Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH INI DI TUJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS

MATA AJARAN ETIKAN DAN TRANS BUDAYA

ETIKA DALAM PERGAULAN REMAJA

DISUSUN OLEH :
1. Andri Christian
2. Bela Yunipasari
3. Eclesia Woro S.L
4. Putri Rahayu
5. Wenny Yuniarrty

TINGKAT I SEMESTER I

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS

JL. PARAHYANGAN KAV. 8 BLOK B NO. 1

PADALARANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam melaksanakan etiket makan
secara formal.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1


1.2 Manfaat dan Tujuan ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2. Pengertian Etika .............................................................................................. 2

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 5
3.2 Saran ............................................................................................................. 5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika makan atau Table Manners adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap
bersama di meja makan. Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan
aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara
makan bersama di keluarga besar.
Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung
menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan seseorang. Etika
makan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia
anak dan remaja. Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik
maka merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuk
secara instan maka akan menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan tidak
luwes. Bila seseorang diundang di sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malam
resmi dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan
etika makan yang baik.

Menurut ahli perkembangan anak Elizabeth Donovan MA, Mengajarkan etika meja
makan pada anak dimulai dari saat mereka bisa mengambil makanan sendiri. Saat
usianya bertambah, penting sekali bagi orangtua untuk melanjutkan etika makan karena
ini membantu anak-anak membangun kemampuan sosial dan rasa percaya dirinya.
Berikut beberapa poin penting dalam etika makan untuk si kecil sesuai
perkembangan usia, seperti dibeberkan Sheknows.
Untuk anak baru belajar jalan
Selalu ajarkan mereka untuk mencuci tangan sebelum makan, katakan tolong saat
memintanya makan dan terima kasih saat ia bisa menghabiskan makanannya, dan
jangan memberikan makanan ke piringnya dengan cara kasar.
Untuk anak-anak prasekolah

Saat si kecil tumbuh besar, kemampuan mereka untuk menaati peraturan akan
semakin besar. Aturan untuk anak prasekolah, di antaranya:
Saat makan di meja makan, gunakan alat makan, bukan telanjang tangan.
Makan setelah seluruh anggota keluarga mengambil makanan. Pastikan anak bisa
menjaga pendapatnya tentang rasa makanan yang kurang lezat yang disuguhkan
tuan rumah.
Untuk anak usia sekolah
Saat anak sudah menduduki bangku taman kanak-kanak ataupun sekolah dasar, beberapa
etika makan yang sebaiknya mereka patuhi, di antaranya:

1. Jangan membawa mainan atau buku ke atas meja makan.


2. Duduk manis di bangku.
3. Ambil makanan dalam porsi kecil dan kunyah makanan dalam keadaan mulut
tertutup.
4. Jangan menyeruput makanan atau minuman.
5. Buka serbet makan di pangkuan dan gunakan untuk membersihkan mulut usai
makan.
6. Gunakan pisau (pisau mentega untuk anak lebih muda) dan garpu untuk
memotong makanan.
7. Letakkan piring di dapur atau bak cuci piring usai makan.
Untuk bisa mematuhi peraturan makan, si kecil perlu mendapat penjelasan apa itu
etika meja makan.
1. Mulailah dengan konsep umum tentang etika dan perilaku makan malam keluarga
besar.
2. Beritahu mereka perilaku mana yang harus dijauhi.
3. Ajarkan lewat contoh yang Anda tunjukkan saat makan bersamanya. Dan terakhir,
berikan pujian atas kedisiplinannya terhadap etika meja makan yang telah Anda
sampaikan
4. Mengajarkan etika meja makan pada anak dimulai dari saat mereka bisa
mengambil makanan sendiri.

1.2 Manfaat dan Tujuan


1.2.1 Memperkenalkan kepada pembaca pentingnya etiket makan dalam situasi formal
1.2.2 Memberi informasi mengenai pentingnya etiket makan dalam situasi formal untuk anak
usia dini
1.2.3 Kebiasaan makan yang benar sehari-hari, merupakan salah satu proses pembelajaran yang
baik
1.2.4 Memberi gambaran mengenai etiket makan dalam situasi formal
1.2.5 Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca tahu dan bisa mempraktikan tata cara
etiket makan dalam situasi formal
1.2.6 Mampu memberikan informasi kepada pembaca mengenai etiket makan dalam situasi
formal
1.2.7 Menunjukan sikap sopan santun saat makan dalam situasi formal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika

Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti timbul dari
kebiasaan. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi
studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama:
meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan
(studi penggunaan nilai-nilai etika) (id.wikipedia.org).

Kata etika, seringkali disebut pula dengan kata etik, atau ethics (bahasa Inggris), mengandung
banyak pengertian.

Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin Ethicos yang berarti
kebiasaan. Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila
sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini berubah, bahwa etika
adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang
dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.

Etika juga disebut ilmu normative, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-
norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988),
etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu;

1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

2.2.1hati nurani
Berkaitan erat dengan norma untuk menilai baik atau buruk berhubungan dengan tingkah laku
konkret kita. Hati nurani memerintahkan atau melarang kita untuk melakukan sesuatu kini dan
di sini. Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan bahwa manusia mempunyai kesadaran.
Untuk hal ini kita perlu mengerti dua hal: pengenalan dan kesadaran.
Pengenalan. Kita mengenal, bila kita melihat, mendengar atau merasa sesuatu.
1. Tapi pengenalan ini tidak monopoli manusia, seekor binatang pun bisa mengenal
dengan mendengar atau merasakan bau.
2

2. Kesadaran. Kesadaran hanya dimiliki oleh manusia.Dengan kesadaran manusia


sanggup untuk mengenal dirinya sendiri dan karena itu berefleksi tentang diri sendiri.
Dalam diri manusia bisa berkangsung semacam penggandaan: ia bisa kembali
kepada dirinya sendiri. Kesadaran dalam bahasa latin dipakai kata conscientia (scire
= mengetahui, con = dengan, turut, coscientia = turut mengetahui).

2.2.2 Hati Nurani

Hati nurani retrospektif memeberikan penilaian tentang perbuatan-perbuatan yang telah


berlangsung di masa lampau. Hati nurani ini seakan-akan menoleh kebelakang dan menilai
perbuatan-perbuatan yang sudah lewat. Ia menyatakan bahwa perbuatan itu baik atau tidak. Hati
nurani retrospektif membuat keputusan bahwa perbuatan kita jelek atau sebaliknya memuji atau
memberi rasa puas. Bila hati nurani menuduh dan menghukum diri kita maka kita merasa gelisah
dalam batin atau seperti dikatakan dalam bahasa Inggris: a bad conscience. Sebaliknya, bila kita
bertingkah laku dengan baik kita mempunyai a good conscience atau a clear conscience. Hati
nurani prospektif melihat ke masa depan dan menilai perbuatan-perbuatan kita yang akan datang.
Hati nurani dalam arti ini mengajak kita untuk melakukan sesuatu atau seperti barangkali lebih
banyak terjadi mengatakan jangan dan melarang untuk melakukan sesuatu. Dalam hati nurani
prospektif ini sebenarnya terkandung semacam ramalan.

Tata Cara Pergaulan Remaja


Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai
pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-
nilai agama. Tata cara itu meliputi :

a. Mengucapkan Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam
adalah doa. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.

b. Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman
apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin
terlebih dahulu

c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan
mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada
adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan
bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.
3
d. Bersikap santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa
nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat
lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan
sifat tercela yang dibenci Allah.

e. Dengan perkataan yang sopan


Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat,
dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .

f. Tidak boleh saling menghina


Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan
sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.

g. Tak boleh saling membenci dan iri hati


Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya
mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati
yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di
hadapan Allah dan manusia.

h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat


Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan
bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi
waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk
dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.

i. Mengajak untuk berbuat kebaikan


Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan
pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan
merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.
4

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa etika di
dalam dunia modern juga tidak jauh berbeda dengan etika di jaman dahulu, artinya kita tetap
harus bersikap sopan pada yang lebih tua dan tetap harus menghargai orang yang lebih muda.
Walaupun sekarang ini banyak orang yang tidak dapat berperilaku dengan baik, namun
kita sebagai pelajar harus bersikap sopan, saling menghormati, dan saling menghargai sesama
manusia.

3.2 Saran

Dengan demikian kita harus mengetahui, bahwa etika sangatlah penting dalam
kehidupan sehari-hari. Baik dalam kehidupan di jaman dulu, di kehidupan modern terutama
di kehidupan bermasyarakat.
Untuk mengamalkan etika yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus
menumbuhkan rasa saling menghormati, saling menghargai, dan rasa kepeduliaan terhadap
orang lain dari hati nurani kita.
5

Anda mungkin juga menyukai