TINJAUAN UMUM
5
Tahun 1973, dibangun pabrik bahan plastik Polypropyline dengan mengolah
gas propylene menjadi biji plastik (polytam pellet), dengan kapasitas produksi
20.000 ton/tahun.
Tahun 1982, dilaksanakan Revamping beberapa unit proses CD II, III dan IV
yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi Kilang Musi dan pembangunan
HVU kapasitas 54 MBSD.
Tahun 1984, dibangun Proyek Aromatik yang diberi nama Plaju Aromatik
Center (PAC) yang bertujuan memenuhi kebutuhan serat polyester di dalam
negeri dengan kapasitas produksi 150.000 ton/tahun.
Tahun 1985, didirikan Asphalt Drum Filling di Plaju dengan kapasitas
produksi 75.000 ton.
Tahun 1985, didirikan Vacuum Distillation Unit (VDU) di Sungai Gerong
dengan kapasitas produksi 48.000 barel per hari.
Tahun 1990, diadakannya proyek Debottlenecking Kilang PTA kapasitasnya
di tingkatkan menjadi 225.000 ton/tahun.
Tahun 1993, pembanguan Proyek Kilang Musi II yang bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas Polypropyline menjadi 45.000 ton/tahun dan
Revamping FCCU dari 15 MBSD menjadi 20,5 MBSD.
Usaha pengembangan Kilang ini bertujuan untuk meningkatkan produksi
tanpa melupakan mutu yang baik. Selain dari pada itu Pertamina Refinery Unit III
juga mengadakan Restrukturisasi.
Tujuan Restrukturisasi yang dilakukan di Pertamina Refinery Unit III Plaju
adalah suatu tindakan proaktif dalam rangka mempersiapkan diri untuk
menghadapi era persaingan global dalam aspek industrialisasi. Hal ini juga untuk
merubah budaya kerja sesuai dengan konsep pola usaha Strategi Business Unit
(SBU). Pola usaha sebelumnya bercirikan Cost Center harus berubah menjadi
Profit Center yaitu kembali kepada bisnis inti dengan mengoptimalkan asset-asset
yang ada untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Pola usaha
strategi Strategi Business Unit (SBU) ini di Pertamina Refinery Unit III Plaju,
mulai diterapkan sejak tanggal 1 Oktober 1998. Dengan adanya program ini dan
kerja keras pekerja diharapkan akan diperoleh Value Creation sebesar 94,16 juta
dollar Amerika pada tahun pertama.
6
Kini program Restrukturisasi baru berjalan beberapa waktu dan tentu saja
hasilnya belum dapat dipetik secara langsung mengingat masih banyak perbaikan-
perbaikan secara menyeluruh.
7
- Solar (HSD), digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor
dengan mesin diesel.
- Diesel IDO (Industrial Diesel Oil), untuk keperluan industri.
- Fuel Oil.
- Pertamax, untuk bahan bakar kendaraan bermotor dengan bilangan
oktan sebesar 92.
8
agar masing-masing bagian mengetahui tugas dan wewenang serta tanggung
jawab pada bidangnya masing-masing.
Pertamina RU III Plaju di pimpin oleh seorang General Manager (GM)
yang dibantu oleh seorang senior manager dan kemudian dibantu oleh beberapa
orang Manager dan Kepala Bagian, manager- manager tersebut ada yang langsung
bertanggung jawab kepada General Manager dan sebagian lagi bertanggung jawab
kepada Senior Manager dan kemudian Senior Manager (SMOM) bertanggung
jawab kepada General manager. serta seorang General Manager dibantu oleh
seorang sekertaris , struktur organisasi PT PERTAMINA RU III Plaju sebagai
berikut :
GM REFINERY
UNIT III
SECRETARY
SMOM
9
a. Workshop Section mempabrikasi, merekondisi, mengganti, menginstal, suatu
peralatan kilang, yang tidak dapat dilakukan dilapangan atau lebih efektif dan
efisien dila dilakukan di Workshop.
b. Maintenace Area I yang mempunyai tugas untuk memelihara,merawat dan
memperbaiki fungsi peralatan kilang CDGP & OM Plaju.
c. Maintenace Area II yang mempunyai tugas untuk memelihara,merawat dan
memperbaiki fungsi peralatan kilang Non BBM Petrokimia Polypropilene,
dan UTL.
d. Maintenace Area III yang mempunyai tugas untuk memelihara,merawat dan
memperbaiki fungsi peralatan kilang Sungai Gerong ( CDGP Sungai Gerong ,
OM Sungai Gerong dan UTL Sungai Gerong).
e. General Maintenace yang mempunyai tugas untuk memelihara dan
memperbaiki fasilitas-fasilitas umum yang ad disekitar kilang.
SMOM
MANAGER
MAINTENANCE EXECUTION
MAINTENANCE AREA I MAINTENANCE AREA II MAINTENANCE AREA III WORKSHOP GENERAL MAINTENANCE
SECTION HEAD SECTION HEAD SECTION HEAD SECTION HEAD SECTION HEAD
10
2.4 Maintenance Area-Maintenance Execution
11
Tujuan-tujuan melakukan maintenance diantaranya adalah :
Semua peralatan dan unit yang ada di kilang plaju antara lain unit CD&GP
OM, dan Dermaga Plaju. CD&GP meliputi Crude Distiller II, Crude Distiller III,
Crude Distiller IV, Stabilizer C/A/B, Straight Run Motor Gas Compressor
(SRMGC), Butane Butylene motor gas compressor (BBMGC), Butane-Butylene
Distiller (BB Distiller), Unit Polimerisasi, dan Unit Alkilasi. Dan untuk unit OM
meliputi seluruh wilayah kerja Oil movement kilang Plaju.
12
2. Non Rotating Equipment (RE/Stationary)
Maintenance Area (MA) mempunyai peranan sangat penting dalam
menunjang operasi kilang RU-III Pertamina Plaju dalam hal pemeliharaan
peralatan yang ada. Salah satu seksi yang berperan penting dalam menjaga
kehandalan peralatan kilang yaitu seksi stationary, Seksi stationary yaitu seksi
yang melakukan perbaikan/pemeliharaan peralatan Non Rotating (Stationary)
peralatan seperti perpipaan, tangki, Heat Exanger, coloum, reaktor, vessel, accu
tank, dan lain lain (sesuatu yang tidak bergerak).
3. Electrical
Maintenance Area (MA) mempunyai peranan sangat penting dalam
menunjang operasi kilang RU-III Pertamina Plaju dalam hal pemeliharaan
peralatan yang ada. Salah satu seksi yang berperan penting dalam menjaga
kehandalan listrik di kilang yaitu Seksi Electrical, Seksi Electrical yaitu seksi
yang mengurus hal-hal berkenaan dengan kelistrikan arus kuat, distribusi listrik
ke seluruh wilayah Pertamina, menaikkan dan menurunkan tegangan dan
hubungan listrik arus kuat lainnya.
4. Instrument
Maintenance Area (MA) mempunyai peranan sangat penting dalam
menunjang operasi kilang RU-III Pertamina Plaju dalam hal pemeliharaan
peralatan yang ada. Salah satu peralatan yang penting dilakukan pemeliharaan
untuk kemajuan kilang yaitu Peralatan Instrument. Seksi instrument yaitu seksi
yang mengurus hal-hal yang berkaitan dengan instrumentasi di lapangan, baik itu
sensor, sistem kontrol, ruang kendali, transmiter dan instrumen-instrumen lain di
lapangan. Fungsi Instrument pada suatu proses industri dapat di klasifikasikan
kedalam 4 golongan sebagai berikut :
- Alat ukur ( Measurement )
- Alat Control ( Controller )
- Alat Pengaman ( Safety )
- Alat Analisis ( Analyze )
13