Anda di halaman 1dari 5

NAMA : YUMMY JUMIATI MARSA

NIM/BP : 14161075 / 2014


PRODI : PIPS-KONSENTRASI SOSIOLOGI ANTROPOLOGI
MATA KULIAH : TEORI DAN METODE ANTROPOLOGI
PENGAJAR : PROF.DR. NURSYIRWAN EFFENDI

Take home Test


Ujian Mid semester

SOAL:

1. Teori Antropologi dikembangkan secara modern di Amerika oleh Franz Boas.


Berikan penjelasan tentang pemikiran dari teori Franz Boas tentang relativisme
Budaya dan Kebudayaan.
2. Robert Lowie mengembangkan tentang Kebudayaan masyarakat Primitif (Primitive
Culture) melalui tiga konsep utama: kekerabatan, organisasi sosial dan Sejarah sosial.
Jelaskan ketiga konsep tersebut.
3. Apa yang dapat Saudara jelaskan tentang antropolog Bronislaw Malinowski, yang
berhasil mengembangkan metode etnografi.
4. Salah satu teori terkenal dalam Antropologi adalah teori fungsional dari Radcliffe-
Brown, jelaskan sebagian inti dari terori tersebut.
5. Penelitian Kualitatif merupakan keunggulan dari pendekatan riset di dalam ilmu
antropologi. Jelaskan pengertian, karakteristik dan metode dari penelitian kualitatif.

JAWABAN :

1. Frans Boas mengutarakan kebudayaan dalam prinsip relativisme kebudayaan,


menurutnya bahwa semua kebudayaan adalah sama dan dapat dibandingkan antara
satu dengan yang lainnya, sehingga tidak ada bagi Boas yang disebut kebudayaan
terbelakang atau maju. Semua kebudayaan harus dipandang sebagai dirinya sendiri.
Selain itu relativisme budaya didasarkan pada pemikiran bahwa perkembangan
budaya tidak sama dari setiap wilayah di belahan bumi. Ada batas relatif antara
budaya yang satu dengan yang lain. Lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan perilaku
manusia adalah sebuah sistem yang membentuk budaya seseorang atau sekelompok
orang. Jadi jika suatu budaya tidak sama, berarti ada perbedaan secara relatif antara
budaya yang satu dengan yang lainnya, tergantung pada kondisi lingkungan sosial,
perilaku dari manusianya, dan kondisi lingkungan fisik.
Relativisme budaya memandang bahwa tidak ada budaya yang lebih baik dari budaya
lainya. Karenanya tidak ada kebenaran atau kesalahan yang bersifat internasional
menurut Boas. Ia menolak pandangan bahwa terdapat kebenaran yang bersifat
universal dari budaya-budaya tertentu. Relativitas budaya adalah suatu prinsip bahwa
kepercayaan dan aktivitas individu harus difahami berdasarkan kebudayaannya.
Budaya menurut Boas adalah keseluruhan dari reaksi mental, fisik dan aktifitas
karakter perilaku dari individu yang menggubah suatu kelompok sosial secara
bersama dan secara individu dalam hubungannya terhadap lingkungan alami,
kelompok yang lain, kelompoknya, dan tehadap dirinya sendiri. Boas dan para siswa-
nya menyadari bahwa untuk melakukan penelitian ilmiah terhadap budaya lain,
mereka perlu menggunakan metoda yang dapat menolong mereka terlepas dari
konsep dasar etnosentris. Metoda tersebut adalah etnografi, yaitu ilmu yang
mempelajari sukubangsa beserta kebudayaannya. Pada dasarnya, mereka siap
menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang lain untuk satu periode waktu tertentu,
sehingga mereka bisa belajar bahasa lokal dan budaya setempat, paling tidak secara
parsial, di dalam kebudayaan tersebut. Jadi, intinya relativisme budaya adalah suatu
konsep untuk memahami suatu kebudayaan berdasarkan pandangan dan pemahaman
kebudayaan itu sendiri dan metode yang cocok adalah etnografi, sebab etnografi
mampu mendeskripsikan realitas suatu masyarakat baik itu berupa sistem
kepercayaan, bahasa, dan tradisi yang dimiliki oleh suatu masyarakat dengan sangat
objektif dan riil berdasarkan pemahaman masyarakat tersebut.
2. Kebudayaan menurut Robert H Lowie adalah segala sesuatu yang diperoleh individu
dari masyarakat yang mencakup tentang kepercayaan, adat istiadat, norma-norma
artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh yang bukan berdasarkan kreatifitas
yang dimliki melainkan dari hasil warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidi
kan formal atau informal. Namun yang dilihat oleh Lowie tentang masyarakat primitif
adalah berkaitan dengan sistem kekerabatan, organisasi sosial dan sejarah sosial.
Berkaitan dengan sistem kekerabatan, Lowie memandang suatu rumah tangga ini
merupakan suatu kesatuan bilateral, dimana dalam rumah tangga tersebut sudah
diperhitungkan kaum kerabat ayah, maupun kaum kerabat ibu. Jika diperhitungkan
secara khusus dengan tambahan satu garis lagi seperti dalam sistem klan, maka
kerabat-kerabat yang di luar garis tersebut akan diperhitungkan juga. Intinya dalam
hal ini Lowie melihat pola hubungan keluarga atau kekerabatan secara holistik,
dimana tidak terjadi pemisahan antara keluarga pihak perempuan atau laki-laki. Satu
sama lain sama-sama memiliki hak yang sama dalam keluarga.
Sedangkan pandangan tentang sejarah sosial, Lowie lebih menegaskan tentang pola
menetap dalam keluarga mulai dari individu sebagai seorang anak, kemudian menjadi
seorang suami, lalu menjadi ayah. Dimana pola menetapnya berawal dari matrilokal
kemudian patrilokal dan selanjutnya bebas menentukan tempat menetap masing-
masing. Sedangkan dalam religi bukanlah pengakuan intelektual kepada yang Gaib
menjadi prioritasnya. Namun yang fundamental bagi Lowie adalah sikap subyektif,
bukan ciri sesuatu yang obyektif. Antara sejarah sosial mulai dari fase menetap
keluarga masyarakat primitif yang menjadi adat istiadat bagi mereka kemudian taha-
tahap tersebut dijelaskannya dalam organisasi dalam masyarakat primitif tersebut
dalam bentuk klan-klan yang ada serta dipengaruhi sistem kepercayaan mereka.
3. Bronislow Malinowski (1884-1942) lahir di Krakow, Austria. Ia adalah
keturananseorang keluarga bangsawan. Saat kecil Malinowski adalah seorang yang
lemah namun sangat pntar secara akademik. Tahun 1908 ia lulus darifakultas ilmu
pasti dan ilmu alam dari Universitas Cracow. Kemudian tahun 1916 ia lulus dengan
mendapat gelar Doktor dari London School of Econmics (Inggris). Pemikiran
Malinowski dipengaruhi oleh pemikiran ahli-ahli sosiologi yang melihat masyarakat
sebagai organisme hidup. Pendekatan ini didasari oleh pemikiran bahwa manusia
sepanjang hayatnya dipangaruhi oleh pemikiran dan tindakan oranglain di sekitarnya,
sehingga manusia tidak pernah sepenuhnya menentukan tindakan, sikapatau perilaku
tanpa mempertimbangkan orang lain. Dalam hal ini ia mengembangkan teori fungsi
kebudayaan, yaitu tentang sistem kula pada masyarakatTroniand. Dimana setiap
unsur-unsur kebudayaan mempunyai fungsi sosial terhadap unsur-unsur kebudayaan
yang lainnya. Untuk menjelaskan tentang penelitiannya di Trobiand ia melakukan
metode observasi dan peneliatian mendalam untuk membuat catatab etnografi tentang
masyarakat Trobiand tersebut. Melalui metode tersebut Malinowski mampu
mendeskripsikan secara jelas dan mudah dipahami tentang budaya yang terdapat pada
masyarakat Trobiand tersebut. Metode yang digunakan oleh Malinowski ini
merupakan cikal bakal dari lahirnya metode kalitatif dalam penelitian sosial.
4. Alfred Redcliffe Brown lahir di Sparkbrook, Birmingham, Britania Raya tahun 1881.
Ia mengemukakan konsep tentang struktural fungsionalisme. Ia mengidentifikasi
fungsi dari praktik sosial adalah untuk menjadi relatif pada total struktur sosial yang
ada. Brown menjelaskan bahwa masyarakat adalah suatu sistem relasi yang menjaga
dirinya melalui umpan balik cybernetic, dan lembaga merupakan suatu hal yang
mengatur hubungan yang berfungsi untu menjaga masyarakat sebagai suatu sistem
sosial. Brown memisiahkan struktur sosial berdasarkan dua jenis relitas yaitu organik
dan anorganik. Menurutnya penjelasan terhadap fenomena sosial harus dibangun
dalam tingkat sosial.
5. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk melihat
kondisinobjek secara alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik
pengambilan data diambil secara triangulasi, analisa data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Dalam penelitian
ini peneliti melakukan analisa data untuk membangun hipotesis bukan menguji
hipotesis. Metode ini sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik sebab
kondisinya berada pada kondisi yang alamiah atau sering juga disebut metode
etnographi, sebab metode ini awalnya hanya untuk penelitian antropologi.
Adapaun jenis penelitian ini ada 3, yaitu:
Penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan karakteristik dari suatu fenomena atau realitas yang ada.
Kemudian pemaparan fenomena atau realitas tersebut bersifat kata-kata.
Penelitian fenomenologi masih menggunakan metide deskriptif, namunyang
membedakannya adalah penelitian ini lebih berorientasi pada pengalaman
yang mengungkapkan fennomena khusus atau lebih kepada interpretasi
terhadap suatu kejadian.
Studi kasus adalah jenis penelitian yang mengutamakan perhatian pada suatu
kasus secara terperinci.
Metode etnografi ditujukan untuk meneliti etnografi dengan tujuan memahami
cara hidup seseorang atau sekelompok orang dalam keadaan yang
sesungguhnya. Prosedur penelitiannya sama prosedur penelitian kualitatif
yang lainnya. Hanya saja yang membedakannya yaitu participant observation
dan indepth intervewing.

Karakteristik dai penelitian ini:

Menggunakan latar alamiah atau konteks dari suatu keutuhan


Instrumennya adalah manusia baik peneliti sendiri maupun dengan
bantuan orang lain.
Menggunakan analisis data secara induktif
Melihat proses penyusunan teori substantif yang berasal dari data
Mengmplkan data deskriptif
Mengutamakan proses daripada hasil
Menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan
kenyataan lapangan
Menghendaki agar pengertian dan interpretasi yang diperoleh dari data
lapangan.

Selain itu dalam penelitian kualitatif lebih mengutamakan proses


pengklasifikasian informan adalah berdasarkan snowball. Informan diperoleh
berdasarkan saran informan sebelumnya dan informan merupakan seorang yang
sangat mengetahui mengenai realitas yang diteliti sampai data yang diperoleh
dirasa jenuh.

Anda mungkin juga menyukai