Anda di halaman 1dari 24

IV.

RANCANGAN ACAK KELOMPOK

Di dalam buku-buku statistic, Rancangan Acak Kelompok (RAK) seringkali disebut


sebagai :
- Randomized Complete Blok Design (RCBD)
- Randomized Blok Design (RBD)
- Two Way Analysis of Variance
Di dalam rancangan ini setiap anggota pengamatan diklasifikasikan dalam 2 kriteria
yaitu perlakuan dan blok (kelompok = Ulangan). Berbeda dengan RAL dimana setiap anggota
pengataman hanya diklasifikasikan menurut 1 kriteria saja yaitu perlakuan. Hal ini seringkali
terjadi jika media homogen yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan percobaan, sehingga
media percobaan dibagi-bagi di dalam beberapa kelompok. Di dalam masing-masing
kelompok media tersebut relatif homogeny, sedangkan antar kelompok tidak boleh homogen.
Di dalam percobaan lapang sering ditemukan bahwa kesuburan tanah tidak seragam,
cenderung mengurus (berkurang) menurut satu arah. Oleh karena itu tempat percobaan
dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang kesuburannya relative sama. Dengan demikian
setiap anggota pengamatan di klasifikasikan dalam dua criteria yaitu kesuburan tanah
(ulangan=kelompok) dan perlakuan.
Di dalam percobaan pemupukan N pada ketela pohon. Diketahui kesuburan tanahnya
relative homogen, akan tetapi sulit untuk mendapatkan bahan tanaman yang seluruhnya
homogen, misalnya semua dari bagian bawah batang. Oleh karena itu dipilih RAK. Bahan
tanaman dibagi-bagi dalam kelompok bagian bawah, tengah dan atas batang. Dan
kemudian di dalam satu kelompok (ulangan=blok) hanya dipakai bahan tanam yang sama,
dari bagian bawah saja atau tengah atau atas saja. Dengan demikian setiap anggota
pengamatan diklasifikasikan dalam 2 kriteria yaitu bahan tanam (ulangan=kelompok) dan
perlakuan.
Di dalam percobaan laboratorium di mana semua hal bisa diatur sehomogen mungkin,
seringkali terjadi pengamatan tidak bisa dilakukan dalam hari yang sama. Oleh karena itu
dipakai RAK dengan pengelompokan pengamatan yang perlu pada hari yang sama. Jadi
kelompok 1 (ulangan 1) dilakukan minggu ke 1, ulangan 2 pada minggu ke 2 dan
seterusnya. Dengan demikian setiap anggota pengamatan diklasifikasikan menurut 2 arah
yaitu ulangan (waktu) dan perlakuan.
Di dalam percobaan untuk menentukan kadar garam terbaik di dalam pembuatan telur
asin. Seringkali sukar mendapatkan seluruh telur yang sama dalam ukuran yang relative
sama. Oleh karena itu telur yang ada, dikelompokan di dalam kelompok-kelompok yang
beratnya relative sama. Misalnya kelompok 1, telur kecil (berat 50-55 g), kelompok 2
ukuran sedang (berat > 55-60 g) kelompok 3 ukuran besar (berat > 60 g). Dengan
demikian setiap anggota pengamatan akan dikasifikasikan dalam 2 kriteria yaitu ukuran
telur (ulangan=kelompok) dan perlakuan (dosis garam).
Di dalam RAK pengacakan perlakuan dilakukan pada setiap kelompok. Tiap perlakuan
hanya boleh muncul 1 kali pada setiap kelompok. Oleh karena itu banyaknya ulangan sama
dengan banyaknya blok atau kelompok, dan banyaknya ulangan untuk masing-masing
perlakuan harus sama.
Di dalam uji statistic, pengaruh kelompok (blok) bisa berbeda nyata bisa tidak berbeda
nyata. Apabila pengaruh blok nyata berarti percobaan menjadi lebih teliti karena dugaan kita
bahwa antar blok tidak homogen sudah betul. Berarti pemakaian RAK sudah tepat. Apabila
pengaruh blok tidak nyata berarti dugaan bahwa antar blok tidak homogen adalah kurang tepat
sehingga pemakaian RAK kurang tepat. Dalam hal ini penelitian berikutnya yang akan
memakai media percobaan yang sama sebaiknya memakai RAL.
Oleh karena di dalam RAK setiap anggota pengamatan diklasifikasikan dalam 2
kriteria maka sumber keragaman dan derajat bebas untuk RAK adalah sebagai berikut :
Sumber Keragaman Derajat bebas
Perlakuan (t-1)
Ulangan Kelompok (n-1)
Acak (n-1)(t-1)
Total (nt-1)
Di mana t = banyaknya perlakuan
n = banyaknya ulangan
Bandingkan dengan RAL di mana db acak untuk RAL [t(n-1)] di dalam RAK terpisah
menjadi dbulangan [(n-1)] dan dbacak [(n-1) (t-1)]
n db ulangan + db acak (RAK) = (n-1) + (n-1) (t-1)
= (n-1) + (nt-n-t+1)
= n-1 + nt-n-t+1
= nt-t
= t(n-1)
=db acak RAL
Dengan demikian secara ringkas hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam RAK
adalah:
Dipakai jika media tidak seluruhnya homogen,
Petak percobaan dibagi dalam blok atau kelompok; antar kelompok tidak homogen, dalam
satu kelompok relative homogen,
Banyaknya ulangan = banyaknya kelompok,
Ulangan untuk semua perlakuan sama,
Penempatan perlakuan dengan cara mengacak dalam masing-masing kelompok, dan
Missing data/jika ada data yang hilang perlu diduga besarnya.

Keuntungan RAK
Memperteliti percobaan jika media yang seluruhnya homogen tidak bisa diperoleh.
Analisa statistic cukup mudah
Jika ada data yang hilang bisa diduga dengan mudah
Kerugian RAK
Kalau dalam satu kelompok juga tidak homogen maka RAK tidak bisa dipakai

Contoh :
Sama dengan contoh yang dipakai pada RAL dengan perlakuan berjumlah 6 macam yaitu S1,
S2, S3, S4, S5, dan campuran. Ulangan berjumlah 5 dengan menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK)
Sebagai gambaran disini, misalnya sejak awal peneliti telah mengetahui bahwa
pengamatan kadar N tanaman Red Clover tidak bisa selesai dalam waktu yang sama. Misalnya
paling banyak sehari menyelesaikan 2 kelompok. Oleh karena itu dipakai RAK, di mana
ulangannya adalah waktu 2 ulangan, dimulai minggu ke 1, 2 ulangan minggu ke 2 dan 1
ulangan minggu ke 3.

a. Cara menentukan ulangan yang efisien


Sama dengan pada RAL yaitu sedemikian banyak sehingga db acak yang tersedia 20.
Untuk RAK dengan 6 perlakuan buatlah tabel sumber keragaman dan derajat bebas sebagai
berikut :
Sumber Derajat bebas pada ulangan tertentu
Keragaman 2 3 4 5 6
Perlakuan 5 5 5 5 5
Kelompok 1 2 3 4 5
Acak 5 10 15 20 25
Total 11 17 23 29 30
Dengan cara seperti pada RAL maka dipilih ulangan yang efisien adalah 5 ulangan
b. Cara Membuat Denah Percobaan
Cara penempatan perlakuan ke dalam unit percobaan di dalam RAK adalah berbeda
dengan RAL. Di dalam RAK adalah sebagai berikut :
Bagilah petak percobaan dalam blok-blok, di mana keadaan satu blok relative homogen,
Banyaknya blok = banyaknya ulangan,
Bagilah blok dalam petak unit percobaan,
Banyaknya plot = banyaknya perlakuan, dan
Pengacakan perlakuan masing-masing blok atau ulangan.
Di dalam contoh ternyata :
- Pengacakan untuk ulangan 1 (blok 1)
Pengambilan ke- 1 perlakuan S4
Pengambilan ke- 2 perlakuan C
Pengambilan ke- 3 perlakuan S1 dan seterusnya
Pengambilan ke- 6 perlakuan S5
- Pengacakan dilanjutkan untuk ulangan ke-2 (blok 2)
Pengambilan ke- 1 perlakuan S2
Pengambilan ke- 2 perlakuan S1
Pengambilan ke- 3 perlakuan C dan seterusnya
Pengambilan ke- 6 perlakuan S4
- Demikian dan seterusnya pengacakan dilakukan untuk masing-masing ulangan,
sehingga diperoleh denah percobaan sebagai berikut :
S4 C S1 S3 S2 S5 Ulangan 1
S2 S1 C S3 S5 S4 Ulangan 2
S4 C S2 S3 S1 S5 Ulangan 3
S1 S3 S2 C S5 S4 Ulangan 4
S5 S3 S4 S1 C S2 Ulangan 5

Ulangan 1 = blok 1 Ulangan 4 = blok 4


Ulangan 2 = blok 2 Ulangan 5 = blok 5
Ulangan 3 = blok 3
c. Tahapan analisa statistic
Langkah-langkah untuk Analisa Statistik adalah sama dengan pada RAL, yaitu :
1. Susunlah hasil pengamatan ke dalam tabel dua arah menurut perlakuan dan ulangan
2. Tentukanlah sumber keragaman dan derajat bebasnya
3. Hitunglah jumlah kuadrat, kuadrat tengah, nilai F-hitung yang diperlukan
4. Pengujian hipotesa
5. Susunlah hasil analisa statistic ke dalam tabel analisa ragam
6. Membandingkan rata-rata perlakuan
7. Penarikan kesimpulan
1. Tabel dua arah hasil pengamatan

Perlakuan total Rata-rata


1 2 3 4 5
S1 19.4 32.6 27.0 32.1 33.0 144.1 28.28
S2 17.7 24.8 27.9 25.2 24.3 119.9 23.98
S3 17.0 19.4 9.1 11.9 15.8 73.2 14.64
S4 20.7 21.0 20.5 18.8 18.6 99.6 19.32
S5 14.3 14.4 11.8 11.6 14.2 66.3 13.26
C 17.3 19.4 19.1 16.9 20.8 93.5 18.70
Total 106.4 131.6 114.4 116.5 126.7 596.6
Bandingkan dengan RAL di mana kita tidak perlu mencari total ulangan, sedangkan pada
RAK kita cari total ulangan 1, total ulangan 2, dan seterusnya.

2. Sumber Keragaman Dan Derajat Bebas


Sumber Keragaman Derajat bebas
Perlakuan (t-1) = 5
Ulangan Kelompok (n-1) = 4
Acak (n-1)(t-1) = 20
Total (nt-1) = 29

3. Perhitungan
X.. = grand total
6 5
= Xij
i= j i= j

= 19,4 + 32,6 + + 16,9 + 20,8


= 596,6
Xi. = total perlakuan ke i
= Xij
j

X1. = total perlakuan ke-1


= 19,4 + 32,6 + + 33,0 = 144,1
X2 = total perlakuan ke-2
= 17,7 + 24,8 + + 24,3 = 119,9
Dan seterusnya.
Xj = total ulangan ke j
= Xij
i

X1. = total perlakuan ke-1


= 19,4 + 17,7 + + 17,3 = 106,4
X2 = total perlakuan ke-2
= 32,6 + 24,8 + + 19,4 = 131,6
Dan seterusnya.
Catatan :
Seperti pada RAL, maka pada RAK, dan lain-lain rancangan semua perhitungan di dalam
analisa ragam selalu didasarkan pada pengamatan satu unit percobaan.

- FK = factor koreksi
X2
=
nt
596 ,6 2
= = 11864 ,38
(5 )( 6 )
6 5
- JK total = X
j =1 j =1
2
ij FK

= 19,42 + 32,62 + + 20,82 FK


= 1129,98
2
X
- JK perlakuan = i FK
n
2
114 ,1 + ... + 93,5 2
= FK = 847 ,05
5
2
X
FK
j
- JK ulangan =
t
106 , 4 2 + ... + 126 ,7 2
= FK = 66 ,92
6

- JK acak = JK total - JK perlakuan JK ulangan


= 1129,98 847,05 66,92
= 216,01
JKperlakuan
- KT perlakuan =
dbperlakaun
847,05
=
5
= 169,41
JKulangan
- KT ulangan =
dbulangan
66,92
=
4
= 16,73
JKacak
- KT acak =
dbacak
216,01
=
20
= 10,8
KTperlakuan
- Fhit perlakuan =
KTacak
169,41
=
10,8
= 15,69
KTulangan
- Fhit ulangan =
KTacak
16,73
=
10,8
= 1,55

4. Pengujian hipotesa
Sama dengan pada RAL, yaitu uji F untuk perlakuan dan ulangan

5. Susunlah tabel analisa ragam sebagai berikut :


Sumber Db JK KT Fhit F (5%) F (1%)
Perlakuan 5 847.05 169.41 15.69 2.71 4.10
Kelompok 4 66.92 16.73 1.55 2.87 4.43
Acak 20 216.01 10.80
Total 29 1129.98

Catatan : F (5%;5,20) = 2,71


F (1%;5,20) = 4,10
F (5%;4,20) = 2,87
F (1%;4,20) = 4,43
Kesimpulan statistic :
Hasil uji statistic (uji F) :
F hitung (perlakuan) > F (1%;5,20)
F hitung (ulangan) < F (5%;4,20)
- Antar perlakuan terdapat pengaruh yang sangat nyata
- Antar kelompok/ulangan tidak terdapat perbedaan pengaruh yang nyata

Bandingkan hasil analisa ragam pada RAL dan RAK,


db acak (RAL) = db acak + db ulangan (RAK)
db acak (RAL) = JK acak + JK ulangan (RAK)
KT acak (RAL) > KT acak (RAK)
Dari nilai KT acak maka tampak bahwa dalam hal ini pemakaian RAK membuat percobaan
lebih teliti.

6. Membandingkan rata-rata perlakuan


a. dengan metode BNT (Beda Nyata Terkecil)
rumus BNT (5%) = t(5%;dbacak) x sd
rumus BNT (1%) = t(1%;dbacak) x sd
didalam RAK (ulangan selalu sama)

2s 2
sd =
n

2 KTacak
sd =
n
dari contoh perhitungan :

2 (10 ,8 )
sd = = 2 ,0393 mg
5
BNT (5%) = (2,064) (2,0393) = 4,25 mg
BNT (1%) = (2,845) (2,0393)= 5,80 mg
cara member notasi pada rata-rata perlakuan adalah sama seperti pada RAL
Perlakuan Rata-rata (mg)
S3 13.26 a
S3 14.64 ab
C 18.70 bc
S4 19.92 cd
S2 23.98 d
S1 28.82 e

*) angka rata-rata yang didampingi huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata dengan
=0,05.

Untuk uji BNJ maupun uji Duncan caranya sama dengan yang sudah diuraikan dengan
RAL

7. penarikan kesimpulan
hasil analisa statistic diatas perlu diambil kesimpulannya dan selanjutnya dibahas
menurut bidang ilmu yang diteliti.

d. Pendugaan data yang hilang pada RAK


Seringkali terjadi data dari satu atau beberapa unit percobaan hilang atau tidak bisa lagi
dipakai, misalnya :
Jika satu atau dua plot tanaman padi rusak dimakan tikus,
Jika satu atau dua pot tanaman pecah waktu ditimbang,
Jika satu atau dua tabung larva pecah waktu diamati,
Jika satu atau dua gelas piala yang akan dianalisa tumpah isinya, dan
Jika satu atau dua ekor anak ayam mati karena sakit, dan lain-lain.

1. Data hilang hanya satu pengamatan


Data hanya ada satu nilai pengamatan yang hilang maka besarnya data yang ada diduga
dengan rumus sebagai berikut :
nB + tT G
x =
( n 1)( t 1)
Di mana x = nilai duga pengamatan yang hilang
n = banyaknya ulangan
t = banyaknya perlakuan
B = total ulangan (total blok) di mana ada data yang hilang
T = total perlakuan di mana ada data yang hilang
G = grand total, total semua pengamatan yang ada

Selanjutnya setelah nilai pengamatan yang hilang diduga besarnya, maka nilai tersebut
dimasukan ke dalam tabel dua arah antara perlakuan dan ulangan. Seterusnya dilakukan
perhitungan analisa statistic seperti biasa. Yang paling penting bahwa derajat bebas acak
dan totalnua berkurang satu.
Di dalam membandingkan rata-rata antar perlakuan dipakai 2 buah sd, yaitu :

2 KTacak
sd =
n
jika dalam membandingkan rata-rata 2 perlakuan yang lengkap

2 t
sd = KTacak +
n n (n 1)(t 1)

Jika membandingkan rata-rata perlakuan di mana satu data hilang yang sudah diduga
dan yang lain lengkap.

2. Data hilang lebih dari satu pengamatan


Jika ada lebih dari saru data yang hilang, maka semuanya diduga dulu kecuali satu dihitung.
_ _
xi + x j
Nilai duga yang memadai adalah :
2

Di mana xi = rata-rata perlakuan ke i di mana ada data hilang


xj = rata-rata ulangan ke j di mana ada data hilang
kemudian nilai hilang yang tinggal satu diduga dengan rumus sama dengan di atas yaitu :
nB + tT G
x =
( n 1)( t 1)
Hasil perhitungan ini kemudian dipakai untuk menduga nilai hilang yang lain.
Demikian dan seterusnya perhitungan dilakukan berulang-ulang sampai hasil duga hampir
tidak berubah lagi. Pada umumnya 2 kali iterasi sudah cukup.
Setelah semua data hilang diduga besarnya maka data dimasukan kedalam tabel 2 arah
dan dilakukan perhitungan seperti biasa. Yang penting derajat bebas acak dan total
dikurang sebanyak data yang hilang.

Contoh berikut diambil dari buku Steel dan Torrie, 1960, Prinsiples and Procedures of
Statistics, hal 140. Yaitu : suatu percobaan dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, dilaksanakan
dalam RAK. Hasil pengamatan sebagai berikut :
Ulangan
Perlakuan Total
1 2 3 4
1 4,4 5,9 6,0 4,1 20,4
2 a 1,9 4,9 7,1 13,9
3 4,4 4,0 4,5 3,1 16,0
4 6,8 6,6 b 6,4 19,8
5 6,3 4,9 5,9 7,1 24,2
6 6,4 7,3 7,7 6,7 25,1
Total 28,3 30,6 29,0 34,0 122,4

Dari hasil di atas tampak bahwa pengamatan untuk perlakuan 2 ulangan 1 (X21) hilang=a dan
perlakuan 4 ulangan 3 (X43) hilang=b.
a. Diduga bersar b
_ _
xi + x j
b=
2

19 ,8 / 3 + 29 ,0 / 5
= = 6,2
2
b. Dengan rumus diatas diduga besarnya a (b = 6,2)
nB + tT G
a1 =
( n 1)( t 1)
4 ( 28 ,3) + 13 ,9 128 ,6
=
( 4 1)( 6 1)
= 4,5
Catatan : disini G = 1224,4 + 6,2 = 128,6
c. Dengan rumus di atas sekarang dugalah besarnya b, yaitu dengan memakai a = 4,5
nB + tT G
b1 =
( n 1)( t 1)
4 ( 29 ,0 ) + 19 ,8 126 ,9
=
( 4 1)( 6 1)
= 7,2
Catatan : disini G = 1224,4 + 4,5 = 126,9
d. Menduga besarnya a yang kedua kali dengan nilai b = 7,2

nB + tT G
a2 =
( n 1)( t 1)
4 ( 28 ,3) + 13 ,9 129 ,6
a2 =
( 4 1)( 6 1)
= 4,5
Catatan : disini G = 1224,4 + 7,2 = 129,6
e. Dengan nilai a2 = 4,5 diduga lagi besarnya b

nB + tT G
b2 =
( n 1)( t 1)
4 ( 29 ,0 ) + 19 ,8 126 ,9
=
( 4 1)( 6 1)
= 7,2
Catatan : disini G = 1224,4 + 4,5 = 126,9
Dari dua kali perhitungan di atas diperoleh hasil bahwa nilai duga a = 4,5 dan b = 7,2
f. Masukan nilai duga a dan b tersebut dan lakukan analisa seperti biasa di mana derajat
bebas acak dan total berkurang 2 buah.
g. Lengkapilah tabel analisa ragam sebagai berikut :
Sumber db JK KT Fhit F(5%) F(1%)
Perlakuan 5 ? ? ? ? ?
Ulangan 3 ? ? ? ? ?
Acak 13 ? ?
Total 21 ?

Catatan : - db total = (4)(6) - 1 - 2 = 21


- db acak = 21 5 3 = 13
- baik db acak maupun db total berkurang 2, yaitu karena adanya 2 buah
data yang hilang.
h. Untuk membandingkan rata-rata perlakuan, jika membandingkan dengan perlakuan
yang mendukung data hilang maka hilang data harus dihitung terlebih dahulu
banyanya ulangan efektif sebagai berikut :
1. Membandingkan rata-rata perlakuan 2 dan perlakuan 4
Cara menghitung ulang efektif perlakuan 2
Ulangan 1 : perlakuan 2 hilang, perlakuan 4 ada, ulangan efektif = 0
Ulangan 2 : perlakuan 2 ada, perlakuan 4 ada, ulangan efektif = 1
Ulangan 3 : perlakuan 2 hilang, perlakuan 4 hilang, ulangan efektif = (t-2)/(t-1) =
(6-2)/(6-1) = 0.8
Ulangan 4 : perlakuan 2 ada, perlakuan 4 ada, ulangan efektif = 1

Ulangan efektif untuk perlakuan 2 = 0 + 1 + 0,8 + 1 = 2,8


Dengan demikian cara yang sama dihitung ulang efektif untuk perlakuan 4 = 2,8

1 1
sd = KTacak +
n2 n4
di mana n2 = ulangan efektif perlakuan 2
n4 = ulangan efektif perlakuan 4

1 1
sd = KTacak +
2,8 2,8
2. Membandingkan rata-rata perlakuan 2 dan rata-rata perlakuan 3
Dengan cara seperti di atas dapat dihitung bahwa
Ulangan efektif untuk perlakuan 2 = 3,0
Ulangan efektif untuk perlakuan 3 = 3,8

1 1
sd = KTacak +
3,0 3,8
3. Membandingkan rata-rata perlakuan 1 dan perlakuan 5
Ulangan efektif perlakuan 1 = 4
Ulangan efektif perlakuan 5 = 4

1 1
sd = KTacak +
4 4
Untuk selanjutnya nilai BNT (5%) atau BNT (1%) dihitung seperti biasa yaitu :

BNT (5%) = t(5%/2;dbacak) x sd

Sd berubah-ubah sesuai dengan rata-rata perlakuan yang dibandingkan

e. Rancangan Acak Kelompok Dengan Anak Contoh

Apabila suatu variable diamati beberapa kali dari unit percobaan yang sama maka data yang
terkumpul dikatakan data dengan pengamatan ganda. Ada dua jenis yaitu :

a. Data dari petak contoh dimana s unit diukur untuk setiap petak. Misalnya pengukuran
tinggi tanaman padi terhadap sepuluh rumpun setiap petak.
Percobaan yang menggunakan 10 ekor anak ayam setiap kandang setiap perlakuan di
mana setiap ana aam diamati dan dianalisa ragam dilakukan bukan terhadap rata-rata
10 ekor anak ayam.
b. Data dari pengamatan pada waktu (misalnya tingkat pertumbuhan) yang berbeda untuk
variable yang sama, misalnya tinggi tanaman, banyaknya anakan yang diukur setiap
dua minggu sekali.

Analisa ragam dasar untuk pengamatan unit tunggal setiap petak percobaan tidak bisa
dipakai secara langsung. Ini hanya berlaku jika dipakai nilai rata-rata dari seluruh sampel, atau
rata-rata dari waktu pengamatan. Jika tidak dirata-ratakan maka analisa yang tepat adalah
analisa ragam dengan anak contoh.

Sumber keragaman dan derajat bebas untuk analisa ragam RAK dengan anak contoh
adalah sebagai berikut :

Sumber Keragaman Derajat bebas

Ulangan (n-1)

Perlakuan (t-1)

Acak percobaan (n-1) (t-1)

Acak contoh nt(s-1)

Total nts-1

Di mana t = perlakuan
n = ulangan
s = anak contoh

tampak bahwa terdapat dua ragam sebagai komponen ragam acak yaitu acak percobaan dan
acak contoh.

Langkah-langkah untuk analisa statistic


1. Susunlah tabel tiga arah menurut perlakuan, ulangan, dan anak contoh.
2. Susunlah hasil pengamatan ke dalam tabel dua arah menurut perlakuan dan ulangan.
3. Tentukan sumber keragaman dan derajat bebasnya.
4. Hitunglah jumlah kuadrat, kuadrat tengah, nilai F-hitung yang diperlukan
5. Pengujian hipotesa
6. Susunlah hasi analisa statistic ke dalam tabel analisa ragam
7. Membandingkan rata-rata perlakuan
8. Penarikan kesimpulan
Perhatikan contoh terapan berikut ini, suatu percobaan dilakukan untuk pengujian pengaruh 9
perlakuan pemupukan terhadap padi IR729-67-3, diulang 4 kali dan pada setiap petak
percobaan dilakukan pengukuran banyaknya anakan per rumpun terhadap 4 anak contoh
(rumpun padi).

1. Tabel tiga arah menurut perlakuan, ulangan, dan anak contoh.


Ulangan I Ulangan II
Perlakuan
S1 S2 S3 S4 S1 S2 S3 S4
1 30 23 27 22 22 26 25 32
2 48 46 33 42 57 60 38 50
3 52 47 61 46 49 41 43 70
4 45 51 73 55 65 62 79 54
5 52 62 56 52 50 72 51 51
6 62 63 56 43 22 48 54 56
7 58 46 63 55 47 50 70 53
8 63 56 59 49 47 53 60 68
9 70 72 72 49 55 44 42 52

Ulangan III Ulangan IV


Perlakuan
S1 S2 S3 S4 S1 S2 S3 S4
1 34 26 30 24 40 42 37 26
2 67 64 63 58 40 42 36 60
3 52 48 54 56 50 57 58 74
4 75 56 75 75 58 61 47 58
5 56 39 49 59 53 41 40 72
6 74 58 48 51 63 53 46 52
7 75 48 73 52 66 59 72 74
8 47 58 65 78 63 70 80 68
9 69 55 56 69 53 52 44 49
2. Susunlah hasil pengamatan ke dalam tabel dua arah menurut perlakuan dan
ulangan
Total Perhitungan Anakan Total
Perlakuan
I II II IV Perlakuan
1 102 105 114 145 466
2 169 205 252 193 819
3 206 203 210 243 862
4 224 260 281 204 969
5 222 224 203 218 867
6 224 210 231 220 885
7 222 220 248 288 978
8 227 228 248 281 984
9 263 193 239 198 893
Total 1859 1848 2026 1990 7723

3. Sumber keragaman dan derat bebas


Sumber keragaman Derajat bebas
Ulangan 3
Perlakuan 8
Acak Percobaan 24
Acak Contoh 108
Total 143

4. Perhitungan
X2
- Faktor Koreksi =
tns
( 7723 ) 2
=
(9 )( 4 )( 4 )
= 414199,51
- JK total = X2 - FK
= (302 +232 + . + 492) - 414199,51
= 25323,49

X
2
i
- JK perlakuan = - FK
ns
466 2 + 819 2 + ...8932
= - 414199,51
(4)(4)
= 12489,55

X
2
i
- JK ulangan = - FK
ts
1859 2 + ... + 1990 2
= - 414199,51
(9)(4)
= 682,74

X
2
ij
- JK acak percobaan = - FK - JK ulangan - JK perlakuan
s
102 2 + ........ + 198 2
= - 414199,51 - 682,74 - 12489,55
4
= 3882,95

- JK acak contoh = JK total JK yang lain


= 25323,49-(862,74+12489,55+3882,95)
= 8268,25
JKperlakuan 12489,55
- KT perlakuan = =
dbperlakuan 8
= 1561,19

JKulangan 682,74
- KT ulangan = =
dbulangan 3
= 227,58

JKacakpercobaan
- KT acak percobaan=
dbacakpercobaan
3882,95
=
(3)(8)
= 161,79

JKanakcontoh
- KT acak contoh =
dbacakcontoh
8268,25
= = 76,56
(9)(4)(3)

KTperlakuan
- F-hit perlakuan =
KTacakpercobaan
1561,19
= = 9,65
161,79

5. Pengujian hipotesis
Sama dengan RAK tanpa anak contoh untuk perlakuan dan ulangan
6. Susunan hasil analisa statistic dalam table analisa ragam
Sumber db JK KT Fhit F(5%) F(1%)
Ulangan 3 682,24 227,58
Perlakuan 8 12489,55 1561,19 9,65 2,36 3,36
Acak percobaan 24 3882,95 161,79
Acak contoh 108 8268,25 76,56
Total 143 25323,49

7. Membandingkan rata-rata perlakuan


Dengan menggunakan metode Beda Nyata Terkecil (BNT)
Rumus BNT (5%) =t(5%db acak percobaan) x sd
Rumus BNT (1%) =t(1%db acak percobaan) x sd

2( KTacakperc obaan
Sd =
ns
Dari contoh perhitungan :

2 (161,79 )
Sd =
( 4 )( 4 )

= 4,5
Rumus BNT (5%) = t(5%;24)x sd
= 2,064 x 4,5 = 9,228
Rumus BNT (1%) = t(1%;24)x sd
= 2,397 x 4,5 = 10,787
Pemberian notasi sama seperti RAK tanpa anak contoh
Perlakuan Rata-rata Notasi *)
1 116,50 a
2 204,75 b
3 215,50 c
4 216,75 c
5 221,25 c
6 223,25 d
7 242,25 d
8 244,50 d
*
) angka rta-rata yang didampingi huruf sama berarti tidak berbeda nyata dengan p = 0,05
untuk uji Beda Nyata Jujur (BNJ) maupun uji Duncan carabya sama dengan yang sudah
diuraikan dengan RAL

8. Penarikan kesimpulan
Hasil analisis statistik diatas perlu diambil kesimpulannya dan selanjutnya dibahas menurut
bidang ilmu yang diteliti.
F. Latihan

1. Lathwell dan evans menyajikan data hasil tanaman kacang kedelai untuk lima perlakuan
pertumbuhan dalam enam ulangan dari suatu rancangan acak kelompok. Perrcobaan
dilakukan dalam rumah kaca menggunakan kultur tanah dalam pot. Kelima perlakuan itu
adalah LLL, LLH, HLL, LHH, HHL dan dimana L menunjukkan penerapan ringan dari
nitrogen (20ppm), H menunjukkan penerapan berat dari Nitrogen (100ppm), dan posisi
huruf menunjukkan waktu penerapan, misal tanggal pertama, kedua, dan ketiga.
Penambahan perlakuan, LHL, HLH, dan HHH akan menghasilkan sebuah susunan
perlakuan pada percobaan faktorial. Data percobaan yang dihasilkan adalah sebagai berikut
:
Perlakuan Kelompok
I II III IV V VI
1=LLL 8,8 12,9 11,7 31,2 22,0 9,9
2=LLH 23,5 26,3 21,6 15,6 24,4 23,3
3=HLL 41,2 22,5 21,6 46,3 15,6 22,6
4=LHH 28,4 48,4 16,4 44,5 38,8 43,6
5=HHL 67,4 33,2 59,5 49,8 57,1 36,6

Sumber : Fedeler, W.T; 1997, Experimental Design Theory And Application . Oxford and IBH Publishing
Co, New Delhi. H. 117

a. Buat tabel analisis ragam

b. Dengan = 0,05 atau 0,01, apa kesimpulannya?

c. Dengan uji BNT buat kesimpula tentang perbedaan ke-5 perlakuan tersebut!

2. Sebuah percobaan yang dilakukkan oleh Stasiun Percobaan Pertanian California Utara di
Gunung Rocky tahun 1944. Percobaan menguji efel dari level dari penerapan garam abu
(kalium karbonat), yang disediakan secara berurutan 36, 54, 72, 108, dan lb K2O per acre
(0,4646 ha) pada hasil dan sifat-sifat kapas. Pengukuran yang dipilih untuk analisa adalah
indeks kekuatan Pressley. Ini didapatkan dengan pengukuran kekuatan rusak dari seikat
serat yang diberikan dari daerah silang. Sebuah sampel tunggal dari kapas didapatkan dari
setiap plot, 4 ketentuan dibuat pada setiap sampel. Nilai-nilai dalam tabel data berikut
adalah hasil rata-rata dari 4 sampel.
Perlakuan Ulangan
I II III
36 7,62 8,00 7,93
54 8,14 8,15 7,87
72 7,76 7,73 7,74
108 7,17 7,57 7,80
144 7,46 7,68 7,21
Sumber : cochran, W.G. dan Cox, G.M., 1957, Experimental Design, John Wiley & Sons, Inc., h.107
a. Buat tabel analisa ragamnya dengan =0,05 atau 0,01!
b. Ujilah perbedaan perlakuan dengan menggunakan uji BNJ dan uji Duncan!
3. Data di bawah ini adalah hasil percobaan pengaruh zat pengatur tumbuh terhadap daya
tumbuh rimpang jahe (% tumbuh dari 100 rimpang). Rancangan yang digunakan adalah
RAK. Karena satu dan lain hal 2 buah data hilang.
Konsentrasi Kelompok
1 2 3 4
100 (A) 69 70 67 70
150 (B) 70 (*) 63 70
200 (C) 61 58 51 60
250 (D) 50 43 (*) 48
Kontrol (E) 55 50 45 46

a. Dugalah besarnya data yang hilang dan bulatkan hasil akhirnya, menjadi tanpa angka
desimal!
b. Susunlah tabel analisis ragam untuk menguji perbedaan nilai tengah perlakuan dengan
taraf nyata 5% dan 1%.
c. Ujilah dengan BNT (5%) apakah perbedaan perlakuan-perlakuan berikut nyata :
1. Rata-rata A dengan rata-rata B
2. Rata-rata A dengan rata-rata E
3. Rata-rata B dengan rata-rata D
4. Seseorang insinyur teknik industri melakukan suatu percobaan untuk mengetahui pengaruh
jarak suatu objek dari mata terhadap waktu penyetelan lensa (focus time). Waktu diukur
dalam satuan menit. Oleh karena orang-orang yang akan dikenakan perlakuan memiliki
performans yang berbeda maka ia memutuskan untuk mengelompokkan mereka ke dalam
empat kelompok dan masing-masing kelompok akan diamati tiga orang. Data pengamatan
yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Perlakuan Kelompok
Jarak (m) 1 2 3 4
2 5 6 6 5
7 4 5 7
5 5 6 7
3 7 6 8 8
6 5 4 5
5 4 7 6
4 10 8 9 11
10 9 9 10
11 10 8 9
5 11 10 12 10
12 11 10 11
10 13 15 15
Berdasarkan data di atas, cobalah ditatik suatu kesimpulan terhadap percobaan ini.
Lakukan analisa statistik berdasarkan langkah-langkah yang telah dikemukakan secara
lengkap dan sistematik.

Anda mungkin juga menyukai