Bahan Hukum Termo II
Bahan Hukum Termo II
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentanghubunga
n antara energi panas dengan kerja. Energi dapat berubah dari satu bentuk kebentuk lain, baik sec
ara alami maupun hasil rekayasa teknologi.
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang
dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu
ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi
energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami seluruhnya disebut
prosesireversibel (irreversibel process). Proses tersebut berlanggsung secara spontan pada satu
arah tetapi tidak pada arah sebaliknya. Contohnya kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah.
Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat berlanggsung secara bolak-balik.
Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel selalu mendekati keadaan
kesetimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel
merupakan proses seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium process).
Sejarah awal dari AC (air Conditioner ) sudah dimulai sejak jaman Romawi yaitu dengan
membuat penampung air yang mengalir di dalam dinding rumah sehingga menurunkan suhu
ruangan , tetapi saat itu hanya orang tertentu saja yang bisa karena biaya membangunnya
sangatlah mahal karena membutuhkan air dan juga bangunan yang tidak biasa. Hanya para raja
dan orang kaya saja yang dapat membangunnya.
Kemudian pada tahun 1820 ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday Image menemukan
cara baru mendinginkan udara dengan menggunakan Gas Amonia dan pada tahun 1842 seorang
dokter menemukan cara mendinginkan ruangan dirumah sakit Apalachicola yang berada di
Florida Ameika Serikat. Dr.Jhon Gorrie Image adalah yang menemukannya dan ini adalah cikal
bakal dari tehnologi AC (air conditioner) tetapi sayangnya sebelum sempurna beliau
sudah meninggal pada tahun 1855.
Willis Haviland Carrier Image seorang Insinyur dari New York Amerika menyempurnakan
penemuan dari Dr.Jhon Gorrie tetapi AC ini digunakan bukan untuk kepentingan atau
kenyamanan manusia melainkan untuk keperluan percetakan dan industri lainnya. Penggunaan
AC untuk perumahan baru dikembangkan pada tahun 1927 dan pertama dipakai disbuah rumah
di Mineapolis, Minnesota. Saat ini AC sudah digunakan disemua sektor, tidak hanya industri saja
tetapi juga sudah di perkantoran dan perumahan dengan berbagai macam bentuk dari mulai yang
besar hingga yang kecil.semuanya masih berfungsi sama yaitu untuk mendinginkan suhu
ruangan agar orang merasa nyaman.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, antara lain:
1. Memberikan tambahan pengetahuan kepada pembaca tentang Hukum 2 Termodinamika.
2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai cara kerja dari reservoir energi panas,
mesin kalor, mesin pendingin, pompa panas, dan mesin abadi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Formulasi Kelvin-Planck
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu sumber pada suhu tertentu
seluruhnya menjadi usaha mekanik. Dengan kata lain, formulasi kelvin-planck menyatakan
bahwa tidak ada cara untuk mengambil energi panas dari lautan dan menggunakan energi ini
untuk menjalankan generator listrik tanpa efek lebih lanjut, misalnya pemanasan atmosfer. Oleh
karena itu, pada setiap alat atau mesin memiliki nilai efisiensi tertentu. Efisiensi menyatakan
nilai perbandingan dari usaha mekanik yang diperoleh dengan energi panas yang diserap dari
sumber suhu tinggi.
2. Formulasi Clausius
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata memindahkan energi panas dari suatu benda dingin ke benda panas. Dengan kata
lain, seseorang tidak dapat mengambil energi dari sumber dingin (suhu rendah) dan
memindahkan seluruhnya ke sumber panas (suhu tinggi) tanpa memberikan energi pada pompa
untuk melakukan usaha. (Marthen Kanginan, 2007: 249-250)
Berbeda dari hukum pertama, hukum kedua ini mempunyai berbagai perumusan. Kelvin
mengetengahkan suatu permasalahan dan Planck mengetengahkan perumusan lain. Karena pada
hakekatnya perumusan kedua orang ini mengenai hal yang sama maka perumusan itu digabung
dan disebut perumusan Kelvin-Planck bagi hukum kedua termodinamika. Perumusan ini
diungkapkan demikian :
Tidak mungkin membuat pesawat yang kerjanya semata-mata menyerap kalor dari sebuah
reservoir dan mengubahnya menjadi usaha
Oleh Clausius, hukum kedua termodinamika dirumuskan dengan ungkapan :
Tidak mungkin membuat pesawat yang kerjanya hanya menyerap kalor dari reservoir
bertemperatur rendah dan memindahkan kalor ini ke reservoir yang bertemperatur tinggi, tanpa
disertai perubahan lain.
Atau
nth= 1 Q out
Q in Dimana W bersih out = Qout-Qin
Pernyataan kelvin-plank
Melihat karaktristik dari sebuah mesin kalor, maka tidak ada sebuah mesin kalor yang
dapat mengubah semua panas yang diterima kemudian mengubahnya semua menjadi kerja.
Pernyataan tersebut dimuat sebuah pernyataan oleh Kelvin-Plank yang berbunyi;
Adalah tidak mungkin untuk sebuah alat atau mesin yang beroperasi dalam sebuah siklus
yang menerima panas dari sebuah reservoir tunggal dan memproduksi sejumlah kerja bersih.
Pernyataan diatas hanya diperuntukkan pada mesin kalor, dapat diartikan sebagaitidak ada
sebuah mesin/alat yang bekerja dalam sebuah siklus menerima panas dari reservoir
bertemperatur tinggi dan mengubah panas tersebut seluruhnya menjadi kerja bersih. Atau
dengan kata lain tidak ada sebuah mesin kalor yang mempunyai efisiensi 100%.
2.3 Mesin Pendingin dan Pompa kalor
a. Mesin Pendingin
Mesin pendingin, sama seperti mesin kalor, adalah sebuah alat siklus. Fluida kerjanya disebut
dengan refrigerant. Siklus refrigerasi yang paling banyak digunakan adalah daur refrigerasi
kompresi-uap yang melibatkan empat komponen : kompresor, kondensor, katup ekspansi dan
evaporator
Refrigerant memasuki kompresor sebagai sebuah uap dan di kompres ketekanan kondensor.
Refrugerant meninggalkan kompresor pada temperatur yang relatif tinggi dan kemudian
didinginkan dan mengalami kondensasi di kondensor yng membuang panasnya ke lingkungan.
Refrigent kemudian memasuki tabung kapilar dimana tekanan refrigerant turun drastis karena
efek throttling. Refrigerant bertemperatur rendah kemudian memasuki evaporator, dimana disini
refrigent menyerap panas dari ruang refrigerasi dan kemudian refriferant kembali memasuki
kompresor. Efisiensi refrigerator disebut dengan istilah coefficient of performance (COP),
dinotasikan dengan COPR.
Perlu dicatat bahwa harga dari COPR dapat berharga lebih dari satu, karena jumlah panas yang
diserap dari ruang refrigerasi dapat lebih besar dari jumlah input kerja. Hal tersebut kontras dengan
efisiensi termal yang selalu kurang dari satu. Salah satu alasan penggunaan istilahcoefficient of
performance-lebih disukai untuk menghindari kerancuan dengan istilah efisiensi, karena COP dari mesin
pendingin lebih besar dari satu.
b. Pompa Kalor
Pompa kalor adalah mesin yang memindahkan panas dari satu lokasi (atau sumber) ke lokasi
lainnya menggunakan kerja mekanis. Sebagian besar teknologi pompa kalor memindahkan panas dari
sumber panas yang bertemperatur rendah ke lokasi bertemperatur lebih tinggi. Contoh yang paling
umum adalah lemari es, freezer, pendingin ruangan, dan sebagainya. Tujuan dari mesin pendingin adalah
untuk menjaga ruang refrigerasi tetap dingin dengan meyerap panas dari ruang tersebut. Tujuan pompa
kalor adalah menjaga ruangan tetap bertemperatur tinggi. Proses pemberian panas ruangan tersebut
disertai dengan menyerap panas dari sumber bertemperatur rendah.
Kita mempunyai pernyataan yang berulang-ulang, bahwa sebuah proses tidak akan dapat
berlangsung jika tidak memenuhi hukum termodinamika pertama dan kedua. Semua alat yang
melanggar baik hukum pertama dan kedua termodinamika disebut dengan mesin gerak
abadi (Perpetual-Motion Machines).
Sebuah alat yang melanggar hukum termodinamika yang pertama disebut mesin gerak
abadi tipe pertama (Perpetual-Motion Machines of the first kind) atau PMMI,sedangkan alat
yang melanggar hukum termodinamika kedua disebut mesin gerak abadi tipe kedua (Perpetual-
Motion Machines of the second kind)atau KMM2.
BAB III
KESIMPULAN
1. Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentanghubungan ant
ara energi panas dengan kerja.
2. Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah. Dengan kata lain,
tidak semua proses di alam adalah reversibel (arahnya dapat dibalik). Hukum kedua
termodinamika menyatakan bahwa kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke
benda bersuhu rendah dan tidak pernah mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.
3. Terdapat dua pernyataan dari hukum termodinamika kedua - - pernyataan kelvin-plank yang
diperuntukkan untuk mesin kalor, dan pernyataan clausius yang diperuntukkan untuk mesin
pendingin/pompa kalor.
4. Sebuah mesin kalor dapat di karakteristikkan sebagai berikut:
a. mesin kalor menerima panas dari source bertemperatur tinggi (energi matahari, bahan bakar,
reaktor nuklir, dll)
b. mesin kalor mengkonvensi sebagian panas menjadi kerja (umumnya dalam bentuk poros yang
berputar)
c. mesin kalor membuang sisa panas ke sink bertemperatur rendah.
d. Mesin kalor beroperasi dalam sebuah siklus.
http://prizasnugroho.blogspot.co.id/2013/05/hukum-kedua-termodinamika-contoh-makalah.html