Anda di halaman 1dari 16

1.

Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat AllahSWT karena atas berkat


rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini, sebagaimana
tugas laporan hasil wawancara wirausaha kedai Ramen dapat diselesaikan
pada waktunya.

Laporan ini ditulis dari hasil penyusunan literatur yaitu modul ajar,
buku-buku mengenai kewirausahaan serta media elektronik seperti internet
yang berkaitan dengan kewirausahaan dan hasil wawancara dengan seorang
pengusaha yang sukses menjalankan usahanya. Tak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada tutor bapak Nono Wibisono atas bimbingan dan arahan dalam
penyusunan laporan ini, serta kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.

Dalam penyelesaian laporan ini, kami menyadari bahwa masih terdapatnya


kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun motivasi agar kami bisa mengembangkan diri dalam
pembuatan laporan lebih baik lagi. Semoga laporan hasil wawancara ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dalam bidang kewirausahaan.

2. Pendahuluan

Persaingan dalam dunia bisnis saat ini telah semakin kuat. Hal ini
terlihat dari semakin banyaknya perusahaan yang mencoba mengeluarkan
ide-ide yang inovatif yang tak lain merupakan strategi untuk dapat bersaing
dengan perusahaan lainnya. Persaingan yang berlangsung tidak hanya antar
perusahaan besar, namun hingga ke bidang usaha yang kecil sekalipun.
Zaman sekarang ini tidak hanya kualitas yang diutamakan oleh perusahaan,
namun juga pelayanan menjadi suatu nilai tambah untuk menarik minat
konsumen. Jika suatu perusahaan mampu memberikan pelayanan yang lebih
baik dibanding perusahaan pesaingnya dan konsumen merasa puas terhadap
pelayanan tersebut, maka konsumen akan terus berbelanja di tempat tersebut.

1
Tren yang sedang booming dikalangan anak muda Bandung saat ini
adalah tren mengkonsumsi makanan dengan cita rasa pedas. Hal ini
ditunjukan dengan banyaknya cemilan dan makanan yang dijual dengan cita
rasa pedas salah satu makanan yang dibuat dengan cita rasa pedas yaitu
ramen. Rumah makan mie khas Jepang ini sudah beberapa tahun terakhir
menjamur di kota Bandung. Tidak sedikit dari rumah makan ramen ini
berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan dengan cara melakukan
inovasi yang belum pernah dilakukan sebelumnya seperti membuat kuah
ramen dengan berbagai rasa dan memberikan cita rasa pedas pada kuahnya.
Saat ini sudah banyak rumah makan ramen yang memproduksi makanan
sejenis dengan alat yang lebih canggih (pembuatan mie dengan menggunakan
mesin) dan dengan strategi pemasaran yang lebih baik. Munculnya rumah
makan ramen yang baru dengan menawarkan berbagai kemudahan seperti
delivery order, fast food, dan lain sebagainya.

Wawancara kali ini dilakukan disuatu kedai ramen yaitu Kedai Ramen
Aboy yang beralamat di Jl. Kolonel Masturi No.222, Cipageran, Cimahi
Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat 40511, Indonesia dengan pemilik bernama
Novy Alamsyah.

Novy Alamsyah yang adalah lulusan dari jurusan Managemen sumber


Daya dari Universitas Jenderal Ahmad Yani ini mendirikan kedai Ramen
Aboy pada tahun 2010. Hingga saat ini Ramen Aboy memiliki beberapa
cabang di kota-kota jawa barat, seperti : Tasikmalaya, Ciamis, Serang,
Bekasi, Cimahi.

Untuk cabang di kota cimahi sendiri beliau memiliki 8 orang karyawan


tetap dan memiliki omset sekitar Rp. 2.044.000.000per harinya

Menurut sang pemilik, walaupun banyak pesaing yang memproduksi


makanan sejenis dan menjalankan usaha dibidang yang sama namun Ramen
Aboy tetap berdiri sampai sekarang karena Ramen Aboy memiliki citarasa
khas yang dapat di terima dilidah pelanggan dan memiliki tempat yang
strategis merupakan nilai lebih yang dimiliki kedai ramen aboy.

2
3. Hasil Wawancara
3.1.1 Riwayat Entrepreneur

Nama : Novy Alamsyah

Pendidikan terakhir : S1 manajemen Sumber Daya Manusia di


Universitas Jendral Ahmad Yani

Kami telah melakukan wawancara dengan Ibu Novy selaku


pengusaha di bidang kuliner masakan Jepang. Beliau merupakan
lulusan dari Universitas Jenderal Achmad Yani dan mengambil
Program Studi S1 Manajemen Sumber Daya Manusia.

Ibu Novy menyampaikan bahwa sejak kecil beliau tidak seperti


anak-anak lain yang selalu berganti-ganti baju, sepatu, dan lain-lain
yang dibelikan oleh ayahnya, karena kebiasaan dalam keluarganya,
beliau tidak akan mendapatkan baju ataupun sepatu baru jika barang
itu masih bisa dipakai. Oleh karena itusuatu hari beliau dengan
sengaja merobek sepatunya dengan silet agar bisa dibelikan sepatu
baru. Namun, ayahnya mengetahui jika Ibu Novy dengan sengaja
merusak sepatunya sendiri dan akibatnya ia tidak mendapatkan apa
yang ia inginkan. Karena hal tersebut, Ibu Novy mulai mencari cara
agar bisa membeli sepatu baru.

Dari kejadian tersebut, beliau mulai mencari ide-ide untuk


mendapatkan uang. Dalam mencari uang, beliau memulai dengan
menyewakan barang-barang miliknya, dan menggunakan uang yang
di dapat dari keluarga pada hari lebaran untuk modal usaha. Sejak
kuliah, dari semester 1 hingga lulus kuliah beliau tidak pernah
meminta uang dari orang tuanya. beliau menjadi reseller buku-buku
yang dibutuhkan teman-temannya selama kuliah untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri.Beliau juga bekerjasama dengan percetakan
dan toko buku yang ada di Palasari agar mendapatkan harga yang
jauh lebih murah.Namun, beliau belum mempunyai kendaraan
sendiri lalu beliau membawa beban buku yang berat dan banyak

3
menggunakan angkot. Tidak hanya mendapatkan ongkos untuk pergi
ke Palasari, beliau juga mendapatkan uang lebih dari berjualan buku.
Tak hanya itu, beliau juga mendapatkan buku gratis dari pihak toko
ataupun percetakan langganannya. Dengan prinsip bahwa ayahnya
hanyalah seorang Pegawai Negeri Sipil sedangkan teman-teman di
kampusnya rata-rata berasal darigolongan menengah atas. Pada saat
kuliah,beliautidak seperti teman-temannya yang keluar masuk Mall
untuk makan atau jalan-jalan. Namun, beliau lebih memanfaatkan
waktu luangnya untuk berjualan. Suatu ketika beliau berjualan coklat
yang beliauhias dengan sedemikian rupa agar lebih menarik selera
konsumen. Potensi beliau ternyata dilirik oleh salah satu dosen,
kemudian beliau diberi modal sebesar Rp. 600.000.

3.1.2 Keberhasilan dan Kegagalan Entrepreneur

Awal karir Ibu Novy dimulai dengan bekerja sebagai


Personalia/HRD di suatu perusahaan. Beliau juga pernah ditawarkan
untuk menjadi kepala HRD di perusahaan tersebut dan di iming-
imingi dengan gaji dua kali lipat lebih tinggi dari sebelumnya.
Namun, karena hobi dan kecintaannya berwirausaha, keinginan
untuk membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain, dan tidak ada
batasan dalam bekerja beliau lebih memilih resign. Meskipun dalam
berwirausaha itu pendapatan tergantung terhadap usaha yang di
lakukan.

Sebelum merintis usaha Ramen Aboy, beliau sempat menjalani


bisnis konveksi namun bangkrut. Tak sampai disitu, beliau juga
menjalani bisnis tas lukis hingga pengiriman ke luar negeri. Namun,
partner usahanya meninggal dan akhirnya bangkrut. Sampai suatu
waktu, karena salah satu hobinya adalah wisata kuliner, beliau
mengajak saudaranya untuk makan di restaurant Jepang tetapi
saudaranya menolak dengan alasan harga makanan yang ditawarkan
terlalu mahal. Dari sinilah ide untuk menjual makanan Jepang
berasal. Namun, perjalanan tidak semulus yang dibayangkan, untuk

4
dapat menjual makanan tersebut beliau harus melakukan promosi
dengan giat. Beliau tak sungkan untuk berdiri di depan kedai nya
hanya untuk mengajak orang-orang untuk mencoba makanan yang
beliau jual. Beliau menawarkan makanan tersebut dengan gratis,
yang dianggapnya sebagai biaya promosi. Beliau berprinsip untuk
menjual makanan dengan keadaan fresh. Pada suatu waktu, karena
pengunjung yang datang tidak sesuai dengan harapan, keluarganya
mendesak agar Ibu Novy segera menutup bisnisnya tersebut, Namun
beliau tetap ingin terus berusaha meskipun merasa bahwa beliau
tidak mendapatkan dukungan dari keluarga nya. Dengan kesabaran
dan keuletannya, akhirnya bisnis tersebut berbuah manis, dari yang
awalnya hanya terdapat empat kursi di kedai nya sampai sekarang
telah mempunyai puluhan kursi bahkan delapan cabang kedai Ramen
Aboy.Dan dukungan dari keluarga pun didapatnya.

Omzet yang didapatkan oleh Ibu Novy dalam satu hari mencapai
Rp.5.600.000,- sehinga dalam satu tahun, omzet yang didapatkan
oleh Ibu Novy mencapai Rp. 2.044.000.000,- pada Kedai Aboy yang
berlokasi di Cimahi.

Untuk keberhasilan dalam berwirausaha, kita harus fokus dan


tidak sedang menjalankan organisasi lain..

Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan wirausaha:


1) Mampu melayani konsumen secara baik dan mengetahui persis
target pasarnya
2) Memiliki cukup modal
3) Mencari dan menggunakan informasi secara tepat
4) Mampu mengatur waktu secara efektif
5) Memiliki tenaga ahli yang bisa diandalkan

5
Kegagalan Wirausahawan
Beberapa alasan utama kelemahan dalam usaha/bisnis,secara
umum dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Tidak atau jarang mempunyai perencanaan yang tertulis.
b. Tidak memiliki pendidikan yang relevan.
c. Tidak berorientasi ke masa depan.
d. Kurang spesifikasi.
e. Jarang mengadakan inovasi.
f. Tanpa pembukuan yang teratur.
g. Tidak mengadakan analisis pasar.
h. Kurang pengetahuan hokum dan peraturan.
i. Kurang mempelajari ilmu modern.
j. Cepat puas diri.

Sedangkan beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan


dalam berwirausah aantara lain sebagai berikut :
a. Tidak adanya perencanaan yang matang.
b. Bakat yang tidak cocok.
c. Kurang pengalaman.
d. Tidak mempunyai semangat berwirausaha.
e. Kurang modal.
f. Lemahnya pemasaran.
g. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi.

Dalam setiap kegagalan pasti ada keterpurukan.Cara menyikapi


kegagalan menurut Ibu Novy adalah dalam berwirausaha tidak hanya
mementingkan keuangan saja tetapi juga mental. Ketika menemukan
kendala, kita harus siap terhadap resiko. Karena resiko selalu ada
dalam setiap usaha kecil, menengah, ataupun besar. Tetapi yang kita
butuhkan adalah bagaimana cara meminimalisir resiko tersebut.
Ketika beliau membuka kedai Ramen Aboy ini tidak langsung ramai
seperti sekarang. Selalu ada kendala-kedala, terutama sejak tiga

6
bulan pertama untuk bisa pada titik Break Event Point saja sudah
bagus. Untuk jadi pengusaha bukan saja modal, tapi juga mental
sangat penting untuk mecapai sebuah keberhasilan dalam
berwirausaha.

3.1.3 Keterampilan Entrepreneur


A. Keterampilan mengatur skala prioritas

Sebagai seorang pengusaha, beliau dituntut untuk bisa


mengatur skala prioritas agar semua urusan bisnisnya bisa
berjalan dengan lancar dan fokus. Dalam hal ini, beliau bisa
mengatur dan memilah tugas sesuai dengan tingkat
kepentingannya, dan membagi waktu dengan proporsional
antara urusan bisnis, mitra kerja, maupun waktu beliau bersama
keluarga.

B. Keterampilan dalam hal manajemen waktu.

Meskipun Ibu Novy sebagai seorang pelaku usaha yang tidak


memiliki batasan waktu bekerja seperti halnya yang dialami
para karyawan, namun penting bagi beliau untuk tetap
memperhatikan manajemen waktu dengan bijak. Sebab,
ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktunya menjadi
salah satu sumber kehancuran bagi karirnya. Untuk itu, beliau
tetap menerapkan disiplin dalam menjalankan usaha dan
memiliki keterampilan dalam hal mengatur waktu agar semua
pekerjaan bisa terselesaikan sesuai dengan target yang di
tentukan.

3.1.4 Belajar dan Melatih Keterampilan

Pembentukan karakter dan mind setseorang wirausaha memang


tidak bisa dibentuk secara instan, dibutuhkan proses yang lebih lama
dan longitudinal untuk mencetak mental pengusaha pada diri
seseorang. Oleh karena itu seharusnya pendidikan kewirausahaan
sudah seharusnya diajarkan sejak dini. Misalkan dalam berwirausaha

7
dalam lingkup keluarga yaitu sejak seseorang memasuki jenjang SD,
SMP, maupun SMA serta kuliah seperti Ibu Novy.

3.1.5 Jaringan Sosial dan Bisnis

Untuk rekan kerja yang pertama bagi Ibu Novy adalah suami.
Dimana suatu ketika usaha dia akan mengalami bangkrut, beliau
mendapat suntikan dana dari suami. Beliau juga merangkul
kakaknya untuk bekerjasama dengan menggunakan sistem profit
sharing. Beliau tidak menjadikan kakaknya sebagai pegawai karena
ketika dijadikan sebagai pegawai maka tidak akan ada perasaan
tanggungjawab ketika kedai tersebut mulai menurun pendapatannya.
Akan tetapi ketika adanya profit sharing maka akan ada perasaan
tanggungjawab yang lebih ketika kedai tersebut mulai menurun
pendapatnnya, minimal dengan membantu promosi. Promosi yang
dilakukan mulai dari media sosial seperti twitter, facebook, BBM.
Kemudian, promosi dilakukan melalui media cetak lokal dan banyak
kedatangan media televisi serta artis-artis ke Kedainya sehingga
konsumen yang diluar kotapun semakin tertarik untuk menikmati
Ramen Aboy.

3.1.6 Permodalan

Permodalan Kedai Ramen Aboy didapat dari dana pribadi Ibu


Novy. Setelah kedai tersebut sudah mulai ramai, para supplier
berdatangan untuk menawarkan bahan-bahanyangdibutuhkan dalam
pembuatan ramen tersebut. Sehingga Ibu Novy tidak usah lagi
belanja sendiri ke supermarket untuk membeli bahan-bahan ramen
tersebut dengan harga yang lebih mahal. Dengan adanya supplier
tersebut, dalam hal permodalan Ibu Novy merasa lebih terbantu.

8
4. Kesimpulan dan Lesson Learned

Kewirausahaan adalah proses kreatif untuk menciptakan sesuatu yang


bernilai lebih tinggi dengan mengoptimalkan segala sumber daya yang ada,
baik itu materi, intelektual, waktu, dan kemampuan kreativitasnya untuk
menghasilkan suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan orang
lain. Seorang wirausaha harus mempersiapkan dengan matang
perencanaannya, dan menyiapkan segala resiko yang akan ditanggung karena
seorang yang akan memulai atau sudah menjalankan usahanya pasti akan
selalu dihadapkan dengan sebuah kegagalan, hal ini tentu sangat diperlukan
mental yang kuat untuk menyikapi dan meminimalisir resiko.

Dalam wawancara dengan ibu Novy selaku wirausaha kedai Ramen ini
banyak ilmu yang kita dapat, diantaranya, cara memulai usaha, perencanaan,
serta kemampuan untuk menyikapi dan meminimalisir resiko yang akan
terjadi. Dari cerita yang disampaikan ibu Novy tentang perjalanan hidupnya
untuk berwirausaha banyak pelajaran yang kita ambil. Dan membuat kita
semakin bersemangat untuk menjalankan usaha dan mengejar mimpi. Karena
dengan doa, dan usaha semua akan lancar.

5. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan wawancara wirausaha, narasumber memberikan


beberapa rekomendasi untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil
diantaranya, harus bisa mengatur prioritas, bisa mengelola waktu dengan
sebaik mungkin, belajar dan melatih keterampilan, mempunyai jaringan bisnis
dan sosial, selalu bangkit disetiap kegagalan yang ada, siap mental dalam
segala resiko, berbagi rezeki dengan hasil yang kita dapat, selalu berusaha,
serta memiliki kreativitas dan inovasi.

6. Daftar Pustaka
- Ariyanto, Andri (2016) Analisis dan Usulan Strategi Bauran Pemasaran untuk
Meningkatkan Omzet Penjualan agar Target Penjualan
Tercapaihttp://repository.maranatha.edu/18626/3/1223027_Chapter
1.pdf 11 Februari 2016

9
- Aditya W.P Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan
Dalam Berwirausaha Dari
http://duniablajar.blogspot.co.id/2015/10/faktor-faktor-penyebab-
keberhasilan-dan.html 17 Oktober 2015

10
7. Lampiran
7.1.1 Interview Protocol

11
7.1.2 Transkrip Wawancara

Name of Interviewee : Novi Alamsyah

Place of Intervie : Ramen Aboy

Jl. Kolonel Masturi No.222, Cipageran,


Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat
40511

Interviewers : Fahmi Aziz ( 151711007 )

Regina Merdiani Lestari ( 151711055 )

Fatur Rahman ( 151311041 )

Siti Nurviasari ( 145111028 )

Nina Kristianti ( 145154020 )

1. Introduction
2. Questions :

2.1 Bisa ceritakan masa kecil ibu yang berpengaruh terhadap karir
entrepreneur ?
Jawaban :

Ibu Novy menyampaikan bahwa sejak kecil beliau tidak


seperti anak-anak lain yang selalu berganti-ganti baju, sepatu, dan
lain-lain yang dibelikan oleh ayahnya, karena kebiasaan dalam
keluarganya, beliau tidak akan mendapatkan baju ataupun sepatu
baru jika barang itu masih bisa dipakai. Oleh karena itusuatu hari
beliau dengan sengaja merobek sepatunya dengan silet agar bisa
dibelikan sepatu baru. Namun, ayahnya mengetahui jika Ibu Novy
dengan sengaja merusak sepatunya sendiri dan akibatnya ia tidak
mendapatkan apa yang ia inginkan. Karena hal tersebut, Ibu Novy
mulai mencari cara agar bisa membeli sepatu baru.

12
Dari kejadian tersebut, beliau mulai mencari ide-ide untuk
mendapatkan uang. Dalam mencari uang, beliau memulai dengan
menyewakan barang-barang miliknya, dan menggunakan uang
yang di dapat dari keluarga pada hari lebaran untuk modal usaha.

2.2 Mengapa memilih menjadi entrepreneur daripada menjadi karyawan ?


Jawaban :

Karena hobi dan kecintaannya berwirausaha, keinginan


untuk membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain, dan tidak
ada batasan dalam bekerja beliau lebih memilih resign. Meskipun
dalam berwirausaha itu pendapatan tergantung terhadap usaha
yang di lakukan.

2.3 Jenis usaha apa yang pernah ibu jalani ?


Jawaban :
Sebelum merintis usaha Ramen Aboy, beliau sempat
menjalani bisnis konveksi namun bangkrut. Tak sampai disitu,
beliau juga menjalani bisnis tas lukis hingga pengiriman ke luar
negeri.

2.4 Mengapa sekarang memilih usaha dibidang ini ?


Jawaban :
Karena salah satu hobinya adalah wisata kuliner, beliau
mengajak saudaranya untuk makan di restaurant Jepang.

2.5 Apa nasihat ibu dalam menghadapi kegagalan usaha ?


Jawaban :
Cara menyikapi kegagalan menurut Ibu Novy adalah dalam
berwirausaha tidak hanya mementingkan keuangan saja tetapi juga
mental. Ketika menemukan kendala, kita harus siap terhadap
resiko. Karena resiko selalu ada dalam setiap usaha kecil,
menengah, ataupun besar. Tetapi yang kita butuhkan adalah
bagaimana cara meminimalisir resiko tersebut.

13
2.6 Keterampilan apa saja yang harus dipelajari untuk menjadi seorang
entrepreneur ?
Jawaban :
- Keterampilan dalam hal manajemen waktu.
- Keterampilan mengatur skala prioritas

2.7 Bagaimana caranya belajar menjadi wirausahawan yang berhasil ?


Jawaban :
Harus sabar, ulet dan berani mengambil resiko dalam
menjalani suatu usaha

2.8 Apa kunci kesuksesan seorang entrepreneur menurut Ibu ?


Jawaban :
Dapat mensejahterakan keluarga, karyawan dan orang-
orang disekitarnya.

2.9 Apa artinya relasi bagi Ibu sebagai seorang entrepreneur ?


Jawaban :
Arti relasi baginya adalah sebagai pemberi modal dan
media pemasaran

2.10 Bagaimana caranya mengembangkan relasi tersebut ?


Jawaban :
Berani membuka diri

2.11 Bagaimana caranya Ibu bisa mendapatkan modal uang untuk


berwirausaha ini ?
Jawaban :
Permodalan Kedai Ramen Aboy didapat dari dana pribadi
Ibu Novy. Setelah kedai tersebut sudah mulai ramai, para supplier
berdatangan untuk menawarkan bahan-bahanyangdibutuhkan
dalam pembuatan ramen tersebut.

14
2.12 Apa saran Ibu kepada para pemula wirausaha agar bias
menghimpun modal untuk usaha ?
Jawaban :
Dengan menggunakan cara profit sharing dimulai dari
keluarga dan terdekat.

15
7.1.3 Dokumentasi

16

Anda mungkin juga menyukai