Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 4

AZAZ & FILSAFAH PENDIDIKAN JASMANI

HASAN AZHARI
1602617044
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Oktober 2017

Hasan Azhari
DAFTAR PUSTAKA

Halaman judul
Lembar pengesahan ...i
Kata pengantar ....ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang..1
Rumusan masalah...2
Tujuan penulisan makalah..2
BAB II
2.1 Zaman gelap ..3
2.2 Zaman pertengahan .9
BAB III
Penutup ....13
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah Eropa memiliki bentangan waktu yang panjang dimulai dari zaman paleolithikum
ribuan tahun yang lalu.Secara garis besar, sejarah eropa dibagi menjadi 3 periode, yaitu,
Eropa klasik, Eropa pertengahan, dan Eropa modern. Di sini kita akan membahas tentang
Eropa abad pertengahan pada masa abad kegelapan

Abad pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan Eropa yang ditandai
sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat pada abad
ke-5 hingga munculnya monarkhi-monakhi nasional, dimulainya penjelajahan samudera,
kebangkitan humanisme, serta reformasi Protestan dengan dimulainya renaissance pada
tahun 1517.

Abad pertengahan sering diwarnai dengan kesan-kesan yang tidak baik.Hal ini mungkin
disebabkan oleh banyaknya kalangan yang memberikan stereotipe kepada abad
pertengahan sebagai periode buram sejarah eropa mengingat dominasi kekuatan agama
yang begitu besar sehingga menghambat perkembangan ilmu pengetahuan, prinsip-
prinsip moralitas yang agung membuat kekuasaan agama menjadi begitu luas dan besar
di segala bidang.

Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di eropa.Pada masa ini agama
berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk
pemerintahan.Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di zaman klasik
dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari
pemikiran ketuhanan.
1

Eropa dilanda Zaman Kegelapan sebelum tiba Zaman Pembaharuan. yang dimaksud
Zaman Kelam atau Zaman Kegelapan ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi
kemunduran intelek dan kemunduran ilmu pengetahuan Menurut Ensikopedia
Amerikana, zaman ini berlangsung selama 600 tahun, dan bermula antara zaman
kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-
15 Masehi.

Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa,
Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu gereja Kristiani yang sangat
berpengaruh.Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta juga
politik.Mereka berpendapat hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan
kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan.Akibatnya kaum cendekiawan yang
terdiri daripada ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran
merekapun ditolak, dan timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang mengeluarkan teori
yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera, malah ada
yang dibunuh

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah Zaman Kegelapan dan Apakah Penyebab Terjadinya


Zaman Kegelapan?

2 .pengertian sejarah jasmani zaman kegelapan ?

3.Pengertian sejarah jasmani zaman abad pertengahan ?

4. apakah ada kesamana Pendidikan jasmani zaman abad gelap dan pertengahan ?

C.Tujuan Penulisan

Untuk Mengetahui bagaimana sejarah terjadinya Zaman Kegelapan dan Apakah


Penyebab Terjadinya Zaman Kegelapan
2

BAB I

ZAMAN KEGELAPAN

A. Latar Belakang lahirnya Zaman Kegelapan

Sejarah Eropa memiliki bentangan waktu yang panjang dimulai dari zaman
paleolithikum ribuan tahun yang lalu. Secara garis besar, sejarah Eropa dibagi menjadi 3
periode, yaitu: Eropa klasik, Eropa pertengahan, dan Eropa modern. Di sini kita akan
membahas tentang Eropa abad pertengahan pada masa abad kegelapan.

Abad pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan Eropa yang ditandai
sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat pada abad
ke-5 hingga munculnya monarkhi-monakhi nasional.Dimulainya penjelajahan samudera,
kebangkitan humanisme, serta reformasi Protestan dengan dimulainya renaissance pada
tahun 1517.

Abad pertengahan sering diwarnai dengan kesan-kesan yang tidak baik.Hal ini mungkin
disebabkan oleh banyaknya kalangan yang memberikan stereotipe kepada abad
pertengahan sebagai periode buram sejarah Eropa mengingat dominasi kekuatan agama
yang begitu besar sehingga menghambat perkembangan ilmu pengetahuan, prinsip-
prinsip moralitas yang agung membuat kekuasaan agama menjadi begitu luas dan besar
di segala bidang.

Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa.Pada masa ini agama
berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk
pemerintahan.Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di zaman klasik
dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari
pemikiran ketuhanan.1

1
http://sumainis.blogspot.co.id/2015/06/zaman-kegelapan.html

3
Eropa dilanda Zaman Kegelapan sebelum tiba Zaman Pembaharuan. Yang dimaksud
Zaman Kelam atau Zaman Kegelapan ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi
kemunduran intelektual dan kemunduran ilmu pengetahuan Menurut Ensikopedia
Amerikana, zaman ini berlangsung selama 600 tahun, dan bermula antara zaman
kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-
15 Masehi.

Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi masyarakat
Eropa.Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu gereja Kristiani yang
sangat berpengaruh.Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta
juga politik.Mereka berpendapat hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan
kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan.Akibatnya kaum cendekiawan yang
terdiri daripada ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran
mereka pun ditolak dan timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang mengeluarkan teori
yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera, malah ada
yang dibunuh. segala keputusan pemerintah dan hukum negara tidak diambil
berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman kekasiaran Roma. Keputusan
tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja.Tidak setiap individu berhak berpendapat,
karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat-keputusan adalah para ahli
agama. (lihat perilaku kaum Salafy yang kini justru meniru mereka) Bahkan segala
sesuatu yang bertentangan dengan penafsiran dewan gereja merupakan pelanggaran
hukum berat.

Akibatnya setiap inovasi yang berasal dari kaum ilmuan selalu digagalkan oleh dewan
gereja.2

Ya itu tadi pokoknya bila dewan gereja tidak paham dan tidak memiliki dasar argumen
yang kuat di dalam injil maka inovasi tersebut merupakan perkara pelanggaran agama
berat. Salah satu yang menjadi korbannya adalah Nicholas Coppernicus yang berakhir

2
http://sumainis.blogspot.co.id/2015/06/zaman-kegelapan.html

4
tragis akibat teorinya yang mengataAkibat terlalu banyak intervensi dewan Gereja pada
sendi-sendi kehidupan Termasuk juga pelarangan terhadap temuan maupun inovasi baru
yang tidak ada pada injil maka akhirnya terjadi stagnasi secara multi dimensi yang lambat
laun berimbas pada timbulnya krisis multi dimensi.

B. Zaman Kegelapan (Dark Ages)

Abad kegelapan merupakan sebuah zaman antara runtuhnya Kekaisaran Romawi


dan Renaisannce atau munculnya kembali peradaban lama. Dari masa sebelum masehi
yang kental dengan Filsafat Relativisme (Kebenaran) Sofisme Yunani Kuno, berlanjut ke
apa yang kemudian dinamakan Jaman Abad Pertengahan yang berlangsung lama,
kurang lebih selama lima belas Abad, dari sekitar Abad I sampai Abad XV M.

Masa ini disebut juga sebagai Era atau masa Medieval atau juga Abad Kegelapan atau
Dark Ages) dan dimulai setelah masa Nabi Isa bin Maryam alaihis salam menapakkan
kaki di muka Bumi dan berdakwah. Beliau dikenal juga sebagai Isa bin (anak) Maryam,
yang dengan sejumlah perkecualian dan catatan perbedaan mendasar adalah hampir
dapat dikenal sama juga sebagai Yesus Kristus atau Yesus dari Nazareth dalam
khazanah Kristen.

Kegemparan akan datangnya Yesus dari Nazareth yang tak memiliki ayah dan
nasabnya ditahbiskan kepada Maryam (Maria), ibunya, dan dalam hidup singkatnya
menampilkan berbagai mukjizat luar-biasa itu, mengguncang peradaban manusia di
sekitarnya saat itu, dan banyak orang yang kemudian berspekulasi akan kenyataan ini.

Di masa ini, lahir pula agama Kristen, dan ide-idenya mendominasi relung kehidupan
masyarakat Eropa dan pengikutnya, termasuk para Pemikirnya.Dan wajah peradaban
Barat pada Abad Pertengahan ini, karenanya, didominasi oleh Filsafat Kristen. 3Filsafat
Kristen atau Abad Pertengahan ini, antara lain bertokohkan Filsuf Plotinus, (Santo atau
Saint) Augustinus atau Augustine, (Saint) Anselmus, Robert Grosseteste, Roger Bacon,
Albert Agung, Thomas Aquinas, dsb. Yang kesemuanya sepakat mengedepankan iman
dogmatis (tak boleh dibantahi) Kristiani, dan telaahnya pun bersifat religius-

3
http://sumainis.blogspot.co.id/2015/06/zaman-kegelapan.html

5
dogmatis.Akibat pengaruh hebat dan dominan Agama Kristen yang didominasi oknum
kaum Gerejawan dan Monarki Baratnya dengan segala ragam tafsir dogmatisnya.Dan
tak pelak pemanfaatan Platonisme ala Yunani Kuno (dicetuskan Plato) yang
mengajarkan bahwa kebenaran itu sudah ada dengan sendirinya dan berpusat kepada
Tuhan namun berjenis dan berbungkus baru, yang disebut sebagai Neo-Platonisme,
menjadi gencar dan ditahbiskan sepenuhnya tanpa telaah kristis kepada iman Kristiani.
Ini, mau tak mau mendukung pula klaim dogmatis akan kebenaran Kristen.

Para ahli Filsuf dan Agamawan mereka di saat itu karenanya teguh bermottokan Credo
et intelligam atau Keyakinan (keimanan agama) berkedudukan di atas pemikiran
(logika), keyakinan mengungguli pemikiran atau lebih mudahnya, Yakini dulu sesuatu,
baru carikan alasan untuk menjelaskannya.

Maka, dengan sendirinya, Akal (di Barat) benar-benar kalah pada masa ini (terutama
terlihat pada isi Filsafat dari Plotinus, Augustinus, Anselmus).Bahkan potensi
pemanfaatan akal diganti mutlak oleh Augustinus dengan Iman dogmatis, sebelum
penghargaan terhadap potensi Akal sempat muncul kembali kemudian pada masa
Thomas Aquinas di akhir masa Abad Pertengahan itu.

Dan karenanya pula, Aquinas kemudian ditentangi hebat dan dibenci sebagian besar
masyarakat gereja yang terlanjur menjadi pendukung jalur hati iman Kristiani yang dalam
hal ini sebagaimana telah disebutkan di atas adalah iman mutlak dogmatis kristiani yang
tidak mengindahkan telaah kritis akal.

Ini juga tak pelak menyebabkan masyarakat Barat di masa itu secara luas menjadi
percaya dan beriman dogmatis akan rasa hati (atau yang adalah agama, Kristen, lebih
tepatnya Kristen Katolik, bagi mereka), karena menurut mereka agama adalah rasa hati
dan Filsafat adalah pemikiran. 4

4
http://sumainis.blogspot.co.id/2015/06/zaman-kegelapan.html

6
Filsafat dan Agama itu sendiri, satu hal yang di masa sesudahnya terutama masa
Thomas Aquinas, dicoba untuk disatu-padukan namun menemui sejumlah kendala
sampai masa Modern merebak.

Keyakinan Kristiani yang mendominasi di masa Abad Pertengahan ini, menjadikannya


tidak boleh atau tidak mudah untuk dapat dikritiki, sekaligus membuat kedudukan mereka
yang berada dalam struktur otoritas agamanya menjadi tinggi dan tak dapat disalahkan.
Dan karenanya ini juga membuat mereka makmur secara ekonomi juga sebagai
pemegang mandat negara dengan mandat Otokrasi dan Teokrasi Kristiani.

Dan kenyataan ini bagi sebagian orang lain, misalnya rakyatnya yang mereka pimpin,
artinya juga adalah kesemena-menaan yang diorganisasikan. Kekuasaan absolut negara
dan pusat-pusat kesejahteraan masyarakat saat itu dipegang mutlak oleh Gereja dan
Kerajaan, dengan pajak sistem Feodalisme berdasarkan tafsir mereka terhadap iman
Kristiani dan bahwa Gereja adalah wakil Tuhan di Bumi dan bahwa sistem pemerintahan
yang terbenar adalah Kerajaan Kristiani penyokongnya. Golongan Ksatria, dan Raja
adalah pelindung rakyat dan rakyat harus membayar pajak kepada mereka yang
penafsirannya seringkali dianggap semena-mena oleh rakyat.

Tak pelak juga, maka, perkembangan ilmu-pengetahuan yang biasanya berdasarkan


kepada gelitikan pemikiran, rasa penasaran, kebertanya-tanyaan pemikiran pun menjadi
lambat pula. Pendeknya, potensi telaah akal pada masa ini dihambati.

Di saat Zaman Kegelapan, segala keputusan pemerintah dan hukum negara tidak diambil
berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman Kekaisaran
Romawi.Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja.Tidak setiap individu
berhak berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat
keputusan adalah para ahli agama. Gagasan tentang Dark Age berasal dari Petrarch
(seorang humanis,cendekiawan dan penyair Italia) pada tahun 1330-an. 5

5
http://sumainis.blogspot.co.id/2015/06/zaman-kegelapan.html
7
Dia menulis tentang orang-orang yang hidup sebelum dia, ia berkata: "Di tengah
kesalahan bersinar seorang genius, mata mereka melihat dengan tajam meskipun
mereka dikelilingi oleh kegelapan yang sangat pekat ". Para penulis yang beragama
Kristen, termasuk Petrarch sendiri 6

telah lama menggunakan kiasan " terang melawan gelap "untuk menggambarkan"
kebaikan melawan kejahatan ".

Petrarch adalah orang pertama yang menggunakan kiasan dan memberikan makna
sekuler dengan membalikkan penerapannya. Zaman klasik telah lama dianggap sebagai
zaman "gelap" karena kurangnya kekristenan yang dilihat oleh Petrarch sebagai zaman
"cahaya" karena prestasi dan pencapaian kultural, sedangkan pada zaman Petrarch,
diduga kurang prestasi budaya sehingga Petrarch memandangnya sebagai zaman
kegelapan (dark age).

Abad pertengahan merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa


suram.Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja.Dominasi gereja sangat kuat dalam
berbagai aspek kehidupan.Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah.Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah
gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan
gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam.
Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan
bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga
Copernicus dibunuhnya.

Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja.Hidup
seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi).Kehidupan manusia pada
hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan.Maka tujuan hidup manusia adalah mencari
keselamatan.Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada
theology.Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu

6
http://sumainis.blogspot.co.id/2015/06/zaman-kegelapan.html
8
pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama.Oleh
karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.

E. Abad Pertengahan

Abad pertengahan menunjuk pada periode dalam sejarah Eropa, antara zaman Eropa
kuno dan zaman modern. Keruntuhan Kekaisaran Romawi pada tahun 470 M.
Dianggap sebagai awal periode sejarah ini, sedang masa renaisans dianggap sebagai
akhirnya.

Abad pertengahan sendiri dibagi menjadi tiga tahap: tahap awal atau sering disebut
abad kegelapan, tahap perkembangan, dan tahap akhir. Istilah abad pertengahan
awalnya digunakan oleh kaum humanis pada akhir abad ke-15 M untuk menyebut
periode antara zaman kebudayaan klasik hellenis/Yunani dan zaman kebangkitan
kembali kebudayaan itu

Sejak Kekaisaran Romawi mengalami kemunduran dan keruntuhan, tidak ada


imperium Eropa yang dapat mengisi kekosongan kekuasaan politik tersebut. Raja dan
dinasti silih berganti berkuasa antara lain dinasti Meroving, Frankia, Kapet, Otto dan
Hohenstaufen. Namun, kekuasaan mereka pada umumnya tidak berlangsung lama. Di
antara para penguasa itu, hanya Karel Agung atau Charlemagne dari Frankia yang
memerintah cukup lama dan baik. Ia berhasil melebur daerah-daerah yang luas di Eropa
menjadi satu imperium yang kokoh.

Meskipun demikian, tidak dapat dinafikan pada abad pertengahan kota-kota Eropa
mengalami kehancuran. Kota-kota itu menjadi tidak aman karena menjadi sasaran
penyerbuan, perampokan, pemerkosaan, dan pembunuhan. Akibatnya, penduduk kota
terpaksa meninggalkan rumah dan memencar ke wilayah pedalaman.

Di pedalaman mereka bertani untuk memenuhi kebutuhan hidup.7

7
http://wawasansejarah.com/abad-pertengahan-eropa/

9
Kota Roma, kota terbesar di Barat dengan penduduk hampir satu juta jiwa, bahkan
berubah menjadi kota sepi yang berpenduduk hanya beberapa ribu jiwa. Sementara
kehidupan mereka cukup memprihatinkan.

Pada masa itu berkembang sistem feodalisme dengan pertanian sebagai pusat
kehidupan.8

Masyarakat hidup dalam berbagai kelompok, yakni bangsawan sebagai tuan tanah,
orang bebas yang menjadi golongan ksatria pengabdi bangsawan, dan petani yang
hidup memprihatinkan dan bergantung pada bangsawan.

Masyarakat zaman pertengahan pada umumnya tidak mengenal pemerintah pusat.


Mereka hanya bertanggung jawab kepada bangsawan tuan tanah. Dunia mereka sempit
dan terbatas. Mereka hanya memahami dialek mereka sendiri. Jarang sekali mereka
merasa perlu berhubungan dengan orang lain di luar daerah mereka.

Sampai akhir abad ke-10 M, tidak ada selusin kota di seluruh Eropa yang benar-benar
memiliki kehidupan. Selain itu tidak ada satu kota pun yang berpenduduk lebih dari 20.00
jiwa. Kondisi menyedihkan ini berbanding terbalik dengan kehidupan dunia Islam di timur
yang sedang mengalami masa keemasannya.

Baru pada abad ke-11, terjadi pertumbuhan kota dengan kehidupan perdangan yang
berkembang. Kota-kota utama abad ke11 antara lain Paris di Prancis, Hamburg dan Koln
di Jerman, Vvenesia, Genoa, Pisa dan Amalfi di Italia.

Gereja Roma berkembang menjadi daerah otonom sejak agama Kristen menjadi agama
resmi kekaisaran Romawi pada tahun 380M. Agama ini merupakan satu lembaga yang
kaya serta mempunyai pemimpin kharismatik. Organisasi kegerejaan disusun menurut
sistem kekaisaran. Paus menjadi pemimpin dunia Kristen. Sementara Uskup Agung
mengatur daerah semacam provinsi dan harus tanggap terhadap situasi.

Ketika Kekaisaran Romawi runtuh, gereja tidak ikut hancur. Sebaliknya, berkat
pengalamannya mengatur organisasi, gereja menjadi cakap, mahir dan siap melanjutkan

8
http://wawasansejarah.com/abad-pertengahan-eropa/

10
kepemimpinan Eropa. Dengan sikap konstruktifnya terhadap masyarakat, gereja
akhirnya berhasil membangun masyarakat baru, masyarakat Kristen.

Di seluruh Eropa pada masa itu hanya ada satu lembaga gereja. Gereja inilah yang
menjadi pusat pelayanan sosial, pusat pemberian jaminan bagi orang terancam, dan
pengembangan ajaran-ajaran Kristen. Jika sesorang tidak dibaptis menjadi warga gereja,
maka ia bukan lah anggota masyarakat. 9

Apabila seseorang dikucilkan gereja, ia akan kehilangan haknua baik di bidang politik
atau hukum.

Gereja waktu itu sangat kuat pengaruhnya baik dalam kehidupan sosai agama atau
kehidupan politik. Banyak raja pada abad pertengahan didampingi pejabat tinggi gereja.
Seperti Karel Agung didampingi Alcuin dan Edward dari Inggris yang didampingi Dunstan.

Kehidupan pada abad pertengahan diwarnai pengaruh kuat gereja di masyarakat. Oleh
karena pengaruh ini, gereja dapat mengikat Eropa menjadi satu kesatuan. Masyarakat
abad pertengahan, meskipun secara geografis dan politis terpisah satu sama lain dapat
dipersatukan oleh satu ikatan kuat, yakni iman Kristen.

Gereja berhasil menciptakan dunia Kristen melampaui batas-batas kerajaan dengan


Paus di Roma sebagai pusatnya. Kebudayaan dengan segala unsurnya selalu bercirikan
agama, termasuk kehidupan bernegara, sosial, seni, ilmu pengetahuan , moral dan
filsafatnya. Situasi seperti ini mencapai puncaknya pada abad ke-13 dengan bersatunya
umat Kristen Eropa di Perang Salib.

Akhir Abad Pertengahan Eropa

Pembaruan kebuadayaan pada abad peprtengahan dimulai degnan renaisans dan


reformas yang menjadi dasar kebudayaan modern. Pada waktu itu individualitas manusia
mulai muncul kembali bersamaan dengan bangkitnya gairah terhadap kebudayaan
Romawi dan Yunani yang diperoleh dari dunia Islam pasca Perang Salib.

9
http://wawasansejarah.com/abad-pertengahan-eropa/

11
Dengan renaisans kebudayaan mulai diduniakan dan dengan reformasi gereja mulai
diawamkan. Keduanya melepaskan diri dari ikatan gereja. 10

Mereka pada waktu itumenganggap perubahan tadi terjadi karena manusia sendiri yang
melakukannya, tidak seperti anggapan umum abad pertengahan di mana setiap
perubahan terjadi karena kehendak Tuhan.

Setelah timbulnya kesadaran akan kemampuan manusia sendiri yaitu akal, maka timbul
keraguan atas apa yang dinamakan wahyu tuhan. Mereka pun mulai mengkritik
kekuasaan tradisi. 11

Golongan humanis ini menganggap abad pertengahan sebagai zaman kebodohan dan
kegelapan.

Ada perbedaan mencolok antara kebudayaan abad pertengahan dan zaman setelahnya.
Ini membuat para ahli sejarah pada umumnya melihat abad pertengahan bertolak
belakang dengan abad sesudahnya. Abad pertengahan dinilai sebaga abad keagmaan,
sedang abad sesudahnya sebagai abad ilmu pengetahuan di mana rasionalitas di atas
segalanya. Itulah sebabnya sejak tahun 1700M, pembagian zaman sejarah Eropa selalu
menggunakan triak yang terkenal: zaman kuno, abad pertengahan, dan zaman modern.

10
http://wawasansejarah.com/abad-pertengahan-eropa

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan makalah di atas saya menjadi tau bahwa ada perbedaan dari zaman grik ke zaman
romawi. Sehingga saya tau bahwa proses tersebut membuat saya mengerti adanya perbedaan
dari zaman ke zaman hingga zaman yang modern seperti saat ini.

B. SARAN

Sebagai insan olahraga kita seharus mengertia bahwa proses atau tahapan Pendidikan jasmani
dari zaman ke zaman adalah proses yang sanagat amat panjang sehingga kita bisa evaluasi itu
menjadi lebih baik lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://wawasansejarah.com/abad-pertengahan-eropa/

http://sumainis.blogspot.co.id/2015/06/zaman-kegelapan.html

Anda mungkin juga menyukai