Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mie merupakan salah satu jenis makanan yang sangat populer di Asia.
Menurut sejarah, mie dibuat pertama kali di daratan Cina pada masa pemerintahan
Dinasti Han kemudian berkembang dan menyebar ke Jepang, Korea, Taiwan dan
negara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Mie instan merupakan
produk diversifikasi pangan yang mengandung karbohidrat dan gizi lainnya yang
telah banyak dikonsumsi sebagai subtitusi bahan pangan pokok. Strategi
pengalihan bahan pangan pokok ini bertujuan untuk ketahanan pangan. Pola
kehidupan masyarakat yang semakin menginginkan kepraktisan dan kemudahan
pun menjadikan suatu alasan produk ini semakin banyak digemari.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 01- 3351- 1994, mie instant
didefinisikan sebagai produk makanan kering yang terbuat dari tepung terigu dengan
atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang
diizinkan, berbentuk khas mie dan siap dihidangkan setelah dimasak atau diseduh
dengan air mendidih selama 3-4 menit. Selain praktis dalam penyajiannya, mie instan
juga banyak diminati karena memiliki berbagai keunggulan terutama dalam hal rasa yang
memiliki berbagai macam pilihan, tekstur dan penampakan yang menarik, harga
terjangkau, mudah dalam pengolahannya, serta memiliki kandungan gizi yang cukup
baik.
Produk mie instan mempunyai tingkat daya jual/pangsa pasar yang sangat potensial
bahkan proses produksi mie instan telah bersifat modern dan dapat dilakukan secara
kontinyu. Suatu produk yang diperjual belikan dalam skala besar tentu tak terlepas dari
kegiatan pengawasan dan pengendalian mutu produk. Pengawasan mutu merupakan
upaya untuk mempertahankan mutu produk agar sesuai dengan spesifikasi produk yang
ditetapkan berdasarkan kebijakan pemerintah atau pimpinan perusahaan. Analisa
kualitatif maupun kuantitatif dilakukan sebagai tahapan kontrol kualitas menurut standar
mutu. Pengendalian mutu pada proses produksi mie instan memerlukan penanganan
yang sangat kompleks agar dapat dihasilkan produk mie instant yang berkualitas baik.
Apabila kualitas produk tersebut kurang baik maka konsumen akan menjadi kecewa
sehingga pelanggan akan memilih produk lain dengan kualitas lebih baik.
Pengontrolan terhadap kualitas produk menjadi faktor yang sangat penting karena
dengan kualitas yang baik akan menumbuhkan kepercayaan konsumen. Kepercayaan
konsumen merupakan aset yang sangat berharga bagi produsen untuk kemajuan
usahanya. Kontrol kualitas dan peningkatan kualitas produk dapat dilakukan dengan
menganalisis mutu produk baik secara fisik maupun kimia agar dihasilkan produk yang
sesuai standar mutu. Sehingga dilakukanlah analisis mutu fisik dan kimia dari produk mie
instan yang kemudian hasilnya akan disesuaikan dengan syarat mutu pada Standar
Nasional Indonesia 01-3551-2000.

1.2 Perumusan Masalah


Rumusan masalah dalam kerja praktek ini yaitu bagaimana kualitas mie
instan terhadap syarat baku mutu Standar Nasional Indonesia 01-3551-2000?

1.3 Tujuan Kerja Praktek


1.3.1 Tujuan Umum Kerja Praktek
Tujuan umum dari kerja praktek ini yaitu meningkatkan pemahaman dan
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh diperkuliahan pada dunia kerja serta melatih
kemandirian, keterampilan dan kerja sama saat di dunia kerja.

1.3.2 Tujuan Khusus Kerja Praktek


Tujuan khusus dari kerja praktek ini yaitu mengetahui kualitas mie instan
terhadap syarat baku mutu Standar Nasional Indonesia 01-3551-2000.

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari kerja praktek ini yaitu dapat mengetahui
dan memahami proses analisa fisik dan kimia dalam upaya pengawasan mutu
produk mie instan terhadap syarat baku mutu Standar Nasional Indonesia 01-
3551-2000.

Anda mungkin juga menyukai