Anda di halaman 1dari 7

Assalamulaikum dokter

Maaf mengganggu

Saya mau melaporkan kasus hari ini dokter

IDENTITAS

Nama: Ny. M

TTL : 20-06-1976

Umur: 40 th

MRS : 10 / 8 / 2016 jam 15.00

ANAMNESIS

Keluhan Utama : Terasa mbliyur saat beraktivitas

RPS : Pasien kiriman dari BPM yuni tanggal 10 agustus 2016 jam 14.30 dengan rujukan : GIIIP3003 UK
34/35 mgg THIU + PEB. Keluhan kenceng-kenceng tidak ada, lendir darah (-), merembes cairan dari jal
an lahir (-).

Keluhan lain : mata kabur (-), kejang (-), nyeri perut kanan atas (-)

RPD : HT (+) riw obat : captopril, DM (+) rutin kontrol sebelum hamil, riw obat : glibenklamid , e
klampsia (+) riw persalinan 1, Alergi (-), Asma (-)

HPHT : 13 12 2015

TP : 20 09 2016

UK : 34 / 35 minggu

R. Menikah : 1x 23 tahun

R. KB : -

R. Persalinan : I : 9 bln/ sptB / RSUD / perempuan/perempuan / 1500/1500 / 23 th

II : 9 bln/ sptB / Dukun / laki-laki / 3200 / 17 th

R. ANC : 7 x di bidan (tensi sering tinggi), USG 1 X


STU

Kesadaran : 4-5-6 Compos Mentis

VS : TD : 230/140 N: 93 RR: 21 tax: 36,7

Kepala / Leher : a/i/c/d : -/-/-/-, dbn

Thorax : Cor / Pulmo : dbn

Abdomen : dbn

Ekstremitas : edema tungkai bawah (+)

STObs: TFU: 25 cm

DJJ: (+) 108x/mnt

His: -

Letak: kepala

VT: -

PEMERIKSAAN PENUNJANG

LAB :

Hb : 12,3

leu : 15.000

trombosit : 300.000

SGPT : 22 (N)

SGOT : 20 (N)

protein uri + 3

CLUE N CUE

Wanita 40 thn
KU : mbliyur saat beraktivitas

RPD : HT (+), DM (+), eklampsia (+) riw persalinan 1

UK : 34 / 35 minggu

TD : 230/140 mmHg

VT: -

TFU: 25 cm

DJJ: (+) 108 x/mnt

His: -

Letak: kepala

protin uri + 3

Problem List

fetal distress

HT kronis superimposed preeclampsia

DM pre-gestasional

Initial diagnosis

GIIIP3003 UK 34/35 mgg THIU + let kep + PEB s.i preeklmpsia + DM pre gestasional + Primi tua sekun
der + grande multi + TBJ : 1800 g

Planning diagnosis

Lab : GDP, G2PP

USG

NST

Planning terapi
- MRS

- O2 masker 5-6 lpm

- pro Cito SC + loading SM

- px dipuasakan untuk persiapan operasi

Planning monitoring

- Vital Sign (Tensi, Nadi, RR, suhu )


- Saturasi O2
- DJJ

Planning edukasi

Memberitahukan kepada ibu dan keluarga mengenai kehamilan ibu

Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan terhadap kehamilan ibu

Memberitahukan resiko yang akan terjadi terhadap kehamilan ibu

Memberitahukan prognosis terhadap kondisi ibu dan anak.

Landasan teori singkat

Superimposed preeklampsia pada hipertensi kronik

Ibu dengan riwayat hipertensi kronik (sudah ada sebelum usia kehamilan 20 minggu)

Tes celup urin menunjukkan proteinuria >+1 atau trombosit <100.000 sel/uL pada usia kehamilan >
20 minggu

a. Tatalaksana Umum

Ibu hamil dengan preeklampsia harus segera dirujuk ke rumah sakit.

Pencegahan dan tatalaksana kejang

- Bila terjadi kejang, perhatikan jalan napas, pernapasan (oksigen), dan sirkulasi (cairan intravena)
.
- MgSO4 diberikan secara intravena kepada ibu dengan eklampsia (sebagai tatalaksana kejang)
dan preeklampsia berat (sebagai pencegahan kejang).
- Pada kondisi di mana MgSO4 tidak dapat diberikan seluruhnya, berikan dosis awal (loading do
se) lalu rujuk ibu segera ke fasilitas kesehatan yang memadai.
- Lakukan intubasi jika terjadi kejang berulang dan segera kirim ibu ke ruang ICU (bila tersedia) y
ang sudah siap dengan fasilitas ventilator tekanan positif.

CARA PEMBERIAN MGSO4

- Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk mencegah kejang atau kejang berulang.
- Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4 dalam 6 jam sesuai prosedur.

CARA PEMBERIAN DOSIS AWAL

Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml akuades

Berikan larutan tersebut secara perlahan IV selama 20 menit

Jika akses intravena sulit, berikan masing-masing 5 g MgSO4 12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
di bokong kiri dan kanan

CARA PEMBERIAN DOSIS RUMATAN

Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dalam 500 ml larutan Ringer
Laktat/Ringer Asetat, lalu berikan secara IV dengan kecepatan 28 tetes/menit selama 6 ja
m, dan diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila eklampsia) La
kukan pemeriksaan fisik tiap jam, meliputi tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi perna
pasan, refleks patella, dan jumlah urin. Bila frekuensi pernapasan < 16 x/menit, dan/atau t
idak didapatkan refleks tendon patella, dan/atau terdapat oliguria (produksi urin <0,5 ml/
kg BB/jam), segera hentikan pemberian MgSO4.
Jika terjadi depresi napas, berikan Ca glukonas 1 g IV (10 ml larutan 10%) bolus dalam 10
menit.
Selama ibu dengan preeklampsia dan eklampsia dirujuk, pantau dan nilai adanya perburu
kan preeklampsia. Apabila terjadi eklampsia, lakukan penilaian awal dan tatalaksana kega
watdaruratan. Berikan kembali MgSO4 2 g IV perlahan (15-20 menit). Bila setelah pember
ian MgSO4 ulangan masih terdapat kejang, dapat dipertimbangkan pemberian diazepam
10 mg IV selama 2 menit.

Syarat pemberian MgSO4

Tersedia Ca Glukonas 10%,

Ada refleks patella


Jumlah urin minimal0,5ml/kg BB/jam

Antihipertensi

- Ibu dengan hipertensi berat selama kehamilan perlu mendapat terapi antihipertensi.
- Pilihan antihipertensi didasarkan terutama pada pengalaman dokter dan ketersediaan obat. Be
berapa jenis antihipertensi yang dapat digunakan misalnya:

Nifedipin 4 x 10-30 mg per oral (short acting) Dapat menyebabkan hipoperfusi

1 x 20-30 mg per oral (long acting/ pada ibu dan janin bila diberikan

Adalat OROS) sublingual

Nikardipin 5 mg/jam, dapat dititrasi 2,5 mg/jam tiap 5 menit hingga maksimum 10 mg/jam

Metildopa 2 x 250-500 mg per oral (dosis maksimum 2000 mg/hari)

Antihipertensi golongan ACE inhibitor (misalnya kaptopril), ARB misalnya valsartan), dan kloroti
azid dikontraindikasikan pada ibu hamil.

- Ibu yang mendapat terapi antihipertensi di masa antenatal dianjurkan untuk melanjutkan terapi antihi
pertensi hingga persalinan

- Terapi antihipertensi dianjurkan untuk hipertensi pascasalin berat.

-Pemeriksaan penunjang tambahan

Hitung darah perifer lengkap (DPL)

Golongan darah ABO, Rh, dan uji pencocokan silang

Fungsi hati (LDH, SGOT, SGPT)

Fungsi ginjal (ureum, kreatinin serum)

Profil koagulasi (PT, APTT, fibrinogen)

USG (terutama jika ada indikasi gawat janin/pertumbuhan janin terhambat)

Pertimbangan persalinan/terminasi kehamilan

- Pada ibu dengan eklampsia, bayi harus segera dilahirkan dalam 12 jam sejak terjadinya kejang.
- Induksi persalinan dianjurkan bagi ibu dengan preeklampsia berat dengan janin yang belum vi
able atau tidak akan viable dalam 1-2 minggu.
- Pada ibu dengan preeklampsia berat, di mana janin sudah viable namun usia kehamilan belum
mencapai 34 minggu, manajemen ekspektan dianjurkan, asalkan tidak terdapat kontraindikasi.
Lakukan pengawasan ketat.
- Pada ibu dengan preeklampsia berat, di mana usia kehamilan antara 34 dan 37 minggu, manaj
emen ekspektan boleh dianjurkan, asalkan tidak terdapat hipertensi yang tidak terkontrol, disfu
ngsi organ ibu, dan gawat janin. Lakukan pengawasan ketat.
- Pada ibu dengan preeklampsia berat yang kehamilannya sudah aterm, persalinan dini dianjurk
an.
- Pada ibu dengan preeklampsia ringan atau hipertensi gestasional ringan yang sudah aterm, in
duksi persalinan dianjurkan.
- Tidak ada bukti yang menunjukkan manfaat dari pembatasan aktivitas (istirahat di rumah), pem
batasan asupan garam, dan pemberian vitamin C dan E dosis tinggi

Anda mungkin juga menyukai