1. Pendidikan mempunyai dua arti, ialah arti yang luas dan arti yang sempit.
2. Pendidik adalah semua orang yang berkewajiban membina anak-anak
3. Pendidik adalah orang-orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadi guru dan dosen. 4. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang meminta spesialisasi dan pendidikan yang relatif lama di perguruan tinggi dan diatur oleh suatu kode etik khusus menyimpulkan ciri-ciri utama profesi kependidikan adalah sebagai berikut : 1. Memiliki fungsi dan signifikasi sosial 2. Memiliki keahlian dan keterampilan tingkat tertentu 3. Memperoleh keahlian dan keterampilan melalui metode ilmiah 4. Memiliki batang tubuh disiplin ilmu tertentu 5. Studi dalam waktu lama di perguruan tinggi 6. Wahana sosialisasi nilai-nilai profesional di kalangan mahasiswa/ siswa yang mengikutinya. 7. Berpegang teguh kepada kode etik yang dikontrol oleh orgnisasi profesi dengan sanksi-sanksi tertentu 8. Bebas memutuskan sendiri dalam memecahkan masalah berkaitan dengan pekerjaannya 9. Memberi layanan sebaikbaiknya kepada klien dan otonom dari campur tangan pihak luar, dan 10.Mempunyai prestise yang tinggi dimasyarakat dan berhak mendapat imbalan yang layak. Sesudah Konsep-konsep tentang kode etik pendidik dianalisis masing-masing butirnya dengan cara menentukan hakikat dan kemudian di sintesis, maka ditemukan kode etik pendidik yaitu : 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Setia kepada Pancasila, UUD 45, dan negara. 3. Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik. 4. Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mereka mengembangkan diri. 5. Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni sebagai wahana dalam pengembangan peserta didik. 6. Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas negara lainnya daripada tugas sampingan. 7. Bertanggung jawab, jujur, berprestasi, dan akuntabel dalam bekerja. 8. Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan ilmu pendidikan. 9. Menjadi teladan dalam berprilaku. 10.Berprakarsa. 11.Memiliki sifat kepemimpinan. 12.Menciptakan suasana belajar atau studi yang kondusif. 13. Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta bekerja sama dengan baik dalam pendidikan. 14. Mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa dan tokoh-tokoh masyarakat 15. Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinasan. 16. Mengembangkan profesi secara kontinu. 17. Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi. PENGEMBANGAN SIKAP PROFESINAL KEPENDIDIKAN 1.Pengembangan Sikap selama Pendidikan Prajabatan calon guru dididik dalam berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaannya Karena tugasnya yang bersifat unik, guru selalu menjadi panutan bagi siswanya, dan bahkan bagi masyarakat sekelilingnya. Oleh karena itu, guru bersikap terhadap pekerjaan dan jabatannya selalu menjadi perhatian siswa dan masyarakat. 2. Pengembangan Sikap selama Pendidikan Jabatan Penembangan sikap dengan cara formal melalui kegiatan mengikuti penataran lokakarya, seminar, atau kegiatan ilmiah lainnya, ataupun secara informal melalui media massa televisi, radio, koran, dan majalah maupun publikasi lainnya. Kegiatan ini selain dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sekaligus dapat juga meningkatkan sikap profesional keguruan. Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkaikan bagaikan kata majemuk. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (dalam hal ini peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik Tujuan khusus pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial,belajar,dan karier. asas-asas bimbingan dan konseling dan diterapkan sebagai berikut: Asas kerahasiaan = Secara khusus usaha layanan bimbingan adalah melayani individu- individu yang bermasalah,asas kerahasiaan merupakan asas kunci dalam upaya bimbingan konseling. Asas kesukarelaan = Dalam hal ini pembimbing berkewajibvan mengembangkan sikap sukarela pada diri klien itu sehingga klien itu mampu menghilangkan rasa keterpaksaannya saat memberikan data dirinya kepada pembimbing. Asas Keterbukaan = bersedia menerima saran-saran dari luar dan yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah yang dimaksud. Asas kekinian=konselor tidak boleh menunda-nunda pemberian bantuan. Asas kemandirian= petugas hendaklah selalu berusaha menghidupkan kemandirian pada diri orang yang dibimbing Asas kegiatan =Para pemberi layanan bimbingan dan konseling hendaknya menimbulkan suasana individu yang dibimbing itu mampu menyelenggarakan kegiatan yang dimaksud. Asas kedinamisan= Upaya layanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan pada diri individu yang dibimbing yaitu perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik. Perubahan tidaklah sekadar mengulang- ngulang hal-hal lama yang bersifat monoton,melainkan perubahan yang selalu menuju kesuatu pembaruan,sesuatu yang lebih maju. Asas keterpaduan=Layanan bimbingan dan konseling mmadukan berbagai aspek individu yang dibimbing,sebagaimana diketahui individu yang dibimbing itu memiliki berbagai segi kalau keadaannya tidak saling serasi dan terpadu justru akan menimbulkan masalah. Asas kenormatifan = Seluruh isi layanan harus sesuai dengan norma-norma yang ada. Demikian pula prosedur,teknik,dan peralatan yang dipakai tidak menyimpang dari norma-norma yang dimaksudkan. Asas keahlian =seorang konselor ahli harus benar-benar menguasai teori dan praktik konseling secara baik. Asas alih tangan = Asas ini mengisyaratkan bahwa bila seorang petugas bimbingan dan konseling sudah mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu klien belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan,maka petugas itu mengalihtangankan klien tersebut ,kepada petugas atau badan lain yang lebih ahli. Di samping itu asas ini juga menasihatkan petugas bimbingan dan konseling hanya menangani masalah-masalah klien sesuai dengan kewenangan petugas yang bersangkutan,setiap masalah hendaknya ditngani oleh ahli yang berwenang untuk itu. Asas tut wuri handayani= Asas ini menunjuk pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara pembimbing dan yang dibimbing. siswa mengalami kesulitan dalam belajar : Hasil belajarnya rendah, dibawah rata-rata kelas. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Menujukkan sikap kurang wajar, suka menentang, dusta, tidak mau menyelesaikan tugas-tuas dan sebagainya. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan seperti suka membolos, suka mengganggu dan sebagainya. Bimbingan belajar,Bimbingan ini antara lain : Cara belajar, baik secara berkelompok araupun individual. Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar. Efesiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran. Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Cara proses dan prosedur tentang mengikuti pelajaran. Bimbingan sosialbimbingan sosial ini dimaksudkan untuk : Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai. Membantu memperoleh persahabatan dan sesuai. Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah tertentu. Bimbingan dan mengatasi masalah-masalah pribadi Ada beberapa masalah pribadi yang memerlukan bantuan konseling yaitu maslah akibat konflik antara lain : Perkembangan intelektual dengan emosionalnya. Bakat dengan aspirasi lingkungannya. Kehendak siswa dengan orang tua atau lingkungannya. Kepentingan siswa dengan orag tua atau lingkungannya. Situasi sekolah dengan situasi lingkungan Bakat pendidikan yang kuranf bermutu dengan kelemahan/keengganan mengambil pilihan. Landasan-landasan pelaksanaan bimbingan dan konseling tersebut adalah : Landasan filosofi merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman secara khusus dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling. Landasan filosofi dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling cenderung berkenaan dengan pertanyaan- pertanyaan filosofis tentang hakikat manusia