

2
1. Pendarahan pada kulit ( petekie, ekimosis )
2. Pendarahan lain seperti : epitaksis, hematemesis, hematuri, melena
Selain demam dan pendarahan , gejala klinis bisa dijumpai pada
penderita DHF adalah
3. Keluhan pada saluran pernafasan seperti : pilek dan sakit waktu
menelan
4. Keluhan pada saluran pencernaan seperti ; mual muntah tidak
nafsu makan, diare atau konstipasi
5. Keluhan system tubuh yang lain seperti : nyeri atau sakit kepala,
nyeri pada otot abdomen, pegal pegal pada seluruh tubuh,
kemerahan pada kulit, kemerahan pada muka, pembengkakan
sekitar mata lakrimasi otot- otot sekitar mata sakit bila di sentuh,
dan pergerakan pada bola mata terasa pegal
Pada penderia DHF sering juga di jumpai pembesaran hati dan
limpa dan kelenjar getah bening yang akan kembali normal pada masa
penyembuhan.
Pada penderita yang menalami renjatan akan mengalami sianosis
perifer ( terutama tampak pada ujung ujung jari dan bibir ) kulit terasa
lembab dan dingin, tekanan darah menurun, nadi cepat dan lemah (FKUI,
2000).

D. Patofisiologi
Virus Dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan
membentuk kompleks virus-antibody, dalam sirkulasi akan mengaktifasi
sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a,
dua peptida yang berdaya untuk melapaskan histamin dan merupakan
mediator kuat sebagai factor meningginya permeabilitas dinding pembuluh
darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
Terjadi trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan
menurunnya faktor koagulasi (promtrombin, faktor V, VII, IX, X dan

3
fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat,
terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya
permeabilitas dinding pemduluh darah, menurunnya volume plasma,
terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Renjatan
terjadi secara akut.
Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma,
klien mengalami hypovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia
jaringan, asidosis metabolik dan kematian. (Suriadi, 2001, hal : 5758)

4
E. Pathway

Virus Dengue

Viremia

Hipertherm Hepatomegali Depresi Permebilitas


i Sum sum tulang kapiler meningkat

Manifestasi
perdarahan
- Anoreksia Permebilitas kapiler
- Muntah meningkat

Kehilangan plasma

Resti Gangguan Nutrisi


kurang dari kebutuhan Hipovolemia

Efusi pleura
Ascites
Resiko tjd
Hemokonsntrasi
perdarahan
Resiko syok
hipovolemia

Syok

Kematian

5
F. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Trombositopenia (100.000 atau kurang).
b. Pemeriksaan Hematokrit konsentrasi.
c. Hematokrit yang meningkat 20% atau lebih dari hematokrit
sebelumnya.
d. (Mediacentre/factsheets/fs117/en,2004).
e. Leukopenia (mungkin normal atau leukositosis)
f. Lg. D. dengue positif.
g. Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan : hipoproteinemia,
hipokloremia dan hiponatremia.
h. Urium dan pH darah mungkin meningkat.
i. Asidosis metabolic : pCO2 < 35 40 mmHg dan GCO3 rendah.
j. SGOT / SGPT mungkin meningkat.
(Nursalam, M. Nurs, Rekawati Susilaningrum. SST, Sri Utami, 2005,
hal : 165)

G. Penatalaksanaan
1. Medis

6
a. Demam tinggi, anoreksia dan sering muntah menyebabkan
pasien dehidrasi dan haus. Pasien diberi banyak minum yaitu 1
- 2 liter dalam 24 jam. Keadaan hiperpireksia diatasi dengan
obat antipiretik dan kompres dingin. Jika terjadi kejang
diberikan antikonvulsan. Luminal diberikan dengan dosis : anak
umur < 12 bulan 50 mg im; anak > 1 tahun 75 mg. jika 15 menit
kejang belum berhenti luminal diberikan lagi dengan dosis 3
mg/ kg BB. Infus diberikan pada pasien DHF tanpa renjatan
apabila : pasien terus menerus muntah, tidak dapat diberikan
minum sehingga mengancam terjadinya dehidrasi dan
hematokrit yang cenderung meningkat.
b. Pasien mengalami syok segera dipasang infus sebagai pengganti
cairan hilang akibat kebocoran plasma. Cairan yang diberikan
biasanya RL. Jika pemberian cairan tersebut tidak ada respon
diberikan plasma atau plasma ekspander banyaknya 20 30
mL/kg BB. Pada pasien dengan renjatan berat pemberian infus
harus diguyur. Apabila syok telah teratasi, nadi sudah jelas
teraba, amplitude nadi sudah cukup besar, tekanan sistolik 80
mmHg dan kecapatan tetesan dikurangi menjadi 10 mL/ kg BB/
jam. Pada pasien dengan syok berat atau syok berulang perlu
dipasang CVV untuk mengukur tekanan vena sebtral melalui
vena jugularis, dan biasanya pasien dirawat di ICU. (Ngastiyah,
1997, hal : 344-345).
c. Cairan (rekomendasi WHO)
Kristaloid
1. Larutan Ringer Laktat (RL) atau Dextrose 5% dalam
larutan Ringer laktat (D5/RL).
2. Larutan Ringer Asetat (RA) atau Dextrose 5% dalam
larutan Ringer Asetat (D5/RA).
3. Larutan Nacl 0,9% (Garal Faali + GF) atau Dextrose 5%
dalam larutan faali (D5/GF).

7
Koloid
1. Dextran 40
2. Plasma
(Arif Mansjoer, 2001, hal : 422)

8
2. Keperawatan
a. Derajat I
Pasien istirahat, obsevasi tanda-tanda vital setiap 3 jam,
periksa Ht, Hb dan trombosit tiap 4 jam sekali. Berikan minum
1,5 2 liter dalam 24 jam dan kompres dingin.
b. Derajat II
Segera dipasang infus. Bila keadaan pasien sangat lemah
sering dipasang pada 2 tempat karena dalam keadaan renjatan
walaupun klem dibuka tetesan infus atau tetesan cairan tetap
tidak lancer maka jika 2 tempat akan membantu memperlancar.
Kadang-kadang 1 infus untuk memberikan plasma darah dan
yang lain cairan biasa.
c. Derajat III dan IV (DSS)
Penggantian plasma yang keluar dan memberikan cairan
elektrolit (RL) dengan cara diguyur kecepatan 20 mL/ kg
BB/ jam.
Dibaringkan dengan posisi semi fowler dan diberikan O2.
Pengawasan tanda-tanda vital dilakukan setiap 15 menit.
Pemeriksaan Ht, Hb dan Trombosit dilakukan secara
periodik.
Bila pasien muntah bercampur darah perlu diukur untuk
tindakan secepatnya baik obat-obatan maupun darah yang
diperlukan.

9
Makanan dan minuman dihentikan, bila mengalami
perdarahan gastrointestinal biasanya dipasang nasogastrik
tube (NGT) untuk membantu pengeluaran darah dari
lambung. NGT perlu dibilas dengan Nacl karena sering
terdapat bekuan darah dari tube. Tube dicabut bila
perdarahan telah berhenti. Jika kesadaran telah membaik
sudah boleh diberikan makanan cair walaupun feses
mengndung darah hitam kemudian lunak biasa. (Ngastiyah,
1997, hal : 345-346)

H. Fokus Pengkajian
1. Kaji riwayat Keperawatan
a. Data Subyektif :
Lemah
Panas/demam
Sakit kepala
Anoreksia (tidak nafsu makan) : mual, muntah, haus, sakit sakit
saat menelan.
Nyeri ulu hati
Nyeri pada otot dan sendi
Pegal-pegal pada seluruh tubuh
Konstipasi (sembelit)

10
b. Data Obyektif
Suhu tubuh tinggi, menggigil, wajah tampak kemerahan
(flushing)
Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor (kadang-
kadang)
Tampak bintik merah pada kulit (ptekie), uji torniquet positif,
epistaksis (perdarahan hidung), ekimosis, hematoma,
hematemesis, melena
Hiperemia pada tenggorokan
Nyeri tekan pada epigastrik
Pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan limfa
Pada renjatan (derajat IV) : nadi cepat dan lemah, hipotensi,
ekstremitas dingin, gelisah, sianosis perifer, nafas dangkal

Diagnose Keperawatan
1. Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas kapiler , perdarahan, muntah, dan demam
2. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual, muntah, tidak ada nafsu makan
4. Hiertermi berhubungan dengan proses infeksivirus
5. Perubahan proses proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak

I. Fokus Intervensi

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

11
Peningkatan suhu Suhu tubuh pasien akan 1. Kaji suhu dan tanda- 1. Memanta

tubuh b.d proses kembali normal setelah tanda vital setiap jam u perubahan suhu

infeksi dilakukan tindakan 2. Berikan kompres tubuh

keperawatan selama 2 x hangat 2. Menurun

24 jam , dengan kriteria 3. Anjurkan pasien untuk kan suhu yang

hasil : banyak minum meningkat

Suhu 4. Lakukan tirah baring 3. Meingka

pasien antara 36 5. Anjurkan pasien tkan hidrasi

37 C memakai pakaian yang 4. Menurun

Pasien tipis dan menyerap kan suhu tubuh

tidak gelisah keringat

6. Ganti pakaian dan alat

Resiko terjadi syok tenun jika basah.

hipofolemik b.d 1. Memanta

perdarahan yang Resiko terjadinya syok 1. Observasi u kondisi pasien

berlebihan hipovolemik berkurang keadaan umum dan tanda- selama masa

setelah dilakukan tnda vital perawatan

tindakan keperawatan 2. Puasa makan terutama saat

selama 2 x 24 jam , dan minum pada terjadi perdarahan

dengan kriteria hasil : perdarahan saluran cerna untuk memastikan

Tanda tidak terjadinya

tanda viotal stabil pre syok / syok

dalam batas normal pada pasien.

12
Ht dalam 2. Puasa

batas normal 37 membantu

43 % mengistirahatkan

Pasien saluran pencernaan

terlihat tidak gelisah untuk sementara

selama perdarahan

Perubahan nutrisi berasal dari

kurang dari kebutuhan saluran cerna.

b.d intake makanan

yang tidak adekuat , Kebutuhan nutrisi 1. Anjurkan pasien 1. A

akibat mual , muntah , pasien akan terpenuhi makan dengan porsi supan nutrisi pasien

sakit menelan dan setelah dilakukan kecil tapi sering. sedikit demi sedikit

tidak nafsu makan tindakan keperawatan 2. Kolaborasi dengan terpenuhi

selama 3 x 24 jam , dokter dalam 2. M

dengan kriteria hasil : melaksanakan program engurangi mual ,

Pasien medik tentang sakit menelan dan

dapat menghabiskan pemberian infus makan , tidak nafsu makan

porsi makanan yang antisida dan antimedik pasien.

dihidangkan

Berat

badan pasien stabil

Resiko kurangnya

volume cairan b.d

13
pindahnya cairan dari

intra vaskuler ke Resiko kurangnya 1. Anjurkan

ekstra vaskuler. volume cairan dalam pasien untuk banyak

tubuh pasien akan minum 1.

berkurang setela 2. Pantau Volume cairan dalam

dilakukan tindakan masukan dan pengeluaran tubuh bertambah

keperawatan selama 3 x ; catat berat jenis urine. 2.

24 jam , dengan kriteria 3. Kolaborasi Memberikan

hasil : dengan dokter dalam perkiraankebutuhan

Pasien pemberian infus. akan cairan

tidak mengalami pengganti , fungsi

kekurangan volume ginjal dan

cairan vaskuler yang keefektifan dari

ditandai dengan terapi yang

tanda tanda vital diberikan.

stabil dalam batas 3.

normal produksi Meningkatan intake

urine > 30 cc / jam. cairan tubuh.

Pasien

tidak merasa haus ,

mukosa mulut tidak

kering.

14
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta:


Penerbit Buku K\efdokteran EGC.

Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGVC.

Buku ajar IKA infeksi dan penyakit tropis IDAI Edisi I. Editor : Sumarmo, S
Purwo Sudomo, Harry Gama, Sri rejeki Bag IKA FKUI jkt 2002.

Bherman, 2000, Nelson-Ilmu Kesehatan Anak, vol. 3, EGC, Jakarta


Google, 2005. Demam Berdarah Dengue, http://www.google.com

15
Medicastore, 2004, Demam Berdarah, http : // www.medicastore. Com
Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC Jakarta.
Nurachmah, Elly, 2001, Nutrisi Dalam Keperawatan, CV. Sagung Seto, Jakarta
Nursalam, 2000, Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik,
Yayasan IAPK Pajajaran, Bandung

Price, Sylvia Anderson, 2005, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses


Penyakit, edisi 4, jilid 2, Jakarta : EGC

Sloane, Ethel, 2004, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, EGC, Jakarta
Suryadi, 2001, Asuhan Keperawatan Pada Anak, PT Fajar Inter Pratama, Jakarta
Who, 2005, Dengue and Dengue Haemorragic Fever, http:/who.int.com
Wong, Donna L, 2002, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, eds. 4, EGC
Jakarta

Wong, Donna L, 2002, Whaley & Wongs. Nursing Care of Infant and Children,
57h, vol. 1, Mosby-Year Book, inc, St. Louise, Missouri

16

Anda mungkin juga menyukai

  • Format Pengkajian Komunitas
    Format Pengkajian Komunitas
    Dokumen14 halaman
    Format Pengkajian Komunitas
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Diki Ibrahim
    Skripsi Diki Ibrahim
    Dokumen128 halaman
    Skripsi Diki Ibrahim
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Tabulasi
    Tabulasi
    Dokumen3 halaman
    Tabulasi
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen17 halaman
    Bab V
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Hasil Penelitian
    Hasil Penelitian
    Dokumen15 halaman
    Hasil Penelitian
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Laporan Akhir PBL 1
    Laporan Akhir PBL 1
    Dokumen119 halaman
    Laporan Akhir PBL 1
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen27 halaman
    Bab Ii
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Sidang Laduni
    Sidang Laduni
    Dokumen10 halaman
    Sidang Laduni
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Terapi Aktivitas Kelompok
    Terapi Aktivitas Kelompok
    Dokumen27 halaman
    Terapi Aktivitas Kelompok
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Pengesahan
    Kumpulan Pengesahan
    Dokumen6 halaman
    Kumpulan Pengesahan
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Irma Najarudin
    Irma Najarudin
    Dokumen81 halaman
    Irma Najarudin
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • ASKEP POST PARTUM Nita
    ASKEP POST PARTUM Nita
    Dokumen43 halaman
    ASKEP POST PARTUM Nita
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Izin Sekolah
    Izin Sekolah
    Dokumen2 halaman
    Izin Sekolah
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Kegiatan Tes Tulis
    Jadwal Kegiatan Tes Tulis
    Dokumen3 halaman
    Jadwal Kegiatan Tes Tulis
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Diki Siap Barning
    Diki Siap Barning
    Dokumen120 halaman
    Diki Siap Barning
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Proposal Ratni Mahu Tuharea
    Proposal Ratni Mahu Tuharea
    Dokumen29 halaman
    Proposal Ratni Mahu Tuharea
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Askep Malaria 1
    Askep Malaria 1
    Dokumen14 halaman
    Askep Malaria 1
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Askep Malaria 2
    Askep Malaria 2
    Dokumen11 halaman
    Askep Malaria 2
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Papsmer
    LP Papsmer
    Dokumen4 halaman
    LP Papsmer
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Irigasi Bledder
    LP Irigasi Bledder
    Dokumen2 halaman
    LP Irigasi Bledder
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Materi Triage S. V
    Materi Triage S. V
    Dokumen25 halaman
    Materi Triage S. V
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Hemodialisa
    LP Hemodialisa
    Dokumen9 halaman
    LP Hemodialisa
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Pemasangan NGT
    LP Pemasangan NGT
    Dokumen2 halaman
    LP Pemasangan NGT
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Colostomi Care
    LP Colostomi Care
    Dokumen3 halaman
    LP Colostomi Care
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Pemasangan Kateter
    LP Pemasangan Kateter
    Dokumen3 halaman
    LP Pemasangan Kateter
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Enema
    LP Enema
    Dokumen3 halaman
    LP Enema
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat