(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-
aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir
ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya
2.1 Menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab sebagai makhluk yang dapat
berfikir ilmiah.
3.5 Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari
dinamika atmosfer.
4.5 Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan lingkungannya
sebagai pengaruh dinamika atmosfer dalam bentuk narasi, tabel, bagan,
grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep.
D. Materi Pokok
1. Materi Reguler
a. Sejarah BMKG
b. Sejarah dan Fungsi BMKG
c. Informasi Cuaca produk BMKG
2. Materi Pengayaan
3. Materi remedial
1. Sejarah BMKG
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun
1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen,
Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai
dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah
Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en
Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi
dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan
sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan
magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa bumi dimulai
pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di
Jakarta, sedangkan pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928.
Pada tahun 1912 dilakukan reorganisasi pengamatan meteorologi dengan menambah
jaringan sekunder. Sedangkan jasa meteorologi mulai digunakan untuk penerangan
pada tahun 1930.
Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama
instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut
dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di
lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani
kepentingan Angkatan Udara. Di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan
Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh
Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche
Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang
dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia , kedudukan instansi tersebut di
Jl. Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari
Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi
dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya,
pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi
Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala
Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia
with WMO.
Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi
Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada
tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di
bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi
Direktorat Meteorologi dan Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen
Perhubungan Udara. Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti
namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II
di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980 statusnya dinaikkan
menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan
Geofisika, dengan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan.
Pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002,
struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen
(LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika. Terakhir, melalui
Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika
berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pada tanggal 1
Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia,
Susilo Bambang Yudhoyono. (unduh Penjelasan UU RI Nomor 31 Tahun 2009).
2. Tugas dan Fungsi BMKG
BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen
(LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan.
BMKG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
BMKG dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang
perhubungan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
c. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi,
dan geofisika;
d. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan
informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
e. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
f. Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan
dengan perubahan iklim;
g. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta
masyarakat berkenaan dengan bencana karena faktor meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
h. Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
i. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
j. Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan
komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
k. Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di
bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
l. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di
bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
m. Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
n. Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
o. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;
p. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;
q. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;
r. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi,
dan geofisika.
Informasi
Temperatur
Subsurface
Pasifik
Tsunami
Seismologi Seismologi Teknik
Teknik
Geopotensial Gaya Berat
Tanda Waktu
Terbit Terbenam Matahari
Magnet Bumi
Petir (JABODETABEK)
IT & Sarana Instrumentasi, Instrumentasi
Teknis Rekayasa dan Peta Instrumentasi BMKG
Kalibrasi
Jaringan
Komunikasi
Database
E. Kegiatan Pembelajaran
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru menyapa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru mengecek kesiapan belajar peserta didik 15 menit
Guru menyampaikan indikator kompetensi yang akan dipelajari
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
Kegiatan Inti
90 menit
Mengamati Berbagai fenomena geografi
Rincian Kegiatan Waktu
Peserta didik mengamati gambar tentang lapisan atmosfer yang
ditampilkan oleh guru
Secara berkelompok peserta didik menggali informasi tentang
pengertian atmosfer, sifat atmosfer, dan manfaat atmosfer
Peserta didik membaca/menggali informasi tentang lapisan
atmosfer.
Mengajukan pertanyaan tentang fenomena gegrafi
Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang pengertian atmosfer
dan manfaatnya
Peserta didik mengajukan pertanyaan yang belum dipahami dan
ingin diketahui lebih jauh tentang lapisan atmosfer
Mengumpulkan informasi/data
Peserta didik mengumpulkan informasi/data dengan untuk
mendukung hubungan antara lapisan atmosfer dengan kehidupan
sehari-hari
Merumuskan kesimpulan
Secara berkelompok peserta didik berdiskusi menentukan
hubungan lapisan atmosfer dengan kehidupan sehari-hari
Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang lapisan atmosfer
Masing-masing kelompok menuliskan kesimpulannya
Guru menilai kemampuan peserta didik mengolah informasi dan
menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan
Mengkomunikasikan hasil Diskusi
Secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan
mengemukakan hasil diskusi kelompoknya
Kelompok lain dapat memberi tanggapan dan pertanyaan
Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan
kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan
Penutup
Guru meminta peserta didik menyimpulkan pengertian atmosfer
dan lapisan atmosfer
Evaluasi 30 menit
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah (PR)
Guru mengingatkan materi pertemuan berikutnya tentang cuaca
dan iklim
F. Kegiatan Pembelajaran
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru menyapa dan mengecek kehadiran peserta didik
Guru mengecek kesiapan belajar peserta didik 15 menit
Guru menyampaikan indikator kompetensi yang akan dipelajari
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
Kegiatan Inti
Mengamati Berbagai fenomena geografi
Peserta didik mengamati gambar tentang lapisan atmosfer yang
ditampilkan oleh guru
Secara berkelompok peserta didik menggali informasi tentang
tentang Layanan BMKG kepada masyarakat
Peserta didik membaca/menggali informasi tentang lapisan
atmosfer.
Mengajukan pertanyaan tentang fenomena gegrafi
Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang BMKG
Peserta didik mengajukan pertanyaan yang belum dipahami dan
ingin diketahui lebih jauh tentang Layanan BMKG kepada
masyarakat
Mengumpulkan informasi/data
90 menit
Peserta didik mengumpulkan data tentang Layanan BMKG
kepada masyarakat
Merumuskan kesimpulan
Secara berkelompok peserta didik berdiskusi tentang Layanan
BMKG kepada masyarakat
Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang Layanan BMKG
kepada masyarakat
Masing-masing kelompok menuliskan kesimpulannya
Guru menilai kemampuan peserta didik mengolah informasi dan
menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan
Mengkomunikasikan hasil Diskusi
Secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan
mengemukakan hasil diskusi kelompoknya
Kelompok lain dapat memberi tanggapan dan pertanyaan
Rincian Kegiatan Waktu
Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan
kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan
Penutup
Guru meminta peserta didik menyimpulkan pengertian Layanan
BMKG kepada masyaraka.
31 menit
Evaluasi
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah (PR)
NO INDIKATOR URAIAN
1 Logis Masuk akal, didasarkan atas pemikiran-pemikiran rasional
2 Sistematis Runut sesuai dengan struktur keilmuan
3 Proaktif Mengajukan tanggapan, pertanyaan atau jawaban
4 Peduli Mengerjakan dan mengumpulkan tugas
Keterangan pengisian skor:
4. Sangat baik 2. Baik
3. Cukup 1. Kurang.
Ketentuannilai (predikat):
D (Kurang) = jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku berpikir ilmiah dan
proaktif
C (Cukup) = jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku berpikir ilmiah dan
proaktif tetapi belum konsisten
B (Baik) = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku berpikir
ilmiah dan proaktif
A (Sangat Baik) = jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku
berpikir Ilmiah proaktif
2.2. Instrument Penilaian Keterampilan
Materi : Layanan BMKG kepada masyarakat
Indikator PK :
4.5.1 Membuat narasi tentang lapisan atmosfer dan
manfaat lapisan atmosfer
Kelas/Semester: X / Ganjil
Makassar,10 November2016
Mengetahui, Dosen Mata Kuliah PPG Mahasiswa