Anda di halaman 1dari 2

GASTROENTERITIS

No. Kode : SPO/UKP/RI/ Ditetapkan Oleh Kepala


Terbitan : 01 Puskesmas
No. Revisi : 00 Kembang Tanjong
LOGO SPO Tgl. Mulai Berlaku : 24/01/2017
Halaman : 1/1 H.Amir Hamzah, S.Sos.MMKes
NIP: 19641231 199002 1 008

Pengertian Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang
ditandai dengan diare dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.

Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan gastroenteritis bagi pasien di Puskesmas


Kembang Tanjong
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.050/ /SK/I/PKM tentang Kebijakan Mutu
Puskesmas dan Keselamatan Pasien
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514-2015 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di FKTP
5. Langkah-langkah:
a. Petugas memanggil pasien
b. Petugas menyapa pasien
c. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit sekarang, apakah pasien mengeluhkan
buang air besar (BAB) lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lendir, berapa kali sehari?
adakah disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau kembung), mual dan muntah serta
tenesmus. Adakah riwayat bepergian ke daerah dengan wabah diare, riwayat intoleransi laktosa
(terutama pada bayi), konsumsi makanan iritatif, minum jamu, diet cola, atau makan obat-
obatan seperti laksatif, magnesium hidroklorida, magnesium sitrat, obat jantung 113 quinidine,
obat gout (kolkisin), diuretika (furosemid, tiazid), toksin (arsenik, organofosfat), insektisida,
kafein, metil xantine, agen endokrin (preparat pengantian tiroid), misoprostol, mesalamin,
antikolinesterase dan obat-obat diet perlu diketahui.
d. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
1. Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung
dan pernapasan serta tekanan darah.
2. Mencari tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaran, rasa haus, dan turgor kulit abdomen dan
tanda-tanda tambahan lainnya: ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata: cekung atau tidak,
ada atau tidaknya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah.
3. Pernapasan yang cepat indikasi adanya asidosis metabolik.
4. Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemia.
5. Pemeriksaan ekstremitas perlu karena perfusi dan capillary refill dapat menentukan derajat
dehidrasi yang terjadi.
e. Petugas menegakkan diagnose GE ditegakkan berdasarkan anamnesis (BAB cair lebih dari 3
kali sehari) dan pemeriksaan fisik (ditemukan tanda-tanda hipovolemik dan pemeriksaan
konsistensi BAB). Untuk diagnosis defenitif dilakukan pemeriksaan penunjang.
d. Petugas memberikan penatalaksanaan:
1. Memberikan cairan dan diet adekuat
2. Pemberian terapi antimikroba empirik diindikasikan pada pasien yang diduga mengalami
infeksi bakteri invasif, travellers diarrhea, dan imunosupresi. Antimikroba: pada GE akibat
infeksi diberikan antibiotik atau antiparasit, atau antijamur tergantung penyebabnya.

1
Antimikroba, antara lain:
- Golongan kuinolon yaitu Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari selama 5-7 hari, atau
- Trimetroprim/Sulfametoksazol 160/800 2x 1 tablet/hari.
- Apabila diare diduga disebabkan oleh Giardia, Metronidazol dapat digunakan dengan dosis
3x500 mg/ hari selama 7 hari.
- Bila diketahui etiologi dari diare akut, terapi disesuaikan dengan etiologi.
3. Obat antidiare, antara lain:
- Turunan opioid: Loperamid, Difenoksilat atropin, Tinktur opium.
- Obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan disentri yang disertai demam, dan
penggunaannya harus dihentikan apabila diare semakin berat walaupun diberikan terapi.
- Bismut subsalisilat, hati-hati pada pasien immunokompromais, seperti HIV, karena dapat
meningkatkan risiko terjadinya bismuth encephalopathy.
- Obat yang mengeraskan tinja: atapulgit 4x2 tablet/ hari atau smectite 3x1 sachet diberikan
tiap BAB encer sampai diare stop.
- Obat anti sekretorik atau anti enkefalinase: Racecadotril 3x1
Penatalaksanaan pada pasien anak
1. Rehidrasi menggunakan oralit osmolalitas rendah
2. Zinc diberikan 10 hari berturut-turut
3. Teruskan pemberian ASI dan makanan
4. Antibiotik selektif
5. Nasihat kepada orang tua
e. Petugas memberi edukasi sesuai dengan terapi non farmakologi dan efek samping obat

1. Rawat jalan
2. Laboratorium
3. Apotik

7. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Catatan tindakan

Anda mungkin juga menyukai