MAKALAH KIMFIS (Isi)
MAKALAH KIMFIS (Isi)
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
Keterangan :
P1 = tekanan gas awal (N/m2)
V1 = volume gas awal (m3)
P2 = tekanan gas akhir
V2 = volume akhir
Dari persamaan Hukum Boyle tersebut, hubungan tekanan dan volume
pada temperatur tetap dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti
Gambar 1.1 berikut.
Gambar 1.1 Grafik hubungan tekanan dan volume pada temperatur tetap.
b. Hukum Charles
Berdasarkan penyelidikannya, Jacques Charles (1 747 - 1 823)
menemukan bahwa: volume gas berbanding lurus dengan temperatur
mudaknya, jika tekanan gas di dalam ruang tertutup dijaga konstan. Pernyataan
Charles ini dikenal sebagai Hukum Charles dan dituliskan dalam bentuk
persamaan :
V V 1 V2
=konstan atau =
T T1 T 2
Keterangan:
V1 = volume gas awal (m3)
V2 = volume gas akhir (m3)
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
Gambar 1.2 Grafik hubungan volume dan temperatur pada tekanan tetap.
Jika digambarkan sampai temperatur rendah, grafik akan memotong
sumbu di sekitar -273 C atau 0 K. Ini menunjukkan bahwa semua gas jika
dapat didinginkan sampai volume -273 C, maka volumenya akan nol.
Grafik ini dapat berlaku untuk semua jenis gas. Semua jenis gas tidak
dapat didinginkan lagi, hingga tempteraturnya kurang dari -273 C. Ini berarti
temperatur -273 C atau 0 K merupakan suhu terendah yang dapat dicapai
gas. Temperatur ini disebut temperatur nol mutlak. Nol mutlak merupakan
dasar bagi skala temperatur yang dikenal sebagai skala mutlak atau skala
Kelvin. Pada skala ini, temperatur dinyatakan dalam Kelvin (K).
c. Hukum Gay Lussac
Seorang ilmuwan bernama Joseph Gay Lussac, telah menyelidiki
hubungan tekanan dan temperatur gas pada volume tetap. Gay Lussac
menyatakan: Jika volume gas pada ruang tertutup dibuat tetap, maka tekanan
gas berbanding lurus dengan temperatur gas.
Pernyataan ini disebut Hukum Gay Lussac yang dituliskan dalam bentuk
P P1 P2
persamaan berikut : =konstan atau = . Persamaan tersebut dapat
T T1 T2
dinyatakan dalam bentuk grafik seperti gambar 1.3 berikut ini.
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
Gambar 1.3 Grafik hubungan tekanan dan temperatur pada volume tetap
d. Hukum Boyle - Gay Lussac
Ketiga hukum keadaan gas yang telah kita pelajari, yaitu hukum Boyle,
hukum Charles, dan hukum Gay Lussac dapat digabungkan menjadi satu
persamaan. Hasil gabungan ketiga hukum tersebut dikenal sebagai hukum Boyle
- Gay Lussac. Hukum ini dinyatakan dalam bentuk persamaan :
PV
=konstan atau
T
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
Keterangan:
R = konstanta gas umum
= 8,31 4 J/mol K
= 0,082 L atm/mol K
Persamaan inilah yang disebut dengan Persamaan Gas Ideal.
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
Gas non-ideal adalah kebalikan dari gas ideal dan menjelaskan karakteristik
yang tidak dapat dijelaskan oleh hukum gas ideal. Untuk memahami perilaku gas
nyata, maka faktor-faktor berikut ini mesti diperhitungkan:
efek kompresibilitas;
kapasitas panas spesifik;
Gaya van der Waals;
efek termodinamika tidak setimbang;
disosiasi molekul
2.1 Persamaan keadaan Van der Waals
Untuk memperbaiki keadaan gas ideal pada suhu dan tekanan tertentu, maka
pada tahun 1873, fisiskawan belanda, Johanes diderik Van der Waals mengusulkan
persamaan keadaan gas yang dikenal dengan persamaan Van der Waals. Ia
memodifikasi persamaan gas ideal dengan cara menambahkan faktor koreksi pada
volume dan tekanan.
Volume memerlukan faktor koreksi karena partikel-partikel gas nyata
mempunyai volume yang tidak dapat diabaikan, sehuingga Van der Waals
mengurangi volume gas terukur dengan volume efektif total molekul-molekul gas
sebesar nb dengan tujuan untuk memperhitungkan ukuran partikel-partikel gas.
Videal = Veks nb
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
Dengan memasukkan kedua faktor koreksi tersebut ke dalam persamaan gas ideal,
maka diperoleh persamaan Van der Waals :
[P + (n2a/V2)] (V nb) = nRT
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
Persamaan tersebut berlaku jika gas terdiri dari N buah molekul. Untuk
satu buah molekul, persamaan tersebut menjadi :
1
PV = mv2
3
1
Faktor Nmv2 adalah energi kinetik. Jadi, persamaan tersebut dapat
2
ditulis
2 3
dalam bentuk : PV = Ek atau Ek = PV
3 2
Keterangan: nRT
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
Percepatan gerak jatuh bebas dari suatu benda di permukaan bumi adalah
9,81 m.s2, sehingga gaya gravitasi yang bekerja pada massa 1,0 kg.
F = (1.0 kg) x (9, m/s-2) = 9,8 kg m/s-2 = 9,8 N
Dalam hal ini satuan gaya adalah Newton (N), yang setara dengan:
1 N = 1 kg m s-2
Mungkin dapat kita bayangkan bahwa gaya 1 N adalah gaya gravitasi yang
bekerja pada sebuah (misalnya) apel kecil (dengan massa sekitar 102 gram). Gaya
adalah kuantitas yang memiliki arah, dalam arti bahwa ia memiliki arah dan
besaran. Ketika suatu objek bergerak pada jarak s dengan gaya tertentu, objek
tersebut melakukan kerja..Besarnya kerja adalah produk perkalian jarak dan gaya
yang yang dimiliki oleh suatu objek:
Kerja = Gaya x Jarak
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
Oleh karena itu, untuk menaikkan objek dengan massa 1,0 kg dari
permukaan Bumi dengan jarak vertikal 1,0 m mengharuskan kita untuk
mengeluarkan sejumlah kerja:
Kerja = (9,8 N) x (1,0 m) = 9,8 N.m
Dalam hal ini 1 N m (atau, 1 kg m2 s2) disebut 1 joule ( atau 1 J). Jadi 9,8 J
dibutuhkan untuk menaikkan massa 1,0 kg pada jarak verikal 1,0 m di atas
permukaan bumi.
4.2 Kecepatan
Menurut mekanika klasik, keadaan dari suatu partikel ditentukan oleh
posisi dan kecepatannya. Jika partikel bergerak dalam sistem tiga dimensi, kita
dapat menentukan posisinya melalui koordinat Cartesian (x, y, dan z). Ketiga
koordinat tersebut ekuivalen dengan vektor tiga dimensi r yang disebut sebagai
vektor posisi. Vektor Ini adalah segmen garis terarah yang menjangkau koordinat
lokasi dari suatu partikel. Kami menyebutnya komponen Cartesian x, y, dan z dari
vektor posisi. Kita nyatakan vektor tersebut dengan tanda panah di atasnya, seperti
di . Tiga komponen Cartesian tersebut juga dapat dituliskan di dalam tanda
kurung, seperti di r = (x, y, z). Kecepatan partikel adalah sebuah vektor v dengan
komponen Cartesian vx, vy, dan vz. Komponen-komponen ini merupakan
differensial waktu dari koordinat Cartesian (Mortimer, R.G., 2008):
dx dy dz
vx = , vx = , vx = .................... (1)
dt dt dt
Ketiga persamaan tersebut setara dengan persamaan vektor tunggal
dr
v= .....
dt
(2)
4.3 Hukum Gerak Newton
Dalam mekanika klasik, gerak partikel diatur oleh tiga hukum Newton,
yang didasarkan pada generalisasi fakta eksperimental. Hukum Newton yang
pertama disebut hukum kelembaman: Sebuah partikel stasioner cenderung untuk
tetap diam kecuali ada gaya yang bekerja padanya, dan sebuah partikel bergerak
cenderung terus bergerak dengan kecepatan tidak berubah kecuali ada gaya yang
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
Gambar 5.2 Alur fraksi molekul (vx) terhadap kecepatan dalam arah x
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
Gambar 5.3 Distribusi molekul yang memiliki kecepatan vx sampai vx+ dvx.
dNvx
= f(vx) = fraksi molekuk-molekul yang memiliki kecepatan antara vx
N
sampai vx+ dvx. Sedangkan alur (v) terhadap kecepatan molekul v dengan
perbedaan suhu dapat dilihat pada gambar berikut.
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
dan temperatur mutlak (T). Persamaan yang disebut dengan Persamaan Gas
2. Gas non-ideal adalah kebalikan dari gas ideal dan menjelaskan karakteristik
yang tidak dapat dijelaskan oleh hukum gas ideal. Untuk memahami perilaku
gas nyata, maka faktor-faktor berikut ini mesti diperhitungkan:
efek kompresibilitas;
kapasitas panas spesifik;
Gaya van der Waals;
efek termodinamika tidak setimbang;
disosiasi molekul
3. Salah satu sifat gas ideal adalah molekul-molekulnya dapat bergerak
bebas (acak). Sekarang kita akan membahas pengaruh gerak molekulmolekul
gas terhadap sifat gas secara umum dengan Teori Kinetik Gas.
Beberapa konsep yang dibicarakan dalam teori kinetik gas antara lain
tekanan akibat gerak molekul gas, kecepatan molekul gas, dan energi kinetik
gas.
4. Kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada
tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan kerangka matematika untuk
berbagai cabang fisika dan kimia, termasuk fisika atom, fisika molekular,
kimia komputasi, kimia kuantum, fisika partikel, dan fisika nuklir.
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
5. Kecepatan suatu molekul tidak selalu sama, bisa berubah setiap saat. Perubahan
terjadi akibat tumbukan dengan sesama molekul. Tumbukan yang
menyebabkan pertukaran energi kinetik antara molekul tersebut dengan
molekul yang lain
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P. dan Julio, D.P. 2010. Phisical Chemistry : Ninth Edition. W.H.,
Freeman and Company : New York.
Atkins, P. & de Paula, J. (2006). Physical Chemistry for The Life Science (Edisi
ke-8). New York: W. H. Freeman and Company.
Mortimer, R. G. (2008). Physical Chemistry (Edisi ke-3). London: Elsevier.
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
CONTOH SOAL :
2. Suatu gas dalam ruang tertutup dengan volum V dan suhu 27 oC mempunyai
tekanan 1,5 . 105 Pa. Jika kemudian gas ditekan perlahan-lahan hingga
volumnya menjadi V, berapakah tekanan gas sekarang?
Penyelesaian :
Diketahui :
T1 = (27 + 273)K = 300 K
V1 = V
V2 = V
P1 = 1 ,5 . 105 Pa (proses isotermik ditekan perlahan-lahan)
Ditanya: P2 = ...?
Jawab:
P1 . V1 = P2 . V2
1 ,5 . 105 . V = P2 . V
P2 = 5. 105 Pa
3. Suatu gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atmosfer dan suhu 27 oC.
Tentukan tekanan gas tersebut jika suhunya 47 oC dan volumenya 3,2 liter!
Penyelesaian:
Diketahui:
V1 = 4 liter
V2 = 3,2 liter
P1 = 1 ,5 atm
T1 = 27 oC = 27 + 273 = 300 K
T2 = 47 oC = 47 + 273 = 320 K
Ditanya: P2 = ... ?
Jawab:
P 1. V 1 P2. V 2
=
T1 T2
1,5 x 4 P 2.3,2
=
300 320
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
1,5 x 4 x 320
P2 =
320 x 3,2
= 2 atm
4. Gas ideal menempati sebuah tabung gas yang bocor dengan volume 0,6 m3. Gas
tersebut tidak keluar dari tabung karena suhu dan tekanannya sama dengan
suhu dan tekanan lingkungan. Jika gas dalam tabung dipanaskan dari suhu
27oC hingga 77oC, berapakah volume gas yang keluar dari dalam tabung?
Diketahui :
V1 = 0,6m3
T1 = 27oC + 273 = 300 K
T2 = 77oC + 273 = 350 K
P1 = P2
5. Suatu gas dalam ruang tertutup dengan suhu 57 oC. Berapakah energi
kinetik rata-rata molekul gas tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
n = 1 mol
k = 1 ,38 x 1 0-23 J/K
T = (57 + 273) K = 330 K
Ditanya: Ek = ...?
Jawab:
3
Ek = k.T
2
3
= . 1,38 x 10-23 . 330
2
= 6,21 x 10-21 Joule
12
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 2017
= 1 ,97 x 1 05 N/m2
12