Anda di halaman 1dari 15
Buku 6 Konsep TATA CARA EVALUASI UNTUK PEMELIHARAAN KOMPONEN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA THE PROJECT ON THE DEVELOPMENT OF APPROPRIATE TECHNOLOGY FOR MULTI-STOREY RESIDENTIAL BUILDING AND ITS ENVIRONMENTAL INFRASTRUCTURES FOR LOW INCOME PEOPLE II DISUSUN ATAS KERJASAMA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERNUKIMAN jica JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY AL we iS TAKAAN RIAN UMUM pusar PeNELTIAN DAN PENGEMBANGAN FERMLUXIAN [ Daftar tsi] Daftar lel. ..sscc senensen is is wenssvee i Prakata Ssisectiaty ieee pat nipiseinas Cadets iii 1. RUANG LINGKUP eee eee eer 2. ACUAN NORMATIF.... 3. ISTILAH DAN DEFINISI § 4, DASAR EVALUASI UNTUK PEMELIMARAAN .2.....c0snsnnnes ed 5. INTERPRETAS! 5 6 REKOMENDAS! 5 7. ALTERNATIF REXOMENDASI SESUDAH MENDAPAT HASIL EVALUASI YANG AKAN DILAKSANAKAN * 5 8. KONDISI KEANDALAN KOMPONEN BANGUNAN DAN REKOMENDASI a6, 9. KRITERIA KEANDALAN KOMPONEN ARSITEKTUR BANGUNAN......-..0:00 6 10. KRITERIA KEANDALAN KOMPONEN STRUKTUR BANGUNAN Seeind 8 11. DASAR EVALUASI UNTUK PEMELIHARAAN Stearate 9 12. INTERPRETASI 10 43. KONDISI KEANDALAN KOMPONEN BANGUNAN DAN REKOMENDAS! eceto) 14. ACUAN PERBAIKAN 12 15. PELAKSANA PERBAIKAN 12 16. KETENTUAN TEKNIS «e000 ote eee cea LAMPIRAN A... 14 LAMPIRAN B .. 15 {| tom careveyncuns DP FeMEUIRARAANKOUPONEN ARITEKTUR DAY STRUKTUR BANBUNAN RUMAH SUSU PUSAT PENELITIAN DAN PENGEUBANGAN PERMUKIMAN [ Prakata ] Tata Cara Evaluasi dan Pemeliharaan Komponen Arsitektur dan Struktur Bangunan Rumah ‘Susun ini dipersiapkan oleh Pusat Litbang Permukiman bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam upaya memenuhi efisiensi dan meningkatkan hasil pembangunan bidang toknologi permukiman, khususnya pembangunan Rumah Susun. Tata Cara Evaluasi dan Pemeliharaan Komponen Avsitektur dan Struktur Sangunan Rumah ‘Susun ini disusun dari hasil-hasil penelitian di dalam negeni yang telah digunakan oleh masyarakat ‘secara luas dan juga penerapan di Jepang, yang kemudian ditulis dengan format penulisan yang disesuzikan dengan aturan dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) mengenai penulisan Standar Nasional Indonesia Pecoman 8 - 2000, dan PSN 03 - 2005. Tata Cara Evaluasi dan Pemeliharaan Komponen Avsitektur dan Struktur Bangunan Rumah ‘Susun ini dapat digunakan sebagai acuan bagi perencana, pelaksana, dan pengawasan mutu dalam Pembuatan rumah susun. Kami yakin bahwa Tata Cara Evaluasi dan Pemeliharaan Komponen Arsitektur den Struktur Bangunan Rumah Susun ini masih ada kelemahan dan kekurangannya, maka untuk lebih menyempurakan isinya, kami mengharapkan kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyediaan Rusung atau pengguna untuk mnemberikan masukan secara tertulis, disampaikan kepada Pusat Litbang Permukiman Jl. Panyaungan Cleunyl Wetan, Kabupaten Bandung. Bandung, Mei 2007 Tim Penyusun lil | TATA GARAEVALUASIDAN PEMELINARAAN KONPONEN ARSITEKTUR DAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMEANGAN PERMUKIMAN, TATA CARA EVALUASI! DAN PEMELIHARAAN KOMPONEN ARSITEKTUR DAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN 4. RUANG LINGKUP. 1). Tata Cara ini meliputi deskripsi dan ketentuan-ketentuan umum maupun teknis serta tala cara evaluasi untuk pemeliheraan komponen bangunan arstektur den struktur rumah susun, mencakup sasaran pemeriksaan, cara pemeriksaan, dan penentuan tingkat keandalan dari aspek kefungsian, keselamatan, kenyamanan dan kesehatan, yang digunakan untuk menentukan tingkat keandalan susunawa, sehingga dapat ditentukan untuk dilakukan pemeliharaan, serta terjamin pemanfaatannya secara maksimal dan berkelanjutan, untuk penyelenggara Rusunawa. 2). Hubungan antara Faktor Penentu Keandalan dan Segi yang Diporikea Tingkat Keandalannya seperti Tabel 1 berikut : Tabel 1 Hubungan antara Faktor-faktor Penentu Kendalan dan Segl yang Diperiksa Tingkat Keandalannya ( Tanda V = berkaitan).. NO] _ KOMPONEN ARSTTEXTUR YANG FARTOR PENENTU KEANDALAN DPERKSA ee zi a F Cae EFUNGSIAN | KESELAMATAN KESEHATAN 1_| Kesesuaian fungsi v v Vv Vv 2_| Dinding v Vv v v 2_| Lanta Vv v ‘vee [eva 4 | Penutup Atap v v v v 5 _| Talang air huyjan v v Vv 6_| Plesteran dinding v = Sits [eV 7_| Plesteran lantai v = v v 3_| Pelapis dindna v v v “3 _| Pelapis lantai av - viet |emy | 10_| Pin Vv v Vv v 11 | Jendela Vv Vv Vv Vv ¥2_| Lubang angin v aay Vv 13_| Penutup langit-angit v Vv (4 Prangga 7 Sy | Vv v 2 ACUAN NORMATIF Pelurjuk Tekris Tata Cara Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung, 1996, Dept. PU. SNI 03-2396-1991, tentang Tata Cara Perancangan Penerangan Alami Siang Hari untuk Rumah, dan Gecung, NI 03-2440-1994, tentang Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi. SNI 03-2840-1992, tentang Tata Cara Pengerjaan Lembaran Asbes Semen untuk Penutup Atep pada Bangunan Rumah dan Gedung. 'SNI.03-2841-1992, tentang Tata Cara Pengerjaan Lembaran Asbes Semen untuk Dinding pada Bangunan Rumah dan Gedung, SNI 03-2845-1992, tentang Tata Cara Perencanaan Rumah Susun Modular. SNI 03-2846-1992, tentang Tata Cara Perencanaan Kepadatan Bangunan Lingkungan Bangunan Rumah Susun Hunian. SNI 03-2855-1992, tentang Spesifikasi Satuan Rumah Susun Modular. 1. | TAINCARAEVALURSIOAN PEMEUIHARAMN KOMPONEN ARSITENTUR DAN STRURTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN {JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY SNI 03-3433-1994, tentang Tate Care Pengecatan Genteng Keramix. SNI 03-1736-1989, tentang Tala Cara Perencanaan Bangunan dan Lingkungan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung. 3. _ ISTILAH DAN DEFINISI ans Sa: 335 3.4. 3.5. 36. 37. 3.8 2| BuKus Arsitektural ‘adalah mutt hasil perencanaan dan pengerjaan dari suatu bangunan yang meliputi aspek- espek 2). Eestetika bangunan dan penyelesaian (finishing) b). _ Bentuk dan dimensiserta kesesuiaian organisasi ruang, sirkulasi dalam bangunan, hubungan antar ruang, Kondisi eksterior dan interior geduing yang dapat menjamin fungsi gedung., kenyamanan dan kesehatan gedung sesuai dengan rencana yang diinginkan, ©). _Keserasian tata letak gedung terhadap lahan bangunan serta lingkungan sekitarnya, sesuai dengan KDB dan KLB. 4). Ketepatanjumlah, kapasitas dan penempatan uangan untuk penempatan sistem pengamanan bangunan. ©). Ketepatan pengaturan tata cahaya dan veniilasi Kesesuaian Fungsi adalah kondisi yang menjamin bentuk dan dimensi serta organisasoi ruang, sirkulasi dalam bengunan, hubungan antar ruang, sesuai dengan fungsinye. Keandalan adalah tingkat kesempurnaen kondisi bangunan dan perlengkapannya, yang menjamin keselamatan, fungei dan konyamanan suatu bangunan dan lingkungannya selama masa pakai rusun torsebut. Kenyamanan adalah kondisi yang menyeciakan berbagai kemudahan yang diperlukan sesuiai dengan fungsiruangan atau rusunawa dan atau lingkungannya sehingga pemakai/penghuni rusun dapat melakukan kegiatannya dengan baik dan atau merasa betah dan merasekan suasana tenang detada di dalamnya Keselamatan (gedung) adalah kondisi yang menjamin keselamatan dan tercegahnya bencane bagi suatu bangunen beserta isinya (menusia, peralatan dan barana), yang diakibatkan oleh kecagalan atau tidak berfungsinya aspek-aspek arsitektural rusun, Keamanan adalah kondisi yang menjamin tercegahnya bangunen rusunawa dan isinya dari segala macam gangguan, baik orang maupun gangguan cuaca dan alam di sekitamya Bangunan sehat adalah bangunan rumah susun yang dapat menjamin tercegahnya segala gangguan yang dapat menimbulkan penyakt atau ras@ sakit bagi penghuni suatu rusun. Bahan lapis penutup adalah bahan bangunan yang dipakai sebagai lapisan penutup bagian dalam bangunan {material untuk finishing interior). 3.9, PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Pelapis Dinding / Pelapis Lantai adalah bahan bangunan yang dipakai sebagai |apisen terluar dinding / lantai. (cat dinding 1 Niny! /lantai keramik. 3.10. Jendela dan lubang angin adalah komponen arsitektur, kecuali berfungsi sebagai lubang/masuknya cahaya alam. juga berfungsi untuk ventilasi silang (crass ventilasi) alai 3.11, Kerusakan ringan arsitektur adalah kerusakan pada bagian bangunan yang tidak mengcangau fungsi bangunan dari segi arsitektur seperti kerusakan kecil pada pekerjaan finishing yang tidak menimbulkan gangguan fungsi dan estetika gedung (rusun) serta tidak menimbulkan bahaya sedikitpun kepada pemakai/penghuni bengunan, disebut kondisi andal, 3.12, Kerusakan sedang arsitektur adalah kerusakan pada bagian bangunan yang dapat mengganggu fungsi bangunan dan segi arsitektur (fungsi kenyaranan den estatika) , seperti kerusakan pada bagian dari bangunan yang dapal mengurangi segi keindahanlestetika bangunan dan dapat mengurangi kenyamanan kepada pemakai/penghuni bangunen disebut Kurang andal. 3.13. Kerusakan berat arsitektur adalah kerusakan pada bagian bangunan yang sangat mengganggu fungsi dan keindahan bangunan serta mengakibatkan hilangnya rasa nyaman dan atau dapat menimbulkan, bahaya kepada pemakai /penghuni gedung, disebut tidak andal 3.14, Struktur Bangunan Gedung adalah bagian dari bangunan yeng terseueun dari Komponen struktur yang dapat bekerjasama secara satu keasatuan, sehingga manpu berfungsi menjamin kekuatan, kekakuan, stabilitas, keselamatan dan kenyamanan gedung tethadap segala macam beban, (baik beban rencana maupun beban ‘ak terduga), dan bahaya lain dari kondisi sekitarnya (misalnya : tnah lingsor, intrusi air laut, banjir, getaran, gempa dsb.) 3.15. Struktural adalah segala aspek yang berkenaan dengan perihal struktur bangunan gedung secare keseluruhan, yang menentukan kekuatan, kekakuan, kestabilan dan keselamatan bangunan gedung. 3.16. Komponen Struktur Das Al adalah bagian atau anggota dari struktur (structural members), yang terikat kuat satu ‘sama lain serta bekerjasama secara satu kesatuan, membentuk dan berfungsi sebagai struktur bangunan, seperti : fondasi, kolom, balok, join-kolom-balok, shear wall, slab, rangke atap den sobagainya. SAR EVALUASI UNTUK PEMELIHARAAN Persiapan Sebelum proses evaluasi dileksanakan, persiapan dengan tahapan berikut harus cilaksanakan 2). _ tersedia data lengkap tentang gedung yang akan dievaluasi, seperti gembar- gambar arsitektur dan sttuktur gedung, serta rencana tapak. b). formulir (dafter isian) untuk evaluasi keandalan bangunan ©). telah disiapkan tenaga terlatih untuk evaluasi gedung, 3. | TATA CARA EVALUASI DAN PEMELIHARAAN KOMPONEN ARSITEKTUR DAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY 42. 4.3 44. 45, 4| auxus Bangunan yang diperiksa ‘Terhadap bangunan yang sudah berdiri den dihur evaluasi dan pemelinaraan, yang secara rutin harus dilakukan Acuan pemeriksaan Untuk evaluasi bangunan rusun/rusunawa, harus menggunakan acuan Standar Nasional Indonesia(SNI). Bila SNI yang berkaitan dengan pekorjaan evaluasi belumitidak tersedia, maka sianda’ lain dapat digunakan, setelah mendapat perseiujuaniizin dan instansi yang borwenang. Pelaksana evaluasi Kriteria pelaksana evaluasi harus sesuai dengan tingkat kesulitan (jenis dan rumitnya peraiatan gedung), tinggi (banyaknya tingkat) gedung dan kondsi lingkungan gedung yang akan diveriksa, serta memahami dalam bidangnya (bidang arsitektur dan struktur) Ketentuan teknis Ketentuan teknis meliputi sasaran pemeriksaan, nilai dan tngkat keandalan , tipe dan bahan. 4.5.1. Sasaran pemeriksaan 45.2. Arsitektur Pomorikeaan arsitoktur, mencakup komponen-komponen dan tingkat keandaian seperti berikut 2). Kesesualan fungsi, untuk tingkat berfungsinya semua ruang yang tersecia. b). —_Dinding, untuk tingkat keselamatan, kenyamanan, kebisingan suara, dan kesehatan ©). Lantai, untuk tingkat keselamatan, kenyamanan, kebisingan suara, dan kesohatan ©). Penutup atap, untuk tingkat keselamatan, kenyamanan, kebisingan suara, dan kesehatan e). Talang air hujan, untuk tingkat kenyamanan dan kesehatan f). _Plesteran dinding, untuk tingkat kenyamanen dan kesehatan 9). Plesteren lan‘ai, untuk tingkat kenyamanan dan Kesehatan h). Pelapis dinding, untuk tingkat kenyamanan dan kesehatan i}, Pelapis tantai, untuk tingkat kenyamanan dan kesehatan J). Pintu, untuk tingkat keselamatan, kenyamanan dan kesehatan k). Jendela, untuk tingkat keselamatan, kenyamanan cahaya dan udara alami, dan kesehatan 1). Lubang angin, untuk tingkat kesslamatan, kenyamanan udara alami, dan kesehatan m). Penutup langit-langit, untuk tingkat kenyarmanan n). Tanga / Lift , kelengkapan fasilitas transportasi vertikal, untuk tingkat keselamatan, kenyaranan. 45.2. Nilai dan tingkat keandalan a). Evalvasi keandalan bangunan rusun dilakukan olen pelaksana evaluasi sesuai sub pasal 4.4. b). Dalam proses pengamatan / pengukuran kondisi bangunan di Iepangan, nilai tingkat keandalan bangunan dievaluasi dari segi : arsitektur, menggunakan Tabel 2 berikut accel PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN, ‘TAREL 2 Fungsi dan Tingkat Keandalan Arsitektural Bangunan Rusunawa [Sarr NLATDAN THVGRAT KEANDALAW ARSTTERTUR: BoBOT. MAI) UNS! Nemor | KOUPONEN ARSMTEKTUR ‘00% Kurang andal | Tidak andal __ [90-10% | 75-90% |< 75% NF= 100 1 Kesesuaian fungsi 10 9-10 75-9 a5 2 | Dinding 8 72-8 G<72 & 3 | Lantai 8 72-8 6<72 6 4 | Penutup atap 8 12-8 6<72 é 5 | Talang ar hujan 6 54-6 Mesa | As 6 | Plesteran dinding 6 54-6 aoa | eae 7 | Plesteran tantai 6 54-6 4564 | <45 8 | Pelapis dinding 6 54-6 eect pee 9 | Pelapis lantai 6 54-6 to | Pintu 8 9-10 siete fad 11 | Jendela 7 63-7 603 <8 42. | Lubang angin 7 63-7 | 525<69 | <5.25 13 | Penutup targit-angit 6 s4-o | 6.26<64 | <8.25 14 | Tanga (Lit 8 72-8 A5-<72 | 50% Talang air hujan A = balk, tidak ada cacet, bisa menampung dan mengalirkan air hujan KA tidak berlubang, kadang-kadang tersumbat Tersumbat, air hujan tidak tertampung Plesteran dinding A = bak tidak ada cacat KA terkelupas < 10% TA = hilang/ tidek tampak Plesteran lantai A = tidak nampak retak. pecah. atau cacat lainnya KA retak rambut ; cat mengelupas TA = retak besar, belah / pecah Pelapis dinding A = balk tidak ada cacat KA buram, terkelupas < 10% TA = hilang tidak tampak Pelapis lantai ‘A= tidak nampak retak. pecah, atau cacat lainnya KA retak rambut ; cat mengelupas TA = retak besar, bolah / pecah Pintu A = derfungs! balk KA masin berfungsi TA = tidak berfungsi Jendela A = berfungsi baik KA = masih berfungsi TA = tidak berfungsi Lubang angin A = berfungsi baik KA masih berfungsi TA = tidak berfungsi Penutup langit-langit A = bak tidak cacat KA terkelupas < 10% TA = terkelupas > 10% Tanga / Lift A = berfungsi baik KA = masih berfungsi TA = tidak berfungsi 7 | Tatars Ev UAS1OAY PEMELHARAWN KOMPONEN ARSTEKTUR AN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUISUN JAPAN INTERNATICNAL COOPERATION AGENCY 10. KRITERIA KEANDALAN KOMPONEN STRUKTUR BANGUNAN Kriteria keandalan komponen struktur bangunan yang merupakan faktor penentu dapat dillhat peda tabel dioawah ini. ‘abel 4 Hubungan antara Faktor-faktor Penentu Kendalan dan Segi yang Diperiksa ‘Tingkat Keandalannya ( Tanda V = berkaitan), NO | ASPEK STRUKTUR FAKTOR {0 KEANDALAN ‘YANG DIPERIKSA | KEFUNGSIAN | KESELAMATAN | KENYAMANAN | KESEHATAN, 7_| Pondasi Vv i v = Fondasi Tiang v ci v a 2 | Binging Pernt v Vv. v = 3 | Binding Persil dar v Vv v Z Penahan Gosar | Rangka Kayu v Vv. Vv 5 5 | Kompbinasi rangka v Vv v 5 ‘dengan dinding goser © | Korbinasi rangka v Vv Vv : ‘dengan komponen sruktur pengaku 7_| Pasangan blok beton Vv Vv Vv 5 bberongga bertulang | Gabungan pasangan Vv v Vv > ddan beton prakts. | Kolo boton bortulang v Vv Vv 3 40_[ Balok beton bertulang, v v v : 11|-doiny/sambungan v v Vv = 12 | Beton Pracetek Vv. v v : 43 | Baja v v Vv 5 ‘Tabel 5 Fungsi dan Tingkat Keandalan Struktur Beton Bertulang Bangunan Rusunawa f Ni it Keandalan NKS. |. ne. sovot [Kenai [Kurang Tia Kelompok | Kompenen Strultur Fungsi ‘Andal ‘Andal Andal (100%) _F7e5—100%) | 60-95% | <40% | 1 | structure utawa NF=89 (Gumiah Bobot Funge! = 859%) 14. Fordasi F. lang zo | 240-250 | w-<2a <200 Balok F 15, Kolom Struktur 200 | 190-200 | 160-<190 | <16.0 116, Balox Strutur ss0 | wo-150 | i20-<40 | <120 17. Jon 460 | 10-150 | 120-<140 | <120 18. Polat Lantavacap 50 45-50 | 40-<45 “40 19, Rargka Atap EX} 45-50 | occas <40 | sTRUKTUR PELENGKAP Nes 15 (Gurmlah Boot Fungsi= 15%) 2.1 PolalBalok Tanga 69 45-55 45 22 Balok Anak 50 402-45 “40 2.3 Laintain, Balok Kongo, | 40 30-235 a0 tanepi. 8 | eumus 1" PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DASAR EVALUASI UNTUK PEMELIHARAAN 41.4, Persiapan Sebelum proses evaluasi dilaksanakan, persiapan dengan tanapan berkut harus dilaksanakan a. _tersedia data lengkap tentang gedung yang akan dievaluasi, seperti gambar- gambar arsitektur den struktur gedung dan rencana tapak. b. —_formulir (daftar isian) untuk evaluesi keandalan bangunan ¢. telah disiapkan tenaga terlath untuk evaluasi gedung, 11.2. Bangunan yang diperiksa ‘Terhadap bangunan yang sudah berdiri dan dihuni, yang secara rutin harus dilakukan evaluasi dan pemeliharaan 11.3. Acuan pemeriksaan Untuk evaluasi bangunan rusunawa, harus menggunakan acuan Siandar Nasional In- donesia (SN). Bila SNI yang berkaitan dengan pekerjaan evalvasi belum/iidak tersecia, maka siandar lain dapat digunakan, setelah mencapat persetujuarvizn dar instansi yang berwenang. 11.4, Polaksana evaluasi Pelaksana evaluasi harus sesuai dengan tingkat kesultan (janis can rumitnya peralatan ‘gedung), tinggi (banyaknya tingkal) gedung dan kond'si ingkungan gedung yeng akan diperiksa. 11.5. Katentuan teknis Ketentuan teknis meliputi sasaran pems bahan. ‘saan, nilai den tingkat keandalan , tipe dan 1154, Sasaran pemeriksaan 1). Struktur untuk pemeriksaan segi struktur, evaluasi dilakukan terhadap hal-nal berikut 4.4). Sistem Struktur utama bangunan gedung, dibedakan dan dikelompokan dalam a). _Dinding pemikut b). _Dinding pemikul dan penahan geser ©). Rangka kaku ©). Kombinasi rangka dengan dinding geser €). _ Kombinasi rangka dengan komponen struktur pangaku. 1.2). Bahan Struktur yaitu bahan bangunan untuk struktur utama, dibedakan atas 2). Pasangan bick beton berongga bertulang b). _ Gebungan pasangan dan beton praktis ¢). Beton bertulang 4). Beton pracetak ©). Baja | TATACARA EVALUASI DAN PEMELINARAAN KOMPONEN ARSITEKTUR DAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY 2h 13, INTERPRETASI 2). b), o Suatu bangunan depat disebut “andal’ bila Nilai Keandalan Suatu Komponen bangunan (Komponen arsitektur, Komponen struktur) atau Nilai Keandelan sutu segi dalam bangunan [arsitek = NKA, struktur = NKS), tidak kurang dan nilai batas terendah kategoriandal’” seperti pada butir d, borikut: Suatu bangunan dapat disebut "kurang andal’ bila Nilai Keandalan suatu segi dalam bangunan [arsitektur = NKA, struktur = NKS) termaduk dalem kategori “kurang anda!” seperti tersebut pada butir d, berikut ; dengan syarat Nilai Keandalan Struktur (NKS) untuk setiao lantai (tingkat) “tidak boleh" kurang dari 85%, Suatu bangunan dapat disebut “tidak andal" bila Nilai Keandalan suatu segi dalam bangunan (arsitektur = NKA, strukiur = NKS) termasuk dalam kategori “tidak andal” seperti tersebut pada butir d, berkut: Tingkat Keandalan Arsitektur dianggap: 1), Andal bila nilai NKA atau q tidak kurang dari 90% atau (90%

Anda mungkin juga menyukai