PRODI : PIPS-KONSENTRASI SOSIOLOGI ANTROPOLOGI MATA KULIAH : TEORI DAN METODE ANTROPOLOGI PENGAJAR : PROF.DR. NURSYIRWAN EFFENDI
Take home Test
Ujian Mid semester
SOAL:
1. Teori Antropologi dikembangkan secara modern di Amerika oleh Franz Boas.
Berikan penjelasan tentang pemikiran dari teori Franz Boas tentang relativisme Budaya dan Kebudayaan. 2. Robert Lowie mengembangkan tentang Kebudayaan masyarakat Primitif (Primitive Culture) melalui tiga konsep utama: kekerabatan, organisasi sosial dan Sejarah sosial. Jelaskan ketiga konsep tersebut. 3. Apa yang dapat Saudara jelaskan tentang antropolog Bronislaw Malinowski, yang berhasil mengembangkan metode etnografi. 4. Salah satu teori terkenal dalam Antropologi adalah teori fungsional dari Radcliffe- Brown, jelaskan sebagian inti dari terori tersebut. 5. Penelitian Kualitatif merupakan keunggulan dari pendekatan riset di dalam ilmu antropologi. Jelaskan pengertian, karakteristik dan metode dari penelitian kualitatif.
JAWABAN :
1. Frans Boas mengutarakan kebudayaan dalam prinsip relativisme kebudayaan,
menurutnya bahwa semua kebudayaan adalah sama dan dapat dibandingkan antara satu dengan yang lainnya, sehingga tidak ada bagi Boas yang disebut kebudayaan terbelakang atau maju. Semua kebudayaan harus dipandang sebagai dirinya sendiri. Selain itu relativisme budaya didasarkan pada pemikiran bahwa perkembangan budaya tidak sama dari setiap wilayah di belahan bumi. Ada batas relatif antara budaya yang satu dengan yang lain. Lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan perilaku manusia adalah sebuah sistem yang membentuk budaya seseorang atau sekelompok orang. Jadi jika suatu budaya tidak sama, berarti ada perbedaan secara relatif antara budaya yang satu dengan yang lainnya, tergantung pada kondisi lingkungan sosial, perilaku dari manusianya, dan kondisi lingkungan fisik. Relativisme budaya memandang bahwa tidak ada budaya yang lebih baik dari budaya lainya. Karenanya tidak ada kebenaran atau kesalahan yang bersifat internasional menurut Boas. Ia menolak pandangan bahwa terdapat kebenaran yang bersifat universal dari budaya-budaya tertentu. Relativitas budaya adalah suatu prinsip bahwa kepercayaan dan aktivitas individu harus difahami berdasarkan kebudayaannya. Budaya menurut Boas adalah keseluruhan dari reaksi mental, fisik dan aktifitas karakter perilaku dari individu yang menggubah suatu kelompok sosial secara bersama dan secara individu dalam hubungannya terhadap lingkungan alami, kelompok yang lain, kelompoknya, dan tehadap dirinya sendiri. Boas dan para siswa- nya menyadari bahwa untuk melakukan penelitian ilmiah terhadap budaya lain, mereka perlu menggunakan metoda yang dapat menolong mereka terlepas dari konsep dasar etnosentris. Metoda tersebut adalah etnografi, yaitu ilmu yang mempelajari sukubangsa beserta kebudayaannya. Pada dasarnya, mereka siap menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang lain untuk satu periode waktu tertentu, sehingga mereka bisa belajar bahasa lokal dan budaya setempat, paling tidak secara parsial, di dalam kebudayaan tersebut. Jadi, intinya relativisme budaya adalah suatu konsep untuk memahami suatu kebudayaan berdasarkan pandangan dan pemahaman kebudayaan itu sendiri dan metode yang cocok adalah etnografi, sebab etnografi mampu mendeskripsikan realitas suatu masyarakat baik itu berupa sistem kepercayaan, bahasa, dan tradisi yang dimiliki oleh suatu masyarakat dengan sangat objektif dan riil berdasarkan pemahaman masyarakat tersebut. 2. Kebudayaan menurut Robert H Lowie adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat yang mencakup tentang kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh yang bukan berdasarkan kreatifitas yang dimliki melainkan dari hasil warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidi kan formal atau informal. Namun yang dilihat oleh Lowie tentang masyarakat primitif adalah berkaitan dengan sistem kekerabatan, organisasi sosial dan sejarah sosial. Berkaitan dengan sistem kekerabatan, Lowie memandang suatu rumah tangga ini merupakan suatu kesatuan bilateral, dimana dalam rumah tangga tersebut sudah diperhitungkan kaum kerabat ayah, maupun kaum kerabat ibu. Jika diperhitungkan secara khusus dengan tambahan satu garis lagi seperti dalam sistem klan, maka kerabat-kerabat yang di luar garis tersebut akan diperhitungkan juga. Intinya dalam hal ini Lowie melihat pola hubungan keluarga atau kekerabatan secara holistik, dimana tidak terjadi pemisahan antara keluarga pihak perempuan atau laki-laki. Satu sama lain sama-sama memiliki hak yang sama dalam keluarga. Sedangkan pandangan tentang sejarah sosial, Lowie lebih menegaskan tentang pola menetap dalam keluarga mulai dari individu sebagai seorang anak, kemudian menjadi seorang suami, lalu menjadi ayah. Dimana pola menetapnya berawal dari matrilokal kemudian patrilokal dan selanjutnya bebas menentukan tempat menetap masing- masing. Sedangkan dalam religi bukanlah pengakuan intelektual kepada yang Gaib menjadi prioritasnya. Namun yang fundamental bagi Lowie adalah sikap subyektif, bukan ciri sesuatu yang obyektif. Antara sejarah sosial mulai dari fase menetap keluarga masyarakat primitif yang menjadi adat istiadat bagi mereka kemudian taha- tahap tersebut dijelaskannya dalam organisasi dalam masyarakat primitif tersebut dalam bentuk klan-klan yang ada serta dipengaruhi sistem kepercayaan mereka. 3. Bronislow Malinowski (1884-1942) lahir di Krakow, Austria. Ia adalah keturananseorang keluarga bangsawan. Saat kecil Malinowski adalah seorang yang lemah namun sangat pntar secara akademik. Tahun 1908 ia lulus darifakultas ilmu pasti dan ilmu alam dari Universitas Cracow. Kemudian tahun 1916 ia lulus dengan mendapat gelar Doktor dari London School of Econmics (Inggris). Pemikiran Malinowski dipengaruhi oleh pemikiran ahli-ahli sosiologi yang melihat masyarakat sebagai organisme hidup. Pendekatan ini didasari oleh pemikiran bahwa manusia sepanjang hayatnya dipangaruhi oleh pemikiran dan tindakan oranglain di sekitarnya, sehingga manusia tidak pernah sepenuhnya menentukan tindakan, sikapatau perilaku tanpa mempertimbangkan orang lain. Dalam hal ini ia mengembangkan teori fungsi kebudayaan, yaitu tentang sistem kula pada masyarakatTroniand. Dimana setiap unsur-unsur kebudayaan mempunyai fungsi sosial terhadap unsur-unsur kebudayaan yang lainnya. Untuk menjelaskan tentang penelitiannya di Trobiand ia melakukan metode observasi dan peneliatian mendalam untuk membuat catatab etnografi tentang masyarakat Trobiand tersebut. Melalui metode tersebut Malinowski mampu mendeskripsikan secara jelas dan mudah dipahami tentang budaya yang terdapat pada masyarakat Trobiand tersebut. Metode yang digunakan oleh Malinowski ini merupakan cikal bakal dari lahirnya metode kalitatif dalam penelitian sosial. 4. Alfred Redcliffe Brown lahir di Sparkbrook, Birmingham, Britania Raya tahun 1881. Ia mengemukakan konsep tentang struktural fungsionalisme. Ia mengidentifikasi fungsi dari praktik sosial adalah untuk menjadi relatif pada total struktur sosial yang ada. Brown menjelaskan bahwa masyarakat adalah suatu sistem relasi yang menjaga dirinya melalui umpan balik cybernetic, dan lembaga merupakan suatu hal yang mengatur hubungan yang berfungsi untu menjaga masyarakat sebagai suatu sistem sosial. Brown memisiahkan struktur sosial berdasarkan dua jenis relitas yaitu organik dan anorganik. Menurutnya penjelasan terhadap fenomena sosial harus dibangun dalam tingkat sosial. 5. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk melihat kondisinobjek secara alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengambilan data diambil secara triangulasi, analisa data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisa data untuk membangun hipotesis bukan menguji hipotesis. Metode ini sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik sebab kondisinya berada pada kondisi yang alamiah atau sering juga disebut metode etnographi, sebab metode ini awalnya hanya untuk penelitian antropologi. Adapaun jenis penelitian ini ada 3, yaitu: Penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan karakteristik dari suatu fenomena atau realitas yang ada. Kemudian pemaparan fenomena atau realitas tersebut bersifat kata-kata. Penelitian fenomenologi masih menggunakan metide deskriptif, namunyang membedakannya adalah penelitian ini lebih berorientasi pada pengalaman yang mengungkapkan fennomena khusus atau lebih kepada interpretasi terhadap suatu kejadian. Studi kasus adalah jenis penelitian yang mengutamakan perhatian pada suatu kasus secara terperinci. Metode etnografi ditujukan untuk meneliti etnografi dengan tujuan memahami cara hidup seseorang atau sekelompok orang dalam keadaan yang sesungguhnya. Prosedur penelitiannya sama prosedur penelitian kualitatif yang lainnya. Hanya saja yang membedakannya yaitu participant observation dan indepth intervewing.
Karakteristik dai penelitian ini:
Menggunakan latar alamiah atau konteks dari suatu keutuhan
Instrumennya adalah manusia baik peneliti sendiri maupun dengan bantuan orang lain. Menggunakan analisis data secara induktif Melihat proses penyusunan teori substantif yang berasal dari data Mengmplkan data deskriptif Mengutamakan proses daripada hasil Menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan Menghendaki agar pengertian dan interpretasi yang diperoleh dari data lapangan.
Selain itu dalam penelitian kualitatif lebih mengutamakan proses
pengklasifikasian informan adalah berdasarkan snowball. Informan diperoleh berdasarkan saran informan sebelumnya dan informan merupakan seorang yang sangat mengetahui mengenai realitas yang diteliti sampai data yang diperoleh dirasa jenuh.