Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN KOMPLAIN

Dosen : dr. Yuli Prapancha Satar, MARS

FATIMAH AZZAHRA., S.KEP.,NS

PROGRAM STUDI PASCASARJANA


ADMINSTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
JAKARTA ,2015
Abstrak

manajemen komplain (complaint management) merupakan sebuah sarana yang dapat


digunakan untuk membangun komunikasi dengan pelanggan dan memperoleh umpan-
balik tentang tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan. Komplain yang
diajukan oleh pelanggan ini kemudian akan ditindak-lanjuti dengan perbaikan atau
klarifikasi dari pihak si pemberi pelayanan dengan sasarannya adalah mengurangi
kekecewaan pelanggan dan meningkatkan kepuasaan pelanggan. Makalah ini
memberikan cara bagaimana menangani dan mengedintifikasi komplain (Handling
Complain), agar kedepannya pelayanan public seperti Rumah Sakit dapat mengatasi
permasalahan complain dengan efektif.

Key word : Manajemen Komplain, Handling Complain.


Pendahuluan pengusaha. Jika Anda tidak
mempunyai cukup pelanggan, Anda
Perkembangan rumah sakit yang
selalu berusaha untuk mencari jalan
semakin maju membuat pihak
agar mendapatkan pelanggan yang
manajemen rumah sakit berlomba-
lebih banyak. Mempertahankan
lomba untuk memberikan pelayanan
kebahagiaan pelanggan adalah kunci
kesehatan yang bermutu agar tercipta
untuk mempertahankan
kepuasan pasien. Rumah sakit juga
pelanggan).(John Reh, 2007).
harus bisa memanfaatkan setiap
sumber daya yang ada untuk mencapai Salah satu produk pelayanan yang
tujuan pelayanan yang berkualitas serta diberikan oleh rumah sakit adalah
dapat meminimalisir datangnya pelayanan jasa kesehatan. Pelayanan
keluhan dari pasien terhadap pelayanan ini dapat langsung dirasakan oleh
yang diberikan rumah sakit. Adanya pasien sehingga pasien dapat menilai
pergeseran tujuan pelayanan rumah apakah pelayanan yang diterima sudah
sakit dari organisasi sosial menjadi sesuai dengan yang mereka inginkan.
organisasi sosial ekonomi menuntut Tetapi hal ini berbanding terbalik
pihak manajemen untuk dapat dengan rumah sakit sebagai pihak yang
mempertahankan pasiennya agar dapat memberikan pelayanan tidak akan
terus bersaing dengan rumah sakit mengetahui apakah pasien merasa puas
yang lainnya. atau tidak terhadap pelayanan yang
rumah sakit berikan. Karena ukuran
Dibutuhkan komitmen yang kuat dari
standar kualitas yang ditentukan oleh
pihak manajemen dalam usaha
rumah sakit belum tentu sama dengan
mempertahankan pelanggan agar dapat
ukuran standar yang ditentukan oleh
terus bertahan dan tidak tenggelam
pelanggan. Jadi, pada hakekatnya
dalam persaingan. If you don't have
tingkat kepuasan pelanggan hanya
any customers, you are not in business.
dapat diketahui oleh masing-masing
If you don't have enough customers,
pelanggan yang bersangkutan. Dalam
you are always trying to find ways to
hal ini tentu saja sifatnya subjektif dan
attract more. Keeping your customers
kita tidak akan pernah tahu secara pasti
happy is the key to keeping your
apakah pernyataan dari pelanggan itu
customers (Jika Anda tidak
benar-benar tulus atau hanya sekedar
mempunyai pelanggan, Anda bukan
basa-basi (Barata, 15:2003).
Kepuasan pelanggan adalah perasaan apabila organisasi dapat menangani
senang atau kecewa yang didapatkan keluhan tersebut dengan baik (Cannie,
seseorang dari membandingkan antara 1994).
kinerja (atau hasil) produk yang
Definisi Komplain Pelanggan
dipersepsikan dengan ekspetasinya.
Apabila kinerja lebih rendah
Menurut Timothy R.V Foster yang
dibandingkan ekspetasinya, maka
dikutip dari buku Membangun Usaha
konsumen bersangkutan akan merasa
Dengan Kekuatan Image oleh
tidak puas. Apabila kinerja sama
Widodo Mukti (2006,Hal: 84),
dengan ekspetasi, maka ia akan merasa
complaint berarti keluhan atau
puas (Oliver R.L, 2006).
pengaduan konsumen kepada
Pasien yang merasa puas terhadap produsen. Complaint merupakan
pelayanan yang diberikan oleh suatu masukan penting untuk membantu
rumah sakit akan terus menggunakan dalam meningkatkan kepuasan
produk pelayanan tersebut dan akan pelanggan. Namun banyak orang yang
memberikan referensi kepada orang tidak mau mengeluh. Praktisi public
yang mereka kenal. Tetapi akan relations seharusnya mengetahui apa
menjadi suatu ancaman apabila pasien dan bagaimana dalam menangani
merasa tidak puas terhadap pelayanan keluhan dan complaint yang mungkin
yang diberikan oleh rumah sakit karena akan muncul dari pihak pelanggan.
mereka akan menyampaikan Complaint itu sendiri bisa bersifat
pengalaman buruk yang diterima destruktif dan bisa juga konstruktif.
kepada 10-20 orang lain, atau bahkan Bisa mematikan tapi juga bisa menjadi
ada yang diam saja dan langsung pemicu untuk menjadi lebih baik.
beralih ke rumah sakit yang lain Dengan adanya komplain bisa
(Donnely, 1992). Oleh karena itu memotivasi karyawan agar bekerja
apabila ada pelanggan yang mengeluh, lebih baik lagi. Tinggal bagaimana
hal ini menjadi momentum yang baik menyikapi adanya komplain tersebut.
karena memberikan kesempatan
Dengan adanya komplain pelanggan
kepada organisasi untuk melakukan
menandakan dua hal yaitu: pertama,
pemulihan jasa (service recovery).
dapat berusaha meningkatkan layanan
Pelanggan yang mengeluh bisa
berdasarkan informasi komplain
berubah menjadi pelanggan yang loyal
tersebut. Kedua, pelanggan cukup berupa seseorang (individu) dan dapat
peduli dengan layanan yang diberikan, pula sebagai suatu perusahaan.
dan menginginkan untuk diperbaiki Pelanggan terdiri atas dua jenis, yaitu
oleh perusahaan tersebut. Tujuan (Barata 2004:12-13) :
utama dari penanganan komplain
1. Pelanggan internal (internal
bukanlah mengatasi akar
customer) yaitu orang-orang
permasalahan, melainkan juga
yang terlibat dalam proses
mempertahankan pelanggan.
penyediaan jasa atau proses
Bagi banyak orang, istilah keluhan / produksi barang, sejak dari
komplain atau pengaduan identik perencanaan, penciptaan jasa
dengan sebuah kritik dan ancaman atau pembuatan barang, sampai
yang menyudutkan. Keluhan atau dengan pemasaran dan
komplain berasal dari bahasa latin penjualan dan
yaitu yang artinya memukul dan pengadministrasiannya.
ditujukan pada bagian dada seseorang. 2. Pelanggan eksternal (external
Dapat diartikan sebagai sebuah customer) yaitu semua orang
penderitaan yang mengganggu dan yang berada di luar organisasi
membuat tidak nyaman. Keluhan / komersil atau organisasi non
komplain merupakan sebuah harapan komersil yang menerima
yang belum terpenuhi (Barlow & layanan penyerahan barang
Moller, 1996). Keluhan/komplain atau jasa dari organisasi
pelayanan adalah ekspresi perasaan (perusahaan).
ketidakpuasan atas standar pelayanan,
Keluhan pelanggan dalam satu sisi
tindakan atau tiadanya tindakan aparat
merupakan alat kendali atau evaluasi
pelayanan yang berpengaruh kepada
terhadap pemberian kualitas pelayanan
para pelanggan.
yang selama ini diberikan kepada
Pada dasarnya setiap orang yang pelanggan atau masyarakat. Namun
berhubungan dengan kita merupakan pada sisi lain keluhan menjadi suatu
seorang pelanggan. Menurut Yoeti hal yang perlu diperhatikan, yang
(2002) pelanggan adalah yang menjadikan keluhan sebagai suatu
membeli produk dan jasa- jasa pada masalah yang perlu dicari solusinya.
suatu perusahaan. Pelanggan dapat Setiap pelanggan memiliki respon
yang tidak sama terhadap kondisi yang - 1% pelanggan meninggal
dihadapi berkaitan dengan layanan - 3% pelanggan pindah tempat
yang diterima. tinggal
- 5% dipengaruhi orang lain
Penyebab Komplain
- 9% terpikat oleh pesaing
karena harga atau hal lain.
Penyebab Terjadinya Keluhan
- 15% dikecewakan oleh
Pada dasarnya, pelanggan yang
kualitas produk atau jasa
mengeluh karena merasa tidak puas.
- 68% merasa ditolak oleh
Soeharto A. Majid (2009: 149)
sikap tidak peduli para
menyebutkan banyak hal yang
karyawan.
menyebabkan hal tersebut terjadi,
seperti:
Sesungguhnya apabila terjadi keluhan
sulit untuk membedakan sifat dari yang
1. Pelayanan yang diharapkan dari
dikeluhkan yang biasanya keluhan
kita tidak seperti yang mereka
berupa masalah yang serius. Oleh
harapkan.
karena itu pelanggan yang mengeluh
2. Mereka diacuhkan, misalnya
bisa menjadi loyal apabila organisasi
dibiarkan menunggu tanpa
dapat menangani keluhan tersebut
penjelasan
dengan baik (Cannie, 1994).
3. Tidak ada yang mau
mendengarkan.
Jenis-Jenis Komplain
4. Seseorang berlaku tidak sopan
atau tidak membantu terhadap Jenis Keluhan Pelanggan.
mereka Keluhan atau komplain merupakan
5. Tidak ada yang mau suatu ungkapan ketidakpuasan dari
bertanggung jawab untuk suatu pelanggan terhadap pelayanan yang
kesalahan. diberikan oleh perusahaan. Jenis-jenis
6. Ada kegagalan komunikasi, dll keluhan yang datang dari pelanggan
yang dikemukakan oleh beberapa ahli
Survei Nielson tahun 1998 (Nulman,
antara lain: Tjiptono (2005),
2003) menunjukkan 6 (enam) alasan
membedakan keluhan atau komplain
mengapa perusahaan kehilangan
menjadi 2 tipe:
pelanggan, yaitu:
1. Instrumental Complain, yaitu Manajemen Komplain
komplain atau keluhan yang
Secara umum yang dimaksud dengan
diungkapkan dengan tujuan
manajemen complain menurut
mengubah situasi atau keadaan
Tjiptono adalah suatu system yang
yang tidak diinginkan. Keluhan
digunakan untuk memonitor sikap dan
langsung disampaikan kepada
kepuasan para pelanggan, penyalur,
perusahaan dengan harapan
dan partisipan lain dalam system
perusahaan dapat memperbaiki
pemasaran sehingga manajemen dapat
situasi tersebut.
mengambil langkah yang lebih cepat
2. Non-instrumental complain,
untuk menyelesaikan masalah.
keluhan yang dilontarkan tanpa
Manajemen keluhan muncul karena
ekspetasi khusus bahwa situasi
adanya masalah-masalah yang
yang tidak diinginkan tersebut
ditimbulkan oleh pelayanan public,
akan berubah. Komplain ini
baik yang diselenggarakan oleh
mencakup pula instrumental
pemerintah ataupun swasta.
complain yang disampaikan
kepada pihak ketiga dan bukan
Novie, IK (2011) Complaint dari
kepada pihak yang menimbulkan
customer bisa dipahami dari 2 sisi
masalah.
yaitu :

Keluhan dibedakan menjadi keluhan


1. Sebagai sesuatu yang negatif
langsung dan tidak langsung. Keluhan
(menekan, mencemaskan,
langsung merupakan keluhan yang
menakutkan). Customer yang
disampaikan secara langsung baik
meresa kecewa karena mendapat
melalui tatap muka atau komunikasi
pelayanan kurang memuaskan
lewat telepon. Sedangkan keluhan
memilih untuk tidak complaint
tidak langsung merupakan keluhan
melainkan langsung meninggalkan
yang disampaikan secara tertulis yaitu
Rumah Sakit atau berpindah
via surat atau form pengaduan yang
menjadi customer Rumah Sakit
disediakan perusahaan atau pun
lain.
melalui pihak ketiga seperti pengacara
2. Sebagai sesuatu yang positif
dan surat melalui media massa.
(menunjukkan development area,
memotivasi dan menunjukkan
perhatian lebih). Customer yang
complaint pada Rumah Sakit komplain dan pihak-pihak yang
ditanggapi secara keliru menjadi dapat dihubungi.
lebih kecewa dan menceritakan 3. Acessibel
kepada banyak orang yang Perusahaan menjamin bahwa
akhirnya juga berpandangan pelanggan dapat
negatif terhadap kita. menyampaikan komplain
secara bebas, mudah dan
Penanganan Komplain
murah.
4. Kesederhanaan
Manajemen penanganan komplain
Prosedur komplain sederhana
yang efektif membutuhkan prosedur
dan mudah dipahami
yang jelas dan terstruktur dengan baik
pelanggan.
agar dapat menyelesaikan masalah
5. Kecepatan
serta didukung oleh sumber daya dan
Komplain ditangani secepat
infrastruktur yang memadai agar dapat
mungkin. Rentang waktu
kinerja kerja yang memuaskan.
penyelesaian yang realistis
Karakteristik penilaian manajemen
diinformasikan kepada
komplain yang efektif menurut
pelanggan. Setiap
Tjiptono dan Anastasia (2003) adalah
perkembangan atau kemajuan
sebagai berikut:
dalam penanganan komplain
1. Komitmen yang sedang diselesaikan,
Pihak manajemen dan semua dikomunikasikan kepada
anggota memiliki komitmen pelanggan yang bersangkutan.
yang tinggi untuk 6. Fairness
mendengarkan dan Setiap komplain mendapatkan
menyelesaikan masalah perlakuan yang sama, adil,
komplain dalam rangka tanpa membeda- bedakan.
peningkatan produk dan jasa. 7. Confidential
2. Visible Menghargai dan menjaga
Manajemen dapat memberikan keinginan dan privasi
informasi yang jelas dan akurat pelanggan.
kepada pelanggan tentang 8. Records
prosedur penyampaian Data mengenai komplain
disusun sedemikian rupa
sehingga memudahkan setiap pelanggan dan berusaha
upaya perbaikan yang memahami situasi yang
berkesinambungan. dirasakan oleh pelanggan
9. Sumber daya tersebut.
Perusahaan mengalokasikan 2. Kecepatan dalam penanganan
sumber daya dan infrastruktur keluhan
yang memadai untuk Kecepatan merupakan hal yang
pengembangan dan sangat penting dalam
penyempurnaan sistem penanganan keluhan. Apabila
penanganan komplain termasuk keluhan pelanggan tidak segera
pelatihan karyawan. ditanggapi, maka rasa tidak
10. Remedy puas terhadap perusahaan akan
Pemecahan dan penyelesaian menjadi permanen dan tidak
yang tepat (seperti permohonan dapat diubah lagi. Sedangkan
maaf, hadiah, ganti rugi, apabila keluhan tersebut
refund) untuk setiap komplain ditanggapi dengan cepat, maka
ditetapkan dan ada kemungkinan pelanggan
diimplementasikan secara tersebut menjadi puas dan besar
konsekuen. kemungkinan pelanggan
tersebut akan menjadi
Tjiptono (2001) menentukan bahwa
pelanggan yang setia.
ada empat aspek dalam penanganan
3. Kewajaran atau keadilan dalam
keluhan, yaitu:
memecahkan keluhan.
Perusahaan harus
1. Empati terhadap pelanggan
memperhatikan tiap pelanggan
yang marah
yang menyampaikan keluhan
Dalam menghadapi pelanggan
yang ada. pelanggan yang
yang emosi atau marah,
mengeluh terlebih dahulu harus
perusahaan perlu bersikap
segera diberikan tindakan
empati, karena bila tidak maka
pemulihan (recovery).
situasi yang terjadi akan
4. Kemudahan bagi pelanggan
bertambah runyam. Untuk itu
untuk menghubungi
perlu diluangkan waktu
perusahaan.
mendengarkan keluhan
Hal ini sangat penting bagi
pelanggan untuk kualitas yang harus diperbaiki. Apakah
menyampaikan komentar, pada kemasannya, pelayanan medis
saran, kritik, pertanyaan dan Rumah Sakit, atau pada fasilitas
maupun keluhannya tentang Rumah Sakit. Dengan demikian akan
pelayanan yang telah memudahkan Rumah Sakit untuk
diterimanya. memperbaiki produk atau jasa tersebut.

Penanganan keluhan yang efektif Menangani complaint bukan semata-


memiliki dua kata kunci yaitu mata kemampuan berbicara,
kecepatan penanganan atas keluhan pengetahuan tentang service atau
dan penyelesaian keluhan. Barlow & kelihaian mencari-cari alasan. Lebih
Moller (1996) menambahkan beberapa dari itu, handling complain adalah seni
langkah yang dilakukan oleh pelaksana mengelola emosi, ketrampilan
penanganan keluhan agar complain berkomunikasi secara menyeluruh
handling tersebut efektif, yaitu: (verbal dan non verbal) serta
kompetensi untuk mengelola informasi
1. Mengucapkan terima kasih;
secara efektif, baik dalam menyerap
2. Menjelaskan betapa kita
dan mengklarifikasi informasi, maupun
menghargai keluhannya;
dalam merumuskan dan menyajikan
3. Meminta maaf untuk kesalahan
informasi secara elegan dan tepat
yang kita perbuat;
sasaran.
4. Berjanji untuk melakukan
sesuatu terhadap keluhan / Saran
masalah tersebut secepatnya;
Setiap komplain yang disampaikan
5. Menanyakan mengenai
oleh para pelanggan yang mempunyai
informasi yang diperlukan;
problem, haruslah disambut dengan
6. Mengoreksi kepuasan pasien;
ucapan terimakasih. Oleh karena
7. Memeriksa kepuasan pasien
mereka yang komplain masih menjadi
8. Mencegah kesalahan yang akan
pelanggan, dan perusahaan masih
datang
diberi kesempatan untuk melakukan
Kesimpulan perbaikan.

Dengan adanya complaint, Rumah Perlu adanya sosialisasi kepada


Sakit akan tahu dimana letak persisnya pelanggan mengenai cara
menyampaikan komplain dalam bentuk
leaflet, brosur atau buku saku yang
berisi informasi lengkap mengenai cara
menyampaikan komplain dan prosedur
penanganannya. Sehingga dapat
memotivasi pelanggan untuk
menyampaikan keluhannya kepada RS.

Daftar Pustaka

Barata, Atep A. (2004). Dasar-dasar


Pelayanan Prima. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo

Dyah, Hariani (2008) Jurnal Ilmu


Administrasi dan Kebijakan Publik.
Manajemen Komplain dan Penanganan
Keluhan dalam Pelayanan Publik.
UNDIP

Majid, Suharto A. (2009). Customer


Service Dalam Bisnis Jasa
Transportasi. Jakarta: Rajawali Pers.

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/20.2
0Honny_KMP.20V1.20N1.20Jan-
April.202013.pdf

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Dera
.20Sri.20Mega.20Putri.20Subekti.pdf

Anda mungkin juga menyukai