Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI IBU HAMIL DAN TANDA-TANDA PERSALINAN

Disusun oleh :

Cindy Sukma Pertiwi, S.Kep


Dameria Sonata, S.Kep
Ellen Debora, S.Kep
Widya Mona, S.Kep
Yusdina Rizki Banurea, S.Kep

Ruangan : Puskesmas Rumbai Pekanbaru

Pembimbing:

Dince, SST

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS RIAU
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Gizi ibu hamil dan tanda-tanda persalinan


Sasaran -: Sasaran Langsung
Seluruh pasien yang dalam masa antenatal di wilayah kerja
Puskesmas Rumbai
- Sasaran Tidak Langsung
Seluruh pasien dan keluarga pasien di wilayah kerja
Puskesmas Rumbai

Penyuluh : Ners Muda PSIK UR


Waktu : 16.00 Selesai
Hari/tanggal : Jumat, 10 November2017
Tempat : Klinik Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai

A. Latar Belakang
Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil,
karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya
dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam
makanan yang dikonsumsi (Derek, 2005). Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin
memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus
mendapat gizi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu
hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus
ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik.
Selama hamil ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap
membesarkan janin yang dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan untuk memproduksi
ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik
pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain : anemia, perdarahan dan berat
badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses
persalinan dimana dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature, perdarahan
setelah persalinan, kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi lahir rendah
(Zulhaida, 2005).
WHO melaporkan bahwa setengah ibu hamil mengalami anemia, secara global 55%
dimana secara bermakna trimester III lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan
dengan trimester I dan II. Masalah ini disebabkan kurangnya defesiensi zat besi dengan
defisiensi zat gizi lainnya (Mc Carthy dan Maine, 1992). Di negara yang berkembang
termasuk Indonesia masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
utama dan merupakan penyebab kematian wanita. Tidak dapat dipungkiri lagi dari masa
kehamilan menjadi saat yang paling berbahaya bagi wanita dalam hidupnya (Nurn, 2002).
Prevalensi anemia di Indonesia tahun 1970-an, wanita hamil sekitar 46,5-70% pada
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992 dengan angka anemia ibu hamil
sebesar 63,5% sedangkan data SKRT turun menjadi 50,9%. Pada tahun 1999 didapatkan
anemia gizi pada ibu hamil sebesar 39,5%, tahun 2001, didapatkan anemia zat gizi pada
ibu hamil mencapai 40,1%, banyak faktor yang terkait dengan status anemia ibu hamil
yaitu status sosial ekonomi, serta perolehan tablet zat besi (Fe) (Pasaribu, 2006).
Selain gizi pada ibu hamil, mengetahui tanda-tanda persalinan juga sangat penting
terutama bagi ibu primi atau yang pertama kali hamil. Hal tersebut dimaksudkan agar
nantinya ibu dan keluarga sudah bersiap diri ketika sudah muncul adanya tanda ibu akan
melahirkan dan mencegah terjadinya kematian ibu dan anak karna penanganan yang
terlambat.

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan di ruangan, diharapkan peserta penyuluhan dapat
memahami mengenai gizi yang baik bagi ibu hamil dan tanda-tanda persalinan

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan ini , peserta penyuluhan dapat :
1. Mengetahui tentang pengertian kehamilan.

2. Mengetahui tentang pengertian persalinan.

3. Mengetahui tanda-tanda persalinan.

4. Mengetahui tentang gizi yang baik pada ibu hamil.

5. Mengetahui tentang menu .yang baik selama masa kehamilan


D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media
1. LCD + Leptop
2. Materi (terlampir)
3. Leaflet
4. Kamera untuk dokumentasi

F. Proses Kegiatan Penyuluhan


No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. 1. Pembukaan 1. Membalas salam
5 menit 2. Menyampaikan salam 2. Memperhatikan
3. Menyampaikan tujuan
2. 1. Menjelaskan tentang 1. Menyimak dan
pengertian kehamilan dan memperhatikan
20 Menit persalinan.
2. Menjelaskan tentang tanda-
tanda persalinan.
3. Menjelaskan gizi yang baik
bagi ibu hamil.

3. 1. Memberikan kesempatan 1. Bertanya


kepada peserta untuk 2. Mempraktikkan
bertanya
10 Menit 2. Memberikan kesempatan
bagi peserta untuk
memperagakan materi yang
disampaikan
4. 1. Penutup 1. Memperhatikan
5 menit 2. Kesimpulan 2. Memberi salam
3. Salam
G. Setting tempat

M P
O
A A A A A

F F
Keterangan:
P : Penyaji A : Peserta
F : Fasilitator O : Observer
M : Moderator

H. Uraian Tugas/Pengorganisasian
a. Moderator : Ellen Debora, S.Kep
b. Penyaji : Dameria Sonata, S.Kep
c. Fasilitator : Cindy Sukma P, S.Kep
d. Perlengkapan dan Konsumsi : Widya Mona,S.Kep
e. Observer : Yusdina Rizki, S.Kep
Rincian tugas
a. Moderator :
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelalaskan tujuan dari penyuluhan
4) Menyebutkan materi yang akan di berikankan
5) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
6) Menuliskan pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan
7) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi
8) Mengatur waktu penyuluhan
b. Penyaji
1) Menggalipengetahuan peserta tentang materi penyuluhan
2) Menjelaskan materi mengenai penyuluhan
3) Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan
c. Fasilitator
1) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
2) Memotivasi kliendankeluarga agar berpartisipasi dalam penyuluhan
3) Memotivasi kliendankeluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
4) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
5) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
d. Perlengkapan dan Konsumsi
1) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
2) Menyediakan snack sebelum memulai penyuluhan
e. Observer
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
3) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
I. Kriteria Evaluasi
a. Prosedur : Post test
b. Bentuk Pertanyaan : Langsung
c. Soal pertanyaan :
- Apa pengertian pengertian kehamilan.
- Apa saja pengertian persalinan.
- Apa saja tanda persalinan.
- Apa saja gizi yang baik bagi ibu hamil.
- Apa saja menu yang baik bagi ibu hamil.
GIZI IBU HAMIL DAN TANDA-TANDA PERSALINAN

A. Konsep Kehamilan dan Tanda Persalinan


a. Kehamilan
Kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi
dan berakhir permulaan persalinan (Manuaba, 1998). Konsepsi dapat terjadi jika
beberapa kriteria berikut dipenuhi :
1. Senggama harus terjadi pada bagian siklus repoduksi wanita yang tepat.
2. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehari pada saat ovulasi.
3. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama
ejakulasi.
4. Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai penetrasi
dan membuahi ovum.
Konsepsi memiliki kemungkinan yang paling berhasil jika hubungan seksual
berlangsung tepat sebelum ovulasi (Jones, 2006). Menurut Mochtar (1998) lama
kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm 280-300 hari dengan perhitungan
sebagai berikut :
1. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat badan janin 1000 gram, bila
berakhir disebut keguguran (abortus).
2. Kehamilan 28-36 minggu, dengan berat badan janin 1000-2500 gram. Bila
terjadi persalinan, disebut partus prematurus.
3. Kehamilan melebihi 28 minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir
janin disebut post matur (serotinus).
Kehamilan terbagi atas 3 trimester yaitu :
1. Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu
2. Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu
3. Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu.
Tanda-tanda kehamilan menurut Mochtar (1998) dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Tanda presumtif : amenorea (tidak haid), mual, muntah, mengidam, anoreksia
(tidak selera makan), sering miksi, pigmentasi kulit.
2. Tanda kemungkinan hamil : perut membesar, uterus membesar.
3. Tanda-tanda pasti hamil (tanda positif) : gerakan janin yang dapat dilihat atau
dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin, denyut jantung janin, terlihat
tulang janin dalam foto rongent.
b. Persalinan
Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membrane dari
dalam rahim melalui jalan lahir. Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri dan melalui jalan lahir maka hal ini disebut persalinan spontan. Sebaliknya
bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps,
atau dilakukan dengan operasi section caesaria maka disebut persalinan buatan.
Pengetahuan tentang persalinan dan tanda-tanda persalinan diharapkan akan
mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kemampuan ibu untuk beradaptasi
terhadap ketidaknyamanan yang timbul selama proses persalinan. Tanda-tanda
persalinan antara lain (Depkes RI, 2007):
1. Keluar lender bercampur darah
Selama kehamilan bayi tersumbat dalam rahim oleh gumpalan lender
yang lengket pada leher rahim. Saat persalinan dimulai dan serviks mulai
membuka, gumpalan mucus tadi terhalau. Pada saat bersamaan membrane
yang mengelilingi bayi dan cairan amniotic agak memisah dari dinding rahim.
Penampakan dari darah dan mucus yang keluar tampak bagai cairan lengket
berwarna merah muda, hal ini bisa kita lihat sebelum muncul tanda-tanda
persalinan lainnya
Apa yang harus dilakukan:
Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi beberapa hari sebelum
persalinan, jadi tunggulah sampai terdapat mendapatkan kontraksi yang teratur
atau air ketuban pecah, sebelum pergi bidan atau kerumah sakit. Anjurkan
pasien menghubungi dokter bila terjadi pendarahan hebat.
2. Kontraksi (His)
Ibu terasa kenceng-kenceng sering, teratur dengan nyeri dijalarkan dari
pinggang ke paha.Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon oksitosin yang
secara fisiologis membantu dalam proses pengeluaran janin.
Ada 2 macam kontraksi yang pertama kontraksi palsu (Braxton hicks)
dan kontraksi yang sebenarnya. Pada kontraksi palsu berlangsung sebentar,
tidak terlalu sering dan tidak teratur, semakin lama tidak ada peningkatan
kekuatan kontraksi. Sedangkan kontraksi yang sebenarnya bila ibu hamil
merasakan kenceng-kenceng makin sering, waktunya semakin lama, dan
makin kuat terasa, diserta mulas atau nyeri seperti kram perut. Perut bumil
juga terasa kencang. Kontraksi bersifat fundal recumbent/nyeri yang dirasakan
terjadi pada bagian atas atau bagian tengah perut atas atau puncak kehamilan
(fundus), pinggang dan panggul serta perut bagian bawah. Tidak semua ibu
hamil mengalami kontraksi (His) palsu. Kontraksi ini merupakan hal normal
untuk mempersiapkan rahim untuk bersiap mengadapi persalinan.
3. Pembukaan serviks . primi >1,8cm dan multi 2,2cm
Terjadi pembukaan serviks . primi (Pertama hamil) >1,8cm dan multi
(lebih dari satu kali hamil) 2,2cm. Biasanya pada bumil dengan kehamilan
pertama, terjadinya pembukaan ini disertai nyeri perut. Sedangkan pada
kehamilan anak kedua dan selanjutnya, pembukaan biasanya tanpa diiringi
nyeri. Rasa nyeri terjadi karena adanya tekanan panggul saat kepala janin
turun ke area tulang panggul sebagai akibat melunaknya rahim. Untuk
memastikan telah terjadi pembukaan, tenaga medis biasanya akan melakukan
pemeriksaan dalam (vaginal touche).
4. Pecahnya ketuban
Tanda selanjutnya pecahnya ketuban, di dalam selaput ketuban
(korioamnion) yang membungkus janin, terdapat cairan ketuban sebagai
bantalan bagi janin agar terlindungi, bisa bergerak bebas dan terhindar dari
trauma luar. Terkadang ibu tidak sadar saat sudah mengeluarkan cairan
ketuban dan terkadang menganggap bahwa yang keluar adalah air pipisnya.
Cairan ketuban umumnya berwarna bening, tidak berbau, dan akan terus
keluar sampai ibu akan melahirkan. Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir
ini bisa terjadi secara normal namun bias juga karena ibu hamil mengalami
trauma, infeksi, atau bagian ketuban yang tipis (locus minoris) berlubang dan
pecah. Setelah ketuban pecah ibu akan mengalami kontraksi atau nyeri yang
lebih intensif.
Terjadinya pecah ketuban merupakan tanda terhubungnya dengan
dunia luar dan membuka potensi kuman/ bakteri untuk masuk. Karena itulah
harus segera dilakukan penanganan dan dalam waktu kurang dari 24 jam bayi
harus lahir apabila belum lahir dalam waktu kurang dari 24 jam maka
dilakukan penangana selanjutnya misalnya caesar.

B. Konsep Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi, (Supriadi
dkk, 2001).
a. Asupan Gizi Yang Dibutuhkan Selama Kehamilan
Ibu yang memerlukan makanan lebih banyak dari biasanya. Selain itu untuk
keperluan dirinya, ibu hamil juga harus makan untuk janin yang dikandungnya, untuk
itu sebaiknya ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi sebagai berikut :
1. Kalori, Asupan kalori harus ditambah 300-400 kkal per hari selama kehamilan,
tambahan kalori tersebut sebaiknya diperoleh dari sumber yang bervariasi sesuai
dengan pola makan empat sehat lima sempurna. Contohnya makanan yang
mengandung karbohidrat dan lemak. Umbi-umbia berfungsi untuk kenaikan
metabolisme dan keperluan tenaga si ibu.
2. Asam folat, pada beberapa minggu sebelum dan setelah awal kehamilan embrio
janin membutuhkan asam folat yang banyak untuk pembentukan sistem syaraf dan
sel-sel. Contohnya makanan yang mengandung kalori yaitu : sejenis sayuran
dengan daun hijau yaitu kubis, bayam dan brokoli, kentang, kacang hijau serta
buah-buahan asam yaitu jeruk manis, jus jeruk dan buah anggur.
3. Protein, Selain sebagai sumber kalori, protein juga diperlukan untuk pertumbuhan
janin dan pertumbuhan dan perkembangan plasenta, contoh: susu, keju, telur,
daging.
4. Vitamin A, vitamin A bermanfaat untuk pemeliharaan kulit, mata dan
pertumbuhan sel dan jaringan ibu dan janin. Contoh : mentega, sayuran dan buah.
5. Kalsium, Kalsium 100 mg/hari diperlukan untuk menjaga pembentukan tulang
dan rangka janin, pembentukan gigi janin dan kenaikan metabolisme kalsium ibu.
Contoh makanannya : susu, keju dan daging.
6. Zat besi, zat besi banyak diperlukan untuk pembentukan carah. Kekurangan zat
besi akan mengakibatkan anemia berbahaya bagi ibu dan bayinya. Sontohnya :
daging sapi, domba, ayam kalkun, sardin, serta sayuran berdaun seperti brokoli,
ercis, kubis, daun bawang dan bayam, beras, kacang-kacangan.
7. Vitamin C, bermanfaat untuk memudahkan penyerapan zat besi oleh tubuh dan
pembentukan jaringan ikat. Contohnya : jeruk manis, buah anggur, tomat, dll.
8. Vitamin D, berguna untuk pembentukan tulang karena penyerapan kaslisum.
Contoh : sardin dan makarel, telur dan produk susu lainnya, serta makanan yang
diperkaya seperti margarin atau sereal.
9. Iodium, iodium dalam tubuh ibu hamil diperlukan sebanyak 175 mg/hari selama
kehamilan, ini berfungsi untuk menaikkan metabolisme basal.
10. Magnesium dari ibu hamil diperlukan guna untuk metabolisme energi dan protein,
aktivitas enzim, penguat otot tubuh, (Ernel, 2005).
Kebutuhan makanan yang dibutuhkan untuk ibu hamil bila kondisi badan si
ibu tidak terganggu, maka jumlah atau besar makanan yang dapat dimakan adalah :
1. Pada trimester I
Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi berat badan menurun. Hal
ini disebabkan adanya gangguan pusing, mual, muntah. Untuk itu ibu dianjurkan
porsi makan kecil tapi sering.
2. Trimester II
Nafsu makan membaik, maka makanan yang baik diberikan 3 kali sehari ditambah
1 kali makanan selingan, hidangan lauk pauk hewan seperti telur, ikan, daging,
hati.
3. Pada trimester III
yaitu kehamilan umur 6-7 bulan, dimana pada trimester ini makanan harus
disesuaikan dengan keadaan ibu, bila ibu hamil mempunyai berat badan lebih,
maka makanlah yang mengandung sumber energi dan lemak harus dikurangi dan
memperbanyak mengkonsumsi sayur dan buah yang segar.
Beberapa prinsip makanan yang baik selama kehamilan (Suririnah, 2004) :
1. Rubahlah cara makan, meskipun sudah makan dengan baik, ibu hamil sebaiknya
membutuhkan lebih banyak konsumsi protein, kalori (untuk energi). Vitamin dan
mineral seperti asam folat dan zat besi untuk perkembangan bayi.
2. Hindari makanan yang dapat membahayakan ibu dan janin seperti : daging dan
telur mentah, keju lunak, alkohol, juga kafein.
3. Jangan diet selama kehamilan, kehamilan bukan masa yang tepat untuk diet,
hanya akan membahayakan ibu dan bayi.
4. Makan dengan porsi kecil tapi sering, pada trimester pertama biasanya terdapat
keluhan mual muntah (Morning Sickness), cobalah atasi dengan makan dengan
porsi kecil tapi sering, hindari makanan pedas dan berminyak.
5. Minum vitamin ibu hamil secara teratur.
6. Minum air yang cukup gelas sehari.
7. Makanlah makanan yang berserat, buah-buahan dan syuran.
Beberapa menu makanan ibu hamil yang baik selama masa kehamilan yaitu
sebagai berikut :
a) Sarapan Pagi
2 lembar roti gandum
1 gelas (200 ml) susu calsium
1 butir telur rebus
Selingan : buah pepaya 150 gram.
b) Makan Siang
Nasi putih 8 SM
Ayam bakar 1 potong
Tahu 2 potong sedang
Tempe 2 potong
Sayuran rebus sesuka
Selingan : buah melon 150 gram
Puding 2 potong.
c) Makan Malam
Nasi putih 8 SM
Sup jagung ayam
Tumis brokoli
Sapi lada hitam
Sebelum tidur : susu kalsium 1 gelas
(dr. Nany Djaja, SPGK, 2007).
Sumber : Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil (Hendrawan, 2004)
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pelatihan APN Bahan Tambahan IMD. Jakarta : JNPKKR-
JHPIEGO.
Erna Francin Paath, dkk, 2005, Gizi Tentang Kesehatan Reproduksi, FKUI: Jakarta
Manuaba, 1998, Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan
Bidan, EGC : Jakarta
Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, EGC : Jakarta
Nadesul,2004, Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil, Puspaswara : Jakarta
Suririnah, 2004, Beberapa Prinsip Makanan Yang Baik Selama Kehamilan, Puspaswara :
Jakarta
LEMBAR OBSERVASI DAN EVALUASI

Jenis Evaluasi Ya Tidak

Evaluasi 70% pasien menghadiri acara penyuluhan

struktur Tempat, waktu, media dan alat telah tersedia sesuai rencana

Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan

Evaluasi Pelaksanaan kegiatan penyuluhan sesuai dengan yang direncanakan

proses Peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan

Peserta berperan aktif selama jalannya kegiatan

Evaluasi Diharapkan peserta penyuluhan kesehatan mampu memahami


hasil tentangprolaps uteri dan penanganannya
- Apa pengertian pengertian kehamilan?
- Apa saja pengertian persalinan?
- Apa saja tanda persalinan?
- Apa saja gizi yang baik bagi ibu hamil?
- Apa saja menu yang baik bagi ibu hamil?

Anda mungkin juga menyukai