FAKULTAS
FORMULIR KEDOKTERAN UNIVERSITAS
ETIK PENELITIAN KESEHATANPALANGKA RAYA
THE ETHICAL COMMITTEE OF MEDICAL RESEARCH
MEDICAL FACULTY PALANGKA RAYA UNIVERSITY
1. Judul penelitian :
(Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris)
UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL AKAR SASATING (Cassia alata Linn.)
TERHADAP Candida albicans DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM KIRBY-BAUER
2. Subjek
3. Pelaksanaan penelitian
3-5 jam dalam sehari, namun masih belum dapat diperkirakan dikarenakan akan menyesuaikan
jadwal dari mahasiswa(i) Muhammadiyah Palangka Raya yang menggunakan laboratorium
tersebut untuk praktikum. Sehingga peneliti akan menyesuaikan waktu saat laboratorium tidak
digunakan oleh mahasiswa (i) tersebut.
5. Ringkasan usulan penelitian yang mencakup objektif / tujuan penelitian/ manfaat / relevansi dari
hasil penelitian dan alasan / motivasi untuk melakukan penelitian (ditulis dalam bahasa yang
mudah dipahami oleh orang yang bukan dokter)
Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Muhammadiyah Palangka Raya dengan cara
melakukan uji coba ekstrak etanol akar sasating ( Cassia alata Lin) terhadap Candida albicans
dengan metode difusi cakram (Kirby-Bauer). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
ekstrak etanol akar sasating ( Cassia alata Lin) terhadap Candida albicans dengan metode difusi
cakram (Kirby-Bauer). Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat manfaatkan sebagai antifungi
dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Selain itu, diharapkan penelitian yang
dilakukan dapat menjadi dasar penelitian lanjutan dan sebagai upaya dalam mencari obat
alternatif dari obat modern yang telah digunakan di Indonesia.
6. Masalah etik (Nyatakan pendapat anda tentang masalah etik yang mungkin dihadapi)
Masalah etik yang mungkin dihadapi pada saat penelitian ini dilaksanakan kemungkinan tidak
ada.
7. Bila penelitian ini menggunakan subjek manusia, apakah percobaan pada hewan sudah
dilakukan? Bila belum, sebutkan alasan untuk memulai penelitian ini langsung pada manusia
Penelitian ini tidak dilakukan pada manusia, namun dilakukan pada non pasien yaitu jamur
Candida albicans pada pengujiannya untuk melihat apakah ekstrak etanol akar sasating ( Cassia
alata Lin. ) tersebut memiliki aktivitas antifungi atau tidak.
8. Prosedur eksperimen (Frekuensi, interval, dan jumlah total segala tindakan invasive yang akan
dilakukan, dosis dan cara pemberian obat, isotop, radiasi dan tindakan lain)
9. Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung segera atau kemudian dan cara mencegah
atau mengatasi kejadian (termasuk rasa nyeri dan keluhan lain) :
Bahaya potensial yang mungkin terjadi adalah kemungkinan dapat terinfeksi pada saat
pengambilan sampel bakteri, luka atau terbakar saat mengoperasikan alat atau menggunakan
bunsen spiritus. Maka cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggunakan alat
pelindung diri seperti sarung tangan (handskun), masker, dan lain-lain, serta lebih berhati-hati
saat mengoperasikan bahan dan alat yang digunakan saat penelitian berlangsung.
10 Pengalaman terdahulu (sendiri atau orang lain ) dari tindakan yang hendak diterapkan :
13 Bila peneliti ini menggunakan subjek manusia, jelaskan hubungan antara peneliti utama dengan
subjek yang diteliti :
14 Bila peneliti ini menggunakan orang sakit, jelaskan diagnosis dan nama dokter yang
bertanggungjawab merawatnya. Bila menggunakan orang sehat jelaskan cara pemeriksaan
kesehatannya.
15 Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, termasuk efek samping dan komplikasi bila ada
Pencatatan dilakukan dengan cara melihat aktivitas dari ekstrak etanol akar sasating (Cassia
alata Lin.) terhadap Candida albicans dengan berbagai konsentrasi yang sudah ditetapkan,
kemudian apabila menghasilkan zona hambatan maka dilakukan pengukuran zona hambat
tersebut menggunakan jangka sorong.
16 Bila penelitian ini menggunakan subjek manusia, jelaskan bagaimana cara memberitahu dan
mengajak subjek (lampirkan contoh surat persetujuan subjek) bila pemberitahuan dan kesediaan
subjek bersifat lisan, atau bila karena sesuatu hal subjek tidak dapat atau tidak perlu dimintakan
persetujuan, berilah alasan yang kuat untuk itu .
17 Bila penelitian ini menggunakan subjek manusia apakah subjek dapat ganti rugi bila ada gejala
efek samping ? berapa banyak?
Ya Tidak
Mengetahui,
Pembimbing I Peneliti Utama
Palangka Raya,
Ketua Komite Etik Penelitian
FK. Unpar,