Anda di halaman 1dari 5

3.

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Studi kelayakan pengembangan pangkalan pendaratan ikan Cempae

dilaksankan pada bulan Februari April 2011, bertempat di kelurahan Cempae

Kecamatan Soreang Kota Parepare (Gambar 1.)

Gambar. 1 Peta lokasi penelitian Kota Parepare

B. Alat dan Bahan

Tabel 2. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

No. Alat Kegunaan


1. Global Positioning Penentuan Posisi dan Jarak
System (GPS)
2. Kamera digital Dokumentasi
3. Current meter/stopwatch Kecepatan arus
4. Kuesioner dan data Pengambilan data lapangan secara
sekunder langsung
5. Motor boat Transportasi dalam pengamatan lapang
6. Meteran Untuk mengukur draft dan panjang kapal
7. Buku identifikasi Identifikasi jenis ikan tangkapan
15

C. Metode Penelitian

1. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dimana

sebagai kasus adalah pengembangan fasilitas PPI Cempae.

2. Metode Pengumpulan data

Data dalam Penelitian ini di kumpulkan dengan cara melakukan

metode wawancara secara langsung kepada pemilik kapal di lapangan

serta data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait adapun data primer di

kumpulkan melakukan survei langsung ke lokasi PPI dan pengukuran

beberapa variabel dilakukan secara langsung.

Data Primer meliputi:

Panjang dermaga, ukuran dan jumlah kapal yang berlabuh, jarak

antar kapal, waktu bertambat dan waktu tiap trip.

Ukuran dan jumlah fasilitas PPI

Ukuran kolam pelabuhan, kedalaman perairan, dan luas memutar

untuk kapal.

D. Analisis data

Data yang diperoleh dari pengamatan langsung dilapangan dan ditunjang

referensi yang ada kemudian dianalisis secara deskriptif. Sedangkan untuk

menghitung ukuran dan kapasitas beberapa fasilitas yang terdapat di PPI

Cempae digunakan rumus seperti yang dikemukakan (Direktorat Jenderal

Perikanan 1981 dalam Agussalin, 2005)

Fasilitas-fasilitas pangkalan pendaratan ikan yang akan dianalis untuk

evaluasi pemanfaatan pengembangan yaitu :


16

a. Dermaga

Panjang dermaga yang dibutuhkan dapat diketahui dengan rumus

Direktorat Jend. Perikanan, (1981) dalam Fitria (2007) sebagai berikut :

(+)
= ......................................................... (1)

Di mana :

L = panjang dermaga (m)

B = Lebar kapal rata-rata (m)

s = Jarak antar kapal (m)

T = 24 jam perhari

h = lama kapal merapat di dermaga (jam)

n = Jumlah kapal rata-rata yang menggunakan

dermaga setiap hari (unit)

t = lama pelelangan ikan

d = lama fishing trip (jam)

b. Luas Kolam Pelabuhan

Luas kolam pelabuhan yang dibutuhkan akan dihitung dengan

menggunakan rumus Direktorat Jend. Perikanan, (1981) dalam Fitria

(2007) sebagai berikut :

Lx = LT + (3 x n x l x b) .............................. (2)

Dimana :

Lx = luas kolam pelabuhan (m2);

Lt = luas untuk memutar kapal (m2);

N = perkiraan jumlah kapal maksimum yang berlabuh

pada saat yang sama;

l = panjang kapal rata-rata (m)

b = lebar kapal rata-rata (m)


17

sedang Lt dapat diketahui dengan menggunakan rumus lingkaran yaitu :

Lt = x r2 ............................................. (3)

Dimana :

Lt = luas untuk memutar kapal (m2)

= 3.14

r = panjang kapal terbesar (m).

c. Kedalaman perairan

Kedalaman perairan minimal (minimum depth) yang

dipersyaratkan dimana kolam pelabuhan pada saat muka air terendah

dapat dihitung dengan rumus Direktorat Jend. Perikanan, (1981) dalam

Fitria (2007) sebagai berikut :

D = d + H + S + C ....................... (4)

Dimana :

D = kedalaman perairan (m)

d = draft kapal terbesar (m)

H = tinggi gelombang maksimum (m)

S = tinggi ayunan kapal yang melaju (m)

C = jarak aman dari lunas kapal ke dasar perairan (m)

d. Luas Gedung Pelelangan

Luas gedung pelelangan yang dibutuhkan dapat dihitung dengan

menggunakan rumus yang dikemukakan Yano dan Noda (1970) dalam

Fitria (2007) yaitu sebagai berikut :

N x P ............................. (5)
S=
R x

Dimana :

S = luas gedung pelelangan (m2)

N = jumlah produksi rata-rata setiap hari (ton)


18

P = jumlah tempat yang didaratkan oleh hasil tangkapan

per hari (m2/ton)

R = frekwensi putaran lelang per hari

= perbandingan ruang lelang dengan gedung lelang

(0,271).

e. Daratan Pelabuhan

Luas daratan pelabuhan untuk pengembangan umumnya adalah 2

(dua) sampai 4 (empat) kali luas seluruh fasilitas bilamana semua fasilitas

(termasuk pabrik es, depot BBM, perkantoran, dll) dibangun di atasnya

(Direktorat Jend. Perikanan, (1981) dalam Fitria 2007).

Anda mungkin juga menyukai