ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran snowball throwing
dapat meningkatkan hasil belajar PKn peserta didik Kelas V di SD Negeri Sitanggal 02. Hasil
analisis pelaksanaan tindakan selama 2 siklus menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa,
kualitas pembelajaran dan hasil belajar. Pada aktivitas siswa dari 3,50 menjadi 3,75, pada kualitas
pembelajaran dari 4,38 menjadi 4,63 dan pada prestasi hasil belajar pra siklus nilai 68,79 menjadi
72,07 pada siklus I kemudian menjadi 74,48 pada siklus II. Hasil penelitian, disimpulkan bahwa
hasil belajar peserta didik Kelas V SD Negeri Sitanggal 02 mata pelajaran PKn meningkat
melalui model pembelajaran snowball throwing.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
1. Apakah model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik kelas V di SD Negeri Sitanggal 02 pada proses pembelajaran PKn
Kompetensi Dasar mendeskripsikan pengertian organisasi?
2. Seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta didik kelas V melalui model pembelajaran
Snowball Throwing di SD Negeri Sitanggal 02 pada proses pembelajaran PKn Kompetensi
Dasar mendeskripsikan pengertian organisasi?
Tujuan Penelitian
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar
dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang. Untuk menyatakan
bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-
masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita
berpedoman pada Kurikulum 2013, antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar tentang suatu
bahan pembelajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran khususnya dapat
dicapai. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran khusus, guru perlu mengadakan
tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai.
Fungsi penelitian ini adalah untuk memberikan umpan balik pada guru dalam rangka memperbaiki
proses belajar mengajar dan melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum berhasil.
Karena itulah, suatu proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi
tujuan pembelajaran khusus dari bahan tersebut.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur
dan moral yang berakar pada budaya Bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam
bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari siswa baik sebagai individu, masyarakat,
warganegara dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku tersebut adalah
seperti yang tercantum di dalam penjelasan Undang-Undang tentang Pendidikan Nasional pasal
39 ayat (2) yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perlaku yang bersifat kemanusiaan
yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang
beraneka ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan., perilaku yang mendukung
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan
pemikiran, pendapat atau kepentingan diatas melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang
mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Snowball Throwing
Model snowball throwing (melempar bola) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
didesain seperti permainan melempar bola. Metode ini bertujuan untuk memancing kreatifitas
dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan oleh ketua kelompok.
Karena berupa permainan, Siswa harus dikondisikan dalam keadaan santai tetapi tetap terkendali
tidak ribut, kisruh atau berbuat onar.
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. Guru membentuk kelompok kelompok
dan memnggil masing masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi.
2. Masing masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
3. Kemudian masing masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain
selama kurang lebih 5 menit.
4. Setelah siswa mendapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara
bergantian.
5. Evaluasi
Hipotesis Tindakan
METODE PENELITIAN
Sumber data dari penelitian ini: guru, peserta didik, dan teman sejawat, data-data ulangan harian
dan analisis ulangan harian: a) hasil observasi perkembangan kompetensi guru dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), b) catatan harian, c) saran dari observer yang
dilakukan sebelum, selama, dan sesudah tindakan penelitian, dan d) dokumentasi selama tindakan
diberikan.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data non tes. Teknik non tes berupa observasi
dengan lembar observasi dan catatan harian digunakan untuk menilai aktivitas, , hasil belajar, dan
perubahan tingkah laku peserta didik selama pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Alat pengumpulan data berbentuk Ulangan Harian, kuesioner, pedoman observasi, lembar
observasi, dan lembar catatan harian.
Teknik analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis hasil dari observasi,
tindakan dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman penelitian terhadap kasus yang diteliti
dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Kegiatan analisis merupakan refleksi dari data
sebelum tindakan dan hasil selama dan setelah tindakan. Analisis data dalam penelitian ini
disajikan dalam bentuk analisis kualitatif dengan metode pemaparan secara deskriptip komparatif,
yakni mendeskripsikan semua temuan dalam penelitian disertai dengan data-data kuantitatif yang
dianalisis secara sederhana (persentase) dan deskriptif interpretatif.
HASIL PENELITIAN
Penulis telah melakukan pembelajaran sebanyak dua siklus. Selanjutnya disampaikan hasil
perbaikan masing-masing siklus. penyampaian penilaian masing-masing siklus mencakup
penilaian pembelajaran yang meliputi kekurangan siswa dalam pembelajaran, aktivitas guru dalam
pembelajaran dan hasil belajar siswa yang diambil dari hasil tes formatif. Hasil perbaikan tersebut
disajikan dalam bentuk tabel, masing-masing tabel disajikan seperti berikut.
Tabel 1
Keterangan
Tabel 2
Keterangan
Tabel 3
Keterangan
Tabel 4
Skala Nilai
No Aspek Aktivitas Perbaikan Pembelajaran
1 2 3 4 5
1 Pemanfaatan alat peraga
2 Melaksanakan demonstrasi dan eksperimen
Pemberian penjelasan dengan bahasa yang
3
mudah dipahami
4 Mengadakan tanya jawab
Memberikan kesempatan kepada siswa
5
untuk bertanya
6 Memberikan tugas-tugas latihan
7 Mengadakan evaluasi
8 Pemberian PR
Jumlah 12 25
Nilai rata-rata 4,63
Keterangan
Tabel 5
PEMBAHASAN
Siklus I
Siklus II
Pelaksanaan tiap-tiap aktivitas dalam pembelajaran siklus II dapat dideskripsikan seperti berikut
ini. Deskripsi masalah yang dialami siswa pada siklus II :
1. Ketertiban siswa ketika pembelajaran berlangsung. Dalam hal ketertiban siswa pada saat
pembelajaran siklus II berlangsung, guru senantiasa memperingatkan siswa yang kurang
tertib seperti siswa selalu mengganggu teman, bersenda gurau dengan teman, peringatan
itu diberikan penulis disela-sela penjelasan dengan tujuan agar siswa lebih tertib dan teratur
dalam mengikuti pelajaran.
2. Perhatian siswa pada pelajaran. Pada saat pembelajaran sedang berlangsung, di samping
guru memperingatkan siswa yang kurang tertib dalam mengikuti pelajaran, guru juga
sering memberi pertanyaan secara tiba-tiba kepada siswa tertentu yang kurang
memperkahatikan, dengan pertanyaan tentang apa yang baru dijelaskan guru atau
diucapkan guru. Hal ini dimaksudkan agar mereka yang tidak atau kurang memperhatikan
penjelasan dapat mengambil hikmah dari apa yang mereka lakukan.
3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran. Kebanyakan siswa menganggap pelajaran PKn
adalah pelajaran yang paling sulit sehingga siswa kurang aktif saat pembelajaran PKn
berlangsung. Dalam hal keaktifan siswa dalam pembelajaran, guru berupaya dengan
berbagai cara agar siswa terlibat secara aktif seperti memberi pertanyaan-pertanyaan
seputar materi, memberi soal-soal latihan dan membahasnya bersama-sama, menyuruh
siswa untuk maju mengerjakan soal di papan tulis, mengadakan diskusi kelompok dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi. Dengan adanya pemberian soal-soal
latihan, pertanyaan guru, serta diskusi kelompok siswa yang semula pasif menjadi lebih
aktif dalam pembelajaran walaupun belum maksimal.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian yang penulis paparkan muka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
kelas V SD Negeri Sitanggal 02 Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes mata pelajaran PKn pada
Kompetesi Dasar Mendeskripsikan pengertian organisasi dapat meningkat melalui perbaikan
pembelajaran yang dilakukan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas. 2001. Kinerja Teori, Penilaian dan Penelaian. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.. 2001.
Mardalis. 2010. Metode Penelitian Suatu Pendidikan Proposal. Bandung: Bandar Maju.
Mathis, Robert, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta
Sondang P. Siagian, M.P.A, 2012, Sistem Informasi Manajemen, Edisi kedua, Bumi Aksara,
Jakarta.
Sulistiyani . 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan. Pertama. Penerbit Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.2006.
Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas Duta Jaya.
BIODATA