Anda di halaman 1dari 12

“ACAR SATE”

“Ayo Cerdas MenggunAkan Obat BeRSama LewAT MEdia”

Oleh :

Asmelya Riyasanti, S.Si, M.Kes, Apt

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal, sudah
tentu mutlak diperlukan suatu pelayanan yang bersifat terpadu, komprehensif
dan profesional dari para profesi kesehatan. Puskesmas adalah merupakan salah
satu unit kesehatan yang sangat vital dan strategis dalam melayani masyarakat,
dimana aspek pelayanan sangatlah dominan dan menetukan.
Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang tidak terpisahkan. Salah satu aspek pelayanan kefarmasian yaitu
pelayanan informasi obat yang diberikan oleh apoteker kepada pasien dan
pihak-pihak terkait lainnya.
Penggunaan obat yang tidak rasional masih sangat tinggi di kalangan
masyarakat, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat bagaimana pentingnya penggunaan obat secara rasional.
Penggunaan obat yang tidak rasional memberikan dampak negatif seperti
peningkatan biaya kesehatan, menimbulkan efek samping yang tidak
diharapkan, interaksi obat yang berbahaya, kurangnya kepatuhan minum obat
yang bisa berakibat resistensi dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat
menyebabkan mutu pengobatan dan pelayanan kesehatan dapat menurun.
Apoteker di puskesmas mempunyai tanggung jawab dalam memberikan
atau melakukan pelayanan informasi obat kepada masyarakat (pasien). Untuk
mewujudkan penggunaan obat yang rasional, masyarakat dapat dibekali dengan
pengetahuan tentang obat melalui infomasi yang ditulis pada kartu antrian
pasien, pemberian media informasi melalui media cetak seperti poster, banner
dan spanduk ataupun media elektronik yang tersedia serta media sosial. Hal ini
dilakukan agar penyampaian informasi tentang obat kepada masyarakat tetap
berjalan meskipun di masa pandemi seperti sekarang ini.

2
B. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penggunaan
obat yang benar (rasional) di Wilayah Kerja Puskesmas Massenga.
2. Merubah perilaku masyarakat bagaiman menggunakan obat dengan benar
di Wilayah Kerja Puskesmas Massenga.
C. Hasil yang Diharapkan
1. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penggunaan
obat yang benar (rasional) di wilayah kerja Puskesmas Massenga.
2. Perubahan perilaku masyarakat yang mampu menggunakan obat dengan
benar di Wilayah kerja Puskesmas Massenga
D. Sasaran
Masyarakat (Pasien) Puskesmas Massenga Kabupaten Polewali
mandar, Provinsi Sulawesi Barat.

3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Ruang Tunggu Poli Umum, poli gigi dan KIA
Senin – Sabtu (08.00 – 11.00)
(Dilakukan mulai tanggal 01 Oktober 2020)
Pihak yang Terlibat
1. Kepala Puskesmas Massenga
2. Apoteker
3. Petugas loket pendaftaran
4. Masyarakat (pasien rawat jalan)
B. Sumber Dana
Dana BOK (biaya cetak)
C. Hasil yang diperoleh
Pasien yang sedang menunggu antrian dengan kartu nomor antrian yang
diberikan oleh petugas, mendapatkan informasi tentang obat dengan membaca
tulisan pada bagian belakang nomor antrian yang mereka pegang, membaca
media informasi lainnya seperti banner,spanduk,poster, media elektronik dan
media sosial yang berada di sekitar Puskesmas Massenga. Hal ini pun disambut
antusias oleh pasien karena menambah pengetahuan tentang obat sehingga hal
ini dapat merubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik dan benar dalam
menggunakan obat.

Gambar 1. Nomor atrian pasien yang lama

4
Gambar 2. Nomor antrian pasien yang baru dengan memberikan informasi dibalik
nomor antrian

Gambar 3. Pengambilan nomor antrian pasien pada saat melakukan pendaftaran yang
selanjutnya diberikan nomor antrian yang baru

5
Gambar 4. Pasien di ruang tunggu pendaftaran memanfaatkan waktu
dengan membaca informasi yang tertera dibalik nomor antrian

Gambar 5. Pasien Bumil di ruang tunggu


sedang membaca tulisan di balik nomor antrian

6
Gambar 6 dan 7. Pemanfaatan media cetak banner yang terdapat di ruang tunggu apotik sebagai
upaya dalam memberikan informasi mengenai penggunaan obat dengan benar.

Gambar 8. Masyarakat memanfaatkan waktu membaca informasi yang


tertera pada media informasi

7
Gambar 9. Petugas memberikan penyuluhan mengenai penggunaan
obat yang benar

Gambar 10. Pemberian Informasi pada papan spanduk mengenai


tanaman TOGA dan Fungsinya

Gambar 11. Jenis tanaman dan manfaatnya pada media papan spanduk

8
Gambar 12. Pemanfaatan media cetak mengenai jenis tanaman dan
kegunaannya

Gambar 13. Pemanfaatan media cetak sebagai media informasi


mengenai jenis dan manfaat tanaman pada lorong hijau Puskesmas
Massenga

9
Gambar 14. Pemanfaatan media cetak sebagai media informasi
mengenai jenis dan manfaat tanaman pada halaman depan Puskesmas
Massenga

Gambar 15. Pemanfaatan media elektronik dalam memberikan


informasi mengenai obat yang benar

10
Gambar 16. Pasien sedang menyaksikan penayangan informasi
melalui media eletronik (televisi)

Gambar 17. Pemanfaatan sosial media Facebook Gambar 18. Pemanfaatan sosial media Instagram
sebagai media informasi yang mudah dijangkau sebagai media informasi yang mudah dijangkau

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyampaian informasi atau edukasi tentang obat ke masyarakat (pasien)
melalui tulisan pada kartu antrian pasien, melalui media cetak, media elektronik ataupun
media sosial lainnya, ini dilakukan dengan harapan agar masyarakat (pasien) tetap bisa
mendapatkan informasi tentang obat meskipun di masa pandemi ini. Tujuannya untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam merubah perilakunya
dalam menggunakan obat dengan benar dan rasional, demi terwujudnya derajat kesehatan
yang optimal di masyarakat khususnya di wilayah kerja Puskesmas Massenga.

12

Anda mungkin juga menyukai