RS ASTRINI
VCT
2017
1
DAFTAR ISI
2
VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT)
(KONSELING SUKARELA DAN TESTING)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
00.00.01 1/3
RS ASTRINI
KABUPATEN WONOGIRI
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Astrini
STANDAR PROSEDUR 3 Januari 2017
OPERASIONAL
dr. Pajar Sigit Nugroho
Kegiatan konseling yang bersifat sukarela dan rahasia antara
PENGERTIAN konselor dari Tim Penanggulangan HIV AIDS RS Astrini
dengan orang yang ingin mengetahui status HIVnya atau
orang yang berisiko tertular HIV
Disebut telah menjalani VCT apabila sudah menjalani :
konseling pre tes, testing dan konseling pasca tes
Konseling adalah saran, anjuran, nasehat professional yang
diberikan yang diberikan kepada seseorang yang
mempunyai masalah/problem
Konselor adalah petugas yang memiliki keterampilan
konseling dan pemahaman akan seluk beluk HIV/AIDS
Prosedur Pelaksanaan VCT adalah alur pelayanan yang
wajib dilalui oleh semua orang yang akan menjalani VCT di
RS Astrini
3
KEBIJAKAN Dasar Hukum
1. Surat Keputusan Menkes no 21 tahun 2013
2. Pedoman Nasional Penanganan HIV AIDS tahun
2011
3. Surat Ketetapan Direktur RS Astrini Wonogiri No.
A. 2/ 287/ VII/ 2017 tentang Standar Prosedur
Operasional VCT di RS Astrini Wonogiri
Pendaftaran
Laboratorium
Hasil
4
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Unit Rekam Medik
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi Laboratorium
6. Poliklinik CST
00.00.02 1/3
RS ASTRINI KABUPATEN
WONOGIRI
5
PENGERTIAN a. Pajanan
- Setiap perlukaan yang menembus kulit seperti tusukan
jarum, luka iris atau kontak dengan lapisan mukosa /
kulit yang tidak utuh (kulit yang luka, pecah, lecet atau
sedang terserang dermatitis)
- Kontak dengan darah / cairan tubuh lain pada kulit
yang utuh dengan kontak yang lama
- Pajanan dapat melalui :
Parenteral berupa tusukan, luka dan lain-lain
Percikan pada mukosa mata, hidung atau mulut
Percikan pada kulit yang tidak utuh (pecah-pecah,
lecet atau exematosa)
b. Profilaksis Pasca Pajanan
- Selanjutnya disingkat PPP adalah tindakan /
pengobatan yang diberikan kepada petugas / keluarga
atau orang sehat lain setelah terpajan oleh cairan tubuh
/ darah ODHA atau terduga ODHA.
6
PROSEDUR Alur Profilaksis Pasca Pajanan ( Terlampir)
Pajanan Lapor Tim HIV AIDS
- Konseling
- Analisa
1. Sumber Pajanan (KS 1 & KS 2)
2. Kategori Pajanan (KP 1 KP 3)
Pencatatan &
Pelaporan
7
UNIT TERKAIT 7. Instalasi Rawat Jalan
8. Instalasi Rawat Inap
9. Unit Rekam Medik
10. Instalasi Farmasi
11. Instalasi Laboratorium
12. Poliklinik CST
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PMTCT
8
KABUPATEN WONOGIRI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
00.00.03 1/3
PROSEDUR TETAP
9
pada prosedur tetap ARV.
j. Antepartum : masa kehamilan mulai dari konsepsi sampai
dengan awal proses persalinan.
k. Intrapartum : masa selama proses persalinan yang ditandai
dengan kontraksi rahim yang teratur dan terjadi
pembukaan jalan lahir.
l. Postpartum : masa setelah plasenta lahir hingga 40 hari
selanjutnya.
m. Seksio sesarea : proses persalinan dengan pembedahan
yang dilakukan pada usia kehamilan 38 minggu atau
sesegera mungkin bila pasien dating dalam keadaan
intrapartum (bila memungkinkan).
n. Bayi dari lahir Ibu HIV (+) yang lahir dengan Seksio
Sesaria, ditolong oleh PPDS perinatologi dan atau
konsulen yang bersangkutan.
o. Bayi yang lahir dari ibu HIV (+), mendapat ARV
pencegahan dalam 48 jam pertama kehidupan, yang
tersedia di klinik VCT pada jam kerja dan apotek RS
ASTRINI di luar jam kerja.
p. Setelah bayi pulang, kontrol selanjutnya ke poli anak atau
kepada Konsulen yang bersangkutan, untuk mendapat
pelayanan : ARV pencegahan lanjutan sampai usia 6
minggu, pencegahan PCP (Pneumocystic carinii
Pneumonia) mulai umur 6 minggu sampai 6 bulan,
pemeriksaan kesehatan, imunisasi, pemantauan tumbuh
kembang dan nutrisi.
q. Bayi secepatnya ditentukan status HIV, dengan tes
laboratorium HIV dengan cara pemeriksaan virologist
(PCR) sejak umur 6 mg (bila memungkinkan ketersediaan
biaya, alat , dll) atau serologis mulai umur 12 bulan, dari
tes laboratorium akan didapatkan status HIV bayi : positif
atau negative.
r. Status HIV positif adalah : bila ditemukan hasil positif
pada 2x pemeriksaan PCR dengan jarak 1 bulan; atau hasil
pemeriksaan serologis positif pada usia > 18 bulan dengan
3 cara pemeriksaan yang berbeda.
s. Status HIV negative adalah : bila ditemukan hasil negative
2x pemeriksaan PCR dengan jarak 1 bulan; atau hasil
pemeriksaan serologis negative pada usia >18 bulan
dengan 3 cara pemeriksaan yang berbeda, dan klinis
negative.
t. Bayi dengan status HIV (+) dan ada indikasi untuk terapi
ARV, dirujuk ke klinik VCT RS Astrini .
1. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Unit Rekam Medik
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi Laboratorium
6. Poliklinik CST
PROSEDUR TETAP
PROVIDER INITIATED TESTING AND COUNSELING
(PITC)
10
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
00.00.04 1/2
RS ASTRINI
KABUPATEN WONOGIRI
PROSEDUR TETAP
11
PROSEDUR Dokter memeriksa atau merawat pasien menawarkan
pemeriksaan tes HIV kepada pasien.
Dokter memberikan informasi singkat tentang HIV dan
alasan menjalani tes.
Apabila pasien setuju untuk diperiksa maka pasien
menandatangani persetujuan tes pada kartu rekam medik.
Apabila pasien tidak setuju, dianjurkan untuk menjalani
VCT.
Bagi pasien yang mengambil darah pasien kemudian dibawa
ke laboratorium RS Astrini .
Setelah hasil pemeriksaan laboratorium selesai, dokter yang
merawat meminta konselor untuk melakukan konseling
pembukaan hasil pemeriksaan laboratorium.
Dokter Ruangan Rawat Inap
Curiga HIV - AIDS
1. Menawarkan Tes
2. Memberikan info pratest :
a. Penularan
b. Pencegahan HIV
setuju
Penandatangan Informed
Consent
Tidak Setuju
laboratorium
Konseling
12
ALUR PROFILAKSIS PASCA PAJANAN ( TERLAMPIR)
1. Obat profilaksis
2. Konseling lanjutan
3. Adherence
4. Dukungan/Dampingan
Pencatatan &
Pelaporan
13
ALUR MENENTUKAN KATEGORI PAJANAN
( KP )
Ya
Macam Pajanan
KP 1 KP 2 KP 2 KP 3
14
MENENTUKAN KATEGORI / STATUS HIV SUMBER PAJANAN
(KS HIV)
Status Sumber
Pajanan
Tidak Perlu
PPP
Pada Umumnya
Tidak Perlu PPP,
KS HIV KS HIV Perlu Telaah
1 2 Kasus per kasus
15
ALUR PPP PADA PAJANAN HIV
MENENTUKAN PENGOBATAN PROFILAKSIS PASCA PAJANAN
Kategori Kategori
Pajanan Sumber Pajanan Rekomendasi Pengobatan
(KP) (KS)
2 2
Dianjurkan AZT + 3TC + indinavir atau nelfinavir
3 1 atau 2
Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis:
AZT: 3 kali sehari @ 200 mg, atau 2 kali sehari @ 300mg
3TC: 2 kali sehari @ 150mg
Indinavir: 3x sehari @ 800mg 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan
banyak minum, diet rendah lemah
16