Anda di halaman 1dari 8

CARDIOVASCULAR CENTER

Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit penyebab angka kematian yang tertinggi
di dunia. Sebesar 48% kematian di dunia disebabkan oleh penyakit yang tidak menular yaitu
penyakit kardiovaskular. Pada tahun 2008, 17,3 juta orang meninggal karena penyakit
kardiovaskular, 7,3 juta karena serangan jantung dan 6,2 juta karena stroke (WHO, 2011).
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu permasalahan di bidang kesehatan yang
serius, baik di negara maju maupun negara berkembang. Penyakit kardiovaskular menyebabkan
4 juta kematian di Eropa dan 1,9 juta kematian di Uni Eropa, terutama karena penyakit jantung
koroner yang masing-masing mewakili 47% dan 40% dari semua kematian di Eropa dan Uni
Eropa. Di Eropa, penyakit jantung menyebabkan pengeluaran total perkiraan biaya perawatan
tahunan sebesar 196 miliar euro yang sekitar 54% nya adalah untuk biaya perawatan kesehatan
langsung dan 24% adalah untuk menanggulangi hilangnya produktivitas. Sedangkan di
Indonesia, penyakit jantung juga masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, prevalensi jantung koroner berdasarkan wawancara
terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen, dan berdasarkan terdiagnosis dokter atau
gejala sebesar 1,5 persen. Penyakit jantung koroner (PJK) juga merupakan penyakit jantung
terbanyak yang menyebabkan kematian di Amerika yaitu sekitar 370.000 jiwa meninggal setiap
tahunnya (CDC, NCHS 2015). Di Inggris penyakit jantung merupakan penyebab kematian yang
tertinggi, sekitar 82.000 dikarenakan PJK (BHF, 2012). Sedangkan di Indonesia, angka kematian
yang disebabkan oleh PJK mencapai 26%. Prevalensi PJK di Indonesia tahun 2013 berdasarkan
diagnosis dokter sebesar 0,5% (Depkes, 2014).
Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2007, menunjukkan bahwa prevalensi penyakit
jantung secara nasional adalah 7,2% dan penyakit jantung iskemik mempunyai proporsi sebesar
5,1% dari seluruh penyakit penyebab kematian di Indonesia. Hasil penelitian kohort di Pusat
Jantung Nasional Harapan Kita dan 5 rumah sakit di Indonesia di tahun 2006 menunjukkan
bahwa angka kematian karena penyakit jantung dan pembuluh darah di rumah sakit adalah
sekitar 6-12 % dan angka re-hospitalisasi yaitu 29% (Riskesdas, 2007).

1
Gambar

1. Gambaran
Persebaran
Penyakit di
Dunia Tahun
2015
Gambar 2.

Mortalitas

Penyakit Jantung Iskemik dan Penyakit Serebrovaskuler di Dunia Tahun 2015.

2
Gambar 3.

Data Global
Penyakit

Kardiovaskular di

Dunia Tahun 2014

Rumah Sakit Universitas Brawijaya mulai dibangun pada tahun 2009, dan diresmikan
beroperasi pada bulan Desember tahun 2016. Sejak awal didirikan, Rumah Sakit Universitas
Brawijaya berorientasi untuk menjadi rumah sakit pendidikan sehingga telah memiliki tekad
yang kuat dalam pengembangan pelayanan kesehatan melalui teknologi, penelitian, inovasi, dan
tenaga kesehatan yang profesional. Hal ini tercantum dalam Visi dan Misi Rumah Sakit
Universitas Brawijaya yaitu Menjadi Rumah Sakit yang memiliki kualitas di bidang Pendidikan,
Penelitian, dan Pelayanan Kesehatan Prima yang berkualitas serta bertaraf Internasional.
Sebagai penyedia layanan kesehatan RS Universitas Brawijaya bertekad untuk
memberikan pelayanan paripurna. Dalam penyempurnaan pelayanan tersebut RS Universitas
Brawijaya didukung oleh beberapa layanan unggulan diantaranya adalah Cardiovascular Center.

3
Melalui pengembangan Cardiovascular Center, RSUB diharapkan mampu memberikan
kontribusi pada dunia melalui hasil penelitian, penciptaan teknologi dan sumber daya manusia
yang profesional, dan inovasi dalam menekan angka morbiditas dan mortalita akibat penyakit
kardiovaskuler.
Secara khusus, ada tiga sasaran yang akan dilakukan dalam jangka panjang, antara lain:
1. Bidang Pendidikan
Penyelenggaraan program pendidikan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya
digunakan untuk program pendidikan profesi kesehatan, program pendidikan clerkship, dan
program pendidikan kepaniteraan klinik Pendidikan profesi khususnya di bidang
kardiovaskuler.
Fungsi Rumah Sakit Universitas Brawijaya sebagai Rumah Sakit Pendidikan juga tidak
lepas dari kemampuan untuk menjadi tempat penyelenggaraan penelitian berbagai jenjang
pendidikan antara lain:
a) Penelitian program doktoral / S3
b) Penelitian program magister / S2
c) Penelitian program spesialisasi
d) Penelitian program profesi S1, dan
e) Penelitian dosen/ staf pengajar Universitas Brawijaya

2. Bidang Pelayanan
Dalam bidang pelayanan kardiovaskuler, Cardiac Center Rumah Sakit Universitas
Brawijaya memiliki program dalam pengembangan 9 divisi, antara lain:
a) Divisi Klinikal Kardiologi
b) Divisi Non Invasif
c) Divisi Invasif
d) Divisi Pencitraan / Imaging Nuklir
e) Divisi Pediatrik
f) Divisi Geriatrik
g) Divisi EKG / Elektro Fisiologi
h) Divisi Vaskuler
i) Divisi Prev. Rehab

4
Selain itu, Cardiac Center juga didukung oleh dokter spesialis yang profesional &
berpengalaman di bidangnya
a) Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah
b) Dokter spesialis bedah thorax dan kardiovaskuler
c) Dokter spesialis gizi klinik
d) Dokter spesialis rehabilitasi medis
e) Dokter spesialis anestesi kardiologi

a. Layanan dan fasilitas


1) Konsultasi dokter spesialis dalam diagnosis dan manajemen penyakit jantung
2) Pemeriksaan diagnostik kardiovaskular non invasif
3) Stress test treadmill
4) Holter Monitor
5) Echocardiography
6) Trans Esophageal Echocardiography (TEE)
7) Dopler Vascular
8) Dobutamin Stress Echo
a. Pemeriksaan diagnostik kardiovaskular minimal invasive (kateterisasi pembuluh
darah koroner jantung)
9) Radiologi jantung dna pembuluh darah :
a. MSCT Cardiac 128 slices
b. CT Scan Angiografi
10) Kateterisasi Jantung atau Angiografi Koroner
11) Angioplasti Koroner (PCI) dengan Pemasangan Stent (Ring)
12) Pemasangan Pacemaker / Alat Picu Jantung Sementara & Pacu Jantung Tetap
13) Ruang Kegawatdaruratan Kardiovaskular (CVCU)

Gambar 4. Fasilitas Treadmill

5
Gambar 5. Ruang Kateterisasi Jantung

Gambar 6. Dopler Vaskuler

Gambar 7. Holter

Monitor

6
Gambar 8. Cardiac MSCT (Multi Slice Computed Tomography)

3. Bidang Penelitian
Dalam bidang penelitian, program jangka panjang juga melibatkan kerjasama
Cardiovascular Center dengan Pusat Studi Penyakit Degeneratif Universitas Brawijaya,
khususnya dengan Kelompok Kajian Atherothrombosis. Adapun beberapa Judul Penelitian
yang akan dilakukan, diantaranya:
a. Pengembangan Potensi - 1,3/ 1,6 D Glukan (Polisakarida Peptida) dari ekstrak
Miselia Ganoderma lucidum sebagai Upaya Pencegahan Sekunder dan Perbaikan
Kualitas Hidup terhadap Pasien dengan Non ST-Elevasi Miokard Infark
(NSTEMI)
b. Pengembangan Potensi - 1,3/ 1,6 D Glukan (Polisakarida Peptida) dari ekstrak
Miselia Ganoderma lucidum sebagai Upaya Pencegahan Sekunder dan Perbaikan
Kualitas Hidup terhadap Pasien dengan ST-Elevasi Miokard Infark (STEMI)
c. Pengembangan Potensi - 1,3/ 1,6 D Glukan (Polisakarida Peptida) dari ekstrak
Miselia Ganoderma lucidum sebagai Upaya Pencegahan Sekunder dan Perbaikan
Kualitas Hidup terhadap Pasien dengan Hypertension Heart Disease
d. Pengembangan Potensi - 1,3/ 1,6 D Glukan (Polisakarida Peptida) dari ekstrak
Miselia Ganoderma lucidum sebagai Upaya Pencegahan Sekunder dan Perbaikan
Kualitas Hidup terhadap Pasien Gagal Jantung
e. Pengembangan Potensi - 1,3/ 1,6 D Glukan (Polisakarida Peptida) dari ekstrak
Miselia Ganoderma lucidum sebagai Upaya Pencegahan Sekunder dan Perbaikan
Kualitas Hidup terhadap Pasien dengan Stroke

7
f. Pengembangan Potensi - 1,3/ 1,6 D Glukan (Polisakarida Peptida) dari ekstrak
Miselia Ganoderma lucidum sebagai Upaya Pencegahan Sekunder dan Perbaikan
Kualitas Hidup terhadap Pasien smoker
g. Pengembangan Potensi -mangostin dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia
mangostana) sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Jantung Koroner pada Pasien
Stable Angina Pectoris
h. Pengembangan Potensi -mangostin dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia
mangostana) sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Jantung Koroner pada Pasien
NSTEMI
i. Pengembangan Potensi -mangostin dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia
mangostana) sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Jantung Koroner pada Pasien
STEMI
j. Uji Efektivitas: Anti Oksidan dan Antiinflamasi Ekstrak Ipomea batatas, Uji
toksisitas, hingga human trial.

Anda mungkin juga menyukai