Anda di halaman 1dari 1

Peradangan, respon dipicu oleh kerusakan jaringan hidup.

Respon inflamasi adalah mekanisme


pertahanan yang berkembang dalam organisme yang lebih tinggi untuk melindungi mereka dari
infeksi dan cedera. Tujuannya adalah untuk melokalisasi dan menghilangkan agen yang merugikan
dan untuk menghilangkan komponen jaringan yang rusak sehingga tubuh bisa mulai sembuh.
Responnya terdiri dari perubahan aliran darah, peningkatan permeabilitas pembuluh darah, dan
perpindahan cairan, protein, dan sel darah putih (leukosit) dari peredaran ke tempat kerusakan
jaringan. Respon inflamasi yang berlangsung hanya beberapa hari disebut peradangan akut, sementara
respon durasi yang lebih lama disebut sebagai peradangan kronis.

Persiapan aktivasi komplemen Fungsi utama protein komplemen adalah membantu penghancuran
patogen dengan cara menusuk membran luarnya (lisis sel) atau dengan membuatnya lebih menarik
bagi sel fagositik seperti makrofag (proses yang dikenal sebagai opsonisasi). Beberapa komponen
pelengkap juga mendorong peradangan dengan merangsang sel untuk melepaskan histamin dan
dengan menarik sel fagositik ke tempat infeksi.

Keempat tanda kardinal peradangan-kemerahan (rubrik Latin), panas (kalor), pembengkakan (tumor),
dan rasa sakit (dolor). Kemerahan disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah kecil di daerah luka.
Panas hasil dari peningkatan aliran darah melalui daerah tersebut dan hanya dialami di bagian perifer
tubuh seperti kulit. Demam disebabkan oleh mediator kimia peradangan dan berkontribusi pada
kenaikan suhu pada luka. Bengkak, yang disebut edema, terutama disebabkan oleh akumulasi cairan
di luar pembuluh darah. Rasa sakit yang terkait dengan peradangan sebagian disebabkan oleh distorsi
jaringan yang disebabkan oleh edema, dan juga disebabkan oleh mediator kimia tertentu dari
peradangan, seperti bradikinin, serotonin, dan prostaglandin.

Sedangkan untuk kebiruan yang dialami oleh pasien disebabkan oleh perfusi jaringan yang menurun
akibat dari trauma yang membuat terjadinya hipoksia.

LLD dibagi menjadi 3 yaitu: - Congenital LLD


-Developmental LLD
-Posttraumatic LLD
Berdasarkan skenario, akibat dari dislokasi dari panggul menyebabkan terjadinya LLD. Hal ini bisa
disebabkan oleh dislokasi panggul anterior maupun posterior.

Sumber : http://emedicine.medscape.com/article/823471-overview#a5
http://www.lifebridgehealth.org/RIAO/LimbLengthDiscrepancyLLD.aspx

Anda mungkin juga menyukai