Bab I
Bab I
PURWAKARTA
2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. A. Pengertian Siklus Hidup Produk ( Product Life Cycle ) .. 2
B. B. Karakteristik Siklus Hidup Produk 6
C. C. Studi Kasus............................................................................................ 8
BAB III PENUTUP......................................................................................... 14
A. Kesimpulan............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah - Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Metode
Transportasi dan Distribusi. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih ada kelemahan dan kekurangan baik dari segi penyajian maupun materinya.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami harap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Transportasi dan distribusi terbagi ke dalam tiga metode yaitu metode
North West Corner (NWC), Vogel Approximation Method (VAM), dan Metode
Inspeksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode transportasi ?
2. Apa saja metode dalam penyelesaian metode transportasi ?
3. Bagaimana studi kasus tentang metode transportasi ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian metode transportasi.
2. Untuk mengetahui saja metode dalam penyelesaian metode transportasi.
3. Untuk mengetahui studi kasus tentang metode transportasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Model dari metode trasportasi dapat digambarkan seperti yang tertera pada
Gambar 1.
Keterangan Gambar 1:
Keterangan :
Om = Origin (asal)
Dn = Destination (tujuan)
cmn = biaya pengangkutan 1 unit barang dari asal m ke tujuan n
xmn = banyak unit barang yang diangkut dari asal m ke tujuan n
dn = permintaan tujuan per periode waktu
bm = kapasitas origin per periode waktu
Jika m adalah jumlah baris dan n adalah jumlah kolom dalam suatu masalah
transportasi, kita dapat menyatakan masalah secara lengkap dengan m+n-1 persamaan.
Ini berarti bahwa suatu penyelesaian dasar yang memenuhi persyaratan dari suatu
masalah transportasi hanya memiliki m+n-1 komponen-komponen positif.
3. Metode Inspeksi
Merupakan metode untuk menyusun tabel awal dengan cara
pengalokasian distribusi barang dari sumber ke tujuan mulai
dari sel yang memiliki biaya distribusi terkecil.
Aturannya
1. Pilih sel yang biayanya terkecil
2. Sesuaikan dengan permintaan dan kapasitas
3. Pilih sel yang biayanya satu tingkat lebih besar dari sel
pertama yang di pilih
4. Sesuaikan kembali, cari total biaya
C. Studi Kasus
Suatu perusahaan semen mempunyai tiga pabrik di tiga tempat yang
berbeda, yaitu pabrik W, pabrik H, dan pabrik P dengan kapasitas masing-
masing 90, 60, dan 50 ton/bulan. Produk semen yang dihasilkan di kirim
ketiga lokasi penjualan, yaitu G1, G2, dan G3 dengan permintaan
penjualan masing-masing 50, 110, dan 40.
Ongkos angkut (Rp 000 per ton semen) dari masing-masing pabrik ke
lokasi penjualan adalah sebagai berikut :
G1 G2 G3
Pabrik W 20 5 8
Pabrik H 15 20 10
Pabrik P 25 10 19
Ke G1 G2 G3 Kapasiats
Dari pabrik
Pabrik W 20 5
90
8
X11 X12 X13
Pabrik H 20 10 60
15
X21
X22 X23
Pabrik P 25 10 19
50
X31 X32 X33
Kebutuhan 50 110 40 200
Ke G1 G2 G3 Kapasiats
Dari pabrik
Pabrik W 20 5
90
8
50 40
Pabrik H 20 10 60
15
60
Pabrik P 25 10 19
50
10 40
Kebuttuhan 50 110 40 200
Karena semua telah teralokasi maka telah dicapai solusi optimal. Sehingga
alokasi optimal dari metode NWC adalah xWG1 = 50, xWG2 = 40, xWG3= 0,
xHG1= 0, xHG2= 60, xHG3= 0, xPG1= 0, xPG2= 10, dan xPG3= 40.
Langkah selanjutnya :
Mencari perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu biaya
terkecil dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada matriks.
Misalkan pada baris W, biaya angkut terkecil = Rp 5,- dan nomor dua dari yang
terkecil = Rp 8,- Jadi nilai baris W= 8-5 = 3
Pabrik H 15 20 10 60 5
Pabrik P 25 10 19 50 9
Dalam hal ini baris pabrik P memiliki perbedaan yang paling besar, yaitu 9.
Biaya angkut dari pabrik PG1 = 25, PG2 = 10, dan PG3 = 19, sehingga baya
angkut terkecil adalah PG2 = 10. Sehigga sel/kotak PG2 diisi sesuai kapasitas
pabrik yaitu 50.
Lalu hilangkan baris pabrik P karena telah terisi penuh sesuai kapasitas pabrik.
Tabel 3
Ke G1 G2 G3 Kapasitas Perbedaan
Dari pabrik Baris
Pabrik W 20 5 8 90 3
Pabrik H 15 20 10 60 5
Pabrik H 15 10 60 5
Tabel 5
Ke G1 G3 Kapasitas
Dari pabrik
Pabrik H 15 10 60
Kebutuhan 50 10 Pilihan
XHG1 = 50
XHG2 = 10
3. Metode inspeksi
Tabel awal
Ke G1 G2 G3 Kapasiats
Dari pabrik
Pabrik W 20 5
90
8
X11 X12 X13
Pabrik H 20 10 60
15
X21
X22 X23
Pabrik P 25 10 19
50
X31 X32 X33
Kebutuhan 50 110 40 200
Langkah selanjutnya :
Ke G1 G2 G3 Kapasiats
Dari pabrik
Pabrik W 20 5
90
8
90
Pabrik H 15 20 10 60
50 10
Pabrik P 25 10 19
50
20 30
Kebuttuhan 50 110 40 200
Setelah terisi semua, maka biaya transportasi yang harus dibayar adalah
= 90(5) + 10 (10) + 20 (10) + 50 (15) + 30 (19) = $4770.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sri Mulyono, Riset Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI,
2002
https://www.academia.edu/6533067/Model_Transportasi_Teori