Anda di halaman 1dari 29

PERTEMUAN PEMBINAAN

IMPLEMENTASI
PUSKESMAS MAMPU PONED

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH


SEMARANG, 29 MARET 2022
Pengertian
PUSKESMAS MAMPU PONED

Puskesmas rawat inap yang mampu


menyelenggarakan pelayanan obstetri &
neonatal, emergensi atau komplikasi tingkat
dasar dalam 24 jam sehari dan 7 hari
seminggu

2
KEWENANGAN 3. Hipertensi dalam kehamilan 5. Ketuban pecah sebelum
MATERNAL • Diagnosis hipertensi dalam kehamilan, waktunya & sepsis
preeklampsi dan eklampsi • Diagnosis ketuban pecah sebelum
1. Perdarahan pada kehamilan muda • Resusitasi dan stabilisasi
waktunya dan sepsis
• Diagnosis abortus, molahidatidosa, kehamilan • Pemberian MgSO4 dan penanggulangan • Induksi/akselerasi persalinan
ektopik intoksikasi MgSO4 • Antibiotik profilaksis/terapeutik
• Resusitasi, stabilisasi. • Induksi/akselerasi persalinan
terhadap chorioamnionitis
• Evakuasi sisa mola dengan verbocain • Persalinan berbantu (ekstraksi vakum dan • Tindakan persalinan berbantu
• Culdocentesis forceps) pada Kala II lama
• Pemberian cairan, antibiotik • Pemantauan pasca tindakan • Pemberian zat vasoaktif
• Evaluasi • Pemberian MgSO4 hingga 24 jam pp • Pemberian antibiotic pada sepsis
• Kontrasepsi pasca keguguran • Rujukan bila diperlukan • Pemantauan pasca tindakan
• Rujukan apabila diperlukan

2. Perdarahan Post Partum 4. Persalinan macet 6. Infeksi nifas


• Diagnosis atonia uteri, perdarahan jalan lahir, sisa
• Diagnosis persalinan macet dan • Diagnosis infeksi nifas (metritis.
plasenta, kelainan pembekuan darah
• Kompresi bimanual, Kompresi aortal distosia bahu/kala II lama Mastitis, pelvio-peritonitis,
• Plasenta manual • Akselerasi persalinan pada inersia thrombophlebitis)
• Penjahitan jalan lahir uteri hipotoni. • Penatalaksanaan infeksi nifas
• Restorasi cairan • Tindakan ekstraksi sesuai penyebab
• Pemantauan keseimbangan cairan • Terapi cairan pada infeksi
vakum/forceps/melahirkan distosia
• Pemberian antibiotik nifas/thrombophlebitis
• Pemberian zat vasoaktif
bahu • Drainase abses pada abses mamae dan
• Pemantauan pasca tindakan kolpotomi pada abses pelvis.
• Rujukan bila diperlukan • Pemantauan pasca tindakan
• Rujukan jika diperlukan
5. Hipoglikemi dari ibu dengan DM
KEWENANGAN • Diagnosis hipoglikemi
3. Bayi Berat Badan Lahir Rendah berdasarkan hasil pengukuran
NEONATAL (BBLR) kadar glukosa darah
• Diagnosis BBLR dan penyulit yang • Pemberian glukosa mengikuti GIR
1. Asfiksia pada neonatal sering timbul (hipotermia, hipoglikemia, (glucose infusion rate), termasuk
• Peletakan bayi pada meja resusitasi dan hiperbilirubinemia, infeksi/sepsis, dan
dibawa radiant warmer
pemberian ASI apabila
gangguan minum)
• Resusitasi (ventilasi dan pijat jantung) pada • Penyebab BBLR dan faktor predisposisi
memungkinkan
asfiksia • Pemeriksaan fisik
• Terapi oksigen • Penentuan usia gestasi
• Koreksi asam basa akibat asfiksia • Komplikasi pada BBLR 6. Ikterus
• Intubasi (apabila diperlukan) • Pengaturan pemberian minum/jumlah • Diagnosis icterus berdasarkan kadar
• Pemantauan pasca tidanakan termasuk cairan yang dibutuhkan bayi bilirubin serum atau metode kremer
menentukan resusitasi berhasil atau gagal • Pemantauan kenaikan BB • Pemeriksaan klinis icterus pada
• Penilaian tanda kecukupan pemberian hari pertama, hari kedua, hari
ASI ketiga, dan seterusnya untuk
perkiraan klinis derajat icterus
2. Gangguan nafas pada bayi baru lahir 4. Hipotermia pada bayi baru lahir • Diagnosis banding icterus
• Pemberian ASI
• • Diagnosis hipotermi • Penyinaran
Penyebab dan tingkatan gangguan nafas
• Menghangatkan bayi dengan
pada bayi baru lahir
• Terapi oksigen incubator
• 7. Kejang pada Neonatus
Resusitasi bila diperlukan
8. Infeksi Neonatus • Diagnosis kejang pada neonatus
• Manajemen umum dan spesifik (lanjut) •
• Diagnosis infeksi neonatal Tatalaksana penggunaan
gangguan pernafasan fenobarbital atau fenitoin
• Pemberian antibiotik
• Pemantauan pasca tindakan • Pemeriksaan penunjang
• Menjaga fungsi respirasi dan
• Rujukan bila diperlukan • Pemberian terapi suportif
kardiovaskuler • Pemantauan hasil
penatalaksanaan
KRITERIA PENINGKATAN FUNGSI
PUSKESMAS RANAP MENJADI MAMPU
PONED

1. KRITERIA PUSKESMAS YANG DISIAPKAN


a) Puskesmas rawat inap yang dilengkapi SPA
b) Letak strategis terhadap fasyankes non PONED lainnya
c) Puskesmas mampu berfungsi dalam penyelenggaraan UKP dan
tindakan kegawatdaruratan
d) Puskesmas telah dimanfaatkan masyarakat sbgi tempat pertama
mencari pelayanan ranap-rajal-persalinan.
e) Mampu menyelenggarakan UKM sesuai standar
f) Jarak tempuh dari lokasi pemukiman sasaran, pelayanan dasar dan
Puskesmas non PONED ke Puskesmas mampu PONED paling lama 1
jam. Jarak tempuh Puskesmas mampu PONED ke RS minimal 2 jam.
5
KRITERIA PENINGKATAN FUNGSI
PUSKESMAS RANAP MENJADI MAMPU
PONED
2. KRITERIA PUSKESMAS YANG MAMPU PONED
a) Memenuhi kriteria 1
b) Ketenagaan :
1) Tim inti (minimal) tdd : Dokter, Bidan dan Perawat (@1 orang). Tim harus selalu siap (on
side) selama 24 jam/hari dan 7 hari/minggu)
2) Tim pendukung tdd : Dokter minimal 1-2 orang, perawat dan bidan minimal 5 orang,
Analis Laboratorium (1orang) dan petugas administrasi (minimal 1 orang). Tim ini
mendapatkan pelatihan/magang di fasyankes RS PONEK kab/kota.
3) Tim promosi kesehatan
4) Tenaga non kesehatan sebagai penunjang pelayanan tdd : petugas dapur, petugas
laundry, penjaga malam, cleaning service dan pengemudi ambulance)
c) Difungsikan sebagai pusat rujukan dan rujukan antara.
d) Kepala Puskesmas memiliki kemampuan manajemen penyelenggaraan PONED
e) Komitmen untuk menerima kasus kegawatdarurat medis obstetrik dan neonatal dari FKTP
sekitar
f) Membangun sistem rujukan dengan RS PONEK yang dikoordinir oleh Dinkes Kab/Kota. 6
INDIKATOR KINERJA … (1)
INDIKATOR PERSIAPAN PUSKESMAS MAMPU PONED
1) Ada tim terlatih PONED
2) Ada tim pendukung PONED
3) Tersedia SPA sesuai standar
4) Tersedia ambulance
5) Tersedia alat komunikasi dan informasi
6) Tersedia biaya operasional yang memadai
7) Adanya SOP untuk pelayanan
8) Adanya MOU antara RS PONEK dengan Dinkes Kab/Kota tentang teknis
pembinaan teknis PONED oleh RS PONEK secra berkala dan teratur.

7
INDIKATOR KINERJA … (2)
INDIKATOR MENGUKUR KINERJA PUSKESMAS MAMPU PONED
1) Cakupan pasien yang dirujuk dari masing-masing wilayah
kerja Puskesmas yang tercakup dalam kluster regional rujukan.
2) Cakupan pasien yang dapat ditangani di Puskesmas mampu PONED
sesuai kewenangannya.
3) Cakupan pasien yang dirujuk ke RS PONEK melalui
Puskesmas mampu PONED.
4) Jumlah rujukan balik pasien emergensi/komplikasi dari RS
POKEK ke Puskesmas mampu PONED.
5) Jumlah kasus yang dirujuk balik dari Puskesmas mampu PONED
8
ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN

Penunjukan Puskesmas mampu PONED


dilengkapi dengan SK Bupati

Tim PONED pada Puskesmas dilengkapi


dengan SK dari Kepala Dinas
Kesehatan

9
APA YG DILAKUKAN DALAM KOLABORASI?

1. Prinsip kolaborasi PONED-PONEK  lintas program, lintas sektor


2. Penyusunan rencana terobosan kolaborasi PONED-PONEK oleh Dinkes provinsi dan
Dinkes kab /kota
3. Rekomendasi & kesepakatan

• OUTPUT KOLABORASI ?
1. Rencana terobosan kolaborasi PONED- PONEK.
2. Tetapkan target indikator kolaborasi

10
PEMBINAAN PERAN PUSKESMAS:

Puskesmas bertanggung jawab membina fasilitas kesehatan di


wilayahnya antara lain:
1. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data cakupan pelayanan
kesehatan di Puskesmas
2. Melakukan penilaian diri kesesuaian tindakan dengan SOP
3. Melakukan penilaian kinerja berdasarkan cakupan program
dan pelayanan

11
PEMBINAAN
PERAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA:

1. Mengatur kerjasama Lintas Sektor antara sektor kesehatan termasuk


Rumah Sakit Rujukan, organisasi profesi, LSM dan masyarakat.
2. Melibatkan organisasi profesi seperti IDI, IBI, PPNI, IDAI dan POGI
dalam pembinaan aspek teknis pelayanan
3. Membahas bersama Puskesmas mengenai perencanaan
penyelenggaraan Puskesmas Perawatan.
4. Membina secara berkala pelaksanaan pelayanan
Puskesmas Perawatan

12
PEMBINAAN PERAN RUMAH SAKIT:

 Melakukan pembinaan secara teknis medis sekaligus melakukan pembinaan


sistem rujukan kepada Puskesmas Perawatan PONED, dapat berupa magang
(on the job training) di RS bagi petugas pelayanan penanganan
kegawatdaruratan medik.

13
ANALISA SITUASI
PUSKESMAS MAMPU PONED
DI JAWA TENGAH TAHUN 2022
ANALISIS SITUASI PUSKESMAS MAMPU PONED

Dasar : Laporan Puskesmas mampu PONED th. 2021

CATATAN :
• Jumlah Kab/Kota 35
• Kab/Kota yg tidak mempunyai Puskesmas Mampu PONED 2 : Kota
Magelang dan Kota Tegal
• Kab/Kota belum melapor : Brebes, Wonosobo, Wonogiri dan
Kebumen
PONED JAWA TENGAH TH 2021
PONED DI JAWA TENGAH TH. 2021

N = 281

23

17
15 15 15
14
13 13
11
10 10 10 10 10
7 7 7
6 6 6 6
5 5 5 5 5 5
4 4 4 4
3
1
0 0
I I L I L L
CAP AS GGA ARA EN EJO BO ANG UNG ANG LAL TEN RJO GIR YAR GEN RTA GAN AK ANG DA IGA ANG ORA ANG PAT DUS ARA ANG GAN ANG GA BE
S
AN GA
LA UM
IN G UM
O R SO
EL G EL O LA HA NO AN RA KA O M N T
DE AR KE ALA AR B EMB
L KU JEP BAT LON AL TE BRE ONG TE
CI NY AL RNE KEB RW NO AG NG AG BOY K O
K O NG S RA OB M S M M L TA
A
B UR B JA P U W O M M A M SU W RA SU GR SE
TA S E R
EKA P E EKA KO
N TE OTA A P P
P
BA KA TA KO O T TA
K KO K
K O
KELENGKAPAN ALAT PONED TH 2021
Kabupaten / Kota ALAT LENGKAP Kabupaten / Kota ALAT TDK LENGKAP
15
14
13

10 10
9 9
8
7 7 7 7 7
6 6 6 6
5 5 5 5 5 5 55 5
4 4 4
3 3 3 3 3 3 3
22 2
1 1 1 1 1
0 0 00 00 0 0 00 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 00 00

I I I
C AP AS GA ARA EN EJO BO NG NG NG LAL TEN RJO GIR YAR GEN RTA AN AK NG DAL IGA NG RA NG AT DUS ARA NG AN NG GAL BES AN GAL
M G M R O A U A A O G M A T A O A P A G A E G
LA U IN G U S L G L O LA
CI NY AL RNE EB WO NO AGE NG AGE BOY K KOH ON NGA SR RA OB
N A KA O N
DE AR KE ALA AR B EMB
L KU JEP BAT ON AL TE BR ON A TE
M S EM L M L
BA URB JA K UR O M
P W M
A M SU W RA SU GR SE T A S R
E KA PE E KA KOT
P BAN TE O T A KA TA KO OT
A P
A
P
K KO K T
KO
PERALATAN PUSK MAMPU PONED
PUSK ALAT LENGKAP PUSK ALAT TDK LENGKAP

31%

69%
TENAGA TERLATIH PONED SD TH 2021
Dokter Bidan Perawat

9%

33%

58%
TAHUN PELATIHAN DOKTER
TAHUN PELATIHAN DOKTER
> 5 TH 1-5 TH < 1 TH
21%

48%

31%
TAHUN PELATIHAN BIDAN
> 5 TH 1-5 TH < 1 TH
22% 27%

51%
TAHUN PELATIHAN PERAWAT
TAHUN PELATIHAN PERAWAT
> 5 TH 1-5 TH < 1 TH
25%

58%

17%
JUMLAH PERSALINAN PER BULAN
PUSKESMAS MAMPU PONED
0-15 16-75 > 75
15
14 14

11 11
10
9 9 9
8 8
7
6 6 6 6 6
5 5 5 5
4 4 4
3 3 3 3 3 3
2 22 2 2 22
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 00 00 0 0 0 0 00 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0

I I L I L L
C AP AS GGA ARA EN EJO BO N G NG NG LAL TEN RJO GIR YAR GEN RTA AN AK NG DA IGA N G ORA NG AT DUS ARA N G AN NG GA BES AN GA
M M R O A U A O LA HA NO AN RA KA O G M A T A L A P A G A TE BR ON E G TE
LA U IN G U O S EL G EL N
DE AR KE ALA AR B EMB KU JEP BAT LON AL
CI N Y AL RN E EB RW NO AG NG A G BOY K
K O O G S RA OB M S M M L TA
BA URB JA K U O M A SU W AN SU G
R SE E R
EK
A PE
EK
A O
N P W EM AM A R A O TA A S P P
K
P A T T K T K T A
B KO KO
KO T
KO
JUMLAH PERSALINAN PER BULAN
PUSKESMAS MAMPU PONED
0-15 16-75 > 75

5%

46%

49%
JENIS PERSALINAN
JENIS PERSALINAN
DITANGANI O/PUSKESMAS DIRUJUK KE RS PONEK/NON PONEK
31%

69%
PERBANDINGAN BULIN DENGAN
PERSALINAN DI PONED
PERBANDINGAN BULIN DENGAN PERSALINA DI PONED
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
- I I I L L
CAP AS GGA ARA EN EJO BO ANG LAL TEN RJO GIR YAR GEN GAN ORA ANG PAT DUS ARA AK ANG UNG DA ANG GAN ANG GA BES ANG RTA IGA ANG GAN GAL
M M O E T
LI A YU LIN EG BU O OS GEL YO KLA HA NO AN SRA BO . BL MB B. . KU JEP DEM AR GG KEN AT ON AL . TE BR GEL AKA LA AR ON TE
R
C N A N E W N O . O O G . O B E A B . . M N . B L M B . R A M L A
A B. BA RB JAR B. K UR O MA B. B AB SUK . W AN AB GR KA . R K A
K
. A
AB KAB . SE MA KAB AB EKA . PE KA KAB M SU TA S SE EKA KOT
K . U N .P W . K . B R K . B K K . P AB
B
KA AB. . B
P A KA AB AB. KAB KA B KA
.K
A B KA B
KA B.
TE A
OT OT
A KO A
OT TA
P
B K K KA B KA A A B K K K K O
K KA K K K
KA

BULIN BULIN DI PONED


PERBANDINGAN BULIN DGN PERSALINAN DI PONED
TAHUN 2021
BULIN BULIN DI PONED
4%

96%
KESIMPULAN
1. Kebijakan program Yankes untuk Penurunan AKI-AKN adalah dengan peningkatan
kompetensi Fasyankes, sistem rujukan yang optimal dan akselerasi pelaksanaan PIS-
PK, SPM & Kegiatan Prioritas secara terintegrasi.
2. Puskesmas mampu Poned merupakan salah satu upaya dalam menurunkan
AKI dan AKB.
3. Puskesmas mampu PONED didirikan sesuai dengan kebutuhan.
4. Penyelenggaraan Puskesmas mampu PONED harus memperhatikan
kemampuan teknis dan manajemen serta adanya kolaborasi antar profesi
dan fasilitas pelayanan kesehatan

47
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Dinas Kesehatan Provinsi melaksanakan Pembinaan ke Dinas Kesehatan
Kab/Kota dan Puskesmas Mampu Poned .
2. Dinas kesehatan kab/kota dan RS PONEK melakukan pembinaan secara berkala
dan berkesinambungan terhadap Puskesmas mampu PONED.
• Update kondisi, kelayakan dan situasi Puskesmas mampu PONED yang
ada di wilayahnya meliputi : Adminitrasi (misal : Review SK PONED
oleh Bupati/Walikota dan laporan), penuhan SPA dan pemenuhan
SDM
3. Puskesmas Mampu PONED :
• Melaksanakan Pelayanan Puskesmas Mampu PONED sebaik
mungkin/sesusi dengan kewenangannya
• Melaporkan update data situasi ke Dinkes Kab/Kota
47

Anda mungkin juga menyukai