5.Kita telah lama mengetahui bahwa dengan adanya sekresi renin yang berlebihan,
mengakibatkan peningkatan kadar natrium dan volume cairan, sehingga terjadi hipertensi.
Hal ini disebut sebagai renin dependent hypertension. Untuk penanganannya, harus dengan cara
pemberian obat oleh dokter atau dengan melakukan neprektomi.6
Tujuan dari terapi hipertensi adalah untuk mencapai atau menjaga tekanan darah kurang dari
140/90 mmHg, tentunya dengan menggunakan metode yang tepat. Pada
penelitian ini tampak bahwa 81,5% penderita dengan inisiasi hemodialisa mengalami hipertensi.
Apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat, maka kemugkinan terjadinya komplikasi pada
organ tubuh lainnya sulit untuk dicegah.
Oleh karena itu kerjasama perawat, dokter dan pasien dalam upaya mencegah timbulnya
komplikasi akibat hipertensi secara dinim sangatlah penting. Dengan tehnik
ultrafiltrasi yang tepat oleh para perawat saat terapi hemodialisis dilakukan, serta pemberian obat
yang tepat oleh dokter, maka akan dapat memberikan hasil yang lebih baik.
Apabila tekanan darah tidak berkurang walaupun berat badan kering telah tercapai, maka obat-
obat antihipertensi sudah harus segera diberikan. Pada penderita yang telah mendapatkan obat
antihipertensi pada saat hemodialisa dilakukan, maka obat yang sama harus dilanjutkan dan
dosisnya disesuaikan dengan penurunan tekanan darah saat dilakukan
ultrafiltrasi cairan. Obat antihipertensi harus segera diberikan pada penderita dengan tekanan
darah 180/115 mmHg, atau pada penderita dengan kerusakan organ lainnya, seperti pada
penderita dengan retinopathy, gagal jantung, aneurisme aorta, dll.