1. SISTEM INPUT
1.1 Sistem Input Berbasis Kertas
Input ke dalam sistem akuntansi di sebagian sistem akuntansi didasarkan
pada dokumen sumber yang diisi secara manual dengan tulisan tangan. Dokumen
tersebut dikumpulkan dan dikirim ke operasi computer untuk dicek apakah ada
kesalahan dan untuk diproses.
Persiapan dan Pengisian Dokumen Sumber
Dokumen sumber seperti order penjualan disiapkan secara manual.
Kesalahan yang mungkin terjadi pada tahap ini diminimalkan dengan merancang
dokumen sumber yang baik dan mudah dipahami.
Pengiriman Dokumen Sumber ke Bagian Pengolahan Data
Batch control total dan register data yang dikirimkan merupakan
pengendalian dasar atas transfer data antara departemen pengguna dengan
departemen pengolahan data. Pengguna batch control di keseluruhan pengolahan
data input-proses-output merupakan satu hal yang mendasar bagi independensi
organisasional.
Penyerahan data input harus dilengkapi dengan formulir pengendalian
dokumen input. Penghitungan dokumen merupakan salah satu bentuk
pengendalian batch yang paling sederhana.
Data Entry Setelah dokumen sumber, seperti faktur, diterima oleh
Departemen Pengolahan Data, dokumen tersebut secara manual diketikkan
menggunakan terminal data atau PC dan kemudian disimpan di dalam disk.
Berikutnya, file input akan dicek. Key verification merupakan satu prosedur
pengendalian yang berguna untuk mendeteksi kesalahan pengetikan.
Teknik Program Editing Data Pengeditan data bisa jadi diterapkan
untuk setiap struktur data karakter, field, record, dan file. Teknik editing yang
paling mendasar berperan untuk memastikan bahwa semua field data memuat
hanya karakter yang valid.
Check Digit merupakan satu digit ekstra yang ditambahkan pada suatu
kode, misal penambahan bit parity ke dalam sebuah byte.
Ilustrasi Editing Data
Completeness check : Pengecekan untuk memastikan bahwa field yang harus
diisi memang telah diisi, jika belum diisi, tidak akan dapat diproses.
Field format check : Pengecekan bahwa setiap karakter di dalam sebuah field
memiliki tipe data yang benar (alphabet atau numerik).
Field length check : Pengecekan dalam sebuah field bahwa data yang diinputkan
memiliki jumlah karakter tertentu.
Field sign check : Pengecekan tanda (positif atau negatif) suatu field numerik
untuk memastikan data tersebut diisi dengan nilai yang benar.
Limit check : Nilai suatu field numerik dibandingkan dengan batas atas dan
batas bawah nilai data yang telah ditentukan di muka.
Reasonable check : Nilai suatu field numerik dibandingkan dengan field
numerik yang lain di dalam record yang sama.
Valid code check : Mencocokkan nilai suatu kode dengan file tabel yang
memuat nilai kode yang legal.
Check digit : Validasi kode numerik dengan penggunaan algoritma check digit.
Combination field
Check : Nilai sebuah field dibandingkan dengan field lain untuk memastikan
adanya validitas.
Internal label check : Label file internal dibaca untuk memvalidasi karakteristik
sebuah file.
Sequence check : Sebuah field di dalam serangkaian record dicek urutannya
(ascending maupun discending).
Record cont check : Jumlah record di dalam sebuah file dihitung selama
pemrosesan data dan dicocokkan dengan pengendalian input.
Hash total check : Hash total suatu field di dalam sebuah file dihitung selama
pemrosesan data dan dicocokkan dengan pengendalian input.
Financial total check : Financial total suatu field dalam suatu file dihitung
selama pemrosesan dan dicocokkan dengan pengendalian input.
Istilah Editing Data yang diilustrasikan di atas merupakan istilah yang
lumrah dipakai, tetapi ada kalanya digunakan juga istilah lain untuk menjelaskan
satu tipe editing data.Valid code check merupakan salah satu variasi dari table
lookup jika filetabel tersebut memuat kode-kode yang valid.
1.2 Sistem Input Tanpa Kertas
Dalam system input tanpa kertas,(paperless), sering disebut system input
online, transaksi dorekam langsung ke dalam jaringan kokmputer, dan kebutuhan
untuk mengetik dokumen sumber dieliminasi. System tenpa kertas menawarkan
otomatisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan system berbasis kertas. Salah
satu masalah dengan system tanpa kertas adalah hilangnya peluang untuk
melakukian pemisahan tugas dan hilangnya jejak audit. Dalm system input
berbasis kertas persiapan dokumen sumber dan entry data biasanya dipisahkan,
sama seperti yang terjadi dalam system manual. Pada system tanpa kertas, kedua
fungsi tersebut dijalankan oleh orang yang sama, atau bahkan tidak ada
keterlibatan manusia sama sekali. Hilangnya pengendalian internaldapat
dikompensasi dengan menggunakan log transaksi. Log transaksi atau register
transaksi dibuat dengan merekam semua input ke dalam file khusus yang secara
otomatis memuat tanda (tag) unuk mengidentifikasi transaksi.
Taggingn(penandaan) adalah informasi yang terkait dengan audit ditambahkan ke
dalam data transaksi semula. Informasi seperti tanggal dan kode otorisasi
pengguna dimasukkan untuk memperluas jejak audit yang tersedia . log transaksi
berguna untuk membackup dan termasuk sebagai sumber untuk penghitungan
control total.
Sistem Input Tanpa Kertas yang Memerlukan Intervensi Manusia
Dalam siste entri data manual online, pengguna secara manual
mengetikkan transaksi ke dalam system computer.transaksi di dalam system input
tanpa kertas yang melibatkan intervensi manusia biasanya diproses melalui dua
fase: (1) input data dan editing data, dan (2) pengiriman data ke system apliksi
host
Entri Data dan Editing Data. Program pengeditan data secara utuh pada
system input tanpa kertas sering dijalankan pada saat transaksi direkam kedalam
system. Sekali transaksi telah diterima oleh system, transaksi akan diproses seera
ataupun pada suatu waktu nanti.jika transaksi tersebut masih menunggu untuk
diproses, maka tambahan editing dapat dijalankan.
Pengiriman Data Sistem Aplikasi Host. Dalam system tanpa kertas yang
terpusat, transaksi biasanya diinputkan langsung ke dalam computer pusat melalui
terminal data. Dalam sstem yang terdesentralisasi dan terdistribusi, transaksi
mungkin saja dimasukkan ke dalam salah satu computer dan kemudian segera
ditransfer ke computer lain untuk dip roses.
System Tanpa Kertas yang Tidak Memerlukan Intervensi Manusia
Salah satu aplikasi yang menggunakan teknologi ini adalah network
vending machine(NVM). Pompa bahan bakar POS merupakan salah satu
teknologi POS. edngan system ini, pelanggan memasukkan kartu kredit atau kartu
ATM kedalam pompa gas. Pompa gas tersebut mengirimkan gas dan perusahaan
kartu kredit mengirimkan tagihan secara elektonik.
2. SISTEM PEMROSESAN
2.1 Sistem Pemrosesan Berbasis Kertas
Dalam system pemrosesan berorientasi batch, trransaksi direkam ke
dalam computer secara perkelompok dan diproses secaraperiodik. System ini
tepat dikapai jika file tidak perlu diperbaharui segera setelah transaksi terjadi, dan
laporan dibutuhkan hanya pada waktu tertentu. Pemrosesan batch dapat
dijalankan dengan memperbaharui file yang diakses secara berurutan atau secara
acak (langsung atau berindeks). Adapun pendekatan yang deugunakan, yaitu:
1. Pemrosesan Batch dengan Memperbaharui File Berurutan
2. Pemrosesan Batch dengan Memperbaharui File Akses-Acak
Pemrosesan Batch dengan Memperbaharui File Berurutan
Pemrosesan di dalam system ini seperti biasanya mencakup beberapa tahap:
1) Mempersiapkan file transaksi. Pertama, melakukan editing data dan
validasi. Kemudian record do dalam file transaksi diurutkan sesuai urutan
di dalam master file
2) Memperbaharui master file. Record di dalam file transaksi dan master file
(buku pembantu) dibaca satu demi satu, dicocokkan dan dituliskan ke satu
master file baru untuk mencerminkan pembaharuan sesuai dengan yang
diinginkan. Pada proses ini, master file yang lama dan file transaksi harus
disimpan untuk backup. Konsep backup yang sering digunakan adalah
son-father-grandfather.
3) Memperbaharui buku besar. Buku besar diperbaharui untuk
mencerminkan perubahan di dalam master file.
Pembuatan laporan memerlukan kaitan antara rekening buku besar dengan
laporan yang akan ditampilkan. Proses ini dinamakan line coding. Line
Coding adalah langkah procedural yang biasanya dilaksanakan dengan
membuat lookup antara file buku besar yang telah diperbaharui dengan
file tabel line coding.
4) Membuat laporan buku besar. Membuat neraca saldo laporan-laporan
yang lain. Selain laporan keuangan dan jadwal, laporan buku besar akan
mencakup kelima item berikut:
1. Ayat jurnal dalam urutan tertentu
2. Ayat jurnal dalam rekening umum
3. Buku besar per nomor rekening
4. Ringkasan buku besar
5. Neraca saldo
Pemrosesan Bacth dengan Memperbarui File Akses-Acak
Pembaruan akses-acak tidak memerlukan urutan file transaksi dengan urutan
yang sama seperti urutan data di dalam master file, juga tidak perlu membuat file
master baru. Setiap record di dalam file transaksi dibaca satu demi satu dan
digunakan untuk memperbaharui record terkait di dalam master file. Berikut
tahapan yang dijalankan:
a. Sebuah record di dalam file transaksi dibaca.
b. Kunci record transaksi digunakan untuk mengakses secara acak (dengan
menggunakan indeks) record yang terkait di dalam master file.
c. Record di dalam master file diperbarui di dalam memori dan kemudian
ditulis ulang ke dalam file data.
Tentu saja, backup master file perlu dibuat sebelum pembaruan dimulai dan
register transaksi juga mesti dibuat saat pembaruan berlangsung.
3. SISTEM OUTPUT
Pengendalian output dirancang untuk mengecek apakah hasil proses
merupakan output yang valid dan apakah output didistribusikan dengan benar.
Distribusi output harus dikendalikan untuk meminimalkan kemungkinan
terjadinya akses ilegal terhadap data rahasia. Distribusi output dikendalikan
melalui dokumentasi dan supervisi. Registrasi distribusi output harus disimpan
untuk mengendalikan disposisi laporan. Register tersebut, dan dokumentasi yang
terkait, harus dikaji ulang secara periodik oleh fungsi internal audit.
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H., Hopwood, William S.,2006. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9. Andi
Yogyakarta : Yogyakarta.
http://ekonomister.blogspot.com/2010/09/sistem-pengolahan-data-elektronik-rmk-6.html