I. IDENTITAS
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/I
Materi Pokok : Virus
Alokasi Waktu : 2 minggu x 4 JP
1. Pertemuan Pertama (2 JP x 45 Menit)
2. Pertemuan Kedua (2 JP x 45 Menit)
3. Pertemuan Ketiga (2 JP x 45 Menit)
4. Pertemuan Keempat (2 JP x 45 Menit)
Pertemuan : Kedua (2 JP x 45 Menit)
IV. INDIKATOR
Mengetahui adanya penjelasan mengenai virus yang terdapat di
1.1.1
dalam kitab suci sebagai salah satu nikmat pemberian Tuhan YME.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa jujur, teliti, dan
2.1.1 bekerja sama) dalam aktivitas sebagai wujud implementasi sikap
dalam berdiskusi.
3.3.1 Mengidentifikasi struktur penyusun virus.
3.3.2 Menjabarkan 5 ciri-ciri virus.
3.3.3 Mengurutkan tahap-tahap perkembangbiakan virus.
Membedakan antara daur litik dan daur lisogenik dalam
3.3.4
perkembangbiakan virus.
3.3.5 Menjelaskan peran-peran virus dalam kehidupan sehari-hari.
3.3.6 Mengemukakan kasus-kasus penyakit yang disebabkan virus.
Menentukan beberapa jenis partisipasi remaja dalam menanggulangi
3.3.7
virus HIV dan lainnya.
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu mengetahui adanya penjelasan mengenai virus
1.1.1.1 yang terdapat di dalam kitab suci sebagai salah satu nikmat
pemberian Tuhan YME.
Siswa mampu menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
2.1.1.1 tahu, teliti, dan bekerja sama) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam berdiskusi (A5).
Siswa mampu mengidentifikasi struktur penyusun virus melalui
3.3.1.1
kajian literatur dan media AVA dengan benar (C1).
Siswa mampu menjabarkan 5 ciri-ciri virus melalui kajian
3.3.2.1
literatur dan media AVA dengan benar (C2).
Siswa mampu mengurutkan tahap-tahap perkembangbiakan virus
3.3.3.1
melalui kajian literatur dan media AVA dengan benar (C3).
Siswa mampu membedakan antara daur litik dan daur lisogenik
3.3.4.1 dalam perkembangbiakan virus melalui kajian literatur dan media
AVA dengan benar (C2).
Siswa mampu menjelaskan peran-peran virus dalam kehidupan
3.3.5.1 sehari-hari melalui kajian literatur dan media AVA dengan benar
(C2).
Siswa mampu mengemukakan kasus-kasus penyakit yang
3.3.6.1 disebabkan virus melalui kajian literatur dan media AVA dengan
benar (C3).
3.3.7.1 Siswa mampu menentukan beberapa jenis partisipasi remaja dalam
menanggulangi virus HIV dan lainnya melalui kajian literatur dan
media AVA dengan benar (C3).
A. Daur Litik
Daur secara litik melalui fase-fase berikut ini:
1. Fase Absorpsi
Dengan serabut ekornya, fag melekat dibagain tertentu dari dinding sel
bakteri. Daerah itu disebut daerah reseptor. Daerah ini khas bagi fag tertentu
sehingga fag lain tidak dapat melekat di tempat tersebut.
2. Fase Penetrasi
Meskipun tidak memliki enzim untuk metabolismenya, akan tetapi
Bakteriofag memiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak dinding sel
bakteri setelah dinding sel bakteri terhidrolisis (rusak) , maka DNA fag
masuk ke dalam sel bakteri.
4. Fase Perakitan
Komponen-komponen fag akan disusun membentuk fag baru lengkap
dengan molekul DNA dan kapsidnya. Hasilnya adalah fag baru yang
lengkap dengan molekul DNA dan kapsidnya.
5. Fase Pembebasan
Sesudah fag dewasa, sel bakteri akan pecah(lisis), sehingga fag yang baru
akan keluar. Jumlah virus baru ini dapat mencapai 200 buah. pembentukan
partikel bakteriofag melalui siklus litik ini memerluka waktu sekitar 20
menit.
B. Daur Lisogenik
Daur secara lisogenik melalui fase-fase berikut ini:
1. Fase Absorpsi dan Infeksi
Fag menempel di tempat yang spesifik pada sel bakteri.
2. Fase Penetrasi
DNA fag masuk ke dalam sel bakteri.
3. Fase Penggabungan
DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam
bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi
sedikitnya ada satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk
mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar bagian gen profag
tidak aktif.
4. Fase Replikasi
Saat profag akan berepliaksi, itu artinya DNA fag juga turut bereplikasi.
Kemudian ketika bakteri membelah diri, bakteri menghasilakna dua sel
anakan yang masing-masing mengandung profag. DNA fag ( dalam profag)
akan terus bertambah banyak jiak sel bakteri terus menerus membelah.
Sumber:
Anonim. A. 2016 www.kelasipa.com (Diakses pada tanggal 17 April 2016)
Anonim. B. 2016 www.biologi-sel.com (Diakses pada tanggal 17 April 2016)
Campbell, N.A. dkk. 2009. Biology 8th edition. Pearson Benjamin Cummings.
San Francisco
Pratiwi, DA. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
VIII. PENDEKATAN/MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : Discovery
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
X. MEDIA/ALAT/BAHAN PEMBELAJARAN
A. Media Pembelajaran
1. Power point
2. Video
3. LKS
4. Charta
B. Alat Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. Alat tulis
4. Papan tulis
C. Bahan Pembelajaran
1. Buku Pelajaran IPA BSE Kelas IX Semester I. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Jakarta
2. Sumber media cetak maupun elektronik lainnya seperti internet, Koran,
majalah, dan lainnya yang relevan.
XI. PENILAIAN
Skor Nilai:
KB =1
B =2
SB =3
Nilai Akhir = 100
Skor Nilai:
KB =1
B =2
SB =3
Nilai Akhir = 100
C. PENGAMATAN KOGNITIF
KISI-KISI SOAL
No Tujuan Tingkatan Kognitif
Indikator
Soal Pembelajaran C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 3.3.3 3.3.3.1
2 3.3.4 3.3.4.1
KUNCI JAWABAN
(TERLETAK PADA URAIAN MATERI PEMBELAJARAN)
Nilai Akhir = 100