Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KTD, KPC DAN KNC

No SOP/IX/UKP/01/IV/
:
Dokumen 2017

SOP No. Revisi :

Tgl. Terbit : 20 April 2017

Halaman :1/3
PUSKESMAS dr. Nugroho Imam Santosa
NGUTER NIP:19690920 200202 1 005

1. Pengertian
Prosedur ini mencakup semua kegiatan yang terkait dengan
identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus KTD,KPC dan
KNC

Kejadian tidak diinginkan (KTD): kejadian yang cenderung


disebabkan oleh manajemen medis dari pada kondisi yang
melatar belakangi pasien

Kondisi potensial cedera (KPC):suatu keadaan yang berpotensi


(belum terjadi tetapi memungkinkan terjadinya) cedera

Kejadian nyaris cedera (KNC) : suatu kejadian atau situasi yang


sebenarnya dapat menimbulkan kecelakaan, trauma atau
penyakit tetapi belum terjadi karena secara kebetulan diketahui
atau upaya pencegahan segera dilakukan.

Manajemen risiko klinis adalah upaya mengidentifikasi dan


mengelompokkan risiko (grading) dan mengendalikan/mengelola
risiko tersebut baik secara proaktif risiko yang mungkin terjadi
maupun reaktif terhadap insiden yang sudah terjadi agar memberi
dampak negatif seminimal mungkin bagi keselamatan pasien dan
mutu puskesmas.
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam mengidentifikasi, mendokumentasi,
menganalisis dan melaporkan insiden.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nguter Nomor 445.4/IX.02/I/2017tentang


Penanganan KTD, KPC, KNC.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
5. Prosedur 1. Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan insiden atau
resiko medis melakukan pertolongan dan penanganan awal
sesuai kondisi.
PENANGANAN KTD, KPC DAN KNC

No
: 445.4/ / / 2017
Dokumen

No.
:
Revisi
SOP
Tgl.
PUSKESMAS : 20 April 2017
Terbit
NGUTER
Halaman : 2/3

2. Pemberi pelayanan klinis yang mengetahui adanya insiden


dan resiko klinis melakukan pengaman berupa isolasi bukti,
laporan dan lingkungan, selanjutnya melaporkan kondisi
tersebut kepada tim peningkatan mutu pelayanan klinis dan
petugas klinis yang berkompeten
3. Pemberi pelayanan klinis memberi tindakan medis dan
observasi sesuai kondisi.
4. Ketua tim peningkatan mutu pelayanan klinis melakukan
identifikasi dengan mengumpulkan informasi dan bukti yang
menyangkut input, proses dan output terjadinya insiden dan
resiko klinis. Semua hasil identifikasi di dokumentasikan dalam
formulir pelaporan insiden keselamatan.
5. Kepala puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan
mengadakan analisis penyebab dan tindak lanjut
penanganannya,
6. Sosialisasi rencana tindak lanjut dan pelaksanaannya pada
rapat rutin puskesmas
6. Diagram Alir
Pertolongan Pertama

Pengamanan

Isolasi Bukti Laporan Lapor ke


dan Lingk tim yanis

Tindakan medis

Identifikasi

2/3
PENANGANAN KTD, KPC DAN KNC

No
: 445.4/ / / 2017
Dokumen

No.
:
Revisi
SOP
Tgl.
PUSKESMAS : 20 April 2017
Terbit
NGUTER
Halaman : 3/3

Analisis dan
tindak lanjut

Sosialisasi
Tindak lanjut

Selesai

7. Unit Terkait Seluruh unit layanan di puskesmas

8. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai