Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM DAN PELAYANAN

KESEHATAN DI INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini walaupun secara sederhana, baik bentuknya

maupun isinya.

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Kewarganegaraan yang mungkin dapat membantu

teman-teman dalam mempelajari hal-hal penting dalam pelajaran Kewarganegaraan. Makalah ini dapat

penulis selesaikan karena bantuan berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Penulis menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

menbangun demi sempurnanya penelian ini. Penulis juga mengharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca.

Yogyakarta, 13 Oktober 2011

penulis
MOTTO

1. Pendidikan itu adalah perhiasan diwaktu senang dan tempatberlindung di waktu susah.

thaha_cool@yahoo.co.id

2. Pengalaman yang pahit membuat seseorang berhati-hati dan tau bahwa manusianya pasti

ada hikmahnya. www.fisikawan.freezoka.com

3. Suatu jalan tidak akan menanjak terus, pasti ada turunnya, begitu pula adegan kehidupan.

www.fisikawan.freezoka.com

4. Bersikaplah seperti lilin yang rela meleleh untuk menerangi menusia.

www.fisikawan.freezoka.com

5. Orang yang bisa memegang perasaan orang lain adalah manusia yang berwibawa.

thaha_cool@yahoo.co.id

6. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. thaha_cool@yahoo.co.id

7. Diam bukan berarti kalah. thaha_cool@yahoo.co.id


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .

KATA PENGANTAR ...

MOTTO ..............................................

DAFTAR ISI ......

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah......

B. Rumusan masalah...

C. Tujuan.....

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kesehatan di Indonesia....

B. Pelayanan Kesehatan di Indonesia.............

C. Undang-undang Kesehatan di Indonesia..........................

D. Kebijakan Kesehatan di Indonesia ........................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan juga

merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping sandang, pangan dan papan. Dengan

berkembangnya pelayanan kesehatan dewasa ini, memahami etika Kesehatan merupakan bagian

penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia,

disamping sandang, pangan dan papan. Dengan berkembangnya pelayanan kesehatan dewasa ini,

memahami etika kesehatan merupakan tuntunan yang dipandang semakin perlu, karena etika kesehatan

membahas tentang tata susila dokter dalam menjalankan profesi, khususnya yang berkaitan dengan

pasien. Oleh karena itu tatanan kesehatan secara normatif menumbuhkan pengembangan hukum

kesehatan bersifat khusus (Lex specialis) yang mengandung ketentuan penyimpangan/eksepsional jika

dibandingkan dengan ketentuan hukum umum (Lex generale).

Konsep dasar hukum kesehatan mempunyai ciri istimewa yaitu beraspek: (1) Hak Azasi

Manusia (HAM), (2) Kesepakatan internasional, (3) Legal baik pada level nasional maupun

internasional, (4) Iptek yang termasuk tenaga kesehatan professional. Komponen hukum kesehatan

tumbuh dari keterpaduan hukum administrasi, hukum pidana, hukum perdata dan hukum internasional.

Dalil yang berkembang dalam hukum kesehatan dan pelayanan kesehatan dapat mencakup legalisasi

dalam moral dan moralisasi dalam hukum sebagai suatu dalil yang harus mulai dikembangkan dalam

pelayanan kesehatan. Secara normatif menurut Undang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992,

harus mengutamakan pelayanan kesehatan: 1. Menjadi tanggung jawab pemerintah dan swasta dengan

kemitraan kepada pihak masyarakat. 2. Semata-mata tidak mencari keuntungan. Dua batasan nilai

norma hukum tersebut perlu ditaati agar tidak mengakibatkan reaksi masyarakat dan tumbuh konflik

dengan gugatan/tuntutan hukum. (http://sumberpencarianartikel.com/aspek-hukum-dalam-pelayanan-

kesehatan/#)
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem kesehatan di Indonesia?

2. Bagaimana pelayanan kesehatan di Indonesia?

3. Bagaimana Undang-Undang kesehatan di Indonesia?

4. Bagaimana kebijakan di Indonesia?

C. Tujuan Khusus

1. Untuk Mengetahui bagaimana sistem kesehatan di Indonesia.

2. Untuk Mengetahui bagaimana pelayanan kesehatan di Indonesia.

3. Untuk Mengetahui bagaimana Undang-Undang kesehatan di Indonesia.

4. Untuk Mengetahui bagaimana kebijakan di Indonesia.

D. Tujuan Umum

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi siswa, antara

lain sebagai berikut :

1. Diharapkan dapat menjadikan manusia lebih mementingkan kesehatannya dahulu

daripada pekerjaanna.

2. Diharapkan kaum remaja dapat menyikapi diri terhadap kemajuan sistem kesehatan

sebagai tuntutan di era globalisasi seperti saat ini.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kesehatan di Indonesia

Sistem kesehatan adalah kumpulan dari berbagai pengertian sistem dari beberapa pengertian.

Sedangkan dari WHO sendiri mengartikan sistem kesehatan sebagai seluruh kegiatan yang mana

mempunyai maksud utama untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan. Sehingga dalam hal ini

tidak saja pelayanan kesehatan formal, tapi juga non formal, seperti halnya pengobatan tradisional.

Sistem kesehatan tidak terbatas pada suatu institusi yang mengatur, membiayai, atau memberikan

pelayanan, namun juga termasuk kelompok aneka organisasi yang memberikan masukan pada

pelayanan kesehatan, utamanya sumber daya manusia, sumber daya fisik (fasilitas dan alat), serta

pengetahuan/teknologi. Sistem kesehatan mempunyai empat fungsi pokok yaitu: Pelayanan kesehatan,

pembiayaan kesehatan, penyediaan sumberdaya dan stewardship/ regulator. Fungsi-fungsi tersebut

akan direpresentasikan dalam bentuk sub-subsistem dalam sistem kesehatan, dikembangkan sesuai

kebutuhan. Masing-masing fungsi/subsistem akan dibahas tersendiri. Selain aktivitas kesehatan

masyarakat tradisional seperti promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, peningkatan keamanan

lingkungan dan jalan raya , pendidikan yang berhubungan dengan kesehatan merupakan bagian dari

sistem.

B. Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Pelayanan kesehatan dapat diperoleh dari tingkat puskesmas, rumah sakit, dokter praktek

swasta, dam lain-lain. Pelayanan kesehatan di Indonesia sangat buruk karena itu banyak masyarakat

yang menuntut perbaikan pelayanan kesehatan. Sedangkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

dibutuhkan tenaga kesehatan yang trampil dan fasilitas rumah sakit yang baik, tetapi tidak semua

rumah sakit dapat memenuhi kriteria tersebut sehingga meningkatnya kerumitan system pelayanan

kesehatan saat ini. Salah satu penilaian dari pelayanan kesehatan dapat kita lihat dari pencatatan rekam

medis atau rekam kesehatan. Dari pencatatan rekam medis dapat mengambarkan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan pada pasien, juga meyumbangkan hal penting dibidang hukum kesehatan,

pendidikan, penelitian dan akriditasi rumah sakit. Yang harus dicatat dalam rekam medis mencakup hal-

hal seperti di bawah ini; 1. Identitas Penderita dan formulir persetujuan atau perizinan. 2. Riwayat

Penyakit. 3. Laporan pemeriksaan Fisik. 4. Instruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda tangan

dokter yang berwenang. 5. Catatan Pengamatan atau observasi. 6. Laporan tindakan dan penemuan. 7.

Ringkasan riwayat waktu pulang. 8.Kejadian-kejadian yang menyimpang. Rekam medis mengandung

dua macam informasi yaitu; 1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan, yaitu merupakan catatan

mengenai hasil pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, pengamatan mengenai penderita, mengenai hal

tersebut ada kewajiban simpan rahasia kedokteran. 2. Informasi yang tidak mengandung nilai

kerahasiaan suatu hal yang harus diingat bahwa berkas catatan medik asli tetap harus disimpan di

rumah sakit dan tidak boleh diserahkan pada pasien, pengacara atau siapapun. Berkas catatan medik

tersebut merupakan bukti penting bagi rumah sakit apabila kelak timbul suatu perkara, karena memuat

catatan penting tentang apa yang telah dikerjakan dirumah sakit. Catatan medik harus disimpan selama

jangka waktu tertentu untuk dokumentasi pasien. Untuk suatu rumah sakit rekam medis adalah penting

dalam mengadakan evaluasi pelayanan kesehatan, peningkatan efisiensi kerja melalui penurunan

mortalitas, morbiditas dan perawatan penderita yang lebih sempurna. Pengisian rekam medis serta

penyelesaiannya adalah tanggung jawab penuh dokter yang merawat pasien tersebut, catatan itu harus

ditulis dengan cermat, singkat dan jelas. Dalam menciptakan rekam medis yang baik diperlukan adanya

kerja sama dan usaha-usaha yang bersifat koordinatif antara berbagai pihak yang samasama melayani

perawatan dan pengobatan terhadap penderita.

C. Undang-undang Kesehatan di Indonesia

Hukum kesehatan merupakan suatu bidang ilmu hukum yang relatif masih baru di

Indonesia. Hukum kesehatan mencakup segala peraturan dan aturan yang secara langsung berkaitan

dengan pemeliharaan dan perawatan kesehatan yang terancam atau kesehatan yang rusak. Hukum

kesehatan mencakup penerapan hukum perdata dan hukum pidana yang berkaitan dengan hubungan
hukum dalam pelayanan kesehatan. Subyek-subyek hukum dalam sistem hukum kesehatan adalah:

a. Tenaga kesehatan sarjana yaitu: dokter, dokter gigi, apoteker dan sarjana lain di bidang kesehatan.

b. Tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah; bidang farmasi, bidang kebidanan, bidang

perawatan, bidang kesehatan masyarakat, dll.

D. Kebijakan Kesehatan di Indonesia

Kebijakan kesehatan Indonesia dibuat berdasarkan keputusan-keputusan sebagai berikut:

1. SKep Men Kes RI No 99a/Men.Kes /SK/III/1982 Tentang berlakunya Sistem Kesehatan Nasional.

2. TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan.

3. Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang pokok-pokok kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan

kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah

pusat dan daerah.

6. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 574/ Men.Kes. `/SK/IV/2000 tentang Pembangunan

Kesehatan Menuju Indonesia sehat tahun 2010.

7. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 1277/Men. Kes/SK/X/2001 tentang Susunan organisasi

dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kaidah hukum diperlukan dalam mengatur hubungan antar manusia, sehingga tidak mengherankan

jika dewasa ini aspek hukum juga terkait dengan bidang kesehatan.

2. Dalam melaksanakan profesi seorang dokter harus mentaati etik kedokteran supaya terhindar dari

jeratan hukum kedokteran yang merupakan bagian dari hukum kesehatan.

3. Dewasa ini malpraktek masih sering terjadi, meskipun peraturan-peraturan yang mengatur tentang

hal tersebut telah ada.

DAFTAR PUSTAKA
thaha_cool@yahoo.co.id

www.fisikawan.freezoka.com

(http://sumberpencarianartikel.com/aspek-hukum-dalam-pelayanan-kesehatan/#)

Anda mungkin juga menyukai