Bedah Urologi dapat menyebabkan Pemendekan Penis, tapi kini tidak
harus demikian. Sehabis melakukan operasi apapun, bekas luka terbentuk. Setelah jangka waktu tertentu, bekas luka itu mulai mengkerut, memicu proses yang disebut penarikan bekas luka. Penarikan bekas luka (dari jahitan) ini membuat daerah bekas operasi mengkerut dan mengecil. Dengan proses yang telah dijelaskan di atas, penarikan bekas luka pada operasi urologi mengakibatkan pemendekan penis, yang membuat penis pria tampak lebih kecil daripada sebelum operasi. Namun, ada terapi non-invasif yang memungkinkan seseorang menghentikan penarikan bekas luka jahitan setelah operasi urologi. Andropenis, pemanjang penis yang bekerja berdasarkan daya tarikan, adalah solusi untuk menghentikan penarikan bekas luka dan pemendekan penis. Alat ini memiliki pengakuan medis yang luas dan telah terbukti dalam berbagai studi klinis yang membuktikan keampuhan dan keamanannya dalam memperbaiki penis bengkok, memperbesar penis, dan menghindari penarikan bekas luka jahitan setelah operasi penis. Laki-laki yang telah menjalani operasi urologi apapun, beresiko mengalami penderitaan karena pemendekan penis atau penyusutan penis. Anda dapat kehilangan satu atau dua inci. Dokter menganjurkan penggunaan Andropenis untuk mencegah penyusutan pasca bedah. Dengan kata lain, penggunaan Andropenis dapat mencegah penis tertarik ke dalam tubuh sebagai akibat operasi. Ada beberapa intervensi bedah yang dapat memperpendek penis.
Pencegahan penyusutan pasca bedah
Operasi sering menimbulkan efek samping, salah satunya adalah penyusutan karena bekas luka. Sesuai dengan namanya, ini terjadi ketika operasi menghasilkan bekas luka, dan ketika bekas luka ini sembuh, daerah sekitarnya menyusut. Walaupun penyusutan karena bekas luka bukan merupakan masalah di banyak operasi, tetapi menjadi masalah serius pada operasi prostat karena bagian tubuh yang akhirnya menyusut adalah penis.
Sumber : http://www.andropenis.com/id/pasca-bedah-urologi (diakses 17