100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
216 tayangan11 halaman
Manajemen komplain merupakan sarana untuk membangun komunikasi dengan pelanggan dan memperoleh umpan balik tentang tingkat kepuasan mereka. Komplain yang diajukan pelanggan akan ditindaklanjuti dengan perbaikan agar mengurangi kekecewaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Makalah ini memberikan cara menangani komplain secara efektif agar pelayanan rumah sakit dapat mengatasi permasalahan komplain.
Manajemen komplain merupakan sarana untuk membangun komunikasi dengan pelanggan dan memperoleh umpan balik tentang tingkat kepuasan mereka. Komplain yang diajukan pelanggan akan ditindaklanjuti dengan perbaikan agar mengurangi kekecewaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Makalah ini memberikan cara menangani komplain secara efektif agar pelayanan rumah sakit dapat mengatasi permasalahan komplain.
Manajemen komplain merupakan sarana untuk membangun komunikasi dengan pelanggan dan memperoleh umpan balik tentang tingkat kepuasan mereka. Komplain yang diajukan pelanggan akan ditindaklanjuti dengan perbaikan agar mengurangi kekecewaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Makalah ini memberikan cara menangani komplain secara efektif agar pelayanan rumah sakit dapat mengatasi permasalahan komplain.
ADMINSTRASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA JAKARTA ,2015 Abstrak
manajemen komplain (complaint management) merupakan sebuah sarana yang dapat
digunakan untuk membangun komunikasi dengan pelanggan dan memperoleh umpan- balik tentang tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan. Komplain yang diajukan oleh pelanggan ini kemudian akan ditindak-lanjuti dengan perbaikan atau klarifikasi dari pihak si pemberi pelayanan dengan sasarannya adalah mengurangi kekecewaan pelanggan dan meningkatkan kepuasaan pelanggan. Makalah ini memberikan cara bagaimana menangani dan mengedintifikasi komplain (Handling Complain), agar kedepannya pelayanan public seperti Rumah Sakit dapat mengatasi permasalahan complain dengan efektif.
Key word : Manajemen Komplain, Handling Complain.
Pendahuluan pengusaha. Jika Anda tidak mempunyai cukup pelanggan, Anda Perkembangan rumah sakit yang selalu berusaha untuk mencari jalan semakin maju membuat pihak agar mendapatkan pelanggan yang manajemen rumah sakit berlomba- lebih banyak. Mempertahankan lomba untuk memberikan pelayanan kebahagiaan pelanggan adalah kunci kesehatan yang bermutu agar tercipta untuk mempertahankan kepuasan pasien. Rumah sakit juga pelanggan).(John Reh, 2007). harus bisa memanfaatkan setiap sumber daya yang ada untuk mencapai Salah satu produk pelayanan yang tujuan pelayanan yang berkualitas serta diberikan oleh rumah sakit adalah dapat meminimalisir datangnya pelayanan jasa kesehatan. Pelayanan keluhan dari pasien terhadap pelayanan ini dapat langsung dirasakan oleh yang diberikan rumah sakit. Adanya pasien sehingga pasien dapat menilai pergeseran tujuan pelayanan rumah apakah pelayanan yang diterima sudah sakit dari organisasi sosial menjadi sesuai dengan yang mereka inginkan. organisasi sosial ekonomi menuntut Tetapi hal ini berbanding terbalik pihak manajemen untuk dapat dengan rumah sakit sebagai pihak yang mempertahankan pasiennya agar dapat memberikan pelayanan tidak akan terus bersaing dengan rumah sakit mengetahui apakah pasien merasa puas yang lainnya. atau tidak terhadap pelayanan yang rumah sakit berikan. Karena ukuran Dibutuhkan komitmen yang kuat dari standar kualitas yang ditentukan oleh pihak manajemen dalam usaha rumah sakit belum tentu sama dengan mempertahankan pelanggan agar dapat ukuran standar yang ditentukan oleh terus bertahan dan tidak tenggelam pelanggan. Jadi, pada hakekatnya dalam persaingan. If you don't have tingkat kepuasan pelanggan hanya any customers, you are not in business. dapat diketahui oleh masing-masing If you don't have enough customers, pelanggan yang bersangkutan. Dalam you are always trying to find ways to hal ini tentu saja sifatnya subjektif dan attract more. Keeping your customers kita tidak akan pernah tahu secara pasti happy is the key to keeping your apakah pernyataan dari pelanggan itu customers (Jika Anda tidak benar-benar tulus atau hanya sekedar mempunyai pelanggan, Anda bukan basa-basi (Barata, 15:2003). Kepuasan pelanggan adalah perasaan apabila organisasi dapat menangani senang atau kecewa yang didapatkan keluhan tersebut dengan baik (Cannie, seseorang dari membandingkan antara 1994). kinerja (atau hasil) produk yang Definisi Komplain Pelanggan dipersepsikan dengan ekspetasinya. Apabila kinerja lebih rendah Menurut Timothy R.V Foster yang dibandingkan ekspetasinya, maka dikutip dari buku Membangun Usaha konsumen bersangkutan akan merasa Dengan Kekuatan Image oleh tidak puas. Apabila kinerja sama Widodo Mukti (2006,Hal: 84), dengan ekspetasi, maka ia akan merasa complaint berarti keluhan atau puas (Oliver R.L, 2006). pengaduan konsumen kepada Pasien yang merasa puas terhadap produsen. Complaint merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu masukan penting untuk membantu rumah sakit akan terus menggunakan dalam meningkatkan kepuasan produk pelayanan tersebut dan akan pelanggan. Namun banyak orang yang memberikan referensi kepada orang tidak mau mengeluh. Praktisi public yang mereka kenal. Tetapi akan relations seharusnya mengetahui apa menjadi suatu ancaman apabila pasien dan bagaimana dalam menangani merasa tidak puas terhadap pelayanan keluhan dan complaint yang mungkin yang diberikan oleh rumah sakit karena akan muncul dari pihak pelanggan. mereka akan menyampaikan Complaint itu sendiri bisa bersifat pengalaman buruk yang diterima destruktif dan bisa juga konstruktif. kepada 10-20 orang lain, atau bahkan Bisa mematikan tapi juga bisa menjadi ada yang diam saja dan langsung pemicu untuk menjadi lebih baik. beralih ke rumah sakit yang lain Dengan adanya komplain bisa (Donnely, 1992). Oleh karena itu memotivasi karyawan agar bekerja apabila ada pelanggan yang mengeluh, lebih baik lagi. Tinggal bagaimana hal ini menjadi momentum yang baik menyikapi adanya komplain tersebut. karena memberikan kesempatan Dengan adanya komplain pelanggan kepada organisasi untuk melakukan menandakan dua hal yaitu: pertama, pemulihan jasa (service recovery). dapat berusaha meningkatkan layanan Pelanggan yang mengeluh bisa berdasarkan informasi komplain berubah menjadi pelanggan yang loyal tersebut. Kedua, pelanggan cukup berupa seseorang (individu) dan dapat peduli dengan layanan yang diberikan, pula sebagai suatu perusahaan. dan menginginkan untuk diperbaiki Pelanggan terdiri atas dua jenis, yaitu oleh perusahaan tersebut. Tujuan (Barata 2004:12-13) : utama dari penanganan komplain 1. Pelanggan internal (internal bukanlah mengatasi akar customer) yaitu orang-orang permasalahan, melainkan juga yang terlibat dalam proses mempertahankan pelanggan. penyediaan jasa atau proses Bagi banyak orang, istilah keluhan / produksi barang, sejak dari komplain atau pengaduan identik perencanaan, penciptaan jasa dengan sebuah kritik dan ancaman atau pembuatan barang, sampai yang menyudutkan. Keluhan atau dengan pemasaran dan komplain berasal dari bahasa latin penjualan dan yaitu yang artinya memukul dan pengadministrasiannya. ditujukan pada bagian dada seseorang. 2. Pelanggan eksternal (external Dapat diartikan sebagai sebuah customer) yaitu semua orang penderitaan yang mengganggu dan yang berada di luar organisasi membuat tidak nyaman. Keluhan / komersil atau organisasi non komplain merupakan sebuah harapan komersil yang menerima yang belum terpenuhi (Barlow & layanan penyerahan barang Moller, 1996). Keluhan/komplain atau jasa dari organisasi pelayanan adalah ekspresi perasaan (perusahaan). ketidakpuasan atas standar pelayanan, Keluhan pelanggan dalam satu sisi tindakan atau tiadanya tindakan aparat merupakan alat kendali atau evaluasi pelayanan yang berpengaruh kepada terhadap pemberian kualitas pelayanan para pelanggan. yang selama ini diberikan kepada Pada dasarnya setiap orang yang pelanggan atau masyarakat. Namun berhubungan dengan kita merupakan pada sisi lain keluhan menjadi suatu seorang pelanggan. Menurut Yoeti hal yang perlu diperhatikan, yang (2002) pelanggan adalah yang menjadikan keluhan sebagai suatu membeli produk dan jasa- jasa pada masalah yang perlu dicari solusinya. suatu perusahaan. Pelanggan dapat Setiap pelanggan memiliki respon yang tidak sama terhadap kondisi yang - 1% pelanggan meninggal dihadapi berkaitan dengan layanan - 3% pelanggan pindah tempat yang diterima. tinggal - 5% dipengaruhi orang lain Penyebab Komplain - 9% terpikat oleh pesaing karena harga atau hal lain. Penyebab Terjadinya Keluhan - 15% dikecewakan oleh Pada dasarnya, pelanggan yang kualitas produk atau jasa mengeluh karena merasa tidak puas. - 68% merasa ditolak oleh Soeharto A. Majid (2009: 149) sikap tidak peduli para menyebutkan banyak hal yang karyawan. menyebabkan hal tersebut terjadi, seperti: Sesungguhnya apabila terjadi keluhan sulit untuk membedakan sifat dari yang 1. Pelayanan yang diharapkan dari dikeluhkan yang biasanya keluhan kita tidak seperti yang mereka berupa masalah yang serius. Oleh harapkan. karena itu pelanggan yang mengeluh 2. Mereka diacuhkan, misalnya bisa menjadi loyal apabila organisasi dibiarkan menunggu tanpa dapat menangani keluhan tersebut penjelasan dengan baik (Cannie, 1994). 3. Tidak ada yang mau mendengarkan. Jenis-Jenis Komplain 4. Seseorang berlaku tidak sopan atau tidak membantu terhadap Jenis Keluhan Pelanggan. mereka Keluhan atau komplain merupakan 5. Tidak ada yang mau suatu ungkapan ketidakpuasan dari bertanggung jawab untuk suatu pelanggan terhadap pelayanan yang kesalahan. diberikan oleh perusahaan. Jenis-jenis 6. Ada kegagalan komunikasi, dll keluhan yang datang dari pelanggan yang dikemukakan oleh beberapa ahli Survei Nielson tahun 1998 (Nulman, antara lain: Tjiptono (2005), 2003) menunjukkan 6 (enam) alasan membedakan keluhan atau komplain mengapa perusahaan kehilangan menjadi 2 tipe: pelanggan, yaitu: 1. Instrumental Complain, yaitu Manajemen Komplain komplain atau keluhan yang Secara umum yang dimaksud dengan diungkapkan dengan tujuan manajemen complain menurut mengubah situasi atau keadaan Tjiptono adalah suatu system yang yang tidak diinginkan. Keluhan digunakan untuk memonitor sikap dan langsung disampaikan kepada kepuasan para pelanggan, penyalur, perusahaan dengan harapan dan partisipan lain dalam system perusahaan dapat memperbaiki pemasaran sehingga manajemen dapat situasi tersebut. mengambil langkah yang lebih cepat 2. Non-instrumental complain, untuk menyelesaikan masalah. keluhan yang dilontarkan tanpa Manajemen keluhan muncul karena ekspetasi khusus bahwa situasi adanya masalah-masalah yang yang tidak diinginkan tersebut ditimbulkan oleh pelayanan public, akan berubah. Komplain ini baik yang diselenggarakan oleh mencakup pula instrumental pemerintah ataupun swasta. complain yang disampaikan kepada pihak ketiga dan bukan Novie, IK (2011) Complaint dari kepada pihak yang menimbulkan customer bisa dipahami dari 2 sisi masalah. yaitu :
Keluhan dibedakan menjadi keluhan
1. Sebagai sesuatu yang negatif langsung dan tidak langsung. Keluhan (menekan, mencemaskan, langsung merupakan keluhan yang menakutkan). Customer yang disampaikan secara langsung baik meresa kecewa karena mendapat melalui tatap muka atau komunikasi pelayanan kurang memuaskan lewat telepon. Sedangkan keluhan memilih untuk tidak complaint tidak langsung merupakan keluhan melainkan langsung meninggalkan yang disampaikan secara tertulis yaitu Rumah Sakit atau berpindah via surat atau form pengaduan yang menjadi customer Rumah Sakit disediakan perusahaan atau pun lain. melalui pihak ketiga seperti pengacara 2. Sebagai sesuatu yang positif dan surat melalui media massa. (menunjukkan development area, memotivasi dan menunjukkan perhatian lebih). Customer yang complaint pada Rumah Sakit komplain dan pihak-pihak yang ditanggapi secara keliru menjadi dapat dihubungi. lebih kecewa dan menceritakan 3. Acessibel kepada banyak orang yang Perusahaan menjamin bahwa akhirnya juga berpandangan pelanggan dapat negatif terhadap kita. menyampaikan komplain secara bebas, mudah dan Penanganan Komplain murah. 4. Kesederhanaan Manajemen penanganan komplain Prosedur komplain sederhana yang efektif membutuhkan prosedur dan mudah dipahami yang jelas dan terstruktur dengan baik pelanggan. agar dapat menyelesaikan masalah 5. Kecepatan serta didukung oleh sumber daya dan Komplain ditangani secepat infrastruktur yang memadai agar dapat mungkin. Rentang waktu kinerja kerja yang memuaskan. penyelesaian yang realistis Karakteristik penilaian manajemen diinformasikan kepada komplain yang efektif menurut pelanggan. Setiap Tjiptono dan Anastasia (2003) adalah perkembangan atau kemajuan sebagai berikut: dalam penanganan komplain 1. Komitmen yang sedang diselesaikan, Pihak manajemen dan semua dikomunikasikan kepada anggota memiliki komitmen pelanggan yang bersangkutan. yang tinggi untuk 6. Fairness mendengarkan dan Setiap komplain mendapatkan menyelesaikan masalah perlakuan yang sama, adil, komplain dalam rangka tanpa membeda- bedakan. peningkatan produk dan jasa. 7. Confidential 2. Visible Menghargai dan menjaga Manajemen dapat memberikan keinginan dan privasi informasi yang jelas dan akurat pelanggan. kepada pelanggan tentang 8. Records prosedur penyampaian Data mengenai komplain disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan setiap pelanggan dan berusaha upaya perbaikan yang memahami situasi yang berkesinambungan. dirasakan oleh pelanggan 9. Sumber daya tersebut. Perusahaan mengalokasikan 2. Kecepatan dalam penanganan sumber daya dan infrastruktur keluhan yang memadai untuk Kecepatan merupakan hal yang pengembangan dan sangat penting dalam penyempurnaan sistem penanganan keluhan. Apabila penanganan komplain termasuk keluhan pelanggan tidak segera pelatihan karyawan. ditanggapi, maka rasa tidak 10. Remedy puas terhadap perusahaan akan Pemecahan dan penyelesaian menjadi permanen dan tidak yang tepat (seperti permohonan dapat diubah lagi. Sedangkan maaf, hadiah, ganti rugi, apabila keluhan tersebut refund) untuk setiap komplain ditanggapi dengan cepat, maka ditetapkan dan ada kemungkinan pelanggan diimplementasikan secara tersebut menjadi puas dan besar konsekuen. kemungkinan pelanggan tersebut akan menjadi Tjiptono (2001) menentukan bahwa pelanggan yang setia. ada empat aspek dalam penanganan 3. Kewajaran atau keadilan dalam keluhan, yaitu: memecahkan keluhan. Perusahaan harus 1. Empati terhadap pelanggan memperhatikan tiap pelanggan yang marah yang menyampaikan keluhan Dalam menghadapi pelanggan yang ada. pelanggan yang yang emosi atau marah, mengeluh terlebih dahulu harus perusahaan perlu bersikap segera diberikan tindakan empati, karena bila tidak maka pemulihan (recovery). situasi yang terjadi akan 4. Kemudahan bagi pelanggan bertambah runyam. Untuk itu untuk menghubungi perlu diluangkan waktu perusahaan. mendengarkan keluhan Hal ini sangat penting bagi pelanggan untuk kualitas yang harus diperbaiki. Apakah menyampaikan komentar, pada kemasannya, pelayanan medis saran, kritik, pertanyaan dan Rumah Sakit, atau pada fasilitas maupun keluhannya tentang Rumah Sakit. Dengan demikian akan pelayanan yang telah memudahkan Rumah Sakit untuk diterimanya. memperbaiki produk atau jasa tersebut.
Penanganan keluhan yang efektif Menangani complaint bukan semata-
memiliki dua kata kunci yaitu mata kemampuan berbicara, kecepatan penanganan atas keluhan pengetahuan tentang service atau dan penyelesaian keluhan. Barlow & kelihaian mencari-cari alasan. Lebih Moller (1996) menambahkan beberapa dari itu, handling complain adalah seni langkah yang dilakukan oleh pelaksana mengelola emosi, ketrampilan penanganan keluhan agar complain berkomunikasi secara menyeluruh handling tersebut efektif, yaitu: (verbal dan non verbal) serta kompetensi untuk mengelola informasi 1. Mengucapkan terima kasih; secara efektif, baik dalam menyerap 2. Menjelaskan betapa kita dan mengklarifikasi informasi, maupun menghargai keluhannya; dalam merumuskan dan menyajikan 3. Meminta maaf untuk kesalahan informasi secara elegan dan tepat yang kita perbuat; sasaran. 4. Berjanji untuk melakukan sesuatu terhadap keluhan / Saran masalah tersebut secepatnya; Setiap komplain yang disampaikan 5. Menanyakan mengenai oleh para pelanggan yang mempunyai informasi yang diperlukan; problem, haruslah disambut dengan 6. Mengoreksi kepuasan pasien; ucapan terimakasih. Oleh karena 7. Memeriksa kepuasan pasien mereka yang komplain masih menjadi 8. Mencegah kesalahan yang akan pelanggan, dan perusahaan masih datang diberi kesempatan untuk melakukan Kesimpulan perbaikan.
Dengan adanya complaint, Rumah Perlu adanya sosialisasi kepada
Sakit akan tahu dimana letak persisnya pelanggan mengenai cara menyampaikan komplain dalam bentuk leaflet, brosur atau buku saku yang berisi informasi lengkap mengenai cara menyampaikan komplain dan prosedur penanganannya. Sehingga dapat memotivasi pelanggan untuk menyampaikan keluhannya kepada RS.
Daftar Pustaka
Barata, Atep A. (2004). Dasar-dasar
Pelayanan Prima. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Dyah, Hariani (2008) Jurnal Ilmu
Administrasi dan Kebijakan Publik. Manajemen Komplain dan Penanganan Keluhan dalam Pelayanan Publik. UNDIP
Majid, Suharto A. (2009). Customer
Service Dalam Bisnis Jasa Transportasi. Jakarta: Rajawali Pers.