DINAS KESEHATAN
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB
PUSKESMAS MASSENGA
Jl. Olahraga No. 01
TAHUN 2017
1. PEJNDAHULUAN
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasite bernama plasmodium.Penyakit
ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasite tersebut. Didalam tubuh manusia,
parasite plasmodium akan berkembang baik diorgan hati kemudian menginfeksi sel darah
merah yang akhirnya menyebabkan penderita mengalami gejala- gejala malaria seperti gejala
pada penderita influenza. Apabila tidak diobati, penyakit akan semakin parah dan dapat terjadi
komplikasi yang berujung pada kematian
Malaria merupakan penyakit yang terdapat didaerah tropis. Penyakit ini sangat di
pengaruhi oleh kondisikondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembangbiak
dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan menularkan parasite malaria. Contoh
factor-faktor lingkungan itu antara lain hujan , suhu, kelembaban , arah dan kecepatan angin,
ketinggian. salah satu factor lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus malaria
adalah pengundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau dipinggir pantai. Akibat rusaknya
lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal di hutan, dapat berpindah dipemukiman
manusia , kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan musuh- musuh alami nyamuk sehingga
kedapatan nyamuk menjadi tidak terkontrol,
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropics dimana parasite
plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vector nyamuk Anopheles. Daerah
selatan sahara di afrika dan papua nugini Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka
kejadian malaria tertinggi.
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik.
Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini
setiap tahunya . sebanyak 90% dari jumlah kematian yang terjadi diafrika dialami anak anak.
Untuk penemuannya atas penyebab malaria, seorang dokter militer prancis Charles Louis
Alphonse laveran mendapatkan penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907
II. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pengendalianpenyakit mamaupu malaria banyak hal yang sudah maupun sedang
dilakukan bik dalam skala global maupun nasional. Malaria merupakan salah satu indicator dari target
pembangunan millennium (MDGs),dimana ditargetkan untuk menghentikan penyebaranya dan
mengurangi kejadian insidene malaria pada tahun 2015 yang dilihat dari indicator menurunya angka
kesakitan dan angka kematian akibat malaria. Program eliminasi malaria di Indonesia tertuang dalam
keputusan menteri kesehatan RI No 293 /MENKES/SK/IV/2009. Pelaksanaan pengendalian malaria
menuju eliminasi dilakukan secara bertahap dari satu pulau atau beberapa pulau sampai seluruh pulau
tercakup guna terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria sampai
tahun 2030 ( bulletin Malaria 2011).
Upaya penanggulangan penyakit malaria di Indonesia sejak tahun 2007 dapat dipantau dengan
menggunakan indicator Annual Parasite Incidence (API). Hal ini sehubungan dengan kebijakan
kementrian kesehatan mengenai penggunaan satu indicator untuk mengukur angka kejadian malaria,
yaitu dengan API. Pada 2007 kebijakan ini masyarakat bahwa setiap kasus malaria harus dibuktikan
dengan hasil pemeriksaan sediaan darah dan semua kasus positif harus diobati dengan pengobatan
kombinasi berbasis artemisinin atau ACT (Artemisinin-basid Combination Therapies)
Penyaki malaria masih ditemukan diseluruh provensi di Indonesia. Berdasarkan API, dilakukan
stratifikasi wilayah dimana Indonesia bagian timur Kalimantan, Sulawesi dan sumatera sedangkan di
jawa bali masuk dalam sratifikasi rendah, meskipun masih terdapat desa/focus malaria tinggi. API dari
tahun 2008-2009 menurun dari 2,47 per 1000 penduduk menjadi 1,85 per 1000 penduduk . bila dilihat
per proveisi dari tahun 2008-2009 provinsi dengan API yang tertinggi adalah papua barat. NTT dan
papua( Bulletin Malaria 2011 )
III. TUJUAN
1. Tujuan Utama
1. Terwujudnya masyarakat yang hidup sehat terbebas dari penularan malaria
2. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam meningkatkan derajat keshatan masyarakat
2. Tujuan khusus
1. Menjaga Masyarakat dari serangan penyakit malaria
2. Meningkatkan kewaspadaan diri masyarakat terhadap penyakit khususnya malaria
3. Menyadarkan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
Metode yang dilakukan dalam melakukan kegiatan upaya malaria adalah metode penyuluhan
langsung dengan masyarakat / sasaran dan kunjungan rumah bila ada kasus.
VI. SASARAN
Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan upaya malaria adalah semua warga masyarakat tanpa
terkecuali yang hidup dalam wilayah kerja puskesmas massenga, untuk mencegah terjadinya penyakit
perkembangbiakan malaria.
Program malaria dilaksanakan satu kali sebulan yang pelaksanaannya oleh tim program malaria
sesuai SK kepala UPT puskesmas massenga dan jadwal telah disusun setiap tahunya.
Penyuluhan
malaria
2
Penemuan
kasus
secara dini
3
Pelacakan
kontak
Malaria
JUMLAH 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
VIII. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
a. EVALUASI KEGIATAN
1. Evaluasi akan dilakukan setiap satu bulan oleh petugas malaria
2. Evaluasi dilakukan pada saat minilokakarya
b. Pelaporan
Pelaporan dilakukan satu bulan sekali diakhir bulan
Setiap kegiatan upaya promosi kesehatan yang telah dilakukan dicatat kemudian dilaporkan
sebangai dokumentasi kegiatan.
PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
DINES KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB
PUSKESMAS MASSENGA
JL. Olah Raga No 1 Polewali
A. Tujuan
Bulan Eliminasi kaki gajah tahun 2015 bertujuan untuk terselenggaranya kegoatan
POPM filariasis terhadap seluruh penduduk sasaran dikabupaten / kota endemis filariasis
secara serentak diseluruh wilaya Indonesia, dengan cakupan pengobatan yang tinggi dan
merata agar terhentinya mata rantai penularan filariasis secara efektif diseluruh wilayah
Indonesia.
B. PENDUDUK SASARAN
Penduduk yang mendapat obat massal pencegahan filariasis adalah semua penduduk
usia 2 sampai 70 tahun yang tinggal dikabupaten/kota endemis filariasis diseluruh Indonesia
dan dilaksanakan secara massal bersamaan. Kabupaten / kota endemis filariasis yang
melaksanakan POPM filariasis tahun pertama dari rencana POPM Filariasis setiap tahun
selama minimal 5 tahun berturut-turut.
A. Waktu
POPM di wilayah kabupaten polman bulan oktober November 2017. Waktu pelayanan
minum obat disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
B. TEMPAT PELAYANAN
POPM filariasis dilaksanakan di pos-pos minum obat antara lain di puskesmas massenga
puskesmas pembantu, posyandu dan kunjungan rumah.