BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Istilah SPA (Solus Per Aqua) yang artinya melakukan perawatan tubuh
dengan air sebagai medianya. Spa bayi sebenarnya memiliki pengertian sama
dengan spa dewasa hanya diperuntukkan untuk bayi dan lebih sederhana
prosesnya. Melalui kegiatan spa, bayi dapat merasakan relaksasi dan bertujuan
merangsang saraf sensoris dan motoris bayi lebih dini dengan stimulus-stimulus
tertentu sehingga bayi dapat tumbuh aktif serta lebih optimal baik secara fisik
maupun mentalnya. Hal tersebut dapat diperoleh secara maksimal apabila
dilakukan secara rutin, dengan beberapa syarat yang telah ditetpkan.
Kegiatan pada baby spa antara lain pijat bayi, renang bayi, serta olahraga
bayi. Dimana setiap kegiatan mempunyai manfaat, persyaratan, indikasi dan
kontraindikasi, serta proses yang berbeda. Kegiatan ini dapat dilakukan pada bayi
mulai usia 2 bulan sampai 1 tahun. Optimalnya pada usia 3-6 karena setelah usia 3
bulan neck control sudah baik sehingga kepala bayi dapat tegak. Bayi juga
memiliki sepasang refleks yang dapat membuat mereka berenang dengan baik
yaitu refleks menyelam (dive reflek) dan refleks berenang (swim reflek).
Pelaksanaan kegiatan baby spa tidak semuaya berjalan sesuia harapan,
terkadang terjadi pengalaman traumatis seperti pada bayi karena kesalahan dalam
melakukan tindakan seperti bahaya baby neck ring, bayi bisa tenggelam, ataupun
ynag lainnya. Untuk itu, baby spa sebaiknya dilakukan oleh terapis atau orang
yang berpengalaman atau mendapat pelatihan mengenai kegiatan baby spa. Hal ini
dilakukan agar bayi endapat manfaat yang optimal serta menghindari traumatis
yang mungkin terjadi.

4.2 Saran
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu memahami seputar kegiatan dalam baby
spa dan mengamati masalah potensial yang mungkin terjadi karena
kegiatan tersebut.
b. Bagi Petugas Kesehatan
Seluruh rangkaian baby spa dapat dilakukan dibawah pengawasan
fisioterapis atau tenaga profesional lain agar tidak terjadi cedera ataupun
kesalahan yang berakibat fatal.